Kaum kafir melakukan segala macam
tipuan dalam perjuangan mereka melawan kaum muslimin. Salah satu cara yang
paling sering mereka gunakan adalah bersekutu melawan kaum muslimin.
Orang-orang kafir yakin bahwa mereka akan menang karena mereka adalah
mayoritas, dan merekalah yang membuat makar rahasia. Mereka tidak tahu bahwa
Allah melihat apa yang mereka rencanakan. Mereka benar-benar lupa bahwa Allah
lebih dekat kepada seseorang daripada urat lehernya sendiri. Walaupun mereka
menyimpan rahasia itu, ataupun mereka nyatakan terang-terangan, Allah
mengetahui apa yang ada di hati mereka. Allah tahu setiap hal kecil dari
pikiran seseorang, dan Ia pun mengetahui setiap rencana yang mereka buat.
Yang lebih penting lagi, Allah Yang
Maha Mengetahui mengatakan kepada kita bahwa Ia telah mengacaukan rencana kaum
kafir sejak semula. Tak peduli betapa rahasianya rencana tersebut. Semua makar
atas kaum muslimin digagalkan sejak awal mereka merencanakannya.
“Allah
melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir.” (al-Anfal: 18)
“Dan
sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah
(balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar)
sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.” (Ibrahim: 46)
Sebagai
tambahan, Allah mengatakan kepada kita bahwa rencana yang demikian tidak akan
merugikan kaum mukminin, dan bahwa pada akhirnya mereka akan termakan rencana
jahat mereka sendiri,
“Karena
kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat.
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya
sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah
(Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali
kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak
(pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.” (Faathir: 43)
Orang-orang beriman yakin pada janji
Allah (bahwa Ia akan menggagalkan makar orang-orang kafir). Menyadari bahwa
pertolongan Allah selalu bersama mereka, mereka hidup dalam ketenangan.
Sebagaimana telah ditekankan sejauh ini, berkat kepasrahan, mereka dapat
melihat kebaikan dan maksud setiap kejadian yang mereka hadapi; dan bahkan jika
mereka gagal melihatnya, mereka percaya sepenuhnya bahwa setiap peristiwa pada
akhirnya akan menjadi kebaikan bagi orang-orang beriman.
Golongan
Allahlah yang Menang!
Allah menjanjikan banyak pahala atas
usaha kita untuk selalu menemukan kebaikan dan selalu yakin kepada-Nya, bahkan
dalam peristiwa yang buruk sekalipun.
“(Yaitu)
orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang
yang mengatakan, ‘Sesungguhnya, manusia telah mengumpulkan pasukan untuk
menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka’, maka perkataan itu menambah
keimanan mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan
Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan
karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka
mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Ali Imran:
173-174)
Ingatkan diri kita bahwa orang-orang
beriman selalu menang. Bagaimanapun juga, semua penderitaan hanyalah sebuah
ujian dari Allah bagi orang-orang beriman. Sebagaimana telah disebutkan di
awal, ujian adalah bagian dari rencana Ilahiah untuk membedakan mukmin sejati
dari mereka yang lemah imannya. Orang-orang beriman yang meyakini Allah
bersabar dan melihat kebaikan dalam semua yang terjadi, mereka terus menerus
menujukkan kesetiaan dan keyakinan mereka kepada Allah. Merekalah yang akan
mendapatkan keridhaan Allah, baik di dunia ini ataupun di akhirat nanti.
“Dan
barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi
penolongnya, maka seseungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti
menang.” (al-Maa`idah: 56)
Baca juga: Terjemah Kitab Ushul Fiqih; Abdul Wahab Khallaf;