( Madyan adalah sebuah wilayah di barat laut jazirah Arab, antara Tabuk dan selatan Yordania.)
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu`aib.
Ia berkata:
“Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali
tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan
janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya,
dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya.
Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang
beriman”.
Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan
menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar
jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah
sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.
Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk
menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah,
hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang
sebaik-baiknya.
Pemuka-pemuka dari kaum Syu`aib yang menyombongkan diri berkata:
“Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu`aib dan
orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, kecuali kamu kembali kepada
agama kami”.
Berkata Syu`aib:
” Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun
kami tidak menyukainya?”
Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang besar terhadap Allah, jika kami
kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami daripadanya. Dan tidaklah
patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki (nya).
Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami
bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan
hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.
Pemuka-pemuka kaum Syu`aib yang kafir berkata (kepada sesamanya):
“Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu`aib, tentu kamu
jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi”.
Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang
bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka, (yaitu) orang-orang yang
mendustakan Syu`aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu;
orang-orang yang mendustakan Syu`aib mereka itulah orang-orang yang merugi.
Maka Syu`aib meninggalkan mereka seraya berkata:
“Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan
kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka
bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?”
Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu
penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya
kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri. Kemudian
Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka
bertambah banyak, dan mereka berkata:
“Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai
penderitaan dan kesenangan”,
maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang
mereka tidak menyadarinya.
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang
tidur?
Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan
Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang
bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak
terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang
yang merugi.
Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri
sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab
mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka
tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?
Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari
berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul
mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman
kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah
mengunci mati hati orang-orang kafir.
Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya
Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.
(QS.Al-Araf(7):85-102).
Wallahu’alam bish shawwab.