وَعَنْ أَبِي أَيُّوبَ – رضي الله عنه – أَنَّ
رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: – لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ
يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ يَلْتَقِيَانِ, فَيُعْرِضُ هَذَا,
وَيُعْرِضُ هَذَا, وَخَيْرُهُمَا اَلَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ – مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
Dari Abu Ayyub radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak halal bagi muslim memutuskan persahabatan
dengan saudaranya lebih dari tiga malam. Mereka bertemu, lalu seseorang
berpaling dan lainnya juga berpaling. Yang paling baik di antara keduanya
adalah yang memulai mengucapkan salam.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no.
6077 dan Muslim, no. 2560]
Faedah Hadits
Pertama: Hajr yang dimaksudkan dalam hadits adalah tidak
berbicara pada muslim lainnya ketika bertemu, lalu saling berpaling satu dari
lainnya.
Kedua: Kita diperintahkan tidak memutuskan hubungan
sesama saudara seiman.
Ketiga: Diharamkan saling mendiamkan (menghajr) saudara
lebih dari tiga malam. Tiga malam ini berdasarkan tabiat manusia untuk bisa
berubah kalau didiamkan tiga hari.
Keempat: Sebenarnya saling hajr (mendiamkan), hukum
asalnya terlarang.
Kelima: Saling mendiamkan dibolehkan hanya ketika ada
hajat sesuai kebutuhan.
Keenam: Mendiamkan selama tiga hari ini berkaitan dengan
urusan dunia, bisa bentuknya orang tua mendiamkan anaknya, atau teman
mendiamkan temannya.
Ketujuh: Mendiamkan yang terkait dengan hak Allah
waktunya tidak terbatas, seperti mendiamkan ahli maksiat dan teman yang jelek.
Tujuan hajr di sini adalah untuk menyadarkan orang yang salah dan untuk
mengingatkan yang lainnya. Bentuk seperti ini termasuk amar makruf nahi
mungkar.
Ibnu Muflih berkata dalam Al-Adab Asy-Syar’iyyah,
“Disunnahkan menghajr siapa saja yang terang-terangan dalam bermaksiat, baik
terkait perbuatan, ucapan, atau keyakinan.”
Kedelapan: Ucapan salam jadi langkah awal untuk menghapus
hajr (pemboikotan). Namun salam tidaklah cukup sampai hubungan di antara dua
orang yang saling mendiamkan kembali lagi seperti sedia kala.
Wallahu a’lam, moga Allah beri taufik dan hidayah.
Baca juga: Khutbah Jumat: Sambut Tahun Baru Dengan Introspeksi & Optimisme