وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ
العَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ
عَلَيْهِ وسَلَّم أَيُّ الإْسلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ “تُطْعم الطَّعَامَ، وَتَقْرأُ
السَّلام عَلَىَ مَنْ عَرِفَتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ”. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma,
ada seorang lelaki kepadanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Islam
apakah yang paling baik itu?” Beliau menjawab, “Engkau memberikan makanan dan
mengucapkan salam kepada orang yang sudah dan belum engkau kenal.” (Muttafaqun
‘alaih) [HR. Bukhari, no. 12 dan Muslim, no. 39]
Faedah Hadits
1. Hadits ini menunjukkan semangatnya para
sahabat dalam mencari amalan yang dapat meraih kebaikan dunia dan akhirat.
2. Hadits ini mendorong kita untuk memberi
makan kepada orang fakir dan miskin, serta ibnu sabil, juga orang-orang yang
lemah, serta memberi hadiah pada tetangga.
3. Sudah sepatutnya kita menebar salam tanpa
mengkhususkan pada orang yang dikenal saja. Karena ucapan salam itu termasuk
hak umumnya kaum muslimin.