Semua kita pasti mengidamkan rumah tangga yang bahagia, damai dan harmonis penuh dengan kasih dan sayang, yang dalam islam di sebut dengan sakinah, mawaddah dan rahmah. Untuk meraih keluarga yang demikian harus didasarkan atas niat yang tulus, atas dasar tujuan yang agung dan atas dasar konsep islam yang sempurna. Rumah tangga adalah basis masyarakat yang paling inti dan lembaga pendidikan yang paling pertama dan utama bagi anak-anak.
Rumah tangga islami adalah markas utama dalam penanaman
akidah yang kokoh, basis menegakan syariat Allah, lembaga pengembangan akhlak
dan budi pekerti yang luhur. Dari sebuah rumah tangga yang islami akan lahir
penopang-penopang perbaikan bagi masyarakat, akan lahir da'i-da'iah teladan,
penuntut ilmu, pecinta amal shaleh, mujahid yang sesungguhnya, suami shaleh,
Istri shalehah, ibu pendidik. Dan unsur pembangun lainnya.
sebaliknya. Rumah tangga yang penuh dengan kemaksiatan dan
kemungkaran. malaikat tak akan pernah masuk ke dalam rumah tersebut. Untuk
mengetahui apakah rumah tangga kita sudah islami, sesuai dengan syariat islam
maka ada beberapa ciri yang kita pahami.
1. Rumah tangga hidup dalam suasana ibadah
Rumah tangga harus dijadikan sebagai tempat untuk
melakukan berbagai macam ibadah, baik itu ibadah wajib maupun ibadah sunnah.
Shalat, membaca al-quran, belajar dan mengajar ilmu agama, dll.
Saat ini, betapa banyak rumah-rumah umat islam yang mati,
sepi dari suasana ibadah dan seluruh anggota keluarga disibukkan dengan perkara
dunia tidak peduli dengan urusan ibadah, rumah yang ada ibadah dan tidak ada
ibadah seperti orang hidup dengan yang mati. Rasulullah SAW bersabda,
"perumpamaan rumah yang didalamnya ada dzikrullah dan
rumah yang tidak ada dzikrullah adalah perumpamaan dengan orang yang hidup
dengan orang yang mati."(HR. Muslim)
2. Suami shaleh dan istri shalehah
Allah SWT berfirman :"Laki-laki itu pemimpin bagi
perempuan (Istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian
yang lain" (An-Nisa': 34).
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa suami adalah
sebagai pemimpin (imam) datam rumah tangga, seorang suami harus mampu mengayomi
dan menjadi contoh teladan karena seorang suami diminta pertanggungjawaban oleh
Allah terhadap keluarga yang dipimpinnya.
Suami yang shaleh akan terbentuk anak-anak yang shaleh,
akan terbentuk keluarga yang islami demikian juga dengan seorang istri Allah
juga akan meminta pertanggungjawaban terhadap keluarga yang dipimpinnya.
Rasulullah SAW bersabda :"sebaik-baik istri yaitu
yang menyenangkan ketika kamu pandang, taat kepadamu ketika kamu perintah,
menjga dirimu dan hartamu ketika kamu tidak ada"(HR. Tabrani).
Maksud dari hadist diatas, istri shalehah adalah istri
yang dapat menyenangkan suaminya dan anak-anak atau seluruh anggota keluarga
dan taat kepada perintah suami selama perintah itu untuk kebaikan dan yang
lebih penting adalah mampu menjaga kehormatan, nama baik suami dan harta suami.
3. Berperan dalam pembinaan masyarakat
Dari rumah tangga yang baik akan terbentuk masyarakat
yang baik karena adanya rumah tangga-rumah tangga yang baik, maka rumah tangga
yang islami harus mampu memberikan kontribusi yang cukup bagi perbaikan
masyarakat sekitamya karena kita tidak bias hidup sendirian terpisah dari
masyarakat. Betapapun taat nya rumah tangga tersebut terhadap norma-norma agama
apabila sekitar lingkungannya tidak mendukung, pelarutan nilai akan mudah
terjadi terutama pada anak-anak.
Oleh karena itu, setiap anggota rumah tangga islami
diharuskan memiliki semangat berlomba-lomba untuk berbuat baik sesuai dengan
profesi sesuai dengan profesi utama setiap muslim yaitu da'i. Keberadaan rumah
tangga islami dapat menjadi rahmat untuk masyarakat sekitamya dan tidak menjadi
rumah tangga yang merusak suasana kehidupan social kemasyarakatan.
Demikianlah beberapa ciri diantara sekian banyak
ciri-ciri rumah tangga islami dengan harapan menjadi pelajaran kepada kita agar
dapat berusaha untuk menciptakan rumah tangga kita yang lebih islami.
Baca juga: PANDUAN SHALAT IDUL FITRI DAN IDUL ADHA