20+ Hadits Pilihan Ramadhan

 


Hadits 1

اِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ اَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ اَبْوَابُ النَّارِوَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ.

Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syaitan (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Hadits 2

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (ridha Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu (HR. Bukhari).

 

Hadits 3

ثَلاَثَةٌ لاَتُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: اَلصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَاْلإمَامُ الْعَادِلُ وَالْمَظْلُوْمُ.

Ada tiga golongan orang yang tidak ditolak do’a mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan do’a orang yang dizalimi (HR. Tirmidzi).

 

Hadits 4

 

ثَلاَثَةٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ يَسْتَكْمِلُ اِيْمَانَهُ: رَجُلٌ لاَيَخَافُ فِىاللهِ لَوْمَةَ لاَئِمٍ وَلاَيُرَائِى بِشَيْءٍ مِنْ عَمَلِهِ وَاِذَا عُرِضَ عَلَيْهِ اَمْرَانِ اَحَدُهُمَا لِلدُّنْيَا وَالآخَرُ لِلاَخِرَةِ اِخْتَارَ اَمْرَاْلاَخِرَةِ عَلَى الدُّنْيَا.

 

Tiga perkara, barangsiapa hal itu ada pada dirinya, berarti ia menyempurnakan imannya: (1) seseorang yang tidak pernah takut demi agama Allah pada kecaman si pengecam (2) tidak riya dengan sesuatu dari amalnya, (3) apabila dua perkara dihadapkan kepadanya, salah satu untuk dunia dan yang lain untuk akhirat, maka ia memilih urusan akhirat daripada urusan dunia (HR. Ibnu Asakir dari Abu Hurairah ra).

 

Hadits 5

 

اِنَّ اَخْوَفَ مَااَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ اْلاَصْغَرُ. قَالُوْا: وَمَا الشِّرْكُ اْلاَصْغَرُيَارَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ: الرِّيَاءُ.

Sesungguhnya yang paling aku takuti atas kamu adalah syirik yang paling kecil”. Sahabat bertanya: “Apakah syirik yang paling kecil itu?”. Rasul menjawab: “riya” (HR. Ahmad).

 

Hadits 6

اِنَّ اللهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا: اَنْ تَعْبُدُوْهُ وَلاَتُشْرِكُوْابِهِ شَيْئًا وَاَنْ تَعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًاوَلاَ تَفَرَّقُوْا وَاَنْ تَنَاصَحُوْا مَنْ وَلاَّهُ اللهُ اَمْرَكُمْ.

Sesungguhnya Allah ridha untuk kamu tiga perkara: (1) kamu beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan sesuatu dengan-Nya. (2) kamu berpegang teguh kepada tali Allah dan tidak bercerai berai (3) kamu menasihati dengan tulus terhadap orang yang diangkat oleh Allah menguasai urusanmu (HR. Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah).

 

 

Hadits 7

 

سَيَأْتِى عَلَىالنَّاسِ زَمَانٌ هِمَّتُهُمْ بُطُوْنُهُمْ وَشَرَفُهُمْ مَتَاعُهُمْ وَقِبْلَتُهُمْ نِسَاؤُهُمْ وَدِيْنُهُمْ دَارَهِمُهُمْ وَدَنَانِيْرُهُمْ اُوْلئِكَ شَرُّ الْخَلْقِ لاَخَلاَقَ لَهُمْ عِنْدَ اللهِ.  

Akan datang suatu masa atas manusia: cita-cita mereka hanya untuk kepentingan perut, kemuliaan mereka dilihat dari perhiasan mereka, kiblat mereka adalah wanita-wanita mereka dan agama mereka adalah uang dan harta benda. Mereka itulah sejahat-jahat makhluk dan tidak ada bagian untuk mereka di sisi Allah (HR. Dailami).

 

Hadits 8

تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْنَارِ تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ تَعِسَ عَبْدُ الْقَطِيْفَةِ.

Binasalah hamba dinar, binasalah hamba dirham, binasalah hamba sutra/perhiasan (HR. Bukhari).

 

Hadits 9

 

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَظِلَّ اِلاَّظِلُّهُ:…رَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصَبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: اِنِّى اَخَافُ اللهَ.

Tujuh golongan orang yang akan dinaungi oleh Allah yang pada hari itu tidak ada naungan selain naungan-Nya: ... seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang punya kedudukan dan kecantikan, lalu ia berkata: Sesungguhnya aku takut kepada Allah (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Hadits 10

اَلرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ اَحَدُكُمْ مَنْ يُخَا لِلُهُ.

Seseorang itu mengikuti agama kawannya, oleh karena itu perhatikanlah kepada siapa orang itu berkawan. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

 

Hadits 11

 

مَنْ رَاَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذاَلِكَ اَضْعَفُ اْلاِيْمَانِ.

Barangsiapa melihat kemunkaran, hendaklah ia mencegah dengan tangan (kekuasaan) nya, bila tidak mampu, hendaklah ia mencegah dengan lisannya dan bila tidak mampu juga hendaklah ia mencegah dengan hatinya, yang demikian itu adalah selemah-lemah iman (HR. Muslim).

 

Baca juga: Indahnya Berprasangka Baik


Hadits 12

 

مَنْ يَأْخُذُ عَنِّى هَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِ فَيَعْمَلَ بِهِنَّ اَوْ يُعَلِّمَ مَنْ يَعْمَلْ بِهِنَّ قُلْتُ اَنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ فَاَخَذَبِيَدِى فَعَدَّخَمْسًا فَقَالَ: (1) اِتَّقِ الْمَحَارِمَ تَكُنْ اَعْبَدَ النَّاسِ (2) وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللهُ لَكَ تَكُنْ اَغْنَى النَّاسِ (3) وَاَحْسِنْ اِلَى جَارِكَ تَكُنْ مُؤْمِنًا (4) وَاَحِبَّ لِلنَّاسِ مَاتُحِبُّ لِنَفْسِكَ مُسْلِمًا (5) وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحْكَ فَاِنَّ كَثْرَةَ الضَّحْكِ تُمِيْتُ الْقَلْبَ.

 Siapa yang mau mengambil kalimat-kalimat dariku lalu ia amalkan atau mengajarkan orang yang mau mengamalkannya?. Saya menjawab: “saya ya Rasulullah”, lalu beliau memegang tanganku kemudian menghitung lima kalimat yang dimaksudkan: (1) Takutlah kamu akan perbuatan-perbuatan yang haram, maka kamu akan menjadi manusia yang paling berbakti, (2) Relalah terhadap pembagian Allah, maka kamu akan menjadi manusia yang terkaya, (3) Berbuat baiklah terhadap tetanggamu, maka kamu akan menjadi seorang mu’min, (4) Cintailah manusia sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri, maka kamu akan menjadi seorang muslim, (5) Dan Janganlah kamu banyak tertawa, karena banyak tertawa itu dapat mematikan hati (HR. Ahmad, Tirmidzi).

 

Hadits 13

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِا للهِ وَالْيَوْمِ اْلاخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ.

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Hadits 14

مَازَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِى بِالْجَارِحَتَّى ظَنَنْتُ اَنَّهُ سَيُوَرِّ ثُهُ.

Seringkali Jibril menasihatiku untuk berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku menyangka bahwa mereka akan diberi hak waris (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Hadits 15

اَللّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعْ وَمِنْ قَلْبٍ لاَيَخْشَعْ وَمِنْ نَفْسٍ لاَتَشْبَعْ وَمِنْ دُعَاءِ لاَيُسْمَعْ.

 

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tak bermanfaat, dari hati yang tak khusyu dan jiwa yang tak pernah merasa puas serta dari do’a yang tak terkabul.

 

Hadits 16

اِنَّ مِنْ اَشَدِّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ اللهُ بِعِلْمِهِ.

Orang yang paling pedih siksanya pada hari kiamat  ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat (HR. Baihaqi).

 

Hadits 17

 

اُنْظُرُوْا اِلَى مَنْ هُوَ اَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا اِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ اَجْدَرُ اَنْ لاَتَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.

Pandanglah orang yang lebih rendah daripada kamu (dalam hal harta), dan janganlah kamu memandang orang yang lebih tinggi dari kamu. Yang demikian lebih patut agar engkau tidak meremehkan nikmat Allah atasmu (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

Hadits 18

 

يُوْشِكُ أَنْ تَدَا عَىعَلَيْكُمُ اْلاُمَمُ كَمَا تَدَا عَىاْلأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا، قِيْلَ: اَوَمِنْ قِلَّةٍ بِنَا يَوْمَئِذٍ يَارَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بَلْ اِنَّكُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيْرُوْنَ، وَلكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَقَدْ نَزَلَ بِكُمُ الْوَهْنُ، قِيْلَ: وَمَاالْوَهْنُ يَارَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: حُبُّ الدُّنْيَاوَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ.

Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang berebut melahap isi mangkok. Para sahabat bertanya: “apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali, tetapi seperti buih air bah dan kalian ditimpa penyakit wahn”. Mereka bertanya lagi: “Apakah penyakit wahn itu, ya Rasululla?”. Beliau menjawab: “Terlalu cinta dunia dan takut kepada mati” (HR. Abu Daud).

 

Hadits 19

ثَلاَثٌ مُهْلِكَاتٌ: هَوًى مُتَّبَعٌ، وَشُخٌّ مُطَاعٌ، وَاَعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ.

Ada tiga hal yang dapat merusak: hawa nafsu yang diikuti, kekikiran yang selalu ditaati dan bangga terhadap diri sendiri (HR. Thabraani).

 

Hadits 20

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى اِلَى الْبِرِّ وَاِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى اِلَى الْجَنَّةِ.

Hendaklah kamu bersikap jujur, karena kejujuran itu membawa kamu kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa kamu kepada surga (HR. Bukhari).

 

Hadits 21

 

اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَيَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَاِنَّ اللهَ اَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا اَمَرَبِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ:يَا اَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْاصَالِحًا، وَقَالَ: يَااَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَارَزَقْنَاكُمْ، ثُمَّ ذَكَرَالرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَأَشْعَثَ أَغْبَرَيَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَارَبِّ يَارَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَ نّىيُسْتَجَابُ لَهُ.

Sesungguhnya Allah itu zat yang Maha Bagus, Ia tidak menerima melainkan apa yang bagus, dan bahwasanya Allah menyuruh orang-orang mu’min sebagaimana Ia menyuruh Rasul-Nya. Lalu ia membaca (firman Allah) yang artinya: “Hai rasul-rasul, makanlah rizki yang baik-baik dan bermallah yang shaleh” (QS 23:51). Dan ia membaca (firman Allah) yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rizki yang baik-baik” (QS 2:172), kemudian ia menyebut seorang laki-laki yang lama dalam perjalanan, rambutnya kusut, berdebu, menengadah ke langit, ya rabbi ya rabbi, sedang makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makanan yang haram, maka bagaimana mungkin (do’anya itu) akan dikabulkan?” (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).

 

Hadits 22

 

لاَحَسَدَ اِلاَّ فِىاثْنَتَيْنِ. رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالاً فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ عِلْمًا فَهُوَ يَعْمَلُ بِهِ وَيُعَلِّمُهُ النَّاسُ.

Hasad tidak diperbolehkan kecuali dalam dua hal, iri hati pada orang yang dianugerahi Allah  harta yang banyak lalu digunakan untuk kepentingan kebenaran dan iri hati kepada orang yang dianugerahi Allah banyak ilmu lalu ia mengamalkan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain (HR. Bukhari).

 

Hadits 23

لأَنْ يَحْمِلَ الرَّجُلُ حَبْلاً فَيَحْتَطِبَ بِهِ، ثُمَّ يَجِىْءَ فَيَضَعَهُ فِى السُّوْقِ، فَيَبِيْعَهُ ثُمَّ يَسْتَغْنِيَ بِهِ، فَيُنْفِقَهُ عَلَى نَفْسِهِ، خَيْرٌ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ النَّاسِ اَعْطَوْهُ اَوْمَنَعُوْهُ.

Seseorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya, maka itu lebih baik daripada ia meminta-minta kepada orang-orang , yang terkadang diberi, terkadang ditolak (HR. Bukhari dan Muslim).


Baca juga: Istighfar, Satu Kebutuhan 


Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama