Khutbah Jumat Singkat; Menyambut Ramadhan Syahrun Mubarak

  


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَوْجَدَ الْخَلِيْقَةَ مِنَ الْعَدَمِ وَأَنْشَأَهَا، وَقَامَ بِأَرْزَاقِهَا وَكَفَاهَا، وَأَبَانَ لَهَا طَرِيْقَ رُشْدِهَا، وَحَذَّرَهَا مِنْ غَيْهَا وَهَوَاهَا، فَمِنْهُمْ مَنِ اخْتَارَ الْهُدَى فَهُوَ بِطَاعَةِ رَبِّهِ يَتَبَاهَى، وَمِنْهُمْ مَنِ اخْتَارَ الضَّلَالَةَ فَهُوَ بِالشَّهَوَاتِ يَتَلَاهَى.

وَأَشْكُرُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى نِعَمِهِ الَّتِيْ لَا تُحْصَى وَلَا تُتَنَاهَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً مَنْ عَرَفَ مَعْنَاهَا، وَعَمِلَ بِمُقْتَضَاهَا.

وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الَّذِيْ حَقَّقَ كَلِمَةَ التَّوْحِيْدِ لَفْظُهَا وَمَعْنَاهَا، وَتَرَكَ أُمَّتَهُ عَلَى الْمَحَجَّةِ الْبَيْضَاءِ يَبْرُقُ سَنَاهَا. فَيَا سَعَادَةَ مَنْ تَمَسَّكَ بِهَا وَيَا شَقَاوَةَ مَنْ أَعْرَضَ عَنْهَا وَسَلَكَ سِوَاهَا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ خَيْرُ الْأُمَّةِ وَأَزْكَاهَا، وَأَبَّرُهَا وَأَتْقَاهَا.

فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ، حَيْثُ أَمَرَنَا اللهُ بِهَذَا الْأَمْرِ الْعَظِيْمِ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Kami wasiatkan kepada diri kami dan hadirin sekalian untuk senantiasa bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala dengan sebenar-benar takwa. Merawat dan meningkatkan takwa tersebut hari demi hari. Kemudian merealisasikan takwa tersebut ke dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

Sungguh, tiada bekal yang lebih membuat hati kita tenang melainkan takwa.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Pada siang hari ini, tiada ungkapan yang lebih indah dari ungkapan syukur bahagia. Sebab, Allah subhanahu wata’ala memberi lagi kita kesempatan untuk bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan. Insyaallah.

Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Apakah kita bahagia berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan?

Tentu kita bahagia. Sangat bahagia.

Bagaimana tidak bahagia? Bulan Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah subhanahu wata’ala. Bulan Ramadhan syahrun mubarak, bulan diberkahi. Syahrun qiyam, bulan yang malam harinya senantiasa hidup dengan ibadah. Syahrun shiyam, bulan saatnya kaum muslimin berpuasa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh imam an-Nasa’i, hadits shahih, nomor 2106,

‌أَتَاكُمْ ‌رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللهُ عز وجل عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepada kalian puasa; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup dan para setan diikat; pada bulan ini juga terdapat malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, barang siapa tidak memperoleh kebaikan maka dia tidak memperoleh apa-apa.”

Kegembiraan para Salaf Menyambut Ramadhan Syahrun Mubarak

Para ulama salaf dahulu begitu gembira ketika menyambut bulan Ramadhan. Kegembiraan tersebut mereka wujudkan dalam aktivitas yang mendukung peningkatan iman dan takwa.

Seorang ulama bernama Mu’alla bin al-Fadhl rahimahullah memberikan kesaksian, sebagaimana dikutip oleh Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah dalam kitabnya Lathaif al-Ma’arif halaman 264,

كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغُهُمْ رَمَضَانَ، ثُمَّ يَدْعُوْنَهُ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ

Para sahabat Nabi dahulu berdoa selama enam bulan agar bertemu dengan bulan Ramadhan, lalu seusai Ramadhan berdoa lagi selama enam bulan agar Allah menerima amalan mereka selama bulan itu.”

Di antara doa menyambut bulan Ramadhan yang sering diucapkan oleh para sahabat sebagai bentuk harapan agar bisa berjumpa lagi dengan bulan tersebut adalah,

‌اللَّهُمَّ ‌سَلِّمْنِي ‌إِلَى ‌رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانُ وَتَسَلَّمْهُ مِنّي مُتَقَبَّلاً

Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.”

Realisasi Kegembiraan Menyambut Ramadhan Syahrun Mubarak

Lantas, apa bukti kejujuran bahwa kita benar-benar gembira menyambut Ramadhan Syahrun Mubarak? Tentunya kita buktikan dengan melakukan persiapan-persiapan yang matang sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Di antaranya adalah:

Pertama: Persiapan Niat

Banyak hadits yang menunjukkan betapa pentingnya niat dalam beramal. Maka, mari perbaiki niat kita sebelum memasuki bulan Ramadhan. Kita niatkan ibadah di bulan Ramadhan hanya untuk mengharap rahmat dan ridha Allah.

Kedua: Perbanyak Tobat

Semangatnya jiwa dan raga untuk beribadah dimulai dari bersihnya hati. Seorang tabi’in, Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah memberi nasehat,

إِذَا كُنْتَ لَا تَسْتَطِيْعُ قِيَامَ اللَّيْلِ وَصِيَامَ النَّهَارِ فَاعْلَمْ أَنَّكَ مَحْبُوْسٌ قَدْ قَيَّدْتَكَ ذُنُوْبُكَ

Jika engkau tidak bisa bangkit melaksanakan qiyamul lail dan puasa di siang hari, ketahuilah, engkau sedang terpenjara, terkekang oleh dosa-dosamu.”

Ketiga: Pelajari Ilmu Agama Terkait Puasa Ramadhan

Semua sepakat, bahwa sebuah amalan itu harus dilandasi dengan pemahaman ilmu yang benar. Maka, di sisa waktu yang tinggal beberapa hari sebelum Ramadhan ini, sempatkan untuk mempelajari ilmu-ilmu terkait ibadah di bulan Ramadhan.

Mulai dari ilmu fikih puasa Ramadhan, pembatal-pembatal puasa, hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama puasa, ilmu fikih zakat, ilmu tentang tata cara shalat, tata cara qiyamul lail, ilmu adab membaca al-Quran, dan sebagainya.

 

Keempat: Persiapkan Fisik Agar Kuat Beribadah

Ramadhan adalah bulan ibadah. Setelah mempersiapkan hati dan ilmu, fisik pun juga perlu dipersiapkan supaya dapat melaksanakan ibadah semaksimal mungkin.

Ada tiga amalan utama di bulan Ramadhan Syahrun Mubarak; Puasa, Qiyamul lail, dan Tilawah al-Quran.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, hadits nomor 38,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barang siapa melaksanakan puasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”

Imam Ibnu Khuzaimah juga meriwayatkan hadits yang berderajat hasan, nomor 1135, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

عَلَيْكُمْ ‌بِقِيَامِ ‌اللَّيْلِ ‌فَإِنَّهُ ‌دَأْبُ ‌الصَّالِحِينَ ‌قَبْلَكُمْ، وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ، وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ

Hendaknya kalian melaksanakan qiyamul lail, karena itu adalah amalan orang-orang shalih sebelum kalian, amalan itu akan mendekatkan kepada Rabb kalian, penghapus kesalahan, dan menjauhkan diri dari dosa.”

Qiyamul lail maksudnya adalah menghidupkan malan dengan berbagai bentuk ibadah. Baik dengan ibadah shalat sunnah, tilawah al-Quran, zikir, dan lain sebagainya. Pelaksanaannya mulai dari awal malam hingga tiba akhir malam. Jadi, qiyamul lail tidak hanya terbatas pada shalat tarawih saja.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Demikian materi khutbah Jumat tentang menyambut Ramadhan syahrun mubarak yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah subhanahu wata’ala memudahkan kita dalam melaksanakan segala amal ibadah dan menjauhi segala larangan syariat di bulan mulia tersebut.

Khatib juga berpesan kepada jamaah sekalian untuk selalu mendoakan saudara-saudara kita kaum muslimin di Palestina. Mereka saudara seiman kita. Penindasan musuh-musuh Islam yang menimpa mereka, adalah penindasan kepada kita juga. Sakit yang mereka alami adalah sakit yang kita alami. Perihnya luka mereka adalah perihnya luka kita.

Mari bantu mereka dengan apa pun yang bisa kita lakukan. Sesuai dengan kemampuan masing-masing.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


Baca juga: Contoh Proposal Tesis Berbahasa Arab


KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الَّذِيْنَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَبِهِ كَانُوْا يَعْدِلُوْنَ: أَبِي بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَعُثْمَانَ، وَعَليٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا رَخَاءً وَسَائْرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجالِ

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْألُكَ مُوْجِباتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزائِمَ مَغْفِرَتِكَ، والسَّلامَةَ مِنْ كُلِّ إثمٍ، والغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، والفَوْزَ بالجَنَّةِ، والنَّجاةَ مِنَ النَّارِ

رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا. إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا. رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَشْكُوْ إِلَيْكَ حَالَ إِخْوَانِنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ فِلَسْطِيْنِ، اِشْتَدَّ عَلَيْهِمُ الْأَمْرُ، وَاشْتَدَّ عَلَيْهِمْ الْبَلَاءَ وَالْمِحَنُ، اَللَّهُمَّ لَيْسَ لَهُمْ سِوَاكَ، وَلَا نَاصِرَ لَهُمْ سِوَاكَ، وَلَا إِلَهَ لَهُمْ إِلَّا أَنْتَ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى، وَصِفَاتِكَ الْعُلْيَا، أَنْ تَنْصُرَ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِيْ فِلَسْطِيْنِ. اَللَّهُمَّ مَنْ أَرَادَ بِهِمْ سُوْءًا وَمَكْرًا وَكَيْدًا، فَرُدَّ عَلَيْهِمْ مَكْرَهُمْ أَجْمَعِيْنَ. يَا قَوِيُّ يَا مَتِيْنٌ.

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ فِلَسْطِيْنِ عَلَى أَعْدَائِهِمْ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ وَمَنْ آذَاهُمْ. اللَّهُمَّ سَدِّدْ رَمْيَهُمْ، وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَفُكَّ قَيْدَ أَسْرَاهُمْ، وَرُدَّهُمْ إِلَى أَهْلِهِمْ سَالِمِيْنَ.

اللَّهُمَّ وَأَفْرِغْ عَلَى قُلُوْبِهِمْ صَبْرًا، وَبَدِّلْ خَوْفَهُمْ أَمْنًا، وَاجْعَلْ لَهُمْ مِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَجًا، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمٌ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْإِخْلَاصَ فِي الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى آلَائِهِ وَنِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ


Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama