عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه –
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – مَنْ أَحَبَّ أَنْ
يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ, وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ, فَلْيَصِلْ
رَحِمَهُ – أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang suka
dilapangkan(diberkahi) rezekinya dan dipanjangkan (diberkahi) umurnya hendaklah
dia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 5985 dan Muslim,
no. 2557]
Faedah Hadits
1. Boleh meminta kelapangan rezeki dan itu tidak
tercela.
2. Manfaat silaturahim adalah untuk melapangkan
rezeki dan memanjangkan umur.
3. Wajib menjalin silaturahim secara umum, dan
diharamkan untuk memutusnya.
4. Rahim yang dimaksud adalah yang masih punya
hubungan mahram. Ada juga yang memaknakan dengan ahli waris,
5. Al-jaza’ min jinsil ‘amal (balasan sesuai
dengan amal perbuatan). Siapa yang menyambung silaturahim, maka Allah akan
sambungkan ia dengan melapangkan rezekinya dan memanjangkan umurnya.
6. Kebaikan akan berlanjut pada kebaikan.
7. Allah menciptakan sebab, dan boleh saja kita
mengambil sebab tersebut.
8. Menurut jumhur ulama (mayoritas), umur itu
bisa bertambah dan berkurang. Bisa jadi umur bertambah dilihat pada catatan
malaikat yang ditugaskan mengurus ajal. Namun dilihat dari qadha’ Allah yang
sejak dulu ada, umur tidaklah bertambah dan berkurang. Ada juga yang memaknakan
bertambahnya umur di sini dengan bertambahnya berkah dengan diberi taufik pada
ketaatan.
Baca juga: Khutbah Jum’at: Menjaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka