"Dan katakanlah! Beramallah maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui hal yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS: At-Taubah:105)
Tidak terasa umur kita bertambah satu tahun lagi. Itu
berarti jatah hidup kita berkurang dan semakin mendekatkan kita kepada rumah
masa depan, kuburan. Pelajaran yang terbaik dari perjalanan waktu ini adalah
menyadari sekaligus mengintrospeksi sepak terjang kita selama ini. Kita punya
lima hari yang harus kita isi dengan amal baik. Hari pertama, yaitu masa lalu
yang telah kita lewati apakah sudah kita isi dengan hal-hal yang dapat
memperoleh ridho Allah? Hari kedua, yaitu hari yang sedang kita alami sekarang
ini, harus kita gunkan untuk yang bermanfaat baik dunia maupun akhirat. Hari
ketiga, hari yang akan datang, kita tidak tahu apakah itu milik kita atau
bukan. Hari keempat, yaitu hari kita ditarik oleh malaikat pencabut nyawa
menyudahi kehidupan yang fana ini, apakah kita sudah siap dengan amal kita?
Hari kelima, yaitu hari perhitungan yang tiada arti lagi nilai kerja atau amal,
apakah kita mendapatkan rapor yang baik, dimana tempatnya surga, atau mendapat
rapor dengan tangan kiri kita, yang menunjukan nilai buruk tempatnya di neraka.
Pada saat itu tidak ada lagi arti penyesalan. Benar sekali kata seorang ulama
besar Tabi'in, bernama Hasan Al-Basri, "Wahai manusia sesungguhnya engkau
adalah kumpulan hari, setiap hari berkurang, berarti berkurang pula
bagaianmu."
Umar bin Khatab berkata, "Hisablah dirimu sebelum
kamu dihisab."
Baca juga: Khutbah Jum'at; Pendidikan keteladanan