Salah satu kesalahan besar yang dilakukan oleh
orang-orang adalah bahwa mereka menganggap segala sesuatu itu sebagai akibat
dari sesuatu lainnya. Misalnya, sebagaimana telah disebutkan dalam
halaman-halaman sebelumnya, mereka berpendapat bahwa mereka akan kehabisan
uang jika mereka menafkahkan harta mereka di jalan Allah. Padahal, ada suatu
rahasia dalam ciptaan Allah yang tidak mereka ketahui, bahwa Allah akan
menambah karunia-Nya kepada orang-orang yang menginfakkan hartanya karena Allah,
baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Tentu saja Allah menjadikan manusia
melihat hal ini sebagai sebab akibat yang berlaku di dunia. Misalnya, urusan
seseorang yang menginfakkan hartanya karena Allah dijadikan mudah dan rezekinya
pun ditambah oleh Allah. Atau, sebagaimana dijelaskan dalam bagian terdahulu,
seseorang mungkin akan menggunakan kekerasan dalam menghadapi orang yang marah
karena ia mempercayai bahwa kata-kata yang lemah lembut tidak dapat meredakan
kemarahannya. Namun, bagi seseorang yang menaati perintah Allah,
rahasia-rahasia yang diungkapkan Allah dalam al-Qur’an memberikan jalan
keluarnya.
Salah satu di antara rahasia-rahasia yang diungkapkan
dalam al-Qur’an adalah perintah Allah lainnya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu, ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis,’ maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.s. al-Mujadalah:
11).
Allah memerintahkan orang-orang yang beriman agar menaati
seruan agar melapangkan majelis bagi orang yang baru datang atau merenggangkan
kerumunan jika diperlukan. Hal ini, di samping menunjukkan pentingnya
bertenggang rasa juga sebagai tanda ketaatan. Allah menjelaskan bahwa Dia akan
memberi kelapangan kepada orang-orang yang beriman dan akan meninggikan derajat
mereka sebagai balasan atas perbuatan mereka. Niat dan hati setiap orang berada
dalam genggaman Allah. Jika Dia ridha dengan perbuatan mereka, Dia dapat
memberikan apa saja yang Dia kehendaki kepada orang ini. Untuk itulah
orang-orang yang beriman mengharapkan balasan dan pahala apa saja dari Allah.
Jika mereka melapangkan ruangan dalam suatu majelis, mereka tidak mengharapkan
ucapan terima kasih dari orang lain, tetapi hanya mengharapkan keridhaan
Allah, karena Dia akan memberikan ketenangan dalam hati mereka dan akan
meninggikan derajat mereka.
Baca juga: Khutbah Jumat; Bekal sebelum mati