Pembukaan Khutbah Jum’at dan Artinya



Bagian 1

إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ.

Sesungguhnya semua pujian hanyalah kepada Allah, yang kita selalu memuji-Nya, dan kita meminta tolong kepada-Nya, dan memohon ampun hanya pada-Nya, dan kita memohon perlindungan kepada-Nya dari keburukan dari diri kita, dan dari keburukan perbuatan kita. Siapa saja yang Allah tunjuki, maka tiada yang mampu menyesatkannya, dan siapa saja yang dibiarkan sesat (oleh Allah) maka tiada yang mampu menunjukinya.

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang pantas disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, tiada nabi dan rasul setelahnya.

 

 

Bagian 2

قَالَ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ :﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ١٠٢ ﴾ ( اٰل عمران/3: 102(

﴿ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ١ ﴾ ( النساۤء/4: 1(

﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا ٧١ ﴾ ( الاحزاب/33: 70-71(

Allah berfirman dalam Al-Qur’an al-Karim :

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” ( QS. Ali ‘Imran/3:102).

Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu orang dan Dia menciptakan darinya pasangannya. Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu ( QS.  An-Nisa/4 : 1).

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.” ( QS. Al-Ahzab/33:70-71).

 

Bagian 3

وَقَالَ أَيْضاً : أية .

Dan Dia berfirman juga : (ayat yang akan disampaikan).


Baca juga: Pemegang Kunci Ka'bah dan Isi Ka'bah

 

Bagian 4

اللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينْ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسِانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ :

Semoga Allah melimpahkan shalawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad –shallallahu ‘alayhi sa sallam– dan para keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga hari kiamat. Adapun setelah itu (pemisah antara pembukaan dengan isi khutbah).

Dalil :

Pembukaan khutbah Jum’at ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari enam sahabat, yaitu : Abdullah Ibnu Mas’ud, Abu Musa Al-Asy’ari, Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdillah, Nubaith bin Syarith, dan Aisyah radhiallahu ‘anhum.

Dalam riwayat Ibnu Mas’ud disebutkan :

عن أبي عبيدة بن عبد الله عن أبيه قال : عَلَّمَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ خُطْبَةَ الْحَاجَةِ [ فِيْ النِّكَاحِ وَغَيْرِهِ ] : إنَّ الْحَمْدُ لِلّهِ….الخ

Dari Abu ‘Ubaidah Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, berkata bahwa “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami khutbatul hajah… : Innalhamda lillah dst.”  (H.R. Abu Daud, An-Nasa’i, Al-Hakim, Daud Ath-Thayalisi, Imam Ahmad, dan Abu Ya ‘la)

Pembukaan ini juga sering disebut sebagai pembukaan khutbatul hajah, secara harfiah disebut sebagai khutbah ketika akan mengutarakan kebutuhan tertentu, atau lebih mudah dipahami sebagai pembukaan khutbah yang sifatnya formal. Selain khutbah Jum’at juga biasa dipakai sebagai pembukaan khutbah nikah, dan lain-lain.

Memakai pembukaan ini pada khutbah Jum’at hukumnya sunnah, jika memakai pembukaan lain yang lebih ringan dan singkat diperbolehkan, dengan lebih baik dengan mengucap hamdalah, shalawat, nasehat takwa dan ayat Al-Qur’an yang akan disampaikan. Pembukaan khutbah ini juga tidak masalah jika hanya membaca satu ayat pada bagian dua lalu selanjutnya membaca ayat yang akan disampaikan.

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama