Tentang malaikat, Allah Ta’ala Ta'ala
menegaskan dalam firmanNya:
يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ
فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Mereka takut kepada Tuhan mereka yang
di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)".
(QS An-Nahl : 49)
Orang-orang Yang Didoakan Oleh Para Malaikat
هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ
لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ
بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan
malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada
orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzab ; 43)
Inilah orang - orang yang didoakan oleh para
malaikat :
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ
يَسْتَيْقِظْ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلاَنٍ،
فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan
suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun
hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah Ta’ala, ampunilah hambamu si fulan karena
tidur dalam keadaan suci".
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah
bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At
Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu
shalat.
Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ أَحَدَكُمْ مَا قَعَدَ
يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ فِي صَلَاةٍ مَا لَمْ يُحْدِثْ تَدْعُو لَهُ الْمَلَائِكَةُ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
"Tidaklah salah seorang diantara kalian
yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para
malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah Ta’ala, ampunilah ia. Ya Allah Ta’ala
sayangilah ia’"
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah
ra., Shahih Muslim no. 469)
3. Orang - orang yang berada di shaf barisan
depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى الصَّفِ
اْلأَوَّلِ.
"Sesungguhnya Allah Ta’ala dan para
malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf
terdepan"
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari
Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih
Sunan Abi Dawud I/130)
4. Orang - orang yang menyambung shaf pada
sholat berjamaah
(tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam
shaf).
Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ الصُّفُوْفَ.
"Sesungguhnya Allah Ta’ala dan para
malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf -
shaf"
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu
Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika
seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda,
ذَا قَالَ الإِمَامُ: {غَيْرِ
المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] فَقُولُوا: آمِينَ،
فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ المَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ
"Jika seorang Imam membaca ‘ghairil
maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’,
karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia
akan diampuni dosanya yang masa lalu"
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah
ra., Shahih Bukhari no. 782)
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya
setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda,
اَلْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَى
أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِيْ مُصَلاَّهُ الَّذِي صَلَّى فِيْهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ.
"Para malaikat akan selalu bershalawat
kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana
ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata,
‘Ya Allah Ta’ala ampunilah dan sayangilah ia"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah,
Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh
dan ‘ashar secara berjama’ah.
Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ
مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ
الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ
رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ
تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ و حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالْمَلَائِكَةُ يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ بِمِثْلِ
حَدِيثِ أَبِي الزِّنَادِ
"Para malaikat berkumpul pada saat
shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang
sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada
siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat
‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik
(ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal,
lalu Allah Ta’ala bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan
hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan
shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat,
maka ampunilah mereka pada hari kiamat"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah
ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa
sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda,
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ
لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ.
كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ.
وَلَكَ بِمِثْلٍ.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya
yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan
dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap
kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut
berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud
Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)
9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda,
ما من يوم يصبح فيه العباد إلا
وينادي ملكان: اللهم أعط منفقاً خلفا، وأعط ممسكاً تلفا
"Tidak satu hari pun dimana pagi harinya
seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu
diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah Ta’ala, berikanlah ganti bagi orang yang
berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah Ta’ala, hancurkanlah harta orang yang
pelit’"
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan
dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ.
"Sesungguhnya Allah Ta’ala dan para
malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang sedang makan sahur"
(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani,
meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda,
«مَا مِنْ
مُسْلِمٍ يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ
مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ
سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ، وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِي الجَنَّةِ»
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk
saudaranya kecuali Allah Ta’ala akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang
akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu
malam kapan saja hingga shubuh"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi
Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya
shahih")
12. Seseorang yang sedang mengajarkan
kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda,
عن أبي أمامة رضي الله عنه أن
رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((فضل العالم على العابد كفضلي على أدناكم))،
ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن الله وملائكته، وأهل السموات والأرض،
حتى النملة في جحرها، وحتى الحوت ليصلون على معلمي الناس الخير))
"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli
ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian.
Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan
bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada
orang lain"
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu
Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At
Tirmidzi II/343)