Para sahabat sangat mencintai dan
menghormati Nabi Muhammad SAW, mereka dapat menjaga sikap dan ahklak di hadapan
Rosulullah SAW. Namun ada salah seorang sahabat bernama Nu’man bin Amru.
Seluruh penduduk kota Madinah mengenal betul siapa Nu’man bin Amru. Pribadinya
yang konyol suka bercanda dan mengerjai orang. kadang bercandanya Nu’man sangat
keterlaluan.
Para sahabat sudah sering dikerjai oleh kekonyolan
Nu’man ini. Bahkan Rosulullohpun diperlakukan dengan tidak hormat oleh Nu’man.
Bedanya kalau para sahabat marah begitu dirinya dikerjai oleh kekonyolan Nu’man
namun Rosululloh Saw tidak pernah marah akan perlakukan Nu’man tersebut.
Berulangkali para sahabat menasehati Nu’man agar tidak
berbuat konyol kepada Rosululloh, karena Rosululloh adalah kekasih Alloh yang
harus dihormati dan di muiakan. Tetap saja Nu’man selalu melakukan kekonyolan
kepada Rosululloh dan sedikitpun nabi tidak marah kepada Nu’man. Bahkan Rosul
membimbing Nu’man untuk meninggalkan sikap mengerjai orang.
Suatu hari dikota Madinah lewatlah pedagang madu yang
menjajakan dagangannya. Sudah beberapa hari ini dagangannya tidak ada yang
membeli. Pedagang madu tersebut begitu putus asa bercampur kesal. Wajahnya
terlihat pucat, bajunya lusuh. Melihat hal itu Nu’man merasa ibah hatinya.
Nu’man berniat menolongnya untuk membeli madu tersebut namun dia tidak memiliki
uang.
Akhirnya muncullah sifat kekonyolannya untuk mengerjai
seseorang. Dia panggil pedagang madu.
”Pak,
sahabatku ingin membeli madu dan itu rumahnya”, sambil menunjuk rumah Rosululloh SAW. Lalu
Nu’man mengetuk pintu rumah Rosullulloh sambil membawa madu. Rosulpun
mempersilahkan Numan untuk masuk kedalam.
“Ya
Rosul ini aku bawakan madu untukmu, sebagai hadiah dariku” kata Nu’man.
Setelah memberikan madu tersebut Numan pun pamit untuk
pulang. Nu’man lalu menemui pedagang madu tersebut sambil berkata,
”Maaf
saya mau pergi dulu ada urusan penting yang harus saya selesaikan, sahabatku
sebentar lagi keluar dan membayar madumu”,
lalu bergegas pergi.
Setelah sekian lama menunggu pedagang tersebut kesal,
dan mengetuk dengan keras rumah Rosululloh SAW sambil berteriak,
”Wahai
penghuni rumah, madu saya belum dibayar !!”.
Tentu saja Rosululloh kaget mendengar teriakan
tersebut. Rosululloh tersenyum dan menyadari bahwa dirinya telah dikerjai oleh
Nu’man bin Amru. Lalu Rosulpun memberikan uang pembayaran madu kepada si
pedagang madu.
Hingga suatu hari Rosululloh bertemu dengan Nu’man bin
Amru. Sambil tersenyum menahan tawa Rosul menegur Nu’man,
”Wahai
Nu’man apa yang telah kau lakukan pada keluarga Nabi-Mu?”.
Dasar Nu’man seorang yang konyol mendengar teguran
dari Rosul hanya nyengir dan berkata,
”Ya
Rosululloh, saya tahu kau suka sekali madu. Saya ingin sekali membelikanmu madu
dan menghadiahkannya padamu. Tapi waktu iti saya tidak punya uang sama sekali.
Jadi saya hanya bisa mengantarkan madu itu ketanganmu. Semoga saya di beri
hidayah Alloh atas kebaikan tersebut”,
kata Nu’man.
Mendengar jawaban sahabatnya yang konyol tersebut,
Rosululloh tidak marah bahkan mendo’akannya.
Wallahu’alam
bish shawwab.