BAB III : PERSIAPAN BUMI SEBAGAI CIKAL BAKAL TEMPAT TINGGAL MANUSIA

 

Menurut kaum materialis, alam semesta memiliki dimensi tidak terbatas, tidak memiliki awal dan akan tetap ada untuk selamanya atau mereka menyebutnya ‘steady-state’. Mereka juga berpendapat bahwa keteraturan dan keseimbangan yang ada di alam semesta ini terbentuk melalui serangkaian peristiwa kebetulan. Pendapat ini bertahan selama beberapa abad lamanya. 

Namun pada tahun 1929, seorang astronom Amerika bernama Edward Hubble menemukan suatu temuan penting yang sangat berlawanan dengan teori para kaum materialis. Melalui pengamatan intensif dengan bantuan teleskop raksasa dan dibuktikan melalui hukum-hukum fisika yang telah diakui umum, terbukti bahwa bintang dan galaksi bergerak saling menjauhi. Artinya, alam semesta tidak statis melainkan senantiasa memuai bagaikan balon yang ditiup. Temuan ini mengawali lahirnya teori yang dikenal dengan nama ‘Big Bang’ atau ‘Dentuman Besar’, yaitu teori yang menyatakan adanya ledakan dasyat yang terjadi sekitar 4.5 miliar tahun yang lalu yang menandakan awal terbentuknya alam semesta. Dari sini kemudian terbentuk bumi dan benda-benda langit  lainnya. 

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”(QS.Al-Anbiyaa(21):30). 

Jadi alam semesta muncul dari ketiadaan atau dengan kata lain alam semesta diciptakan secara sengaja, bukan secara kebetulan. Kebetulan yang diikuti begitu banyak kebetulan-kebetulan lain hingga membentuk kesempurnaan adalah sesuatu yang mustahil. Alam semesta terlalu sempurna untuk  kejadian seperti itu. 

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.” (QS.Al-Mulk(67):3-4). 

Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun?” (QS.Qaaf(50):6). 

Rupanya Sang Maha Pencipta telah mempersiapkan salah satu bagian dari alam semesta ini sebagai tempat tinggal manusia, yaitu planet bumi yang akan ditempati hingga waktu yang telah ditentukan. Kita tahu, salah satu kebutuhan utama manusia adalah keberadaan air. Ilmu pengetahuan sains membuktikan bahwa dalam tata surya kita, Bima Sakti, air berwujud cair hanya ditemukan di bumi. Bahkan 70% permukaan bumi tertutup air. Begitu pula halnya dengan Oksigen yang merupakan kebutuhan vital bagi pernafasan. Oksigen tidak ditemukan keberadaannya di satupun planet lain kecuali planet bumi. 

Selain air dan Oksigen, manusia juga membutuhkan panas matahari yang pas. Ternyata jarak antara bumi dan matahari (147.072.376 kilometer), kecepatan bumi mengelilingi matahari (107.000 km/jam), kecepatan rotasi bumi (1.674,38 km/jam) serta derajat kemiringan sumbu bumi terhadap bidang orbitnya, yang  23.5 derajat ke kanan tersebut memberi pengaruh terhadap suhu dan musim yang ada di bumi ini sehingga menjadi sangat ideal untuk kehidupan.

Bahkan bila saja kecepatan bumi mengelilingi matahari itu kurang dari 107.000 km/jam bumi kita ini akan tersedot oleh matahari. Sebaliknya bila lebih dari itu bumi akan terpental dari orbit dan ntah hilang kemana! 

Perumpamaan perputaran bumi terhadap matahari, perputaran bumi terhadap dirinya sendiri serta kemiringan posisi bumi terhadap porosnya dapat dibayangkan layaknya  bumi sebagai sebuah wajan berisi masakan yang dibolak-balik secara berkala agar isi wajan tersebut matang secara rata dan tidak gosong sebelah dimana matahari berfungsi sebagai tungkunya!

Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?”. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. AL-Qashasah (28):71-72).

Inilah sesungguhnya yang menyebabkan timbulnya siklus di permukaan bumi yang menghasilkan  musim dan cuaca yang bergantian hingga menumbuhkan panen yang beraneka ragam pula. 

Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmuDan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk”. (QS.An-Nahl(16):11-16). 

Kemudian dengan adanya lapisan ozon, maka manusia dan juga mahluk lainnya terlindung dari bahaya sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Sedangkan sabuk magnet ‘Van Allen’, yaitu daerah medan magnet yang terdapat pada lapisan teratas atmosfer bumi, melindungi bumi dari bahaya jatuhnya benda-benda langit seperti meteorit dan sebagainya, yang diketahui sering menimpa planet-planet lain. Inilah yang disebut ‘atap yang terpelihara’ dalam ayat Al-Quran. 

“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.”(QS.Al-Anbiyaa(21):32).    

Dia juga tidak lupa untuk memikirkan sumber makanan bagi kelangsungan hidup mahlukNya. Angin dan air ditundukkanNya untuk  bekerja sama agar tumbuh-tumbuhan dapat hidup dan berkembang biak. Agar baik hewan terutama  manusia dapat mengambil manfaatnya sebagai rezeki dan karunia dari Nya.

 “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya…….”(QS.Az-Zumar(39):21).

Begitulah Allah, Dia mempersiapkan segala sesuatunya dengan rinci dan teliti. Setelah bumi beserta segala isinya, mulai dari sempurnanya keadaan cuaca dan suhunya agar manusia nyaman hidup didalamnya hingga makanan dan tumbuhan yang sengaja dipersiapkan bagi kelangsungan hidup manusia, isi bumi yang disediakan-Nya agar manusia dapat mengolah dan memanfaatkannya, agar memudahkan hidupnya dan juga fasilitas-fasilitas lainnya, baru Dia turunkan manusia sebagai sang khalifah untuk memelihara serta menjaga bumi ini. Yang dengan demikian bumi sebagai salah satu anggota alam semesta ini dapat bergabung dengan anggotanya yang lain seperti bintang dan matahari untuk terus berzikir mengikuti aturan dan sistim yang telah ditetapkannya. Untuk itu Dia  tidak lupa  menyertakan buku petunjuk, pedoman bagi sang khalifah, yang diturunkan-Nya melalui para Rasul dan Nabi yang terus diperbaruinya sesuai dengan zaman. Al-Quranul Karim  yang disampaikan melalui Muhammad SAW itulah buku petunjuk terakhir bagi umat manusia hingga akhir zaman nanti.

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama