Khutbah Jum’at: 5 Kunci Keselamatan Hidup

 


اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن، وَ بِهِ نَسْتَعِيْنُ وَعَلَى اُمُوْرِ الدّنْيَا وَ الدِّيْنُ, أَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلااللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , أَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن , لا حول و لا قوة الا با لله العلي العظيم , أَمَّا بَعْد،فَيَا عِبَادَ الله، أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِىْ بِتَقْوَى اللهِ , اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hadirin, Jama’ah Jum’ah Rohimakumullah..

Melalui khutbah di hari Jum’at yang mulia ini, perkenankanlah saya mengajak dan mengingatkan kepada segenap kaum muslimin, khususnya kepada diri saya pribadi, tentang pentingnya menjaga dan merawat nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. Yaitu, dengan selalu menjaga lima hal penting, yang dapat menjadi kunci keselamatan hidup kita di dunia dan di akhirat.

Pertama, hendaklah kita selalu ingat tentang kewajian kita untuk bersyukur kepada Allah, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian. Yaitu, dengan berusaha memperbanyak berdzikir-menyebut-nyebut Asma Allah, kapan pun dan dimana pun serta dalam kondisi apa pun. Karena hanya dengan selalu berdzikir kepada Allah-lah, hati kita menjadi tentram

Firman Allah di dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d Ayat 28:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan berdzikir kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tenteram.

Kedua, hendaklah kita tidak lupa tentang kewajiban kita untuk selalu taat-patuh kepada Allah. Yaitu, dengan berusaha secara sungguh-sungguh di dalam melaksanakan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-laranganNya, sesuai dengan kadar-kemampuan kita masing-masing, sebagaimana Firman Allah Swt di dalam al-Qur’an,

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Artinya: “Bertakwalah kalian kepada Allah sesuai dengan kemampuan kalian masing-masing” (QS. At Taghobun: 16).

Dan Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَىْءٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Artinya: “Jika aku (Muhammad) memerintahkan kepada kalian dengan sesuatu, maka kerjakanlah sesuai dengan kadar-kemampuan kalian masing-masing” (HR. Bukhari Muslim, dari Abu Hurairah).

Hadirin, Jama’ah Jum’ah Rohimakumullah..

Ketiga, hendaklah kita tidak melupakan kewajiban kita untuk selalu membaca shalawat kepada Nabi kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun kita kepada jalan yang lurus, jalannya orang-orang yang telah mendapatkan kenikmatan yang sempurna di sisi-Allah, jalan yang akan menghantarkan kita kepada kebahagiaan yang hakiki, sejak hidup kita di alam dunia ini, hingga kehidupan kita kelak di alam akhirat.

Firman Allah di dalam al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi (Muhammad). Karena itu wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian selalu kepada Nabi dan patuhlah kalian kepadanya dengan kepatuhan yang sebenar-benarnya.”

Keempat, hendaklah kita tidak lupa untuk selalu memohon ampun kepada Allah atas segala perbuatan dosa dan maksiat yang telah kita lakukan selama hidup kita di alam dunia yang fana ini. Karena, Bahkan Rasulullah sekalipun, Beliau selalu beristighfar-memohon ampun kepada Allah, sebagaimana hadis yang berbunyi,

وعَنْ أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ :وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

Dari Abi Hurairoh Ra. beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku pasti memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Al-Bukhori)

Maka pertanyaannya kemudian, jika Rasulullah yang “ma’shum” saja, yang sudah dijamin oleh Allah terhindar dari berbuat maksiat dan dosa, beliau ber-istighfar di dalam sehari-semalam tidak kurang dari 70 kali, apalagi kita manusia biasa, yang banyak berlumuran dosa.

Kaum Muslimin, Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah..

Kelima, hendaklah kita tidak lupa terhadap kewajiban kita untuk selalu ber-husnudzan (berbaik sangka kepada Allah). Sebab, sebagai seorang muslim kita diajarkan untuk selalu meyakini satu hal, bahwa apa pun yang ada di alam dunia ini, semuanya dapat terjadi atas izin dan kehendak Allah. Bahwa, apa pun yang terjadi, “khoirihi wa syarrihi minallahi Ta’ala”  (baik atau pun buruknya, itu semua datangnya dari Allah SWT).

Demikianlah khutbah yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan dapat menjadi pengingat bagi kita bersama. Amin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ , وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.


Baca juga: Mendidik Anak Mencintai Al Quran


اَلْحَمْدُ للّٰهِ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ لَهُ اَلْوَاقِفِيْنَ عَلَى بَابِهِ حَتَّى يَرْضَى وَيَفْتَحَ عَلَيْنَا فُتُوْحَ الْعَارِفِيْنَ بِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَنَبِيُّهُ وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى الْأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلْأُمَّةِ وَجاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ حَتَّى أَتَاهُ الْيَقِيْنَ، فَصَلَّى اللّٰهُ عَلَيْكَ وَسَلَّمَ يَا سَيِّدِيْ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ!

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ … اِتَّقُوا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهَوا عَمَّا نهى وَاعْلَمُوْا أنَّ اللّٰهَ أمَرَكُمْ بِأمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَى بِمَلَائِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى أنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيّ يَا أيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.

اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إنْدُوْنِيْسِيَا خَاصَّةً، وَسَائِرَ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

نَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ بِحُرْمَةِ بَابِكَ كُلِّهِ أَنْ تُنَزِّلَ النَّعِيْمَ وَالْخُلْدَ عَلَى أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ وَضَحَايَا الْإِرْهَابِيِّ فِيْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا وَأَنْ تُنَزِّلَ الْعَافِيَةَ وَالشِّفَاءَ عَلَى الْجُرْحَى وَالْمُصَابِيْنَ وَأَنْ تُنَزِّلَ الْأَمَانَ وَالْعَافِيَةَ عَلَى بِلَادِنَا وَأَوْطَانِنَا كُلِّهَا وَعَلَى بِلَادِ الْعَالَمِيْنَ، وَنَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ لِأَهْلِ أَرْضِ إِنْدُوْنِيْسِيَا عَلَى وَجْهِ الْخُصُوْصِ أَنْ تَحْفِظَهُمْ، اَللَّهُمَّ احْفَظْ إِنْدُوْنِيْسِيَا وَشَعْبَهَا الْعَظِيْمَ وَاحْفَظْ عُقُوْلَهُمْ وَزَكِّ نُفُوْسَهُمْ وَوَسِّعْ أَرْزَاقَهُمْ وَجَمِّلْ أَخْلَاقَهُمْ وَابْسُطْ بَيْنَهُمْ بِسَاطَ الرَّخَاءِ وَالْعَافِيَةِ وَالْوَفْرَةِ وَالسَّعَةِ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللّٰهِ، إنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ.


Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama