Segala
puji bagi Allâh, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasul-Nya yang
terpercaya, keluarga, para shahabat serta orang yang mengikuti beliau hingga
hari Kiamat, wa ba’du:
Berikut ini kami ketengahkan beberapa bahasan secara ringkas mengenai “Istighfar:
keutamaan, waktu dan lafazhnya”. Kami memohon kepada Allâh agar menjadikan
tulisan ini bermanfa’at.
Keutamaannya
§
Ia merupakan
bentuk keta’atan kepada Allâh ‘Azza Wa Jalla
§
Istighfar
merupakan sebab untuk diampuninya dosa, sebab turunnya hujan, mendapatkan harta
dan anak serta masuknya manusia ke dalam surga. Nabi Nuh berkata ketika
mendakwahi kaumnya, sebagimana firman Allah (artinya): “Maka aku katakan
kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun. Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan
harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula
di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Q.,s. Nûh:10-12)
§
Kekuatan
menjadi bertambah dengan istighfar, Allah Ta’ala berfirman (artinya), Dan (Hud
berkata):"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu tobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan
menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan
berbuat dosa".(Q.,s.Hûd:52)
§
Ia merupakan
sebab mendapatkan kesenangan yang baik, serta menjadi sebab masing-masing orang
yang memiliki keutamaan berhak mendapatkan keutamaannya. Allah Ta’ala berfirman
(artinya), "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan
bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan
memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang
telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai
keutamaan (balasan) keutamaannya.” (Q.,s.Hûd:3).
§
Allah tidak
akan mengazab orang yang selalu beristighfar. Dia telah berfirman (artinya), “Dan
tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun."
(Q.,s.al-Anfâl:33)
§
Ia dibutuhkan
oleh hamba-hamba Allâh karena mereka selalu berbuat kesalahan sepanjang malam
dan siang hari. Jadi, bila mereka beristighfar, Allâh pasti mengampuni mereka.
§
Rahmat akan
turun dengan sebab istighfar. Allah Ta’ala berfirman, “Hendaklah kamu
meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat."(Q.,s.an-Naml:46)
§
Istighfar
merupakan kaffarat (penebus dosa) yang dilakukan dalam suatu majlis.
§
Melakukannya
berarti meneladani Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam sebab beliau beristighfar
di dalam satu majlis sebanyak 70 kali. Dalam riwayat yang lain disebutkan,
sebanyak 100 kali.
Beberapa
Ungkapan Mengenai Istighfar
§
Diriwayatkan
dari Luqman 'alaihissalâm bahwa dia berpesan kepada anaknya, “Wahai anakku!
Biasakanlah lisanmu mengucapkan:
الَّلهُمَّ اغْفِرْ لِي
“Ya Allâh! ampunilah aku”, sebab
Allâh menyediakan waktu-waktu dimana Dia Ta’âla tidak menolak doa orang yang
berdoa kepada-Nya.”
§
‘Aisyah
radhiallaahu 'anha berkata, “Beruntunglah orang yang mendapatkan di dalam
shahîfah (lembaran amalnya) istighfar yang banyak.”
§
Qatâdah
berkata, “Sesungguhnya Al Quran ini menunjukkan kepada kalian penyakit dan
obat; penyakit itu adalah dosa-dosa sedangkan obatnya adalah istighfar.”
§
Abu al-Minhâl
berkata, “Tidak ada tetangga (teman dekat) yang lebih dicintai oleh seorang
hamba kelak di kuburnya selain istighfar.”
§
al-Hasan
berkata, “Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah kalian, di hadapan
hidangan-hidangan, di jalan-jalan, pasar-pasar serta majlis-majlis sebab kalian
tidak tahu kapan ampunan-Nya akan turun.”
§
Seorang Arab
Badui (orang yang biasa hidup di pedalaman gurun pasir) bertutur, “Barangsiapa
yang mendiami bumi kami ini, maka hendaklah dia memperbanyak istighfar sebab
bersama istighfar itulah terdapat awan tebal yang membawa curahan hujan.”
(maksudnya istighfar itu merupakan sebab turunnya hujan-penj.,)
Waktu-waktu
Beristighfar
Istighfar
disyari’atkan di dalam setiap waktu, tetapi ia menjadi wajib ketika melakukan
dosa-dosa dan menjadi sunnah/sangat dianjurkan seusai melakukan
perbuatan-perbuatan baik, seperti beristighfar 3 kali setelah shalat, setelah
haji dan lain-lain.
Juga, dianjurkan pada waktu sahur sebab Allâh memuji orang-orang yang
beristighfar pada waktu-waktu sahur tersebut.
Lafazh-lafazh Istighfar
§
Lafazh paling
utamanya adalah yang dikenal dengan Sayyidul Istighfar (penghulu istighfar),
yaitu mengucapkan:
اللَّهُمَّ أَنْتَ
رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ
أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ
لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allâh!
Engkaulah Rabbku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain-Mu, Engkaulah Yang
menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, aku berada diatas ikatan dan janji-Mu
selama aku mampu, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku buat, aku
mengakui kepada-Mu atas nikmat-Mu kepadaku, dan aku juga mengakui kepada-Mu
dosa-dosaku; maka ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang dapat
mengampuni dosa-dosa selain Engkau”
§
Lafazh: أَسْتَغْفِر ُاللهَ
§
Lafazh: رَبِّ اغْفِرْ لِي
§
Lafazh: اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ
لِي ؛ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allâh! sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku, maka ampunilah aku;
karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau”
§
Lafazh: رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ
أَنْتَ التَّوَّابُ اْلغَفُوْرُ، أو التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
“Tuhanku! Ampunilah aku dan berilah taubat kepadaku, sesungguhnya Engkaulah
Maha Penerima taubat lagi Maha Pengampun, (atau )Maha Penerima taubat lagi Maha
Pengasih”
§
Ucapan: اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا
كَثِيْرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ اللهَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً
مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
“Ya Allâh! sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku dengan kezhaliman yang
banyak dan tidak ada Yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allâh, maka
ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan kasihilah aku, sesungguhnya
Engkau-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih”
§
Ucapan:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
َالَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
"Aku memohon ampun kepada Allâh
Yang tidak ada Tuhan (Yang berhak disembah) selain Dia Yang Maha Hidup Lagi
Maha berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”
(Diambil dari artikel berjudul “al-Istighfâr: Fadlâ`iluh, Awqâtuh, Shiyaghuh”
karya Muhammad bin Ibrahim al-Hamd oleh Abu Shofiyyah)
Baca juga: Khutbah Jumat; Islam Agama Yang Benar