Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ
أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam semoga tercurah
untuk seorang nabi dan rasul yang paling mulia, keluarganya, sahabatnya, dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat. Amma ba’du ….
Hadirin kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Alhamdulillah, hari ini kita kembali berkumpul dalam majelis salat yang insya
Allah dirahmati Allah SWT. Dalam kesempatan kali ini tema yang akan diangkat
mengenai cara membangun keharmonisan dalam keluarga dan rumah tangga secara
Islami. Khotbah Jumat Terbaru & Singkat Hadirin kaum muslimin, jamaah Jumat
rahimakumullah, Islam memandangan pernikahan sebagai komitmen yang kokoh,
sejajar komitmen Allah dengan para rasul-Nya. Oleh sebab itu itu, setelah
menikah, sebagai suami istri harus bertanggung jawab untuk menjaga komitmen yang
diucapkan saat ijab kabul Dalam Al-Qur'an disebutkan rumah tangga sebagai
sebuah nikmat yang sangat agung.
Pernikahan adalah kunci kesuksesan mencetak generasi muda
umat Islam. salah satu hal penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga yang
sampaikan oleh Al-Qur'an adalah selalu melihat pasangan sebagai seorang sahabat
menjalani perjalanan hidup yang setara. Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِى خَلَقَكُم
مِّن نَّـفسٍ وَّاحِدَةٍ وَّجَعَلَ مِنهَا زَوجَهَا لِيَسكُنَ اِلَيهَا ۚ فَلَمَّا تَغَشّٰهَا حَمَلَت حَملًا خَفِيفًا فَمَرَّت بِه ۚ فَلَمَّاۤ اَثقَلَت دَّعَوَا اللّٰهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ اٰتَيتَـنَا صَالِحًا لَّـنَكُونَنَّ مِنَ الشّٰكِرِينَ
Huwal lazii khalaqakum min nafsinw waahidatinw wa ja'ala
minhaa zawjahaa liyas kuna ilaihaa falammaa taghash shaahaa hamalat hamlan
khafiifan famarrat bihii falammaaa asqalad da'awal laaha Rabbahumaa la'in
aayaitanaa saalihal lanakuu nanna minash shaakiren
Artinya: "Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa
yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa
senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan
yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika
dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka
(seraya berkata), "Jika Engkau memberi kami anak yang shalih, tentulah
kami akan selalu bersyukur." Pada surah ini dijelaskan, Allah telah menciptakan
kamu dari diri yang satu yaitu Adam, dan Allah menciptakan pasangannya yaitu
Hawa. Sebagai sepasang suami istri, pasangan telah disatukan dalam pernikahan,
usahakan saling bantu-membantu dalam segala hal, baik suka atau duka, dengan
mengharap rida Allah. Dengan saling membantu, kita juga diminta memelihara
hubungan kekeluargaan dengan tidak memutuskan tali silaturahmi. Karena,
sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu, sebab setiap tindakan dan
perilaku kamu tidak ada yang luput sedikit pun dalam pandangan Allah.
Kemudian, dalam ayat Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 187
ada makna yang artinya "Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah
pakaian bagi mereka…" (QS Al-Baqarah: 187).
Mereka dalam untaian ayat ini sebagai sebuah gambaran
paling sempurna dalam menjelaskan hubungan suami-istri yang tak dapat
dipisahkan dalam kasih sayang, seolah-olah masing-masing adalah pakaian bagi
pasangannya. Makna pakaian bagi pasangan suami istri layaknya pakaian yang
menutupi tubuh, yang berarti saling menutupi keburukan di antara keduanya.
Sebagai pasangan suami istri, seharusnya tidak boleh membeberkan keburukan
masing-masing kepada orang lain. Bahkan kepada orang tua sendiri.
Di antara salah satu sebab gagalnya rumah tangga adalah
pasangan yang belum mencapai kedewasaan dalam menghadapi masalah rumah
tangganya. Setiap kali ada masalah cerita kepada orang tuanya, sehingga
menjadikan masalah justru semakin bercabang. Belum lagi jika kedua belah pihak
keluarga saling menyalahkan satu sama lainnya. Permasalahan semakin kompleks
ketika tumpang tindih dengan persoalan lain seperti kurangnya penerimaan
pasangan atas kondisi ekonomi yang pas-pasan, perselingkuhan, dan lainnya. Kita
dapat bersikap bijak dengan mengambil jalan berkomunikasi secara terbuka kepada
suami atau istri tentang bagaimana mengatasi permasalahan yang ada. Yang perlu
kita perhatikan juga,ketika berbicara berdua haruslah dengan kepala dingin dan
tidak saling menyalahkan agar diperoleh solusi yang tepat untuk masalah yang
ada.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Sebaik-baik
kalian adalah yang paling baik kepada istri. Janganlah kalian pukul istri
kalian seperti halnya kalian memukul budak-budak kalian," (HR Al-Baihaqi).
Hal ini sangat penting karena adanya kasih sayang antara suami dan istri
termasuk nikmat yang Allah berikan. Allahlah yang memantapkan hati suami-istri
untuk saling mencintai dan menyayangi dalam ikatan rumah tangga. Sebelum adanya
ikatan pernikahan, calon suami-istri belum menikmati cinta yang begitu dalam di
antara keduanya.
Firman Allah SWT:
وَمِن اٰيٰتِه اَن خَلَقَ
لَكُم مِّن اَنفُسِكُم اَزوَاجًا لِّتَسكُنُوا اِلَيهَا وَجَعَلَ بَينَكُم مَّوَدَّةً وَّرَحمَةً اِنَّ فِى ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَومٍ يَّتَفَكَّرُونَ
Wa min Aayaatihiii an khalaqa lakum min anfusikum
azwaajal litaskunuuu ilaihaa wa ja'ala bainakum mawad datanw wa rahmah; inna
fii zaalika la Aayaatil liqawminy yatafakkaruun
Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya
ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa
kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21)
Maknanya bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan
yang kemudian disatukan dalam ikatan pernikahan sebagai wujud rahmat-Nya. Demi
terbentuknya bangunan rumah tangga yang kukuh, maka Allah memberikan potensi
untuk memiliki rasa kasih dan sayang kepada pasangannya sehingga keduanya harus
saling membantu untuk mewujudkannya. Tumbuhnya rasa cinta ini adalah anugerah
Allah yang harus dijaga dan ditujukan ke arah yang benar dan melalui cara-cara
yang benar pula. Selain dengan cara-cara yang baik, tak lupa pula selalu
selipkan doa agar rumah tangga kita selalu diberkahi Allah SWT:
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang
yang bertakwa’,” (QS al-Furqan: 74). Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Selalu membiasakan diri berdoa untuk pasangan hidup dan keturunannya bertujuan
agar senantiasa menjadi penyejuk hati mereka. Karenanya, seringlah memanjatkan
doa ini, agar pasangan suami istri akan saling rukun, saling mengisi dan
menyempurnakan kekurangan dan saling membahagiakan satu sama lain.
Dengan begitu maka insyaallah akan tercipta keluarga
bahagia yang penuh dengan keberkahan. Demikianlah khotbah Jumat pekan ini.
Semoga kita semua dapat menciptakan surga dunia bersama keluarga untuk menuju
surga yang abadi di hadapan Allah SWT. Aamiin allahumma aamiin.
Baca juga: Ayat Tentang Salam 2