Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ
نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى
أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ
لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ.
اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan
semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad
saw, utusan Allah yang membimbing kita menuju jalan yang lurus. Pada kesempatan
yang mulia ini, marilah kita merenung bersama tentang sebuah konsep mendasar
dalam ajaran Islam, yaitu ketakwaan. Ketakwaan adalah pondasi utama dalam
menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Dalam Al-Qur'an, Allah swt menegaskan
bahwa takwa merupakan kunci kesuksesan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Ketakwaan bukan hanya sebatas pemenuhan kewajiban ritual
semata, namun mencakup keseluruhan aspek kehidupan. Sebuah tindakan yang
dijalankan dengan niat yang tulus dan didasari oleh takwa, akan mendatangkan
berkah dari Allah. Sebaliknya, tindakan yang dikerjakan tanpa mengindahkan
ketakwaan, dapat membawa dampak buruk dan konsekuensi yang mungkin tidak
terduga. Allah menjanjikan balasan bagi setiap amal perbuatan kita, baik amal
kebaikan maupun keburukan, di dunia dan akhirat.
Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat Luqman ayat
16:
يٰبُنَيَّ اِنَّهَآ اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ
مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَأْتِ
بِهَا اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ
Artinya: “(Luqman berkata,) “Wahai anakku, sesungguhnya
jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu, di langit,
atau di bumi, niscaya Allah akan menghadirkannya (untuk diberi balasan).
Sesungguhnya Allah Maha Lembut lagi Maha Teliti.”
Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kesadaran kita akan
takwa, agar segala amal perbuatan yang kita lakukan menjadi amal yang bermakna
dan mendapatkan ridha Allah. Semoga ketakwaan ini membimbing kita di dunia dan
menjadi jaminan keselamatan di akhirat.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Pada kesempatan khutbah ini, khatib akan menyampaikan
khutbah berjudul: Ingatlah, Amal Baik dan Buruk Akan Ada Balasannya. Materi ini
kami angkat untuk mengingatkan kita semua bahwa segala apa yang kita lakukan di
dunia ini akan kita pertanggungjawabkan dan mendapatkan balasan. Balasan itu bisa
langsung kita terima di dunia ataupun nanti pada hari akhir.
Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang mengingatkan tentang
adanya konsekuensi yang kita lakukan di dunia baik berupa perbuatan positif
maupun negatif. Di antaranya dalam Al-Qur'an surat Al Zalzalah ayat 7-8:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ
Artinya: “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat
dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan
kejahatan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
Hukum timbal balik ini juga berlaku dalam hal lain
seperti saat kita bersyukur maka akan mendapatkan balasan dari Allah berupa
tambahan nikmat. Namun jika kita kufur pada nikmat Allah, kita juga akan
mendapatkan balasan setimpal. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim
ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ
لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu,
tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar
sangat keras.”
Sementara ketika kita membantu orang dalam bentuk
bersedekah atau menginfakkan harta kita di jalan Allah, kita pun sudah
dijanjikan akan menerima balasan lebih dan berkali lipat dari apa yang kita
berikan. Hal ini seharusnya tidak menjadikan kita khawatir jika memberi kepada
orang lain, apa yang kita miliki akan berkurang.
Malah sebaliknya, dengan memberi, pada hakikatnya kita
sedang menerima lebih banyak. hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat
Al-Baqarah ayat 261:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ
فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ
كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ
يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan
hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji
(benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji.
Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas
lagi Maha Mengetahui.”
Allah menegaskan bahwa kebaikan yang kita tanam akan
berbuah kebaikan kepada kita. Namun kejahatan yang kita lakukan juga akan
kembali kepada kita dalam bentuk keburukan. Allah berfirman:
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَه عَشْرُ اَمْثَالِهَا
ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Artinya: “Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat
balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan
diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak
dizalimi (dirugikan).” (QS Al-An’am: 160).
Ayat Al-Qur’an lainnya menyebutkan:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى
وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ
بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(QS An-Nahl: 97).
Pada hakikatnya, apa yang kita lakukan, baik ataupun
buruk akan kembali kepada kita. Jika kita membantu orang, Allah akan membantu
kita. Jika kita menyakiti orang, suatu saat kita pun akan disakiti oleh orang
lain. Jika kita mengambil hak orang lain, suatu saat apa yang kita punya juga
akan diambil dari kita. Dan seterusnya. Allah berfirman:
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ
ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ
Artinya: “Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat
baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan)
itu kembali kepada dirimu sendiri.” (QS Al-Isra’: 7)
Ma’asyiral muslim rahimakumullah,
Oleh karena itu, dengan peringatan-peringatan dari Allah
swt melalui ayat-ayat dalam Al-Qur’an ini, mari kita senantiasa waspada
terhadap apa saja yang kita lakukan. Mari senantiasa berbuat baik kepada sesama
dan menghindari berbuat buruk dan menyakiti orang lain. Rasulullah bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang diharapkan
kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya.” (HR. At-Tirmidzi).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ
مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا
فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Baca juga: MARHABAN YA RAMADHAN
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ
الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ
اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ
وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ
أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى
سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا
اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ
نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ
اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ
وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا
هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً.
اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا
وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ