Dari Abu Hurairah radhiyAllah Ta’alau ‘anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah shallAllah Ta’alau ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ
عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
Ta’ala akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata bahwa menempuh
jalan dalam menuntut ilmu ada dua makna:
1.Menempuh jalan secara hakiki yaitu dengan berjalan
menuju majelis ilmu para ulama.
2.Menempuh jalan secara maknawi yaitu dengan menempuh
cara bisa diraihnya ilmu, seperti dengan menghafalkan, mempelajari, mudzakarah
(saling mengingatkan), muthala’ah (mengkaji), menulis atau berusaha memahami
ilmu. (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:297)
Ini menunjukkan bahwa siapa saja yang berjalan atau
berusaha menuju menuju majelis ilmu atau belajar ilmu-ilmu apapun yang sesuai
aturan agama dan norma masyarakat termasuk di dalam hadits tersebut. Begitu
pula orang yang membaca, menghafal, menulis atau menelaah suatu ilmu
pengetahuan tentunya termasuk bagian dari hadits tersebut dan mendapat pahala
seperti yang dijanjikan yaitu dimudahkannya orang tersebut masuk ke surganya
Allah Ta’ala Ta’ala.