1. Al-Baqoroh Ayat 223
نِسَاۤؤُكُمْ
حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ
مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
"Istri- istrimu adalah ladang bagimu, maka
datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan
utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang yang beriman.”
Dalam penjelasan ayat ini, istri-istri ibaratkan ladang
tempat menanam benih, maka datangi ladangmu untuk menyemai benih kapan saja,
kecuali saat istri sedang haid.
Utamakan juga hubungan suami istri itu dengan tujuan yang
baik untuk keduanya. Ini demi kemaslahatan dunia dan akhirat kelak, bukan
sekadar melampiaskan nafsu saja.
Selain itu, suami istri harus selalu bertakwa kepada
Allah dalam menjalin hubungan seks di atas ranjang. Perlu diingat juga bahwa
kelak di akhirat akan ditanyakan pertanggung jawaban atas perbuatan di dunia.
2. An-Nisa Ayat 1
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ
مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا
كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيْبًا
Artinya:
"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang
telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan
pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada
Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan
kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.”
Pada ayat di atas, Allah menyerukan untuk meraih suatu
tujuan bersama. Manusia perlu menjalin persatuan dan kesatuan, bahkan untuk
saling menanam kasih sayang antar sesama.
Selain itu, manusia perlu bertakwa kepada Allah, karena
Allah menciptakan Adam dan Hawa serta memberi keturunan menjadi beberapa suku
bangsa yang berlainan warna kulit serta bahasa.
3. Surat An-Nahl Ayat 72
وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا
وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْ بَنِيْنَ وَحَفَدَةً وَّرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ
وَبِنِعْمَتِ اللّٰهِ هُمْ يَكْفُرُوْنَۙ
Artinya:
"Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau
istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari
pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman
kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?”
Dalam ayat ini, bisa dilihat tanda kekuasaan sang
Pencipta ketika Allah menjadikan kita semua berpasang-pasangan, suami dan istri
agar menggapai ketenangan hidup.
Selain itu, menjadikan anak dan cucu, memberikan rezeki
dan anugerah yang baik sesuai kebutuhan hidup manusia.
4. Ar-Rum Ayat 21
وَمِنْ اٰيٰتِه اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ
اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ
لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Artinya:
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia
menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
Mungkin saat mendengar surat Ar-Rum sudah tidak asing
bagi Mama karena surat ini sering disematkan di undangan pernikahan.
Nah, ternyata ayat ini memiliki mana kebesaran Allah.
Apalagi Allah sudah menciptakan manusia berpasang-pasangan, mempunyai rasa
cinta dan merasa tenteram setelah disatukan di ikatan pernikahan.
Tanda kebesaran Allah juga bisa dilihat setiap pasangan
diberi rasa cinta dan kasih sayang. Dengan begitu, keduanya harus saling
membantu untuk mewujudkan rumah tangga yang harmonis.
Rasa cinta dan anugerah yang Allah beri juga harus
dijaga, bahkan perlu dibina ke arah yang benar.
5. Surat An-Nur Ayat 32
وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ
مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ
فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya:
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di
antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba
sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi
kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya),
Maha Mengetahui.”
ayat ini menjelaskan perintah menikah sebagai salah satu
cara memelihara kesucian nasab. Agar hidup tenang dan terhindar dari zina serta
perbuatan haram lainnya.
Jika sedang miskin, maka Allah akan memberi kemampuannya
kepada mereka dengan karunianya.
Baca juga: Khutbah Jumat; Pelajaran Berharga dari Isra’ Mi’raj Rasulullah