Bulan Ramadhan yang kini kita berada di dalamnya juga
dikenal sebagai Syahrut Tarbiyah; Bulan Pendidikan. Mengapa? Karena pada
bulan Ramadhan Allah SWT mendidik umat Islam secara langsung dengan puasa. Pada
bulan Ramadhan Rasulullah SAW juga melakukan murajaah Al-Qur’an bersama Jibril,
dan aktifitas para shahabat dalam menuntut ilmu mengalami peningkatan.
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ
مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ
الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ
فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Siapakah diantara kita yang tidak ingin memperoleh
derajat yang tinggi di sisi Allah? Semua orang yang beriman tentu
menginginkannya. Dan derajat yang tinggi itu bisa didapatkan dengan dua syarat;
iman dan ilmu. Sebagaimana firman Allah SWT:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ
وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…
(QS. Al-Mujaadilah : 11)
فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِى
عَلَى أَدْنَاكُمْ
Hanya dengan bekal ilmu, khususny ilmu tentang Al-Qur’an
yang terus diperdalam dan juga diajarkan/didakwahkan seseorang menjadi orang
yang rabbani dan sebuah generasi menjadi generasi yang rabbani. Allah SWT
berfirman:
كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ
تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu
selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
(QS. Ali Imran : 79)
Kini banyak umat Islam yang merindukan serta
mencita-citakan kemenangan Islam. Namun banyak yang lupa bahwa kemenangan itu
hanya akan hadir tatkala generasi rabbani terpenuhi dalam jumlah yang banyak.
Dan, inilah yang harus menjadi fokus gerakan Islam jika mereka memang
bercita-cita meraih izzul Islam wal muslimin. Inilah yang juga harus menjadi
prioritas kita khususnya di bulan Ramadhan ini, menjadi generasi rabbani dan
menjadi bagian dari kemenangan Islam.
وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ
رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا
ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ
فِى الدِّينِ
Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan, Allah
pasti memahamkan kepadanya urusan agama ini. (Muttafaq
‘alaih)
Dr. Musthofa Said Al-Khin bersama 3 ulama’ lain saat
mengetengahkan hadits ini dalam Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin
mengomentari: keutamaan ilmu pengetahuan, sebab ilmu adalah sumber kebaikan dan
merupakan simbol kemudahan dan ridha Allah SWT.
من عمل علي غير علم كان ما يفسد اكثر مما يصلح
Barangsiapa yang beramal tanpa didasari ilmu, maka unsur
merusaknya lebih banyak dari pada maslahatnya. (Sirah wa
manaqib Umar bin Abdul Aziz)
Ilmu merupakan jalan menuju surga. Dengan ilmu seseorang
bisa mengetahui mana yang haq dan mana yang bathil. Dengan ilmu seseorang bisa
memahami mana yang halal dan mana haram. Dengan ilmu seseorang mengerti
perintah dan larangan dari Rabb-nya. Dengan ilmu seseorang memahami hak-hak
Allah, bahkan rahasia-rahasia syariat yang diturunkan-Nya. Maka, seseorang yang
menuntut ilmu akan dimudahkan oleh Allah SWT menuju surga.
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ
عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka
Allah akan memudahkan jalannya ke surga. (HR. Muslim)
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى
سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Barangsiapa keluar untuk mencari ilmu, maka ia termasuk
di jalan Allah sampai ia kembali (HR. Tirmidzi)
Demikianlah sebagian keutamaan menuntut ilmu. Di bulan
ramadhan yang pahala kebaikan dilipatgandakan, bahkan amal sunnah diberi pahala
seperti amal wajib, tentu pahala yang didapat dari thalabul ilmi lebih besar
dan keutamaannya lebih luar biasa lagi. Di samping itu, ia juga menjadi faktor
penguat sehingga puasa kita menjadi puasa yang berkualitas.
Dalam menuntut ilmu di bulan Ramadhan ini, kita bisa
memanfaatkan berbagai kajian yang ada. Diantaranya yang sudah biasa disediakan
oleh takmir masjid di lingkungan kita adalah ceramah Tarawih dan ceramah
Shubuh. Kita manfaatkan keduanya dengan sebaik-baiknya, kita perhatikan
betul-betul setiap ilmu yang disampaikan oleh muballigh tersebut.
Jadi, jika kita berniat mengkaji ilmu Islam dengan
membaca, bacalah ilmu Islam dari buku-buku yang sudah kita yakini kebenarannya,
atau dengan pembandingnya. Bagi orang awam atau pembaca konsumen, hindarkan
dulu wawasan Islam. Prioritaskan Ilmu Islam khususnya saat Ramadhan ini.
Baca juga: Tehnik Menghafal dan Murajaah Al Quran