إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ
إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Segala puji hanya milik Allah, yang dengan
rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di tempat ibadah ini pada hari yang
penuh berkah, yakni Jumat yang mulia. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Rasulullah Saw keluarga, dan para sahabatnya yang setia meniti
jejak kebenaran.
Marilah kita tingkatkan keimanan dan
ketakwaan kita kepada Allah. Caranya cukup sederhana yaitu mengerjakan apa yang
telah menjadi perintah, dan meninggalkan seluruh larangan-Nya. Bila konsisten
seperti itu, insyaAllah kita dapat merasakan kebahagiaan hakiki di dunia dan
akhirat.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Bulan Sya’ban telah tiba, dan dengan
setiap matahari yang terbit, kita semakin mendekati bulan Ramadan yang mulia.
Bagi umat Islam, Sya’ban bukanlah sekadar bulan biasa; ia adalah waktu yang
diberkahi dan dianggap sebagai masa persiapan diri untuk menyambut bulan penuh
berkah tersebut.
Rasulullah Saw memberikan teladan yang
sangat berarti mengenai pentingnya memperbanyak puasa sunah di bulan Sya’ban.
Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari jalur ‘Aisyah memberikan
gambaran nyata tentang praktek Rasulullah dalam menyambut bulan penuh
keberkahan, Ramadan.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كانَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عليه وسلَّمَ يَصُومُ حتَّى نَقُولَ: لا يُفْطِرُ، ويُفْطِرُ حتَّى نَقُولَ:
لا يَصُومُ، فَما رَأَيْتُ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ اسْتَكْمَلَ
صِيَامَ شَهْرٍ إلَّا رَمَضَانَ، وما رَأَيْتُهُ أكْثَرَ صِيَامًا منه في
شَعْبَانَ
“Dari Siti ‘Aisyah ra berkata: “Rasulullah
berpuasa hingga kami menyangka Ia berbuka, dan berbuka hingga kami menyangka Ia
tidak berpuasa, dan aku tidak pernah melihat Rasul menyempurnakan puasanya satu
bulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat Rasul
memperbanyak puasanya daripada berpuasa di bulan Sya’ban”.
Dalam petuahnya, Rasulullah mengajak
umatnya untuk merenungkan betapa berharganya waktu di bulan Sya’ban. Meskipun
Rasulullah menjalani puasa sunah di bulan ini, bukan berarti puasa tersebut
menjadi kewajiban. Puasa Sya’ban dapat dianggap sebagai persiapan batin dan fisik,
sebagai sebuah detik-detik terakhir menjelang “bulan penuh rahmat”.
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Marilah kita sambut bulan Sya’ban dengan
hati yang bersih, semangat yang membara, dan niat yang tulus. Memperbanyak
puasa sunah seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, atau bahkan puasa Daud
menjadi langkah awal menuju perubahan positif dalam diri kita. Sambutlah bulan
ini sebagai ladang amal yang subur, tempat kita menanam benih kebaikan yang
akan kita panen di akhirat kelak.
Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim menggambarkan keutamaan yang sungguh luar biasa dari melaksanakan puasa
sunah. Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَعْدَ اللَّهُ تَعَالَى وَجْهَهُ
عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيفًا
“Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan
Allah, niscaya Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka sejauh jarak tujuh
puluh tahun.”
Keutamaan ini bukan hanya terbatas pada
keberuntungan terhindar dari siksaan neraka, namun juga menunjukkan betapa
besar rahmat Allah kepada hamba-Nya yang bersungguh-sungguh menjalankan
ibadah-Nya. Puasa sunah bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi sebuah
perjalanan spiritual yang membawa hamba kepada kedekatan dengan Sang Pencipta.
Jamaah jumat yang dimuliakan Allah,
Bulan Sya’ban bukan hanya sebagai awal
pembukaan tirai Ramadan, tetapi juga sebagai kesempatan bagi umat Islam untuk
membersihkan hati, memperbanyak amal ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Dengan memperbanyak puasa sunah di bulan Sya’ban, kita dapat mempersiapkan
jiwa dan raga agar siap menyongsong bulan penuh berkah, Ramadan, dengan penuh
kekhusyukan.
Oleh karena itu, mari manfaatkan bulan
Sya’ban dengan sebaik-baiknya. Perbanyaklah puasa sunah, perdalam ibadah, dan
perkokoh niat untuk menyambut Ramadan dengan hati yang bersih dan jiwa yang
penuh keimanan. Sebab, di setiap detiknya, bulan Sya’ban menawarkan peluang
keemasan untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Dengan itu, kita siapkan diri, sembari
menantikan datangnya bulan Ramadan sebagai tamu agung yang membawa berkah dan
keampunan. Semoga setiap amalan yang kita lakukan di bulan ini menjadi catatan
indah di hadapan Allah SWT. Aamiiin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ،
فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Baca juga: Contoh Proposal Tesis Berbahasa Arab
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ
لَهُ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ
اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْ مِنِيْنَ
وَالْمُؤْ مِنَاتِ, اَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ, اِنَّكَ سَمِيْعٌ
قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ, يَا قَاضِىَ الْحَاجَاتِ, وَيَا كَافِىَ
الْمُهِمَّاتِ
. اَللّهُمَّ اَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُ قْنَا اتِّبَاعَةَ, وَاَرِنَا
الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْناَ اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ
. اِنَّ اللهَ يَاْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ, اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ, يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ