Apa saja sebab anak menjadi nakal?
Semoga dengan mengetahui sebab-sebab ini, kita bisa dapat
solusi untuk mengatasinya.
Pertama: Orang Tua Jauh dari Agama
Dari Abu Waqid Al-Harits bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sedang duduk di masjid
dan orang-orang sedang bersamanya, tiba-tiba datanglah tiga orang. Maka dua
orang menghampiri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan yang satu
pergi. Lalu kedua orang tua itu berdiri di depan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Salah satunya melihat tempat yang kosong di perkumpulan tersebut,
maka ia duduk di sana. Sedangkan yang satu lagi, duduk di belakang mereka.
Adapun orang yang ketiga pergi. Maka ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam selesai, beliau berkata, “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang
tiga orang?
أَمَّا أَحَدُهُمْ فَأوَى إِلَى اللهِ فآوَاهُ
اللهُ إِلَيْهِ . وَأمَّا الآخَرُ فاسْتَحْيَى فَاسْتَحْيَى اللهُ مِنْهُ ، وأمّا الآخَرُ
، فَأعْرَضَ ، فَأَعْرَضَ اللهُ عَنْهُ
Yang pertama, ia berlindung kepada Allah, maka Allah pun
melindunginya. Yang kedua, ia malu, maka Allah pun malu terhadapnya. Sedangkan
yang ketiga, ia berpaling maka Allah pun berpaling darinya.” (Muttafaqun
‘alaih. HR. Bukhari, no. 66 dan Muslim, no. 2176)
Berarti yang mau berada dalam majelis ilmu yang diisi
oleh seorang yang alim terhadap ilmu, akan mendapatkan kebaikan. Sedangkan yang
menjauhinya, akan jauh dari kebaikan.
Kapan orang tua mau menghadiri majelis ilmu yang diisi
oleh para kyai dan para ustadz, pasti di situ akan berbuah kebaikan untuk orang
tua itu sendiri dan akan berdampak baik pada anak. Jauh dari
majelis ilmu seperti ini akan berdampak juga pada istri dan anak. Mungkin istri
dan anak telah mendapatkan nafkah cukup dari suami. Namun itu saja belum cukup,
jika belum dibimbing pada ilmu agama, istri dan anak belum bisa mendapatkan
kebaikan.
Kedua: Lingkungan dan Teman yang Buruk
Semakin baik lingkungan sekitar anak, pasti akan
mendukungnya pula dalam kebaikan. Coba bayangkan jika anak berada di lingkungan
para pemabuk, pecandu narkoba, penggila games, apa yang terjadi pada diri anak
kita?
Diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ
كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ
إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ
ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan
orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi.
Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi)
darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai
besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal
engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ
أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh
karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu
Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Ketiga: Perlakuan yang Buruk dari Orang Tua
Bisa jadi sebab anak nakal adalah karena didikan kasar
dari orang tua, dididik dengan pukulan, dididik dengan perkataan yang pedas,
dan kadang menghina anak itu sendiri sehingga akhirnya timbul perangai dan
akhlak yang jelek pada anak.
Allah telah memerintahkan kepada kita,
وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
“Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.”
(QS. Al-Baqarah: 83)
Dalam ayat lain disebutkan,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖوَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ
الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159)
Dalam hadits ‘Abdullah bin ‘Amr disebutkan bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا
مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Orang-orang yang mengasihi dirahmati oleh Ar-Rahman
(Yang Maha Pengasih). Karenanya kasihilah yang ada di bumi nicaya Yang di
langit (yaitu Allah) akan mengasihi kalian.”(HR. Tirmidzi, no. 1924 dan Abu
Daud, no. 4941. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Keempat: Perselisihan dan Percekcokan Orang Tua
Kelima: Tayangan Film Kekerasan
Dua sebab terakhir ini juga jadi sebab anak mudah nakal.
Sukanya melihat orang tuanya berselisih dan bertengkar (broken home), membuat
anak berperangai buruk. Termasuk pula karena sukanya nonton film-film keras,
anak-anak mudah meniru apa yang dilihat di film.
Baca juga: Kiat Menjadi Orang Saleh