TAFSIR SURAH AL BALAD AYAT 1-10

 


Terjemahannya:

1. Aku bersumpah Dengan negeri (Makkah) ini;

2. Sedang Engkau (Wahai Muhammad) tinggal di negeri ini (sentiasa ditindas),

3. Demi manusia Yang melahirkan zuriat, dan zuriat Yang dilahirkannya;

4. Sesungguhnya Kami telah jadikan manusia sentiasa Dalam keadaan menghadapi kesulitan dan kesukaran (jasmani dan rohaninya);

5. Patutkah manusia Yang demikian keadaannya (terpedaya Dengan kekuasaan Yang ada padanya dan) menyangka Bahawa tidak ada sesiapapun Yang dapat mengatasi kekuasaannya (dan menyeksakannya)?

6. Manusia Yang demikian keadaannya (tidaklah patut ia bermegah-megah Dengan kekayaannya dan) berkata: “Aku telah habiskan harta benda Yang banyak (dalam usaha menegakkan nama dan bangsa).

7. Adakah ia menyangka Bahawa tidak ada sesiapapun Yang melihatnya (dan mengetahui tujuannya menghabiskan harta bendanya itu?

8. (Mengapa manusia terpedaya dan bermegah-megah?) tidakkah Kami telah menjadikan baginya: dua mata (untuk ia memerhatikan kekuasaan dan kekayaan Kami?) -

9. Dan lidah serta dua bibir (untuk ia menyempurnakan sebahagian besar dari hajat-hajatnya)?

10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan, (jalan kebaikan untuk dijalaninya, dan jalan kejahatan untuk dijauhi)?

11. Dalam pada itu manusia tidak (memilih jalan kebaikan) merempuh masuk mengerjakan amal-amal Yang tinggi darjatnya di sisi Tuhan;

12. Dan apa jalannya Engkau dapat mengetahui: apa Dia amal-amal Yang tinggi darjatnya di sisi Tuhan itu?

13. (di antara amal-amal itu – bagi orang Yang mampu) ialah: memerdekakan hamba abdi;

14. Atau memberi makan pada hari kelaparan -

15. Kepada anak yatim dari kaum kerabat,

16. Atau kepada orang miskin Yang terlantar di atas tanah.

17. Selain dari (tidak mengerjakan amal-amal) itu, ia (tidak pula) menjadi dari orang-orang Yang beriman dan berpesan-pesan Dengan sabar serta berpesan-pesan Dengan kasih sayang.

18. (Ketahuilah! Bahawa orang-orang Yang beriman serta berusaha mengerjakan amal-amal Yang tinggi darjatnya di sisi Tuhan), merekalah golongan pihak kanan (yang akan beroleh Surga).

19. Dan (sebaliknya) orang-orang Yang kufur ingkar akan ayat-ayat keterangan kami, merekalah golongan pihak kiri. -

20. Mereka ditimpakan (azab seksa) neraka Yang ditutup rapat (supaya kuat bakarannya)

 

Surat Al-balad semua ulama sepakat bahwa surat ini adalah surat Makkiyah yang artinya surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.Jumlah ayatnya ada 20 ayat.

Alasan disebut dengan surat Al-balad adalah karena Allah SWT bersumpah pada awal surat ini dengan menggunakan kata Al-balad yaitu Al-baladul (harom)…negeri yang harom,negeri yang mulia,yang dimaksud disini mayoritas ulama mengatakan adalah Makkah.

Kemudian koleralasi antara surat ini dengan surat sebelumnya yaitu surat Al-Fajr, Allah SWT menyebutkan tentang kehinaan bagi orang-orang yang mencintai harta dengan cara yang berlebihan..(mala hubban jamma) yaitu Allah SWT menghinakan orang-orang yang mencintai harta lebih dari cintanya kepada Allah SWT,sehingga cintanya kepada Allah ,cintanya kepada Islam terkuras porsinya.Maka,orang-orang tersebut adalah orang-orang yang terhinakan,dihina oleh Allah SWT.Maka,pada surat ini korelasinya adalah Allah SWT menganjurkan kepada orang-orang yang berharta itu,yang suka dengan harta itu agar memberikan makan kepada orang miskin,memerdekan budak,menggunakan hartanya untuk dijalan Allah SWT.

Ini korelasinya ada hubungan dengan surat sebelumnya tentang orang-orang yang suka pada harta secara berlebihan dan surat ini membicarakan diantaranya tentang anjuran Allah SWT dan orang-orang yang berharta agar menginfaqkan harta di jalan Allah,memberi makan orang miskin dan sebagainya.

Korelasi yang kedua adalah kalau di surat sebelumnya (Al-Fajr) Allah SWT menyebutkan bahwa jiwa itu ada yang dimaksud dengan jiwa Muthmainnah ‘jiwa yang tenang’(sebutan dalam surat Al-Fajr),maka dalam surat ini Allah menyebutkan jalan menuju ketenangan,jalan meraih jiwa yang tenang.Kalau dalam surat sebelumnya hanya disebutkan jiwa yang tenang.Maka surat ini menjelaskan jalan-jalan menuju kepada ketenangan yaitu beriman kepada Allah SWT dan beramal sholeh (tsumma kaana minalladza aamanu watawashowbil shobri watawashowbil marhamah) ini adalah jalan menuju kebenaran,jalan kebahagian (ayat 13-16).Ini dua korelasi antara surat Al-balad dan Al-Fajr.

 

Kemudian kandungan surat secara umum.

  1. Surat ini berbicara tentang kebahagian manusia dan kesengsaraannya.
  2. Surat ini isinya adalah tentang tertipunya manusia dengan kekuatannya .Yaitu ayat…ayahsabuallayakshiro alaihi ahad…(manusia yang tertipu dengan kekuatanya seakan-akan mereka meyakini bahwa tidak ada orang yang mampu mengalahkan dirinya.).
  3. Allah SWT memberikan nikmat kepada manusia berupa dua mata (Al’ainain),lidah (wal lisaan),dua bibir (wassyafatain).
  4. Hal-hal yang akan mengantarkan manusia menuju kepada jalan kebahagiaan.Hal-hal yang mengantarkan manusia pada saat hari kiamat menuju kebahagiaan,yaitu berupa iman,amal sholeh dan menginfaqkan harta dijalan kebenaran.Serta menjelaskan jalan menuju kesengsaraan,yang  disebut dengan abussyima yaitu karena kekufuran dan kebanggannya dengan harta dan kekuatan,sehingga menjadikan seakan-akan menjadi orang yang paling kuat dan tidak ada yang lebih kuat daripada dirinya termasuk Allah SWT.

 

Tafsir

Ayat 1 : Laa uqsimu bihaadzal balad

 Makna kata “Laa uqsimu” jika lihat diterjemahannya adalah “saya bersumpah”,padahal jika diketahui bersama kata ‘laa’ disitu seringkali memiliki makna ‘tidak’,harusnya terjemahannya menjadi “saya tidak bersumpah”,namun ditafsirkan menjadi “saya bersumpah”.Para ulama mengatakan arti ‘Laa’ sebagai berikut:

  1. Para ulama mengatakan bahwa ‘Laa’ disini adalah zaidah (tambahan),kata ‘Laa’ hanya tambahan,berarti tidaka memiliki makna.Laa uqsimu = Uqsimu (saya bersumpah).Ada beberapa ayat Allah yang lain ada juga menggunakan  ‘Laa’,seperti firman Allah yang sedang berdialog dengan syaitan.
  2. Laa’ disini memiliki makna asli yaitu nafii (asli),jadi menurut ulama artinya : “saya tidak bersumpah kepada negeri ini setelah kamu tidak ada didalamnya wahai Muhammad setelah kamu keluar dari Makkah,jadi setelah kamu keluar dari Makkah.Saya tidak lagi bersumpah pada negeri ini.
  3. Laa’ masih memiliki makna yang sama artinya tidak,namun setelah ‘Laa’ itu adalah koma. ‘Laa,(koma) uqsimu bi hadzal balad’.Jadi,jawaban Allah SWT kepada orang-orang kafir yang mengingkari hari kiamat.Ketika orang-orang kafir mengingkari hari kiamat dikatakan dibantah oleh Allah SWT..Bahwa tidak benar bahwa hari kiamat tidak datang. “Tidak benar apa yang kalian yakini bahwa hari kiamat tidak akan datang”.Sehingga ‘Laa uqsimu’ artinya “saya bersumpah”.Jadi,tidak ada kaitannya dengan ‘Laa’.

Namun para mayoritas ulama mengatakan bahwa ‘Laa’ disini memiliki makna zaidah (tambahan).Dan tidak mengapa ketika Allah SWT  memberikan kata tambahan dalam rangka menguji keimanan kaum muslimin percaya atau tidak dengan tambahan ini,percaya atau tidak bahwa ayat ini dari Allah SWT,karena ada yang berargumentasi  tidak satu pun ayat Allah yang tambahan,karena kalau tambahan tidak ada gunanya.Padahal Allah SWT ‘maa kholaqta hadza bathila’,tidak ada kebathilan semua yang diciptakan Allah SWT,semua yang datang dari Allah SWT pasti ada manfaatnya.

Apa yang disebut Al-balad disini,jumhur ulama mengatakan Al-balad disini adalah albaladul harom,negeri yang mulia,negeri yang harom yaitu Mekkah.Kenapa disebut “harom”?karena di negeri tersebut diharamkan melakukan perbuatan-perbuatan keji,seperti menumpahkan darah,menebang pohon,memburu binatang(walaupun di tempat lain diperbolehkan membunuh,namun di kota Mekkah semua orang,walau orang kafir atau orang-orang jazirah arab,namun itu dilanggar sendiri oleh penguasa-penguasa Quraisy yang kemudian kerap menumpahkan darah-darah orang-orang islam,jadi mereka dikecam oleh orang-orang jazirah arab.Maka disebut dengan tanah al-haram,al-balad,al-harom.Sehingga orang-orang yang mencari aman itu perginya ke tanah haram. “barang siapa yang memasuki tanah haram ia aman”.Ada kisah penguasa Quraisy yang berbuat zholim kepada seorang pedagang bernama Zubaidi yang datang ke Mekkah,kemudian dia dizholimi oleh tokoh Quraisy yang bernama Ash bin wahil,dagangannya diambil semuanya,kemudian Zubaidi ini berteriak-teriak di atas gunung meminta pertolongan kepada orang-orang Mekkah yang memiliki fitrah yang benar dan baik membantu Zubaidi untuk mendapatkan haknya,mereka kemudian berdemonstrasi untuk menuntut Ash bin wahil memberikan uang/bayaran kepada Zubaidi,karena didemo oleh para pemuda,termasuk Rasulullah yang masih muda pada saat itu ikut mendemo,akhirnya diberikan haknya Zubaidi oleh Ash bin Halil dan sejak saat itulah adanya hibbul buhul(perjanjian orang-orang mulia yang bersepakat tidak boleh ada lagi ke-zholiman di tanah haram baik kepada harta maupun jiwa).Namun perjanjian ini dilanggar sendiri oleh tokoh-tokoh Quraisy dengan adanya Rasulullah ketika menjadi nabi di aniaya oleh tokoh-tokoh Quraisy.

Al-Wasithi seorang ulama tafsir yang mengatakan Al-balad disini adalah Madinah,alasannya karena ada wa anta hillum bi hadzal balad (kamu tinggal di negeri ini),jadi yang ditinggali nabi adalah Madinah sampai meninggal dunia.Inilah pendapat Al-Wasithi walaupun berbeda dengan pendapat jumhur ulama,dan juga berbeda,bahwa ayat ini turun di Mekkah,sedangkan Madinah belum disebut dengan Madinah,belum terbayang bahwa Madinah akan menjadi tempat tinggal Rasulullah.

Kemudian kalau tadi ‘Laa’ ,para ulama membacanya panjang (ada mad-nya,ada juga ulama lain yang tidak memanjangkan ‘Laa’,yang dikatakan oleh Al-Hasan Ahmasy,bahwa ‘Laa’ itu tidak dibaca panjang jadi ‘La’,kalau begitu maknanya jadi  “bersungguh-sungguh”.Jadi, ‘la uqsimu bi hadzal balad’ artinya “bersungguh-sungguh saya bersumpah dengan negeri ini”.

 

Ayat 2 : Wa anta hillum bi hadzal balad

Ini disebut dengan jumlah I’tirodhiyah,jumlah mu’taridho = jumlah yang berkaitan dengan jumlah yang sebelumnya,kalimat sisipan yang berkaitan dengan kalimat yang sebelumny.Jadi,artinya “dan aku bersumpah(wa anta) demi engkau(hillum bi hadzal balad) yang halal dengan negeri ini.Kalau kita lihat terjemahannya hillum diartikan muqim (dan kamu bertempat di kota ini).

Para ulama beberapa pendapat,yang pertama kata hillum artinya halal,(dan engkau halal melakukan apa saja di negeri ini),tadi dikatakan bahwa negeri Mekkah adalah tanah haram,diharamkan melakukan banyak hal buruk seperti:menumpahkan darah,menebang,memburu.Tetapi,oleh Rasulullah negeri ini menjadi halal pada waktu tertentu yaitu ketika waktu Fathu Mekkah,ketika itu Rasulullah mendapat izin dari Allah SWT untuk menumpahkan darah orang-orang yang menghalangi masuknya islam ke Mekkah,walau Fathu Mekkahi terjadi tanpa pertumpahan darah yang berarti,namun Rasulullah sudah diijinkan oleh Allah,bahwa kamu dihalalkan melakukan apa saja di kota ini pada saat Fathu Mekkah ,dan waktu yang diberikan Allah untuk Rasulullah untuk melakukan apa saja termasuk menumpahkan darah ,kata Rasulullah “hanya beberapa saat saja diwaktu siang hari setelah diharamkan lagi”.Rasulullah bersabda: “kota Mekkah itu tidak halal kepada siapa pun sebelum aku,juga tidak halal bagi orang setelahku,sampai hari ini dan hari kiamat,bahkan tidak halal bagiku kecuali beberapa saat di siang hari saja.Perbedaan-perbedaan orang-orang islam memasuki suatu negeri dengan orang kafir masuk kedalam suatu negeri.Ratu Bilqis ketika ditawarka mau berperang maka ia beralasan setiap pasukannya yang memasuki suatu kampung,maka kampung itu akan dihancurkan.Berbeda dengan orang islam ketika masuk ke dalam suatu kota,tidak ada yang hancur,pohon tidak ditebang,orang tua aman,wanita dan anak-anak aman,hanya orang yang memerangi saja yang dibunuh.Ketika itu Fathu Mekkah ini Rasulullah SAW masuk kedalam kondisi aman hanya disebelah kiri yaitu pleton yang dipimpin Khalid bin Abi walid yang mendapat perlawanan,perlawanan dari orang kafir itu dipimpin oleh Ikrimah bin abu jahal terjadi baku hantam sejenak,dan tidak lama kemudian mereka bisa dilumpuhkan,beberapa orang meninggal dunia terbunuh karena perlawanan mereka,dan juga ada beberapa orang dibunuh oleh Rasulullah karena kejahatan mereka pada waktu dahulu begitu dahsyatnya sehingga mereka dibunuh oleh Rasulullah di Mekkah atau di ka’bah mereka diikat di ka’bah kemudian dibunuh oleh Rasulullah.Itulah masa dimana Rasulullah dihalalkan menumpahkan darah.Dengan demikian kita sebagai orang islam meyakini bahwa kota Mekkah ini adalah kota paling aman diseluruh dunia.Namun terkadang Mekkah ini dimasuki orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Kemudian makna yang kedua hillum artinya muqim(tempat tinggal)

 

Ayat 3 : wa walidiwama walad

(dan aku bersumpah dengan orang tua dan anaknya)

Jadi,Allah SWT juga brsumpah dengan wama walid dan wama walad (orang tua dan anaknya).

Para ulama berbeda pendapat maksudnya walid dan walad:

  1. Pendapat yang pertama yaitu dari Qotadah,Mujahid,Al-Hasan mengatakan bahwa walid itu maksudnya adalah adam.Allah bersumpah dengan walid yaitu orang tua semua manusia yaitu Nabi Adam A.S.Wama walada (dan orang yang dilahirkannya) berarti keturunan-keturunanya,berarti bersumpah kepada bapaknya(Nabi Adam) dan anak-anaknya(semua manusia).Mengapa Allah bersumpah dengan manusia karena begitu agung penciptaanNya.Karena semua yang digunakan sumpah oleh Allah itu pasti agung,pasti mulia.
  2. Pendapat yang kedua yaitu Al-walid disini artinya Ibrahim,karena dikaitkan dengan Rasulullah dengan orang tuanya Rasulullah abul nabiya,nenek moyangnya Rasulullah adalah Ibrohim,sedangkan wama walada adalah keturunan-keturunan Ibrohim.
  3. Pendapat yang ketiga yaitu walid artinya adalah Ibrohim dan walad artinya ismail,karena kedua-duanya tinggal di Mekkah
  4. Pendapat yang keempat yaitu ini pendapatnya Ikrimah seorang Tabi’in,walid artinya orang tua(termasuk kita) dan walad artinya semua anak (termasuk kita).
  5. Pendapat yang terakhir,ada yang berpendapat walid wama walad artinya orang yang bisa memiliki keturunan,wama walada, ‘ma’ disini diartikan tidak,berarti tidak memiliki keturunan(mandul).

 

Baca juga: Khutbah Jum’at: Filosofi Nyamuk Bagi Kehidupan


Ayat 4 : Laqod kholaqnal insana fii kabad

 

Maka mana jawab sumpah ini,sesuatu yang ingin disampaikan Allah sehingga menggunakan qosam(sumpah),adalah kalimat ‘laqod kholaqnal insana fii kabad’(sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam kondisi susah dan payah).Berarti statement ini adalah statement yang sangat penting karena menggunakan sumpah,juga menggunakan ‘la’ ada tauhid,kemudian ada ‘qod’ memiliki makna tauhid(sungguh-sungguh/benar-benar)kami telah menciptakan manusia dalam keadaan susah payah,dan tujuannya adalah agar kita memiliki perhatian terhadap masalah ini,bahwa manusia diciptakan oleh Allah itu harus susah payah,dalam masalah menghadapi dunia ini,yaitu untuk beribadah,maka dalam beribadah dan beriman itu banyak susah payahnya.Jadi,mempertahankan eksistensi keimanan kita juga berat dan susah payah,banyak rintangannya.Oleh karena itu,kita harus menjadikan dunia ini untuk bersusah payah untuk mencari kebahagiaan diakhirat.Kemudian ‘kabad’ ini memiliki makna yang lain,hati yang berani,manusia diciptakan oleh Allah memiliki hati yang berani berbuat maksiat,keras hatinya.

 

Ayat 5 : ayahsabu alayyaqdiro ‘alaihi ahad

(Apakah dia mengira bahwa tidak ada orang yang menguasainya,apakah manusia itu mengira bahwa sekali-kali tidak ada seorang pun yang berkuasa atas dirinya).Ini adalah manusia yang sombong,meyakini tidak ada orang yang lebih kuat darinya.

Ayat ini ada asbabun nuzui-nya,ada orang kafir namanya abul assudail aljumai,dia itu bangga dengan kekuatannya,yaitu pernah di uji coba di sebuah pasar di Mekkah,dia mengambil satu kain di pasar itu,kemudian dia injak,kemudian dia adakan sayembara,barangsiapa yang dapat menarik kain ini maka ia akan mendapatkan hadiah darinya,dan tidak ada satu pun yang dapat menariknya.Sampai kemudian akhirnya damai,kelompok itu bersatu sebanyak 10 orang yang kemudian menginjak kain itudan ternyata akhirnya yang kalah adalah kain yang robek.Dan orang ini adalah orang yang memusuhi Rasulullah SAW.Pernah ada kisah yaitu Rukanah seorang pegulat tangguh yang pernah menantang Rasulullah,jadi kalau dia menang dia akan masuk islam,tapi kalau Rasul kalah maka Rasul tidak boleh menyebarkan islam.Sampai ketiga kali banting tetap dimenangkan Rasulullah,akhirnya Rukanah kalah akhirnya dia masuk islam.

Walaupun asbabun nuzul-nya kepada abul assudail aljumail,namun ayat ini ditujukan keseluruh manusia,bahwa manusia dengan sebesar apapun kekuatannya,tidak boleh menyombongkan diri,contohnya seperti fir’aun bangga dengan kerajaannya,hancur di tengah lautan.Haman juga hancur di tengah lautan karena bangga dengan prajuritnya yang begitu besar.Qorun hancur dengan kekayaannya.jadi,kekuatan apapun yang diberikan Allah SWT kepada kita tidak boleh membuat kita kufur kepada Allah SWT.

 

Ayat 6 : Allah juga mengatakan : yaqulu ahlaqtu maalal lubada

 

Mereka mengatakan : “aku telah menghabiskan uangku (untuk memusuhi Nabi Muhammad).Adalah sindiran Allah dalam ayat ini.

Asababun nuzul-nya adalah ayat ini turun kepada orang yang masuk islam yang bernama Amir bin Naufal,dia mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW ketika melakukan sebuah dosa dan meminta sebuah fatwa, “Ya,Rasulullah!saya telah melakukan maksiat apa yang harus saya lakukan?”.kemudian kata Rasulullah memerintahkan agar dia membayar kafarat (membayar sejumlah uang untuk menebus kesalahannya),jadi kafarat ada dalam islam tetapi hanya pada perbuatan-perbuatan tertentu,misalnya:berhubungan suami-istri siang hari di bulan Ramadhan,dzihar,ila,sumpah yang tidak dipenuhi,nazar yang tidak dipenuhi,selain itu harus bertaubat dan ada hukumannya,lalu Amir bin Naufal menjawab : “kalau seperti ini hartaku habis hanya untuk membayar kafarat dan infak sejak saya masuk agama Muhammad”.sehingga penyesalan orang ini dibantah oleh Allah SWT padahal yang dikeluarkannya tidak banyak,sedangkan yang diberikan Allah kepadanya jauh lebih banyak dari pada pemberiannya.Maka ayat selanjutnya:

 

Ayat 7 : ayyahsabu allam yarohuu ahad

(Ia mengira bahwa tidak ada yang melihatnya)

Ia mengira bahwa kata-kata riya itu tidak ada yang melihatnya padahal Allah SWT tahu seberapa besar uang yang digunakan untuk membayar kafarat dan nafkah itu sebenarnya sedikit,tapi dia mengira itu banyak.

(Kemudian lubada itu artinya jamak jadi artinya begitu banyak ia keluarkan hartanya).

Apakah ia mengira bahwa tidak satupun orang yang melihatnya padahal Allah SWT melihat itu semuanya.Termasuk ayat ini maknanya adalah Apakah mereka mengira bahwa Allah SWT tidak akan menanyakan hartanya pada hari kiamat dari mana dia dapat dan kemana dia infaqkan,menurut Qotadah seorang tabi’in.Maknanya diantaranya ini adalah kondisi orang-orang yang tidak beriman dimana ia tidak meyakini bahwa apa yang ia kerjakan itu dilihat oleh Allah SWT.Maka kesombongan-kesombongan mereka dibantah oleh Allah SWT dengan menghadirkan kenikmatan-kenikmatan lebih besar daripada itu,maka pada episode yang kedua Allah SWT menyebutkan nikmat-nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya.Jadi,kondisi orang-orang kafir tadi kemudian dibantah oleh Allah SWT dengan ayat ke-8.

 

Ayat 8 : alam naj’allahu ainain

(Bukankah kami telah menjadikan untukmu sepasang mata)

Artinya kalau mereka tidak mempunyai mata,tak mungkin mereka kaya,menjadi kuat,jadi harus ingat terhadap apa yang diberikan oleh  Allah,karena mata ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk meraih itu semua.Dan dengan mata ini pula kita bisa melihat suasana alam,mentadaburi ayat-ayat Allah,bisa membaca Al-Qur’an.

 

 

Ayat 9 : wa lisanaw wa syafatain

(dan lidah dan sepasang bibir)

Lidah yang digunakan untuk berkata-kata,ini juga nikmat yang besar,karena lidah dia bisa berdagang,dia kuat karena lidah,maka lidah harus dijaga,jangan mengucapkan sesuatu yang bohong,tidak berguna,menentang ajaran Allah.Wa syafatain (dua bibir) gunanya adalah untuk menutupi rongganya,kalau mulut tidak ada bibirnya jadi jelek.Maka ketiga hal ini harus dijaga;mata,lidah,bibir harus kita jaga,semua ini adalah bentuk-bentuk keindahan kita.Maka kita tidak boleh menggunakannya untuk berbuat maksiat kepada Allah SWT.Setelah diingatkan oleh Allah atas nikmat-Nya kemudian Alla menunjukan dengan ayat berikutnya.

 

Ayat 10 : wa hadainahun najdain

(dan kami telah menunjukan kepadanya dua jalan(kebaikan       dan keburukan))

Disinilah Allah memberikan pilihan kepada kita,sehingga tidak ada alasan ketika kita melakukan keburukan itu adalah suatu takdir Allah,karena kita melakukan keburukan adalah karena pilihan kita bukan karena Allah memaksa kita,semua yang ada di depan kita adalah pilihan,maka hidup kita adalah pilihan,maka ketika kafir pun ia sudah mendapatkan pilihan mau muslim atau kafir,kalau dia kufur dia tidak mau memilih jalan kebaikan,kalau dia pilih muslim maka ia memilih jalan kebaikan.Bahkan ketika di alam roh pun kita sudah ditawarkan pilihan oleh Allah SWT untuk memilih ….Alastu birobbikum (bukankah Aku Tuhan kalian) kalau kita mengakui tidak mengatakan ‘Bala’ (ya,…Engkaulah Tuhanku) maka dia tidak bisa atau mati sebelum lahir,tapi karena semua yang lahir itu mengatakan ‘Bala’(ya,…Engkaulah Tuhankau)maka ia lahir dalam kondisi fitrah atau muslim.Kalau ada orang yang kufur kalau tidak mempunyai tawaran maka ia diampuni oleh Allah SWT.Seperti orang-orang yang tidak beriman tidak ada utusan kepada mereka,tidak ada Rasul menyampaikan islam kepada mereka,kata para ulama aqidah mengatakan mereka semua berada di dalam masyiah Allah kehendak Allah nanti di akhirat,kalau Allah berkehendak,Allah akan memberikan nikmat kepadanya,kalau Allah berkehendak menyiksa,Allah akan menyiksa dirinya.Jadi orang-orang yang tidak pernah mendengar islam sama sekali,tidak memiliki pilihan untuk masuk islam maka mereka berada dalam kehendak Allah.Di zaman sekarang semua sudah disampaikan lewat media-media yang ada,Allah berfirman : “Kami tidak memberikan azab ,menyiksa suatu kaum sampai kami mengutus kepada mereka Rasul,ayat ini memberikan kesimpulan kepada ulama aqidah bahwa seseorang yang belum pernah mendengar islam maka ia tidak di azab oleh Allah.Maka ayat ini berisi pilihan,kemudian ketika kita disuruh memilih kedua jalan itu maka memberikan sayangnya kepada kita,dengan menunjukan jalan kebaikan dan keburukan.


Baca juga: Khotbah Jumat: Begitu Cepat Waktu Ini Berlalu


Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama