اَلْحَمْدُ لله الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى
وَدِيْنِ الْحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلىَ الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفاَ بِاللهِ شَهِيْدًا
اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرْيكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَاِركْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاءِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ
الّدِيْنِ. اَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى الله
وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُم تُفْلِحُون
Hadirin jamaah Jum’at Rahimakumullah
Allah SwT berfirman
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْي اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا
مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ
الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَا
اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِه كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِه كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ
“Sesungguhnya Allah tidak malu
membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil daripada itu. Adapun
orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu kebenaran dari Tuhannya. Akan
tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?”
Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang disesatkan-Nya. Dengan itu pula
banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia sesatkan
dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang fasik.” (QS. Al Baqarah: 26)
Assuddi di dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa
ayat ini diturunkan sebagai jawaban atas perkataan orang-orang munafik ketika
Allah membuat dua perumpamaan bagi orang mnunafik (yang terdapat pada QS.
Al-Baqarah: 17 dan 19). Mereka berkata “mungkinkan Allah Yang Maha Tinggi dan
Maha Luhur membuat perumpamaan seperti itu? Atas pertanyaan orang-orang munafik
itu dijawab langsung oleh Allah dengan menurunkan Surat Al Baqarah ayat 26 ini
yang menyatakan bahwa Allah tidak merasa malu membuat seekor nyamuk sebagai
perumpamaan bagi kehidupan umat manusia.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Kelihatanya nyamuk
adalah hewan sangat kecil dan remeh yang tidak berarti sama sekali bagi
kehidupan umat manusia namun dibalik Allah membuat perumpamaan nyamuk itu
ternyata menyimpan pelajaran bagi kita. Nyamuk merupakan hewan kecil yang
sangat dekat dengan manusia tetapi memiliki sifat tidak baik, simbol dari
keburukan dan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah.
Adapuan perumpamaan nyamuk bagi prilaku kehidupan umat
manusia itu antara lain yaitu:
Pertama, nyamuk merupakan hewan yang sangat mengganggu.
Kebiasaan nyamuk adalah menggangu orang terutama ketika orang akan beristirahat
(tidur) setelah lelah seharian bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sungguh betapa sangat terganggunya orang yang menginginkan suasana damai untuk
beristirahat tetapi terganggu kehadiran nyamuk dengan suara gaduh yang
mendenging di telinga.
Dalam kehidupan sosial di masyarakat tidak sedikit orang
yang berprilaku seperti nyamuk ini, yang mengganggu kedamaian dan ketentraman
orang lain, baik langsung maupun melalui media massa. Menjadi profokator yang
menimbulkan kegaduhan dan keonaran di tengah masyarakat yang sebenarnya sangat
rukun, aman dan damai. Ada pula yang sacara langsung menggangu pengguna jalan,
menjadi preman jalanan, membuat suara gaduh berteriak-teriak apalagi dengan
suara sepeda motor tanpa knalpot yang memekakkan telinga, yang dilakukannya
tanpa mengenal waktu, bahkan di malam hari saat orang sedang beriistirahat
(tidur) yang memerlukan suasana yang nyaman. Betapa buruknya kepribadian orang
yang memiliki prilaku yang mengganggu ketentraman dan ketenangan orang lain
seperti prilakunya nyamuk ini.
Rasulullah saw pernah menegaskan secara umum dengan
pernyataan “Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak
beriman” sampai tiga kali, lalu ada sahabad yang bertanya, siapa mereka itu ya
Rasulullah, lalu beliau menjawab:
قَالَ الَّذِى لَا يَاءْمَنْ
جَارَهُ بِوَايِقَهُ (رواه البخرى)
“Yaitu orang yang menjadikan
tetangganya tidak aman dari gangguan (keburukannya).” (HR Bukhari)
Kedua, nyamuk menimbulkan penyakit bahkan penyebab
kematian. Di samping menganggu orang yang sedang beristirahat gigitan nyamuk
juga bisa menyebarkan berbagai macam penyakit pada manusia seperti penyakit
malaria, demam berdarah, kaki gajah dan sebagainya bahkan bisa menimbulkan
kematian, Raja Namrut salah satu contohnya adalah seorang raja yang sangat
digdaya pada waktu itu wafat karena nyamuk ini. Jika tidak menimbulkan penyakit
bahkan sampai mematikan paling tidak gigitan nyamuk bisa menimbulkan
gatal-gatal dan iritasi pada kulit manusia.
Perumpamaan prilaku nyamuk yang menggigit orang ini tentu
sangat tidak dibenarkan jika dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sosial.
Karena memang ada dalam kehidupan sosial orang yang berprilaku suka menyakiti
orang lain “lidahnya tajam” menusuk sampai ke dalam relung hati yang sangat
dalam dengan cara mengejek, menghina, mengumpat, memfitnah, mengadu-domba,
merendahkan dan sebagainya.
Terutama kepada mereka yang berbeda pemikran, kelompok
dan partainnya dengan dalih untuk meraih dukungan dan simpati masyarakat. Hal
ini Seperti prilaku istrinya Abu Lahab yang kemana saja digambarkan selalu
membawa kayu bakar sebagai simbol yang selalu memanas-manasi orang lain,
membuat isu, memfitah, mencela dan mengumpat untuk merendahkan keagungan Nabi
Muhammad saw (QS. Al Lahab: 5).
Firman Allah
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
“Celakalah setiap pengumpat lagi
pencela.” (QS. Humazah : 1)
Ketiga, nyamuk memiliki sifat sangat serakah. Ketika
nyamuk mendapat kesempatan menggigit orang maka akan menyedot darah
sebanyak-banyaknya sampai perutnya membesar bahkan melebihi kapasitasnya hingga
mencelakakan dirinya sendiri. Tidak lagi bisa terbang karena keberatan beban
hasil sedotan darah manusia. Itulah sifat serakahnya nyamuk yang memanfaatkan
kesempatan aji mumpung nyedot darah orang yang sedang tidur lelap.
Manusia pun tidak sedikit yang berprilaku demikian.
Ketika mendapatkan kesempatan dengan jabatan dan posisi strategis yang
diamanatkan kepadanya malah disalahgunakan posisinya untuk kepentingan pribadi
dengan korupsi atau mengambil uang yang tidak berhak untuknya. Bahkan cara
mengambilnyapun tidak tanggung-tanggung, dengan jumlah yang fantastis milyaran
rupiah, dengan tanpa malu-malu hidup bergelimang harta, berpoya-poya bahkan
investasipun di mana-mana hingga tanpa disadarinya terendus oleh KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi) yang ahirnya dibuai jeruji besi masuk penjara.
Celakalaah dirinya, celakalah keluarganya, sengsaralah anak dan istrinya karena
dibuli oleh tetangga. Kesemuanya karena keserakahan yang luar biasa dilakukan
manusia persis seperti serakahnya seekor nyamuk ketika nyedot darah manusia.
Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Demikian khutbah juma’at yang dapat kami sampaikan,
mudah-mudahan bisa menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Perumpamaan
seekor nyamuk yang nampaknya tidak bermakna apa-apa bagi kehidupan manusia
ternyata adalah sebuah pelajaran agar kita tidak mengikuti prilakunya, yang
tentu tidak pantas dilakukan oleh orang-orang yang berakhlak mulia.
بَارَكَ الله ُلِى وَلَكُمْ فِي اْلقُرْاَنِ اْلعَظِيمِ
وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ
الله ُمِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمِ
Baca juga: Amalan Utama Ramadhan
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَنَا وَاِيَّكُمْ
عِبَادِهِ الْمُتَّقِيْنَ وَاَدَّبَنَا بِالْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ
الَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ. َاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ
اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا اَيُّهَا النَّا سُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلاَءِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيْمًا, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَا بِهِ اَجْمَعِيْنَ, وَارْضَى عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُوءْمِنِيْنَ
وَالْمُوءْمِنَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ ِانَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ ِاذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ
لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ِانَّكَ اَنْتَ الْوَهَّاب. رَبِّى اغْفِرْلِى وَلِوَالِدَيَّ
وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِى اْلاَ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبّى اْلعِزَّةِ
عَمَّا يَصِفُون وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ .