Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa;
“Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya
maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah
(pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu,
dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul”.
Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir`aun yang akibatnya dia menjadi musuh
dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir`aun dan Haman beserta tentaranya
adalah orang-orang yang bersalah. Dan berkatalah isteri Fir`aun:
“(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu.
Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfa`at kepada kita atau kita
ambil ia menjadi anak”, sedang mereka tiada menyadari.
Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan
rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia
termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah). Dan berkatalah
ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan:
“Ikutilah dia”
Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak
mengetahuinya, dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang
mau menyusui (nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa:
“Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang
akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?”.
Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak
berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
( Terjemah QS, Al-Qashash(28): 7 – 13).
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya,