Khutbah Jumat: Apa Bekal Menghadapi Kematian?

 


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.  يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

 

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah.

Kematian menjadi suatu ketetapan Allah yang akan datang di waktu yang sudah ditentukan oleh Allah.

Di dalam Islam, kematian, jodoh, dan juga rizki sudah menjadi ketetapan yang tidak bisa di toleransi.

Berbicara tentang kematian adalah hal yang paling penting bagi kita umat Islam yang beriman.

Terkadang kita sering mendengar kabar ada seseorang entah itu anak-anak atau dewasa bahkan orang tua, yang tiba-tiba meninggal.

Ya Allah, mengerikan sekali kalau kita adalah termasuk bagian dari makhluk yang di panggil Allah secara tiba-tiba, sedang kita belum punya persiapan apa-apa, Na’uzubillahimindzalik.

Terdapat sebuah hadis yang tertera dalam kitab NASOIHUL ‘IBAD ( ‘an abi bakrin rodiyallohu’anhu : man dakholal qobro bila zaadin, faka annamaa rokibal bahro bilaa safiinatin )

Artinya : Dari Abu Bakar rodiyyallohu’anhu “Barang siapa yang masuk ke dalam kubur dengan tanpa bekal, ibarat orang yang menjelajahi laut tanpa kapal.”

Di dalam hadits tersebut, yang di maksud masuk ke dalam kubur, adalah orang yang sudah mati, sedangkan yang dimaksud tanpa bekal adalah orang yang mati itu tidak memiliki bekal yang berupa amal sholeh seperti pahala ibadah yang di laksanakan waktu ia masih ada di dunia.

Abu bakar kemudian mengibaratkan, orang yang mati sedang ia tak punya bekal (amal sholeh) seperti halnya ia sedang menjelajahi laut namun ia tidak menggunakan kapal.

 

Sepandai apapun orang itu bisa berenang, ketika terjun ke laut yang begitu luas siapapun akan berpendapat orang itu akan mati, ia akan kesusahan, akan kehabisan nafas, atau bahkan menjadi mangsa oleh para binatang buas yang ada di dalam laut.

 

Jamaah yang di rahmati Allah.

Begitu juga keadaan orang yang ada di dalam kubur, ketika ia benar-benar tak punya satu saja amal sholeh, maka ia akan terasa tersiksa di himpit oleh bumi, ia akan hancur lebur ketika di tanyai oleh malaikat mungkar dan nangkir namun tak bisa menjawabnya.

Ia akan merasa sedih yang begitu mendalam. Bahkan dalam firman Allah di jelaskan tepatnya QS. ALMU’MINUN:99-100 yang artinya: "Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu, hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, ia berkata Ya Tuhanku kembalikanlah aku ke dunia, 100) Agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan, sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalil yang di ucapkannya saja.  Dan dihadapan mereka ada barzakh-barzakh sampai pada hari mereka di bangkitkan."

 Na’uzubillah stumma na’uzubillahimindzalik.

Betapa dunia yang fana telah membuat diri kita lupa akan sang pencipta, terlena oleh manisnya dunia yang sementara yang membuat kita di akhirat tersiksa begitu berat.

  Sekaya apapun kita di dunia, setenar apapun kita di dunia maya, setampan atau secantik apapun kita di mata umum, setinggi apapun jabatan kita.

 Ketika sudah saatnya maut menjemput, maka ia akan datang menjemput tanpa ada kata negoisasi.

Jamaah shalat jumat yang saya muliakan.

Pesan saya, dimanapun kita berada tetap ingatlah Allah sang maha kuasa.

Lakukanlah kebaikan semampu kita, jangan pernah sekali-kali meninggalkan sholat lima waktu! Karena amal yang paling utama di timbang adalah Shalat.

Sebanyak apapun sedekah kita, namun kita meninggalkan sholat, maka pahala sedekah kita akan sia-sia, Jadi berhati-hatilah dalam beribadah.

Karena pada dasarnya amal-amal sholeh kita lah yang akan menolong kita dari siksa kubur.

Selain amal-amal sholeh kita yang ada di dunia kita juga dapat di bantu oleh doa-doa dari keturunan kita yang sholeh-sholehah.

Betapa islam sangat memudahkan kita dalam keadaan hidup maupun sudah mati.


Baca juga: Menyingkap Rahasia Alam Semesta #5; BUMI


 

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama