Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda:
"Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur`an bagaikan buah limau
baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca
Al Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang
munafik yang membaca Al Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan
rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan
buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." Muttafaqun `Alaihi.
Merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berinteraksi aktif
dengan Al Qur`an, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan
bertindak. Membaca Al Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi
dengannya, dan untuk mengairahkan serta menghidupkan kembali kegairahan kita
dalam membaca Al Qur`an, kami sampaikan beberapa keutamaan membaca Al Qur`an
sebagai berikut :
1. Manusia yang terbaik.
Dari `Utsman bin `Affan, dari Nabi bersabda : "Sebaik-baik
kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya." H.R.
Bukhari.
2. Dikumpulkan bersama para Malaikat.
Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah
bersabda : "Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya
maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata
dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua
ganjaran." Muttafaqun `Alaihi.
3. Sebagai syafa`at di Hari Kiamat.
Dari Abu Umamah Al Bahili t berkata, saya telah mendengar
Rasulullah bersabda : "Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan
datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca,
mempelajari dan mengamalkannya)." H.R. Muslim.
4. Kenikmatan tiada tara
Dari Ibnu `Umar t, dari Nabi bersabda : "Tidak boleh
seorang menginginkan apa yang dimiliki orang lain kecuali dalam dua hal;
(Pertama) seorang yang diberi oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an maka dia
mengimplementasikan (melaksanakan)nya sepanjang hari dan malam. Dan seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta maka dia
infakkan sepanjang hari dan malam." Muttafaqun `Alaihi.
5. Ladang pahala.
Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata, Rasulullah e :
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an) maka
baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh
kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf,
tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan
"Mim" itu satu huruf." H.R. At Tirmidzi dan berkata :
"Hadits hasan shahih".
6. Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota surge
Dari Muadz bin Anas t, bahwa Rasulullah e bersabda :
"Barangsiapa yang membaca Al Qur`an dan mengamalkan apa yang terdapat di
dalamnya, Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada Hari
Kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang dari pada
cahaya matahari di dunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu
disebabkan dengan amalan yang seperti ini. " H.R. Abu Daud.
KEMBALI KEPADA AL QUR`AN
Bukti empirik di lapangan terlihat dengan sangat jelas bahwa kaum
muslimin pada saat ini telah jauh dari Al Qur`an Al Karim yang merupakan
petunjuknya dalam mengarungi bahtera kehidupannya (The Way of Life). Firman
Allah Ta'ala :
Berkatalah Rasul:"Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan
al-Qur'an ini sesuatu yang tidak diacuhkan". (QS. 25:30)
Dan mereka (para musuh Islam) berusaha keras untuk menjauhkan kaum muslimin
secara personal maupun kelompok dari sumber utama kekuatannya yaitu Al Qur`an
Al Karim. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Al Qur`an Al Karim mengenai
target rahasia mereka dalam memerangi kaum muslimin dalam firman-Nya :
Dan orang-orang yang kafir berkata:"Janganlah kamu mendengar dengan
sungguh-sungguh akan al-Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya
kamu dapat mengalahkan (mereka). (QS. 41:26)
Jal Daston selaku perdana menteri Inggris mengemukakan : "Selagi Al Qur`an
masih di tangan umat Islam, Eropa tidak akan dapat mengusai negara-negara
Timur." (Lihat buku "Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum
Muslimin di Abad Modern" oleh Nabil Bin Abdurrahman Al Mahisy / 13).
Jauhnya umat terhadap Al Qur`an Al Karim merupakan suatu masalah besar yang
sangat fundamental dalam tubuh kaum muslimin. Perkara untuk mempedomi petunjuk
Allah melalui kitab-Nya, bukan sekedar perbuatan sunnah atau suatu pilihan.
Firman Allah :
Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan
yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barang siapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, dengan
kesesatan yang nyata. (QS. 33:36)
Tegasnya, menjadikan kitab Allah Subhanahu wa Ta`ala sebagai sumber petunjuk
satu-satunya dalam kehidupan dan mengembalikan segala masalah hanya kepada-Nya
merupakan suatu keharusan oleh setiap diri kita. Kita sama-sama bersepakat
bahwa dalam menanggulangi masalah kerusakan sebuah pesawat terbang, kita harus
memanggil seorang insinyur yang membuat pesawat itu, dan kita sama-sama
bersepakat bahwa seorang pilot yang akan mengoperasionalkan suatu pesawat
terbang harus mengikuti buku petunjuk oprasional pesawat yang dikeluarkan dari
perusahaan yang memproduksinya. Tetapi mengapa kita tidak mau menerapkan
prinsip ini dalam diri kita sendiri. Allahlah yang menciptakan kita dan hanya
petunjuk-Nya yang benar. Sedang kita mengetahui bahwa pegangan yang mantap dan
pengarahan yang benar hanyalah :
Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang
sebenarnya)". (QS. 2:120)
Ringkas dan tegas. Petunjuk Allah itulah petunjuk. Selain dari itu bukan
petunjuk. Tidak bertele-tele, tidak ada helah, tidak dapat ditukar. Rasulullah
e bersabda :
"Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (Al Qur`an) ini
dan menghinakan yang lain dengannya pula." H.R. Muslim.
Karena itu jangan sampai kita mengikuti hawa nafsu mereka yang
menyimpang dari garis yang tegas ini :
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu. (QS. 2:120)
Ringkasnya, ketika umat Islam telah jauh dari Kitabullah, maka
musibah dan malapetaka serta segala jenis penyakit hati akan datang silih
berganti, sebagaimana yang saat ini kita lihat sendiri secara kasat mata.
Kita berdoa kepada Allah, semoga Dia mengerakkan hati dan memudahkan langkah
kita dan umat Islam lainnya untuk kembali kepada Kitabullah dan Sunnah
Nabinya sehingga menjadi umat yang
terbaik sebagaimana firman-Nya:
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. 3:110)