Allah menyatakan dalam beberapa ayat bahwa Dia memasukkan
perasaan takut ke dalam hati orang-orang kafir:
“Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat,
‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah orang-orang yang telah
beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang
kafir.” (Q.s. al-Anfal: 12).
“Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara
ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama.
Kamu tidak menyangka bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin bahwa
benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah;
maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka
sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka
memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan
orang-orang yang beriman. Maka ambillah untuk menjadi pelajaran, hai
orang-orang yang mempunyai pandangan.” (Q.s. al-Hasyr: 2).
Apa yang diceritakan dalam ayat-ayat tersebut merupakan
mukjizat dari Allah. Dengan cara memasukkan perasaan takut ke dalam hati
mereka, Allah menghilangkan kekuatan orang-orang yang menentang orang-orang
beriman dan yang menolak Allah dan agama-Nya. Sangatlah penting agar
orang-orang beriman merenungkan ayat-ayat ini dan mengambil pelajaran bagi
diri mereka. Hal ini karena — sebagaimana disebutkan pada bab-bab terdahulu —
hati kita berada di tangan Allah, dan Allah memasukkan apa saja ke dalam hati,
kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Tugas orang-orang beriman bukanlah
berusaha untuk menciptakan pengaruh kepada orang lain, tetapi hanya supaya
ikhlas. Misalnya, seorang beriman memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan
seseorang berdasarkan ayat-ayat Allah. Namun, orang itu hanya akan memperoleh
hidayah dari nasihat yang diberikan — betapapun penjelasannya itu sangat
terang — Allah membimbing orang itu ke jalan yang benar. Dengan penjelasan
tersebut, seorang beriman tidak berdaya menghadapi bahaya. Demikian pula, ia
tidak mempunyai kekuatan untuk menjadikan musuh ketakutan. Tetapi Allah melindungi
dan menolong orang-orang beriman yang ikhlas dan dalam melakukan usahanya hanya
untuk mencari ridha Allah. Misalnya, sebagaimana dikatakan dalam ayat di atas,
Dia memasukkan perasaan takut ke dalam hati musuh, dan menjadikan mereka
terjerumus dalam kesulitan mereka sendiri. Dengan cara inilah Allah memberikan
jalan keluar kepada orang-orang yang beriman.
Allah memasukkan berbagai ketakutan ke dalam hati
orang-orang kafir seperti takut mati, takut masa depan, takut terluka, takut
akan bencana, atau takut kehilangan harta. Demikian pula, mereka takut mati
karena tidak mempercayai akhirat dan sangat mencintai dunia. Meyakini bahwa ia
akan lenyap dan kehilangan semua kekayaannya, ketakutan terhadap mati semakin
besar. Pada akhirnya, rasa takut ini berkembang menjadi sakit.
Allah menceritakan kepada kita bahwa rasa takut tersebut
dimasukkan ke dalam hati orang-orang kafir karena mereka menyekutukan Allah.
Kesudahan orang-orang seperti ini diceritakan dalam al-Qur’an sebagai berikut:
“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka menyekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.” (Q.s. Ali Imran: 151).
Baca juga:Keutamaan al Mu’awwidzatain