Zaid bin Tsabit sangat berjasa
dalam menyusun rapi ayat-ayat al-Qur’an yang dulu tersebar di mana-mana. Hingga
terciptalah satu mushaf
al-Qur’an sebagaimana
yang ada di genggaman umat Muslim sekarang.
Sejak kecil Zaid bin Tsabit selalu berusaha untuk bisa dekat
dengan Rasulullah SAW. Dengan lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an yang ia hafal,
ia pun akhirnya berhasil memikat hati Rasulullah SAW. Sehingga beliau kagum dan
mulai mengajarkan sebagian ilmu Allah SWT tersebut kepada Zaid. Hingga
terbentuklah seorang pemuda generasi penerus yang berilmu luas di bawah
pengawasan Rasulullah SAW.
Dilansir
dari buku, Menulis
Al-Qur’an Juz 28,
penerbit Zain, bahwa pada saat terjadi Perang
Yamamah di zaman khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, banyak dari para penghafal
al-Qur’an yang mati syahid. Akhirnya Umar bin Khattab pun bergegas menghadap
sang khalifah dan meminta para huffadz untuk mengumpulkan ayat-ayat yang mereka
hafal.
Kemudian Abu Bakar menunjuk Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan
lembaran ayat-ayat tersebut agar dibukukan. Ini adalah tugas mulia yang
diamanahkan kepada Zaid. Karenanya, Zaid pun bersungguh-sungguh dengan
mengerahkan segenap kemampuannya. Zaid kemudian mengumpamakan kesulitan yang
dihadapi, “Demi Allah, seandainya mereka memintaku untuk memindahkan gunung
dari tempatnya, itu tentu lebih mudah bagiku daripada perintah mereka
menghimpun al-Qur’an.”
Baca Juga:
Ibadah
Nabi Muhammad SAW sebelum menjadi Rasul
Alhamdulillah, berkat naungan dari Allah SWT, Zaid akhirnya
berhasil menyelesaikan tugasnya. Sampai pada masa Khalifah Utsman bin Affan, perbedaan
beberapa tulisan mushaf menimbulkan perselisihan terhadap bacaan al-Qur’an. Dan
Zaid pun kembali ditunjuk Khalifah Utsman untuk mengambil beberapa mushaf yang
tersimpan baik di rumah Hafshah binti Umar sebagai rujukan penulisan, dibantu
dengan beberapa sahabat lainnya.
Kini, hasil kerja keras mereka bisa kita nikmati hingga
sekarang. Umat Muslim di dunia pun bisa dengan mudah mempelajari al-Qur’an
tanpa harus kesulitan mengumpulkan ayat demi ayat yang tersebar di berbagai
tempat seperti di zaman Zaid bin Tsabit dahulu.