Kisah Heroik Abdullah bin Hudzafah di Depan Raja Persia & Romawi

 


Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi, dialah sahabat Nabi yang bertemu dengan dua penguasa dunia di zamannya, Kisra Raja Persia dan Kaisar Romawi. Dengan dua penguasa ini Abdullah mempunyai kisah yang terus dikenang umat.

Saat itu tahun keenam hijriyah, Raja Persia kedatangan utusan Rasul bernama Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi untuk menyampaikan surat Rasulullah kepada para raja ‘ajam dan mengajak mereka masuk Islam.

Sebelumnya, Rasulullah memilih enam orang sahabat untuk mengemban misi menyampaikan surat-surat beliau kepada raja-raja ‘ajam. Di antara keenam orang tersebut adalah Abdullah. Laki-laki ini terpilih untuk menyampaikan surat Rasulullah kepada Kisra, Raja Persia.

Saat itu, Kisra meminta agar istananya dihias, dan ia mengundang para pembesar negara untuk hadir, kemudian Abdullah diizinkan masuk menemui pemimpin negeri Persia dan memberikan surat kepada sang raja.

Kemudian Kisra memanggil seorang sekretaris dan memerintahkannya untuk membuka surat di hadapannya serta membacakannya kepadanya. Isinya adalah, “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dari Muhammad Rasulullah kepada Kisra penguasa Persia, salam kepada orang yang mengikuti petunjuk…”

Begitu Kisra mendengar bagian awal surat tersebut, Kisra menarik surat itu dari tangan sekretarisnya, merobeknya tanpa mengetahui apa isinya sambil berteriak, “Beraninya dia menulis seperti ini, padahal dia adalah bawahanku (yang tinggal di wilayah kekuasaanku).” Abdullah pun akhirnya diusir dari istana.

Ketika Abdullah menyampaikan apa yang terjadi kepada Nabi, bahwa Kisra merobek surat beliau, maka Nabi hanya berdoa pendek, “Semoga Allah merobek-robek kerajaannya.” Dan akhirnya terbukti Kisra terbunuh dan Persia pun hancur.

Sementara itu pada zaman khilafah Umar bin al-khatthab, Abdullah mendapatkan tugas untuk berperang melawan orang-orang Romawi. Kaisar penguasa Romawi sudah mendengar berita-berita tentang bala tentara kaum Muslimin, mereka menghiasi diri dengan iman yang benar, akidah yang kokoh dan kerelaan mengorbankan nyawa di jalan Allah dan Rasul-Nya.

Allah menakdirkan Abdullah jatuh sebagai tawanan di tangan orang-orang Romawi, mereka membawanya kepada Kaisar, mereka berkata, “Orang ini termasuk orang-orang pertama dari sahabat Muhammad yang masuk ke dalam agamanya, kami menawannya dan membawanya kepadamu.”

Baca Juga:

Asma binti Yazid; Jubir para Wanita

Abdullah bin Rawahah; Penyair yang Syahid dalam Perang


Raja Romawi pun merayu dan membujuk Abdullah agar keluar dari Islam. Berbagai macam cara dilakukan, mulai diikat di tiang salib, hingga akan dimasukkan bejana berisi minyak panas. Namun keimanan Abdullah tak menyurutkan untuk mengikuti perintah Raja Romawi.

Akhirnya raja mengakui kekalahannya. Ia merasa memiliki harta, pangkat, kekuatan dan dunia. Namun, berhadapan dengan seorang Muslim yang tidak bersenjata dan tidak menyandang apa-apa. Ia pun memberikan tawaran terakhir sebagai bentuk kekalahannya.

Demi menjaga martabatnya, raja Romawi ini berkata, “Hai Abdullah bin Hudzafah, maukah kamu mengecup kepalaku? Saya akan membebaskanmu dan melepaskanmu”.

Mendengarnya, sahabat Nabi ini menjawab, “Baiklah, dengan syarat engkau harus melepaskan semua tawanan kaum Muslimin yang berada di dalam penjara kalian”. Berkat Abdullah, sebanyak 300 tawanan yang ditangkap dan dipenjarakan oleh raja Romawi pun dibebaskan.

Sepulangnya dari kerajaan tersebut, cerita pun sampai di telinga Umar. Ia menghampiri Abdullah dan mengecup kepalanya. “Harusnya semua umat Islam mencium kepala Abdullah dan sekarang aku orang pertama yang mencium kepala Abdullah,” ujar Umar sambil mencium kepala Abdullah. Perilaku ini pun berikutnya diikuti oleh sahabat yang lainnya.

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama