BAB X : EPILOG

 

 “ dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur’an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus” . (QS.Al–Hajj(22):54).

Bersyukurlah  kita sebagai kaum Muslimin karena Allah swt telah berkenan memberikan kita ilmu yang benar, ilmu yang memberikan kita petunjuk kemana harus melangkah, kemana harus memohon pertolongan. Dengan adanya kitabullah, Al-Qur’anul Karim inilah kita menjadi tahu apa sesungguhnya hakekat hidup ini. Segala puji hanya bagi Allah yang telah begitu banyak memberikan kasih-sayangnya kepada kita semua. Dan Rasulullah Muhammad saw yang begitu gigih mengajak kaumnya untuk menuju kepada kebenaran sehingga hingga detik ini ajaran Islam bisa sampai kepada kita dengan izin-Nya, semoga Allah swt senantiasa memberikan balasan tertinggi baginya.

 Namun ilmu yang  benar, sekalipun itu ilmu yang berasal dari –Nya, bila  tidak membuat kita beriman, mempercayai dengan hati yang tunduk patuh serta ikhlas menyerahkan segala hajat keperluan serta mengerjakan perintah dan larangan-Nya, maka sia-sialah ilmu dan pengetahuan tersebut.  Jiwa manusia pada fitrahnya  adalah  bersih. Ini yang menyebabkannya  mampu bersumpah dan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya ia menyembah dan mematuhi  segala  aturan-Nya. Namun dalam perjalanan hidupnya selama di dunia, dibutuhkan daya dan upaya agar ia tetap berada di jalan yang benar.

 Orang-tua dan keluarga adalah bagian terpenting dari perkembangan hidup seseorang. Berikutnya adalah lingkungan, termasuk sekolah serta pergaulannya. 

  Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Tiada anak manusia yang dilahirkan kecuali dengan kecenderungan alamiahnya (fitrah). Maka orang-tuanyalah yang membuat anak manusia itu menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi”.

 Hidup di zaman sekarang memang berat. Padahal fasilitas dan segala kemudahan hidup telah jauh lebih baik dibanding tahun-tahun dimana orang-tua atau nenek-kakek kita hidup. Apalagi bila dibandingkan dengan masa dimana Rasulullah beserta para sahabat hidup. Namun sungguh ironis, bisa kita  lihat secara kasat mata justru mutu akhlak sebagian manusia kacau. Yang hidup berkecukupan dan berlimpah kekayaan tidak memiliki kepedulian sosial, sebaliknya yang hidup kekuranganpun enggan memohon kepada-Nya. Mereka mengerjakan shalat namun prilakunya tidak mencerminkan keislamannya yang mustinya rahmatan lilalamin. Bahkan belakangan ini tidak saja pergaulan bebas muda-mudi yang meraja-lela namun bahkan  pergaulan  sesama jenis  makin menggila!

 Iblis memang telah diberi tangguh siksanya dan ia diberi keleluasaan untuk mengganggu jalannya manusia menuju kebaikkan. Sifat Iblis memang demikian, ia keji dan mungkar. Ia tidak rela menjalani hukuman api neraka seorang diri. Dendam masa lalunya terhadap nenek moyang manusia, Adam as terus membakarnya. Itulah sebabnya ia berusaha sekuat tenaga menyesatkan manusia.

 “Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,”(QS.Al-Hijr(15):39).

 Sebaliknya bila manusia tetap berpegang teguh pada tali Allah, sesungguhnya Iblis dan bala tentaranya, yaitu syaitan baik dari jenis jin maupun dari jenis manusia tidak akan mampu menggoda dan menjerumuskan manusia. Sesungguhnya godaan syaitan hanya berhasil bila manusia memperturutkan hawa nafsu dan keinginan yang tidak didasari akal dan hati, bukan berdasarkan kebutuhan. Semakin seseorang mempercayai bisikan dan dugaan syaitan maka semakin besar pula pengaruh bisikan dan godaan syaitan tersebut. Allah mengikuti persangkaan hati manusia. Bila ia berburuk sangka pada-Nya dan berbaik sangka pada syaitan maka Allah akan mengabulkan persangkaannya tersebut. Begitupun sebaliknya.

  ”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”.  (QS.Al-An’am (6):116).     

 Rasulullah saw diutus agar membebaskan manusia dari ketakutan dan ketaklukan kepada yang selain dari Allah swt. Pertolongan, manfaat maupun mudharat hanya bisa datang dan terjadi karena kehendak-Nya. Bahkan ahli sihir, dukun, mantera-mantera, obat-obatan, dokter, kesembuhan dan penyakit, kekayaan dan kemiskinan, rezeki, kebahagiaan maupun kecelakaan semua dapat terjadi karena izin Allah. Allah memberikan akal bagi manusia agar manusia mau mencari ilmu. Dan dengan ilmunya itu manusia harus berusaha bagaimana mencari rezeki, bagaimana agar kita hidup sehat, bagaimana agar hidup bahagia. Namun hasil dari usaha dan upayanya itu Allah yang menentukan.

 Rasulullah bersabda : “Barangsiapa menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka ia harus memiliki ilmunya; barangsiapa menghendaki (kebahagiaan) akhirat, ia harus memiliki ilmunya dan siapapun yang ingin meraih keduanya, maka ia harus memiliki ilmunya. (ilmu keduniaan dan ilmu akhirat)”.

Akhir kata, Rasulullah mengajarkan agar kita senantiasa memohon kepada-Nya agar dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat, ilmu yang akhirnya hanya menjadi penghancur diri manusia di akhirat kelak.

 ” Allahumma innii asaluka rizqon thoyyibaan  wa ’ilman naa fi’aan  wa ’amalaan maqbuulaan” 

  Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada- Mu rizki yang baik dan  ilmu yang  bermanfa’at  dan amal yang diterima”.

  “Allahumma inni a’udzubika min ’ilmin laa yanfa’ wa qolbin laa yakhsya’ wa du’aain laa yusma’  wa nafsin laa tasyba’ ”

 Artinya : ” Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang tidak bergunahati yang tidak pernah khusu’(tenang),  doa yang  yang tidak  didengar  dan dari nafsu yang tidak pernah puas

 

Lampiran Al Asmaa-ul Husna.

 “ Hanya  milik  Allah  asmaa-ul  husna,  maka   bermohonlah  kepada-Nya  dengan  menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran  dalam   ( menyebut )   nama-nama-Nya.  Nanti  mereka akan mendapat balasan  terhadap apa  yang telah mereka kerjakan”. (QS.Al-‘Araf(7):180).

 Tiada  kecintaan  yang  lebih  dalam,  lebih  murni  dan  lebih  suci  daripada  kecintaan terhadap Sang Maha Pencipta, Allah SWT.  Bukan  hanya  karena  Dia  telah  memberikan segalanya  kepada  mahluknya  namun  terlebih  karena  Dialah  kita  menjadi  ada. Dia  yang  memberi  kehidupan  hingga  dengan demikian kitapun berkesempatan mengenal-Nya. Dia yang membuat  kita  mengenal  dan  mengetahui  arti  sebuah  kehidupan, Dia  yang  mengajari  segala  kebaikan, kelembutan  dan kasih sayang. Dia yang  mengajari  arti  sebuah  kesabaran sekaligus  ketegasan serta kedisiplinan. Dia yang  tidak pernah bosan  merahmati  mahluknya,  membimbing  serta menunjuki jalan  yang  benar,  jalan  yang  lurus.

 Dia yang  setia setiap  waktu dan senantiasa mau menyediakan  waktu-Nya  untuk  mendengar  keluh  kesah  apapun dan dalam keadaan bagaimanapun hamba-Nya yang datang mengadu. Dan Dia yang  selalu siap  memberikan  maaf-Nya betapapun  besar  kesalahan  dan  kotornya jiwa  ini. Dia Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang, Yang Maha Berkuasa Atas  Segala Sesuatu, Yang Maha Perkasa, Yang Maha  Tinggi, Yang  Maha  Mengetahui,  Yang Maha Adil, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Mengetahui Yang Ghaib, Yang Maha Melihat , Yang  Maha  Mendengar, Yang  Maha  Kaya, Yang  Maha Mengampuni dan Maha Menerima Taubat. Dia  Yang Memiliki 99 nama yang disebut dan sejumlah nama yang tersembunyi.   Hanya  kepada-Mu lah  semua  mahluk  kembali. Maka  kembalikanlah  kami  kelak  ke  tempat  kembali  yang mulia,  disisi-Mu  Ya Allah,  disisi kekasih-Mu  Muhammad SAW, disisi  para Rasul,  disisi para hamba-Mu yang taqwa, Yang Memuliakan-Mu, Yang Meng-Agungkan Mu.Ya Allah kabulkanlah  permohonan  kami  ini, amin  Ya Robbal  ’Alamin.   

 Sabda Rasulullah : “ Allah SWT  memiliki  Sembilan  puluh Sembilan  nama –  seratus kurang satu  –  tidaklah  menghafalnya kecuali  akan  dimasukkan  kedalam  surga,  Allah  itu  ganjil       (tunggal  dan  menyukai  yang  ganjil”. (HR Bukhori –Muslim).

 Rasulullah bersabda : “ Barang siapa yang banyak kesedihan  atau gundah  gulana  lalu berdo’a : “ Yaa Allah sesungguhnya  aku  adalah  hamba-Mu,  anak  hamba-Mu , ubun-ubunku ada pada tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku atasku, ketentuan-Mu  adil untukku, aku memohon kepada-Mu dengan semua  nama-Mu  yang  engkau  namakan  kepada-Mu  atau yang  telah  engkau  ajarkan  kepada  seseorang  dari  mahluk-Mu atau  yang  telah  Engka u turunkan  didalam  kitab-Mu  atau nama yang Engkau rahasiakan didalam ilmu ghaib-Mu, jadikanlah  Al-Quran  sebagia  pelipur  lara  hatiku  dan  cahaya dadaku  dan  penghapus  kesedihan  dan  kerisaunku”,  maka pastilah Allah SWT akan menghilangkan kegalauan dan kesedihannya  dan  diberikannya  jalan  keluar”. (HR Ahmad).

  

1

Ar- Rohmaan

Yang Maha Pengasih

The Beneficient

2

Ar-Rohiim

Yang Maha Penyayang

The Merciful

3

Al-Maalik

Yang Maha Berkuasa

The Sovereign Lord

4

Al-Quddus

Yang Maha Suci

The Holy

5

As Salam

Sang Maha Keselamatan

The Source of Peace

6

Al Mu’min

Yang Maha Mengamankan

Guardian of Faith               

7

Al Muhaimin

Yang Maha Merawat

 The Protector              

8

Al ‘Aziz

Yang Maha Gagah

The Mighty

9

Al Jabbaar

Yang Maha Perkasa

The Compeller

10

Al Mutakabbir

Sang Maha Pembesar

The Majestic

 

 

 

 

11

Al Khaaliq

Sang Maha Pencipta

The Creator

12

Al Baari’

Sang Maha Penata

The Evolver

13

Al Mushawwir

Sang Maha Pelukis

The Fashioner

14

Al Ghoffar

Yang Maha Pengampun

The Forgiver

15

Al Qohhar

Sang Maha Pengunjuk Kekuatan

The Subduer

16

Al Wahhaab

Yang Maha Penganugerah

The Bestower

17

Ar Rozzaq

Sang Maha Penabur Rezeki

The Provider

18

Al Fattaah

Yang Maha Membuka (Hati)

The Opener

19

Al  ‘Alim

Yang Maha Mengetahui ; Ilmu

The All-Knowing

20

 

Al Qoobidi

 

Yang Maha Mengendalikan / Menahan

The Constrictor

 

 

 

 

 

21

Al Baasith

Yang Maha Memperluas

The Expander

22

Al Khoofidi

Yang Maha Merendahkan ; Demi Keadilan

The Abaser

23

 

Ar Roofi’

 

Yang Maha Mengangkat ; Demi Keadilan

The Exalter

 

24

Al Mu’izz

Yang Maha Membeningkan

The Honorer

25

Al Mudzill

Yang Maha Menyesatkan ;

Demi Keadilan

The Dishonorer

26

As Saami’

Yang Maha Mendengar

The All-Hearing

27

Al Bashir

Yang Maha Melihat

The All-Seeing 

28

Al Hakam

Yang Maha Menilai

The Judge

29

Al ‘Adl

Yang Maha Adil

The Just

30

Al Lathiif

Yang Maha  Lembut

The Subtle One

31

Al Khoobir

Yang Maha Waspada

The Aware

32

Al Haliim

Sang Maha Penyantun

The Forbearing One

 

 

 

 

33

Al ‘Adhiim 

Yang Maha Agung

The Great One

34

Al Ghofuur

Yang Maha Pengampun

The All-Forgiving

35

Asy Syakuur

Yang Maha Mensyukuri

The Appreciative

36

A ‘Aliyy

Yang Maha Tinggi

The Most High

37

Al Kabiir

Yang Maha Besar

The Most Great

38

Al Hafiidh

Yang Maha Penjaga

The Presever

39

Al Muqiit

Yang Maha Pemelihara

The Maintainer

40

Al Hasiib

Yang Maha Membuat Perhitungan

The Auditor

 

 

 

 

41

Al Jaliil

Yang Maha Luhur

The Sublime One

42

Al Kariim

Yang Maha Mulia

The Generous One

43

Ar Roqiib

Sang Maha Pembaca Rahasia

The Watchful 

44

Al Mujiib

Sang Maha Pemenuh Doa

The Responsive

45

A Waasi’ 

Yang Maha Luas

The All-Embracing

46

Al Hakiim

Yang Maha Bijaksana

The Wise

47

Al Waduud

Yang  Maha  Penyiram kesejukan

The Loving

48

Al Majiid 

Yang Maha Penyondong Kemegahan

Most Glorious One

49

Al Baa’its

Yang Maha Membangkitkan

The Resurrector

50

Asy Syahiid

Yang Maha Menyaksikan

The Witness

 

 

 

 

51

Al Haqq 

Yang Maha Benar

The Truth

52

Al Wakiil 

Yang Maha Pemanggul Amanat

The Trustee

53

Al Qowiyy

Sang Maha Sumber Kekuatan

The Most Strong

54

 

Al Matiin

 

Yang Maha Menggenggam Kekuatan

The Firm One

 

55

 

Al Waliyy

 

Yang  Maha Melindungi 

 

The Protecting Friend

56

Al Hamid

Yang Maha Terpuji  

The Praiseworthy

57

Al Muhshiy

Yang Maha Menghitung

The Reckoner

58

Al Mubdi’

Yang Maha Memulai 

The Originator

59

Al Mu’iid

Yang Maha Mengembalikan

The Restorer

60

Al Muhyi

Yang Maha Menghidupkan

The Giver of Life

 

 

 

 

61

Al Mumiit

Yang Maha Mematikan

Creator of Death

62

Al Hayy 

Yang Maha Hidup

The Alive

63

Al Qoyyum

Yang Maha Menegakkan

The Self Subsisting

64

Al Waajid

Yang Maha Menemukan

The Finder

65

Al Maajid

Yang Maha Mulia 

The Noble

 

 

 

 

66

Al Waahid

Yang Maha Tunggal 

The Unique

67

Al Ahad

Yang Maha  Esa

The One

68

Ash Shomad

Yang  Maha Tidak Bergantung

The Eternal

69

Al Qodir

Yang Maha Menentukan

The Able

70

Al Muqtadir 

Yang Maha Berkuasa

The Powerful

 

 

 

 

71

Al Muqoddim

Yang Maha Mendahulukan 

The Expediter

72

Al Mu’akhkhir

Yang Maha Mengakhirkan

The Delayer

73

Al Awwal

Yang Maha Permulaan

The First

74

Al Aakhir

Yang Maha Akhir

The Last

75

 

Adh Dhohir

 

Yang Maha Jelas dan Menjelaskan

The Manifest

 

76

Al Bathin

Yang Maha Ghaib

The Hidden

77

Al Waaliy 

Yang Maha Memberikan

The Governer

78

Al Muta’aaliy

Yang Maha Meninggikan

Most Exalted

79

 

Al Barr 

 

Sang Pembawa Kebaikan

 

Source of All Goodness

80

 

Al Tawwaab

 

Yang Maha Penerima Tobat

 

Acceptor of Repentance

 

 

 

 

81

 

Al Muntaqim

 

Yang Maha Menetapkan Batasan

The Avenger

 

82

Al ‘Afuww

Yang Maha Pemaaf

The Pardonner

83

 

Ar Ro’uuf 

 

Sang  Maha Pemancar Kasih Sayang

The Compassionate

84

 

Maalikul Mulk

 

Yang Maha Mempunyai Kerajaan

Eternal Owner of Sovereignity

85

 

Dzul Jalaal wa wal ikrom

Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan

Lord of Majesty and  Bounty

86

Al Muqsith

Yang Maha Menyeimbangkan

The Equitable

87

Al Jaami’

Yang Maha Menghimpun

The Gatherer

88

Al Ghoniyy

Yang Maha Kaya

The Self Sufficient

89

 

Al Mughniy

 

Yang Maha Menganugerahi Kekayaan

The Enricher

 

90

Al Maani’

Yang Maha Mencegah

The Preventer

 

 

 

 

91

Adh Dhaarr

Yang Maha Memberi Derita

The Distresser

92

An Naafi’

Yang Maha Pemberi Manfaat

The Propitious

93

An Nuur

Yang Maha Bercahaya

The Light

94

Al Haadii

Yang Maha Pemberi Petunjuk

The Guide

95

 

Al Badii’

 

Yang Maha Pencipta Keindahan 

The Incomparable

 

96

Al Baaqi

Yang Maha Kekal

The Everlasting

97

 

Al Waarits

 

Yang Maha Mewarisi  Segala Hal

Supreme Inheritor

 

98

Ar Rosyiid

Sang Maha Penabur Petunjuk

Guide to Right Path 

99

Ash Shobuur 

Yang Maha Sabar

The Patient

 

 

Daftar Referensi.

1.  Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir oleh M.Nasib Ar-Ri’fai.

2.  Tafsir Al Misbah oleh M.Quraish Shihab.

3.  Terjemah Departeman Agama : Quran Player 2.0.

4.  Minhajul Qashidin oleh Ibnu Qudamah.

5.  Kepribadian Dai oleh Dr Irwan Prayitno.

6.  Kepribadian Muslim oleh Dr Irwan Prayitno.

7.  Intisari  Ihya’ ‘Ulumuddin Al-Ghazali oleh Sa’id Hawwa. 

8. Sirah Nabawiyah oleh Dr. M. Sa’id Ramadhan Al-Buthy.

9. Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Alam oleh Prof.Achmad Baiquni, MSc.PhD.

10. Menyingkap Rahasia Alam Semesta  oleh Harun Yahya.

11.Jiwa Manusia dalam sorotan Al-Quranoleh  DR. Muhammad ‘Utsman Najati.

12. Kecerdasan Emosi dan Spiritual oleh Ary Ginanjar Agustian.

13. Sejarah Islam Sejak zaman Nabi Adam hingga Abad XX oleh Ahmad al-Usairy.

14.Teori Darwin dalam Pandangan Sains&Islam oleh Drs. Rosman Yunus, M.A.Ed dkk. 

15. Hegemoni Kristen-Barat (dalam studi Islam di perguruan tinggi) oleh Adian Husaini.

16.Yerusalem Satu kota tiga iman oleh Karen Amstrong.

17.Munculnya Ya’juj dan Ma’juj di Asia oleh Syaikh Hamdi bin Hamzah Abu Zaid.

18. Cassell’s Atlas of  World History  by Barry Cunliffe.   

19. Wikipedia, the free encyclopedia ; www.wikipedia.org

20. Berbagai media cetak seperti majalah dan surat kabar.

21. Kajian di STID Al-Hikmah Mampang, Jakarta.

22. Berbagai Majelis Taklim.

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama