1- Pembagian turunnya Al-Quran
a. Turunnya
seluruh Al-Quran dalam satu waktu (daf’ah wahidah).
Maksudnya
adalah turunnya seluruh Al-Quran dari lauh lahfuzh (papan taqdir) dalam satu
waktu ke langit dunia. Turunnya Al-Quran dengan cara ini turun pada 10 akhir
bulan Ramadhan yang kita kenal dengan Lailatul Qadar (malam penghargaan/
kemuliaan). Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran pada
malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu
lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun Malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu
kesejahteraan sampai terbitnya fajar”.
Qadhi
Iyyadh mengatakan sebagaimana dikutip oleh Imam Nawawi dalam Syarah
Muslim bahwa lailatul qadar terjadi setiap tahun dari turunnya
ayat ini pada zaman Rasulullah di hari 10 akhir bulan ramadhansampai hari
kiamat nanti. Dalilnya sabda
Rasulullah SAW: “Carilah lailatul qadar pada hari 10 akhir bulan ramadhan”.
b.
Turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur (munajjaman).
Maksudnya
adalah turunnya Al-Quran ayat per-ayat atau surat per-surat dalam waktu 23
tahun: yaitu masa diutusnya Rasulullah, Al-Quran turun secara berangsur-angsur
dari langit dunia kepada Rasulullah SAW. Jumhur (kebanyakan) ulama mengatakan
bahwa awal surat turun kepada nabi Muhammad SAW adalah surat Al-‘Alaq,
ayat satu sampai lima yang artinya: “Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan qalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya".
Surat Al-‘Alaq ini
turun pada hari senin malam 17 ramadhan. Berarti kita sekarang memperingati
awal turunnya Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW.
2-
Keutamaan Al-Quran
Al-Quran
sebagai Kitab Suci bagi orang Islam mempunyai banyak keutamaan. Diantaranya:
a.
Al-Quran adalah kalam (perkataan) Allah.
Itu
berarti perkataan yang paling benar dan tidak ada keraguan sedikitpun
didalamnya. Allah berfirman: ”Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari
perkataan Allah? ”( QS;An-Nisa 87,122).
b.
Petunjuk dan kasih sayang (rahmat) bagi orang yang bertakwa.
Allah
berfirman: ”Sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa”( QS: Al-Baqarah 2).
Dalam ayat lain “Sebagai petunjuk dan kasih sayang bagi orang-orang yang
beriman”( QS : Yunus 57). Kasih sayang dalam arti tidak mau
menyia-nyiakan hambanya dan jatuh dalam kesesatan.
c.
Obat dan penenang hati.
Allah
berfirman: ”Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang mengobati dan kasih
sayang bagi orang yang beriman”( QS: Al-Isra 82).
Dalam
ayat lain Allah befirman: ”Wahai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu mauizha(nasihat) dari Tuhanmu dan Penyembuh bagi
penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman”( QS : Yunus 57).
d.
Al-Quran mencakup segala sesuatu.
Allah
berfirman: ”Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab ini (Al-Quran),
kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”( QS:
Al-An’am 38). Maksudnya Al-Quran mencakup hukum (halal dan haram), kisah,
berita gaib, nasihat-nasihat, perumpamaan-perumpaan, bahkan mencakup
kaidah-kaidah ilmiyah yang tetap (pasti). Seperti teori yang mengatakan
bahwa manusia semakin berada jauh di langit semakin kekurangan oksigen. Allah
berfirman “Barang siapa yang kehendaki untuk diberi petunjuk
maka akan tenangkan hatinya dan barang siapa yang kehendaki untuk
disesatkan maka akan jadikan hatinya sempit seperti dia ketika naik ke
langit” QS:Al-An’am 125.
Allah
juga berfirman: ”Dan Kami turunkan kepadamu Muhammad Kitab (Al-Quran)
sebagai penjelas segala sesuatu”( QS: An-Nahl 89).
Ini
adalah sebagian keutamaan Al-Quran. Banyak lagi keutamaan-keutamaan lain yang
belum teruraikan.
3-
Sikap Muslim terhadap Al-Quran
a-
Membaca Al-Quran.
Rasulullah
SAW bersabda: ”Bacalah Al-Quran maka sesungguhnya Al-Quran akan menjadi pemberi
syafaat untuk ahlinya (pembacanya) di hari kiamat. Beliau juga bersabda: “ Akan
dikatakan kepada Ahli Al-Quran di hari kiamat: Bacalah Al-Quran dan
naiklah tingkatan-tingkatan (tangga-tangga) surga serta bacalah
dengan tartil (membaca dengan cepat dan memperhatikan hukum bacaan
Al-Quran) sebagaimana kamu membacanya di dunia karena sesungguhnya kedudukanmu
berada di akhir ayat yang kamu baca.
b-
Menghafal Al-Quran.
Wajib
bagi orang Muslim untuk menghafal Al-Quran baik seluruhnya atau sebagiannya.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang tidak ada didalam hatinya
sedikitpun dari Al-Quran seperti rumah yang roboh”.
c-
Tadabbur Al-Quran.
Artinya
merenungi kandungan Al-Quran ayat per-ayat dengan tujuan
memberikan protect diri dari segala apa yang dilarang . Allah
Berfirman: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran, atau hati mereka
telah terkunci ”( QS:Muhammad 24).
Allah
berfirman dalam ayat lain: ”Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran?,
Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya”( QS:An-Nisaa 82).
d- Mengamalkan
Al-Quran.
Setelah
membaca, menghafal dan mentadabbur Al-Quran langkah terakhir yang harus
ditempuh adalah mengamalkan Al-Quran. Dengan mengamalkan Al-Quran berarti
mengamalkan ajaran islam itu sendiri. Aisyah berkata: ”Akhlak Rasulullah SAW
adalah Al-Quran”. Al-Quran yang kita pelajari dan baca tidak akan lengkap
kecuali mengamalkannya karena Al-Quran di hari kiamat bisa menjadi penolong
atau penghujat kita, dalam artian Al-Quran yang kita baca, kita fahami dan
tidak kita amalkan akan menjeremuskan kita ke neraka. Rasulullah bersabda: “Dan
Al-Quran akan jadi penolong kamu atau penghujat kamu”.
Empat
sikap ini harus dimiliki oleh orang Islam agar Al-Quran selalu menjadi panutan
dan tuntunannya. Memperingati nuzul Al-Quran berarti memperingati diri kita
terhadap Al-Quran. Sejauh mana kita telah membaca Al-Quran, sejauh mana kita
telah menghafal Al-Quran, sejauh mana kita mentadabburi Al-Quran, sejauh mana
kita mengamalkan Al-Quran. Memperingati nuzul Al-Quran berarti men-introspeksi
diri, apakah perbuatan kita sesuai dengan apa yang diperintahkan dalam
Al-Quran. Marilah tingkatkan iman dan sikap kita terhadap Al-Quran semoga juga
kita menjadi orang yang diridhai. Wallahu’alam bisshawab.
Baca juga: Khutbah Jumat: 3 Cara Menjaga Spirit Ibadah Pasca Ramadhan