Khutbah I
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله
أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الحمد لله الذى عاد علينا نِعمه فى كل نفس ولمحات
وأسبغ علينا ظاهرة وباطنة فى الجلوات والخلوات. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك
له الذى امتن علينا لنشكره بأنواع الذكر والطاعات. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد
الأنبياء والمرسلين وسائر البريات. اللهم صل وسلم على سيّدنا محمّد وعلى أله وأصحابه
أهل الفضل والكمالات. الله أكبر أما بعد : أيها الحاضرون اتّقوا الله حقّ تقاته ولا
تمو تنّ إلاّ وانتم مسلمون واشكروا نعمت الله الّتي وصلنا للإيمان ووصلنا إلى العيد
الفطر المبارك
قال الله تعالى في كتابه الكريم : ياأيهاالذين
آمنوا اتّقوا الله والتنظر نفسٌ ما قدّمت لغدٍ وتّقوا الله إنّ الله خبيرٌ بما تعملون
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلّم: من نفّس عن مؤمنٍ كُرْبةٌ من كُربِ الدنيا نفّس
الله عنه كربة من كرب يومِ القيامة’ ومَن يَسّر على مُعسرٍ يسّر الله عليه في الدنيا
والآخيرة’ ومن ستَر مسلماً ستَره اللهُ في الدنيا والآخرة’ والله في عونِ العبدِ مادام
العبدُ في عون أخيه
Alhamdulillah dengan penuh hidayah Allah SWT, di pagi
yang cerah ini kita dapat bersama-sama melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H
dengan penuh kekhusyukan, kebahagiaan, dan persaudaraan. Oleh karena itu
marilah kita bersyukur atas nikmat Allah SWT atas hidayah dan inayah-Nya
sehingga kita ditakdirkan untuk hadir bersama-sama di masjid yang dimuliakan
Allah ini, karena masih banyak saudara-saudara kita yang berhalangan, tengah
berada di jalan atau terbaring sakit.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,
Marilah bersama-sama kita tingkatkan keimanan dan
ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dzat yang maha penyayang yang tak pandang
sayang, dzat yang maha pengasih yang tak pernah pilih kasih, dengan cara
menjalankan segala perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan larangan-Nya.
Khatib juga mengajak, marilah di pagi yang cerah ini kita
buka seluas-luasnya pintu maaf yang telah lama tertutup, kita buka hati suci
kita, pikiran jernih kita, kita singkirkan kotoran jiwa kita, yaitu rasa
dendam, benci dan permusuhan di antara sesama saudara dan umat beragama.
Mudah-mudahan kita yang hadir ini senantiasa tercatat dan digolongkan sebagai
orang-orang yang mendapat ampunan Allah SWT, sebagaimana dalam hadits qudsi-Nya
yang berbunyi:
إِذَا صاَمُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوا إلَى
عِيدِكُمْ يَقُوْلُ اللهَ تَعاَلى ياَ مَلَا ئِكَتي كُلُّ عَاملٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ
إِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُناَدي مُنَادٍ ياَ أُمّةَ مُحَمّد ارْجِعوْا إلَى
مَنَازِلِكمْ قد بَدَلْتُ سَيِّئاَتِكُم حَسَنَاتٍ فيَقوُل اللهُ تَعالى ياَ عِبادي
صُمتُم لي وافطَرْتم لي فَقُوموْا مَغْفوْراً لَكم
Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan
kemudian keluar untuk merayakan hari raya, maka Allah pun berkata, ‘Wahai
malaikatku, setiap yang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya
sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’. Seseorang kemudian berseru, ‘Wahai
umat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian diganti
dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata, ‘Wahai hamba-Ku, kalian berpuasa
untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapat
ampunan'.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,
Semalam suntuk kita kumandangkan takbir, tahmid dan
tahlil tanpa henti, tanpa lelah. Semua itu merupakan simbol kita mencintai dan
mengagungkan asma Allah dengan penuh penghayatan dan pengharapan akan hari di
mana kita akan berjumpa dengan Penguasa Alam. Sebagaimana sabda Rasulullah
Muhammad SAW:
لِلصَّائِمِ فَرْحتَانِ فَرْحَةٌ عِندَ إفْطَارِهِ
وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقاَءِ ربّهِ
Artinya, "Dua kebahagiaan bagi mereka yang berpuasa:
(1) kebahagiaan ketika berbuka dan (2) kebahagiaan ketika bertemu langsung
dengan Tuhannya."
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,
Rasulullah SAW bersabda:
زَيِّنوْا أعْيَادَكم بِاالتَكبيرِ
Artinya, "Hiasilah hari rayamu dengan Takbir"
Islam sesungguhnya telah mengajarkan umatnya agar
senantiasa bertakbir. Saat adzan dikumandangkan, saat iqamah dilafadhkan, saat
bayi dilahirkan, dan saat jenazah dikuburkan, kita bunyikan takbir. Takbir kita
tanamkan ke dalam lubuk hati kita sebagai wujud pengakuan atas kebesaran dan keagunggan
Allah, karena selain Allah semua kecil. sedangkan tasbih dan tahmid adalah
wujud menyucikan asma Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صاَمَ رَمَضانَ ايْماناً وَاحْتِساباً غُفر
لهُ ماَ تقدَّمَ مِنْ دنْبهِ
Artinya, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan
Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka diampuni
dosa-dosanya yang telah lewat." (HR. Imam Muslim).
Terampuni dosa-dosa di sini adalah حَقُّ الله (haqqu Allah) atau hubungan manusia dengan
Allah sedangkan apabila terjadi kekhilafan antarsesama manusia, maka akan
terampuni apabila mereka saling memaafkan, saling ridha-meridhai. Oleh sebab
itu mari kita buang sifat sombong kita, egois kita untuk senantiasa membuka
pintu maaf dan memohon maaf jika khilaf. Dan seyogianya kita melakukan hal itu
secara langsung ketika kita mumpun hidup di dunia.
Di dalam kitab Syarhul Hikam dijelaskan bahwa ahli waris
tidak berhak untuk memberi maaf jika kesalahan dilakukan terhadap seseorang
yang telah meninggal dunia, karena di akhirat nanti tidak ada perbuatan saling
maaf memaafkan seperti sekarang ini di dunia kita lakukan.
Lantas, bagaimana cara agar dapat menebus dosa terhadap
si mayit. Yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak amal ibadah, karena di
akhirat nanti mereka yang pernah kita aniaya akan menuntut dan meminta keadilan
di hadapan Allah, sehingga amal ibadah kita akan diberikan kepada mereka.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di dalam kitab Riyadus Shalihin, Abu Hurairah
mendengar Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ
فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ، فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي
يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ
هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى
هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ
أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ
فِي النَّارِ - رواه مسلم
Artinya, "Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda, 'Tahukah kalian siapakah orang yang muflis (bangkrut)
itu? Para sahabat menjawab, 'Orang yang muflis (bangkrut) di antara kami adalah
orang yang tidak punya dirham dan tidak punya harta.' Rasulullah SAW bersabda,
'Orang yang bankrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat
dengan (pahala) melaksanakan shalat, menjalankan puasa dan menunaikan zakat,
namun ia juga datang (membawa dosa) dengan mencela si ini, menuduh si ini,
memakan harta ini dan menumpahkan darah si ini serta memukul si ini. Maka akan
diberinya orang-orang tersebut dari kebaikan-kebaikannya. Dan jika kebaikannya
telah habis sebelum ia menunaikan kewajibannya, diambillah keburukan dosa-dosa
mereka, lalu dicampakkan padanya dan ia dilemparkan ke dalam neraka. (HR.
Muslim)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh
Nuansa hari raya seperti sekarang ini kita pasti
membayangkan saat-saat begitu indahnya kebersamaan, berkumpul dengan sanak
saudara, kita cium tangan kedua orang tua kita dengan rasa haru, kita meminta
maaf atas salah dan khilaf kita. Begitulah tuntunan baginda Rasulullah SAW agar
kita selalu berbakti kepada orang tua, menghormati mereka dan mengingat jerih
payah mereka. Demikian tinggi derajat kedua orang tua kita sehingga berbuat
baik terhadap orang tua adalah ibadah yang sangat dicintai Allah SWT.
Suatu ketika sahabat Abdullah RA bertanya kepada
Rasulullah SAW tentang amal apakah yang dicintai Allah; beliau bersabda:
عَن عبدِ الله قاَل سألتُ النَبي صلى الله عليه
وسلم أيُّ العَملِ أَحَبُّ إِلىَ الله عَزَّ وَجَلَّ قَالَ الصَّلاةُ عَلىَ وَقْتِهاَ
قَالَ ثُمَّ أَيّ قاَلَ بِرُّ الوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيّ الجِهَادُ فِي سَبِيْلِ
اللهِ
Artinya, "Dari Abdulullah RA berkata, saya bertanya
kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Apakah amalan yang lebih dicintai Allah?’ Jawab
beliau, ‘Shalat dalam waktunya.’ ‘Kemudian apa?’ ‘Berbakti terhadap kedua orang
tua.’ ‘Kemudian apa?’ ‘Berjuang di jalan Allah.’"
Kemudian ada hadits yang kedua yang artinya, “Diceritakan
dari Sahabat Abdullah bin Amr, ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi
Muhammad SAW, ‘Saya ingin berjihad ya Rasulullah.’ Nabi menjawab, ‘Apakah ibu
bapakmu masih hidup? Laki-laki tersebut menjawab, ‘Masih.’ Nabi bersabda,
‘Berjuanglah menjaga kedua orang tuamu.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh
Makna Idul Fitri selanjutnya adalah kita wajib menjaga
persatuan dan kesatuan. Diawali dengan saling memaafkan, bersedia berkunjung
dan bersilaturahim mempererat dan menyambung kembali orang-orang yang terputus
dengan kita sebagaimana hadits shahih Imam Bukhari Muslim beliau bersabda:
مَنْ أحبَّ انْ يُبسطاَ لهُ فيِ رِزقِهِ وَيُنْسَأَ
لهُ فيِ أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَه
Artinya, "Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya
dan ditunda ajalnya (dipanjangkan usiannya) maka hendaknya menyambung hubungan
familinya." (HR. Bukhari dan Muslim)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh
Akhirnya semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai
orang-orang pemaaf, orang-orang yang senang bersilaturahim, pembela agama Allah
dan berbakti terhadap orang tua kita, dan semoga kita dipertemukan Allah di
akhirat kelak dalam keadaan suci, bahagia bersama keluarga kita memasuki surga
Nya Allah SWT.
Aamiin Yaa Rabbal Aalamin.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. وَأَمَّا مَنْ خَافَ
مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
جعلنا الله واياكم من العائدين والفائزين والمقبو لين وادخلنا وايّاكم في زمرة عباده
الصّالحين واقول قولي هذا واستغفر لي ولكم ولوالدي ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفره
إنّه هو الغفور الرّحيم
Khutbah II
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله
أكبر، الله أكبر، الله أكبر. الحمد لله أفاض نعمه علينا وأعظم. وإن تعدوا نعمة الله
لا تحصوها، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. أسبغ نعمه علينا ظاهرها وباطنها
وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. رسول اصطفاه على جميع البريات. ملكهاوإنسها وجنّها. اللهم
صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أهل الكمال فى بقاع الأرض بدوها وقراها، بلدانها
وهدنها. الله أكبر أما بعد : إخوانى الكرام ! استعدوا لجواب ربكم متى تخشع لذكر الله
متى نعمل بكتاب الله ؟ قال تعالى ياأيها الذين أمنوا استجيبوا لله ولرسوله إذا دعاكم
لما يحييكم واعلموا أن الله يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تخشرون. الله أكبر. اللهم
صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد. كما صليت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم، وبارك
على محمد وعلى أل محمد، كماباركت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم فى العالمين إنك حميد
مجيد. الله أكبر. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم
والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى الحاجات. اللهم وفقنا لعمل صالح يبقى نفعه
على ممر الدهور. وجنبنا من النواهى وأعمال هى تبور. اللهم أصلح ولاة أمورنا. وبارك
لنا فى علومنا وأعمالنا. اللهم ألف بين قلوبنا وأصلح ذات بيننا. اللهم اجعلنا نعظم
شكرك. ونتبع ذكرك ووصيتك. ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب. الله أكبر.
عباد الله ! إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر.
يعذكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله يذكركم واشكروا على نعمه يشكركم. ولذكر الله أكبر.
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ