Doa adalah bukti cinta antara dua orang yang saling mengasihi.
Demikianlah yang dilakukan antara Abu Hurairah dan ibunya. Siapakah Abu
Hurairah?
Abu Hurairah adalah salah satu periwayat hadis Rasulullah SAW.
Ia datang kepada Rasulullah SAW dan memeluk Islam di tahun ke-7 Hijriyah. Jadi
ia hanya empat tahun bersama Rasulullah SAW, tak selama para sahabat yang lain.
Namun hatinya telah lama bersama Rasulullah SAW.
Ia memeluk Islam dengan hati yang dipenuhi rasa cinta dan rindu.
Sejak berbai’at kepada Rasul SAW, Abu Hurairah tak pernah lagi lepas dari sisi
beliau, kecuali di waktu-waktu tidur.
Abu Hurairah sangat menyayangi ibunya. Dan ibunya pun sangat
menyayangi sang putra sehingga mereka saling mendoakan. Inilah sunnah yang
diajarkan Rasulullah SAW yang mulia. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW
berikut ini, “Ada tiga doa yang tidak diragukan keterkabulannya: doa orang
teraniaya, doa musafir, dan doa orangtua untuk anaknya.” HR. Abu Dawud dan
Tirmidzi.
Kasih sayang ibu dan anak tercermin dari kisah Abu Hurairah
dalam hadits ini yang disaksikan oleh Abu Murrah. Suatu ketika Abu Murrah
pernah naik kendaraan bersama dengan Abu Hurairah. Tak lama kemudian mereka
memasuki tempat kelahiran Abu Hurairah di daerah Aqiq.
Baca
Juga:
Said
bin Amir al Juhami; Gubernur Syam yang Miskin dan Zuhud
Abu
Dzar Al-Ghifari; Berjuang Mengislamkan Kabilah Ghifar
Ketika
mulai memasuki kampungnya, Abu Hurairah berteriak, “Alaikis salam warahmatul Laahi wa barakaatuh, wahai
Ibu!” Ibu Abu Hurairah pun menyambut penuh suka cita dan cinta, “Wa ‘alaikas salaam wa
rahmatullaahi wa barakaatuh.”
“Semoga Allah menganugerahi kasih sayang-Nya kepada Ibu, seperti
Ibu memberikanya kepadaku sewaktu aku masih kecil,” doa Abu Hurairah.
“Wahai putraku! Semoga Allah memberimu balasan yang terbaik dan
meridhaimu sebagaimana kamu telah berbakti kepadaku di saat aku berusia tua. Ya
Allah berkatilah harta dan anak-anak kami!” balas ibunya berdoa. HR. Bukhari.
Sejak
kecil kita diajarkan untuk membaca doa untuk orangtua, tetapi pernahkah kita
diberi tahu atau mencari tahu apa doa orangtua untuk anaknya? Bila kita
mengajarkan anak doa untuk orangtua dari Hadits shahih, apakah kita
juga pernah mendoakan mereka dengan doa dari Hadits shahih?
Kalau belum, ternyata kita melupakan hal ini: cinta itu harus
saling berbalasan dan memberi. Seperti juga saling mendoakan antara anak dan
orangtuanya. Yuk Ayah dan Bunda, selagi anak mendoakan kita, doakan juga segala
kebaikan untuk mereka.