Zina
merupakan kerusakan sangat besar yang memberikan dampak buruk secara khusus
bagi pelakunya maupun umat secara umum. Di zaman seperti ini dimana banyak
sarana dan media yang cenderung menyeret kearah perbuatan keji maka perlu
kiranya setiap orang mengetahui akan bahaya besar dan akibat yang ditimbulkan oleh
dosa zina, supaya dapat lebih berhati-hati dan waspada agar jangan sampai
mendekatinya. Diantara akibat buruk dan bahaya tersebut adalah:
- Dalam zina
terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni minimnya agama si pelaku, tak
adanya sikap wara'(menjaga diri dari dosa), buruknya kepribadian dan sekaligus
tak adanya rasa cemburu.
- Zina membunuh
rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang sangat ditekankan
dan perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
- Menjadikan
wajah pelakunya muram dan gelap.
- Membuat hati
menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
- Menjadikan
pelakunya selalu kekurangan (fakir) atau merasa demikian sehingga tidak pernah
kecukupan atas apa yang diterimanya.
- Bisa
menghilangkan kehormatan pelakunya sehingga jatuhlah martabatnya baik dihadapan
Allah maupun sesama manusia.
- Allah akan
memberikan sifat liar dihati pelaku zina, sehingga pandangan matanya liar tak
terkendali.
- Pezina akan
dipandang oleh manusia dengan pandangan sinis dan penuh ketidakpercayaan.
- Zina memberi
pengaruh bau busuk yang bisa ditangkap atau diindera oleh orang-orang yang
memiliki qalbun salim (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
- Kesempitan hati
dan dada selalu meliputi para pezina, apa yang ia temui dalam kehidupan selalu
saja bertolak belakang dangan apa yang ia inginkan. Karena orang yang mencari
kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat kepada Allah maka Allah akan memberi
kebalikan dari apa yang ia inginkan, dan Allah tidak menjadikan maksiat sebagai
jalan untuk mendapatkan kebaikan.
- Pezina berarti
telah menawarkan dirinya untuk tidak mendapatkan bidadari yang jelita disurga
kelak.
- §
Perzinaan
menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahmi, durhaka kepada orang tua,
pekerjaan haram, berbuat zhalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan.
Bahkan bisa membawa kepada pertumpahan darah dan main dukun /tenung serta
dosa-dosa besar lainnya. Zina biasanya berkaitan dengan kemaksiatan lain
sebelumnya atau yang bersamaan dengannya, setelah itu biasanya akan melahirkan
jenis kemaksiatan yang lain lagi.
- Zina
nenghilangkan harga diri pemuda/pemudi dan merusak masa depannya disamping
meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan bagi pelakunya saja tapi seluruh
keluarga.
- Aib yang
dicorengkan kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam daripada tudingan
kafir misalnya, karena orang kafir yang bertobat (Islam) maka persoalan
selesai, namun dosa zina benar-benar membekas dalam jiwa sebab walaupun
akhirnya pelaku zina itu bertobat dan membersihkan diri ia tetap saja merasa
berbeda dengan orang yang sejak semula tidak pernah melakukannya.
- Jika si pezina
wanita hamil kemudian untuk menutupi aibnya ia bunuh/gugurkan bayi yang
dikandungnya itu maka ia telah berzina sekaligus membunuh. Jika ia wanita yang
bersuami lalu serong sehingga hamil kemudian ia biarkan sampai lahir maka ia
telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga
anak itu mewarisi mereka tanpa diketahui siapa ia sebenarnya, sungguh
mengerikan naudzubillah min dzalik.
- Perzinaan akan
melahirkan generasi sebatangkara yang tak bernasab, sehingga orang-orangpun
akan was-was terhadap anak dari hasil zina. Dimata masyarakat dan lingkungannya
ia dipandang tidak memiliki status sosial yang jelas.
- Pezina
laki-laki berarti telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.
- Zina dapat
menyulut permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga wanita dengan
lelaki yang telah menzinahinya.
- Perzinaan
sangat berpengaruh secara kejiwaan bagi mahram /keluarga pelakunya dimana
mereka akan merasa down (turun martabat) keluarganya dihadapan masyarakat,
sehingga terkadang membuat mereka tidak berani untuk mengangkat muka dihadapan
orang lain.
- Perzinaan bisa
menyebabkan tertularnya penyakit-penyakit ganas seperti aids, siphilis (raja
singa), dan GO (gonorho atau kencing nanah).
- Perzinaan
menjadikan sebab hancurnya suatu masyarakat yakni mereka semua dimusnahkan oleh
Allah akibat dosa zina yang tersebar dan bahkan terbuka terang-terangan.
Demikian
besar bahaya yang diakibatkan oleh dosa zina, oleh karenanya Ibnul Qayyim t
pernah berkomentar tentang hukuman bagi pelaku zina, beliau berkata:"Allah
telah mengkhususkan hadd (hukuman) bagi pelaku zina dengan tiga kekhususan
yaitu:
Pertama, hukuman mati secara buruk (rajam) bagi pezina kemudian
diperingan (bagi yang belum nikah) dengan dua jenis hukuman, hukuman fisik
yakni dijilid seratus kali dan hukuman mental psikis dengan diasingkan selama
satu tahun.
Kedua, Allah secara khusus menyebutkan larangan menaruh rasa iba
yang sampai mengalahkan hukum agama. Kasihan diperbolehkan bahkan Allah itu
Maha Pengasih namun itu semua jangan sampai menghalangi dari menjalankan
syariat Allah. Hal ini ditekankan karena orang biasanya lebih kasihan kepada
pelaku zina daripada kepada pencuri, perampok, pemabuk dan sebagainya.
Disamping itu dosa zina bisa saja dilakukan oleh siapa saja termasuk orang
kelas atas dan punya kedudukan tinggi yang memungkinkan penegak hukum merasa
enggan dan kasihan untuk menjalankan hukumannya.
Ketiga, Allah memerintahkan agar pelaksanaan hukuman zina
disaksikan oleh orang-orang mukmin dengan maksud bisa menjadi pelajaran dan
memberikan dampak positif bagi maslahat umat.
BEBERAPA PERHATIAN BESAR
- Bahwa orang yang berzina dengan banyak pasangan lebih besar dosanya daripada yang hanya dengan satu orang saja, demikian pula yang melakukanya berkali-kali dosanya juga lebih banyak daripada yang hanya sekali.
- Pelaku zina yang berani terang-terangan lebih buruk daripada yang sembunyi-sembunyi
- Berzina dengan wanita yang bersuami lebih banyak dosanya daripada dengan wanita yang tidak bersuami karena adanya unsur perbuatan zhalim (terhadap suami wanita), bisa menyalakan permusuhan dan merusak keutuhan rumah tangganya.
- Berzina dengan tetangga dekat lebih besar dosanya daripada orang yang jauh rumahnya.
- Berzina dengan wanita yang sedang ditinggal perang (jihad) lebih besar dosanya daripada dengan wanita lain.
- Berzina dengan wanita kerabat atau mahram lebih jahat dan bejat daripada dengan yang tidak ada hubungan mahram.
- Ditinjau dari segi waktu maka berzina di bulan Ramadhan, baik siangnya ataupun malamnya, lebih besar dosanya daripada waktu-waktu lain.
- Kemudian dari segi tempat dilakukannya, maka berzina di tempat-tempat suci dan mulia lebih besar dosanya deripada tempat yang lain.
- Dilihat dari pelakunya pezina muhson (yang sudah bersuami/istri) lebih parah daripada gadis/perjaka, orang tua lebih buruk daripada pemuda, orang alim lebih jelek daripada yang jahil dan orang yang punya kemampuan (terutama dari segi ekonomi) lebih buruk deripada orang fakir atau lemah.
BERTOBAT
Bertobat ini bukan saja hanya bagi pelaku zina namun bagi siapa saja yang
memuluskan jalan untuk terjadinya dosa zina, membantu dan memberi peluang
kepada pelakunya dan siapa saja yang ikut andil didalamnya. Hendaknya mereka
semua segera kembali dan bertobat dengan sungguh-sungguh, menyesali apa yang
pernah dilakukan-nya dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak kembali
melakukannya. Dan yang paling penting adalah memutuskan hubungun dengan siapa
saja dan apa saja yang bisa memancing kearah perbuatan keji tersebut. Dengan
demikian diharapkan Allah akan menerima pertobatan itu dan mengam-puni segala
dosa yang pernah dilakukan, tak ada kata putus asa dari mencari rahmat Allah.
Allah berfirman, artinya:
"Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan)
yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya
dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab
untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan
terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal
saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan
adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "
(QS. 25:68-70)