1.Al-Baqarah (2):55-59).
Dan (ingatlah),
ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu
sebelum kami melihat Allah dengan terang“, karena itu kamu disambar
halilintar, sedang kamu menyaksikannya. Setelah itu Kami bangkitkan kamu
sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur. Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan
Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang
baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya
Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
Dan (ingatlah),
ketika Kami berfirman: “Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis),
dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak di mana yang kamu sukai,
dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: “Bebaskanlah
kami dari dosa”, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak
Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik”.
Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang
tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang
yang zalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik.
2.Al-Baqarah
(2):67-71).
Dan (ingatlah),
ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyembelih seekor sapi betina”. Mereka berkata: “Apakah kamu
hendak menjadikan kami buah ejekan?” Musa menjawab: “Aku
berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang
jahil“.
Mereka
menjawab: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan
kepada kami, sapi betina apakah itu.” Musa menjawab: “Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan
tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu“.
Mereka berkata:
“Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa
warnanya“. Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi
betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi
menyenangkan orang-orang yang memandangnya.”
Mereka
berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan
kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu
(masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat
petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).”
Musa
berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah
sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk
mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.” Mereka
berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang
sebenarnya”. Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakan perintah itu.
3.Al-Baqarah
(2):246-249).
Apakah kamu
tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika
mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami
seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah“.
Nabi mereka
menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu
tidak akan berperang”. Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak
mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari
kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?”
Maka tatkala
perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang
saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim. Nabi
mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu”. Mereka menjawab: “Bagaimana Thalut
memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan
daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?”
(Nabi mereka)
berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.”
Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah
Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
Dan Nabi mereka
mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja,
ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu
dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa
oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika
kamu orang yang beriman”.
Maka tatkala
Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: “Sesungguhnya Allah akan
menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya,
bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk
seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku.”
Kemudian mereka
meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan
orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang
yang telah minum berkata: “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk
melawan Jalut dan tentaranya.”
4.An-Nisa(4):155-157).
Maka (Kami
lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar
perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan
Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan:
“Hati kami tertutup.” Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati
hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali
sebahagian kecil dari mereka.
Dan karena
kekafiran mereka (terhadap `Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan
kedustaan besar (zina) dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami
telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal
mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka
bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa,
benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah `Isa.
5.Al-Maidah
(5):12-13).
Dan
sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami
angkat di antara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: “Sesungguhnya
Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat
serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu.
Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya
sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu,
sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus”.
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami
jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka
telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat
kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak
berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.
6.Al-Maidah
(5):20-26).
Dan (ingatlah),
ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, ingatlah ni`mat Allah
atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu
orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah
diberikan-Nya kepada seorangpun di antara umat-umat yang lain”.
” Hai kaumku,
masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan
janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi
orang-orang yang merugi”.
Mereka
berkata: “Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang
gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum
mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan
memasukinya.”
Berkatalah dua
orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi
ni`mat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota)
itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada
Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”.
Mereka
berkata: “Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya
selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama
Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di
sini saja.”
Berkata
Musa: “Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan
saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik
itu”.
Allah
berfirman: “(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan
atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar
kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati
(memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu.”
7.Al-Araf(7):163).
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat
laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada
mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan
air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada
mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik .
8.Toha
(20):80-98).
Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari
musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk
munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu
sekalian manna dan salwa. Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami
berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan
kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka
sesungguhnya binasalah ia. Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang
bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.
“ Mengapa kamu
datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa?”
Berkata
Musa: “Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera
kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)”.
Allah
berfirman: “Maka sesungguhnya kami telah menguji kaummu sesudah kamu
tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri”.
Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati.
Berkata
Musa: “Hai kaumku, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu
janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu
menghendaki agar kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, lalu kamu melanggar
perjanjianmu dengan aku?”.
Mereka
berkata: “Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan
kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu,
maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya”.
Kemudian Samiri
mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan
bersuara, maka mereka berkata: “Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi
Musa telah lupa”.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat
memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada
mereka dan tidak (pula) kemanfaatan?
Dan
sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: “Hai kaumku,
sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya
Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan ta`atilah
perintahku”.
Mereka
menjawab: “Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa
kembali kepada kami”. Berkata Musa: “Hai Harun, apa yang
menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat (sehingga kamu tidak
mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?”
Harun menjawab:
“Hai putera ibuku janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku;
sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): “Kamu telah
memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku”.
Berkata
Musa: “Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?” Samiri
menjawab: “Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku
ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah
nafsuku membujukku”.
Berkata
Musa: “Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di
dunia ini (hanya dapat) mengatakan: “Janganlah menyentuh (aku)“. “
Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat
menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya.
Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan
menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan)”.” Sesungguhnya
Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.
Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu”.
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Wallahu’alam bish shawwab.