NERAKA

 


Dosa terbesar yang mungkin dilakukan adalah durhaka kepada Allah, Pencipta dan Pemberi Hidup. Dengan diciptakan sebagai hamba Allah, manusia, bila bertentangan dengan tujuan penciptaannya, secara alamiah pantas dihukum sesuai dengan dosanya. Nerakalah tempat pemberlakuan hukuman ini. Kebanyakan manusia menjalani kehidupannya dengan terlena tanpa memikirkan hal ini sama sekali. Salah satu alasan terpenting keterlenaan ini adalah ketidakmampuan untuk membuat penaksiran yang benar mengenai Allah. Terdapat banyak orang yang menghargai Allah karena sifat belas kasih, pemurah, dan pemaaf; mereka tidak merasakan takut yang mendalam hingga lubuk hati sebagaimana yang seharusnya. Ini menyebabkan orang-orang ini tidak peka terhadap perintah dan anjuran Allah. Mengenai bahaya ini, Allah telah mengingatkan manusia pada khususnya dalam Al-Qur’an:

 

Hai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu, dan takutlah kamu pada hari bila seorang ayah kelak tidak lagi berguna bagi anaknya dan seorang anak tidak lagi berguna sedikit pun bagi ayahnya. Sungguh, janji Allah benar. Maka janganlah kamu tertipu oleh kehidupan dunia, dan ajngan sampai penipu utama menipu kamu tentang Allah. (Surat Luqmaan, 33)

 

Allah, pemilik sifat-sifat dan nama-nama terindah, memang pengasih, pemurah, dan pemaaf. Akan tetapi, harus diingat bahwa di samping itu Allah senantiasa Adil, Penakluk segalanya, dan Pemaksa; bahwa Allah dekat dengan orang-orang mukmin namun jauh dari pemuja-pemuja berhala, orang-orang kafir, dan orang-orang munafik; bahwa Dialah Pembalas perbuatan; dan bahwa neraka adalah tempat kesempurnaan perwujudan sifat-sifat-Nya yang terakhir ini.

Orang-orang mempunyai kepercayaan takhyul mengenai pokok persoalan ini karena beberapa alasan. Mereka menganggap bahwa sesudah mereka mati, mereka akan berada di neraka untuk menebus dosa-dosa yang mereka lakukan di dunia, tetapi akan naik ke surga seusai hukuman ini selesai dan akan tinggal di sana selamanya. Namun ternyata, dalam Al-Qur’an Allah memberi tahu kita bahwa baik kehidupan di neraka maupun di surga akan berlangsung kekal dan tak seorang pun akan dikeluarkan dari situ kecuali atas kehendak Allah:

Dan mereka berkata, “Api neraka tidak akan menyentuh kami selain untuk beberapa hari saja.” Katakanlah, “Sudahkah kamu memperoleh janji dari Allah, karena Dia tidak akan pernah mengingkari janji-Nya, ataukah kamu berkata tentang Allah yang tiada kamu ketahui?” Bahkan barangsiapa melakukan kejahatan dan ia sudah dilingkari dosanya, itulah penghhuni neraka; di sana mereka tinggal selamanya.

Di sana mereka akan mengalami siksaan-siksaan seperti api, panas, gelap, asap, sempit, buta, terdesak, lapar, haus, air nanah, air mendidih, dan racun pohon zaqqum. Di samping azab lahiriah, mereka juga akan menderita siksaan batiniah yang keras yang menimpa hatinya (Surat al-Humazah, 5-9).

Siksaan mengerikan di neraka yang akan dijalani oleh orang-orang yang mengingkari keberadaan Allah dipaparkan secara rinci dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat Al-Qur’an mengungkap betapa penting pokok persoalan ini bagi manusia. Kemurkaan neraka sedemikian besar sehingga tidak bisa dibandingkan dengan segala derita di dunia ini. Dalam Al-Qur’an, Allah memaparkan babak-akhir mengerikan yang akan dialami oleh orang-orang kafir:

 

Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dicampakkan ke tempat yang akan melumatkan. Dan apa yang membuat engkau tahu tempat yang melumatkan? (Itulah) api Allah yang dinyalakan, yang akan naik sampai ke hati, yang akan menyelubungi mereka, di tiang-tiang yang menjulur panjang. (Surat al-Humazah 4-9)

 

Wajah-wajah hari itu tunduk merendah, bekerja keras meletihkan, sementara mereka masuk ke dalam api menyala, diberi minuman dari mataair mendidih. Tak ada makanan buat mereka selain dari dharii’, yang tidak akan menyehatkan dan membebaskan orang dari kelaparan. (Surat al-Ghaasyiyah, 2-7)

 

Kami sediakan buat orang-orang kafir rantai, belenggu, dan api membara. (Surat al-Insaan, 4)

 

Inilah neraka jahanam yang didustakan oleh orang-orang durjana. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air panas mendidih. (Surat ar-Rahmaan, 43-44)

 

Tetapi mereka yang kafir, bagi mereka hanyalah api neraka; tak ada batas waktu yang ditentukan sampai mereka mati, juga hukuman tidak akan diperingan bagi mereka. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang tiada bersyukur. Di situ mereka berteriak keras-keras, “Tuhan, keluarkanlah kami; kami akan berbuat amal kebaikan; tidak seperti yang sudah kami lakukan!”—“Bukankah Kami sudah ememberi kamu umur panjang supaya dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir; dan orang yang memberi peringatan sudah datang kepadamu. Maka rasakanlah (hasil perbuatanmu). Bagi orang yang zalim tak ada penolong.” (Surat Faathir, 36-37)

 

Mereka yang dikumpulkan ke neraka menurut keburukan mereka, itulah tempat yang paling buruk dan jalan yang sangat menyesatkan. (Surat al-Furqaan, 34)

 

Bila (api neraka) itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suara geram dan menghembus napas. Dan bila mereka dilemparkan ke dalam tempat yang sempit, di sana mereka memohon dibinasakan. “Jangan hari ini kamu memohonkan sekali kehancuran, tapi mohonlah kehancuran yang berulang-ulang.” (Surat al-Furqaan, 12-14)


Baca juga:Surah Al Fatihah (Pembuka)


Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama