Menjelang Ramadhan tiba Imam Malik rahimahullah biasa
bertanya kepada para sahabatnya tentang cara dan bentuk amalan apa yang mereka
lakukan agar ibadah Ramadhan tahun ini menjadi lebih dari sebelumnya, menjawab
pertanyaan diatas berikut beberapa amalan utama selama Ramadhan;
1. Berpuasa
dengan ilmu dan kualitas terbaik lewat cara merasakan hubungan langsung dan
tanpa perantara apalagi penghalang antara kita dengan Allah azza wa jalla.
Dari Abu
Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda: “Setiap
amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh
kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah SWT. berfirman:
“Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku sendiri
yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya
karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu
kegembiraan ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau
minyak kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim, ini lafadz Muslim).
2. Menjadikan perolehan ampunan (maghfirah) sebagai misi
utama shaum, sehingga pelaksanaan ibadah Ramadhan dikerjakan dengan penuh
kekhusyu’an dan kerendahan serta kehinaan diri di hadapan Allah.
Abu Hurairah
ra. meriwayatkan dari Nabi SAW. bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan
Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul
Qadr dengan penuh keimanan dan mengharap
pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
3. Menargetkan
diri untuk meninggalkan maksiat secara total dengan menjadikan ibadah shaum
sebagai perisanya.
Abu Hurairah
ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Puasa adalah
perisai, maka janganlah ia berkata-kata keji, dan janganlah berperilaku dengan
perilakunya orang-orang jahil, apabila seseorang memusuhinya atau mencelanya
maka hendaknya ia mengatakan: Sesungguhnya saya sedang berpuasa (dua kali).”
(HR. Bukhari dan Muslim, ini lafadz Bukhari).
4. Disiplin
tinggi dalam mendirikan shalat tarawih dan qiyamullail (tahajjud) dengan penuh
semangat dan kekhusyu’an.
Abu Hurairah
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa
yang menghidupkan malam bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap
pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Dan hamba-hamba
Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi
dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka
mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui
malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (QS. Al-Furqan [25]:
63-64).
5. Berkomitmen
untuk mendirikan shalat-shalat dengan berjamaah bersama imam hingga selesai.
Rasulullah SAW. bersabda: “Seorang laki-laki yang
shalat bersama imam sampai selesai maka ia pahalanya dihitung seperti orang
yang melakukan qiyamullail sepanjang malam.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Tirmizi
dan al-Nasa`i).
6. Bergaya
hidup dermawan minimal dengan memberikan menu berbuka kepada yang berpuasa dan dengan
mengeluarkan zakat, infaq, sedekah, wakaf bahkan jihad harta di jalan Allah.
Dari Ibnu Abbas
ra. ia berkata: “Rasulullah SAW. adalah orang yang paling dermawan, dan
beliau paling dermawan pada bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh Malaikat Jibril
pada setiap malam pada bulan Ramadhan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari
Al-Qur’an. Ketika ditemui Jibril, Rasulullah SAW. adalah lebih dermawan
daripada angin yang ditiupkan. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Zaid bin
Khalid al-Juhanni, ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda: Barang siapa yang
memberikan bukaan kepada orang yang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala
seperti pahalanya orang yang berpuasa, sementara pahala orang yang berpuasa
tersebut tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan
al-Nasa`i).
7. Memaksimalkan
tilawah dan tadarus Al-Qur'an dengan penuh kesungguhan, serta mentadabburi dan
mengamalkannya, karena Ramadhan adalah bulan Al-Qur`an.
Nabi SAW.
membaca, mengulangi dan mempelajari Al-Qur`an pada bulan ini bersama malaikat
Jibril seperti yang dijelaskan dalam hadits di atas. Dan Para generasi awal
Islam selalu menggunakan kesempatan Ramadhan ini untuk lebih memperbanyak
membaca Al-Qur`an dibanding bulan-bulan lainnya.
8. Tetap duduk
di masjid usai berjamaah subuh hingga matahari terbit dan mengerjakan shalat
sunnah dua rakaat.
Dari Anas bin Malik, ia berkata,
Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian
duduk berdzikir sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat maka dia
mendapatkan pahala sebagaimana pahala haji dan umrah sempurna
sempurna sempurna.” (HR. Tirmizi).
9. Memusatkan
segenap dimensi dan potensi diri hanya untuk Allah demi menguatkan hubungan
diri dengan-Nya dengan cara beri’tikaf di masjid, terutama pada 10 malam
terakhir bulan Ramadhan.
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata,
“Nabi SAW. selalu beri’tikaf setiap Ramadhan selama sepuluh hari, sedangkan
pada tahun beliau meninggal dunia beliau telah beri'tikaf selama dua
puluh hari. (HR.Bukhari).
10. Merasakan
kenikmatan beribadah haji bersama Rasulullah SAW. dengan cara berumrah di bulan
Ramadhan bagi yang mampu.
“Sesungguhnya
umrah di bulan Ramadhan dapat mengganti haji bersamaku”. (HR. Bukhari dan
Muslim).
11. Berjuang melesatkan kualitas diri dan perolehan balasan
kebajikan melebihi amal yang dikerjakan selama 1000 tahun, dengan berjuang
keras sejak malam pertama menjadi yang terpilih di malam qadar.
Abu Hurairah ra. meriwayatkan
dari Nabi SAW. bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa
yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala,
maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, barangsiapa yang menghidupkan
malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
12. Berusaha
menjadi pemenang yang paling banyak melakukan kebajikan dan dzikir serta doa
dan istighfar di sepertiga akhir malam.
Dan untuk yang
demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. (QS. Al-Muthaffifin [83]: 26).
Demikianlah beberapa amalan utama Ramadhan.
Baca juga: KEUTAMAAN MEMBACA AL QURAN