Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Nas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Terjemah Kitab
Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Surah: An-Naba’,
An Nazi’at, ‘Abasa, At Takwir
Tafsir Al Quran
Surah ke-78 An-Naba’, Al-Naba (Berita Besar), Surat Amma Yatasa'alun, 40 ayat
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ عم }
عن أي شيء { يتساءلون } يسأل بعض قريش بعضا
1. (Tentang
apakah) mengenai apakah (mereka saling bertanya-tanya?) yakni orang-orang
Quraisy sebagian di antara mereka bertanya-tanya kepada sebagian yang lainnya.
{ عن
النبإ العظيم } بيان لذلك الشيء والاستفهام لتفخيمه وهو ما جاء به النبي صلى الله
عليه و سلم من القرآن المشتمل على البعث وغيره
2. (Tentang
berita yang besar) ayat ini merupakan penjelasan bagi sesuatu yang
dipertanyakan mereka itu. Sedangkan Istifham atau kata tanya pada ayat yang
pertama tadi mengandung makna yang mengagungkannya. Hal yang dimaksud adalah
Alquran yang disampaikan oleh Nabi yang di dalamnya terkandung berita mengenai
adanya hari berbangkit dan hal-hal lainnya.
{ الذي
هم فيه مختلفون } فالمؤمنون يثبتونه والكافرون ينكرونه
3. (Yang mereka
perselisihkan tentang ini) orang-orang yang beriman mempercayainya, sedangkan
orang-orang kafir mengingkarinya.
{ كلا }
ردع { سيعلمون } ما يحل بهم على إنكارهم له
4.
(Sekali-kali tidak) kata ini merupakan sanggahan yang ditujukan kepada
orang-orang kafir tadi (kelak mereka mengetahui) apa yang bakal menimpa mereka
sebagai akibat daripada keingkaran mereka kepada Alquran.
{ ثم كلا
سيعلمون } تأكيد وجيء فيه بثم للإيذان بأن الوعيد الثاني أشد من الأول ثم أومأ
تعالى إلى القدرة على البعث فقال :
5. (Kemudian
sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui) ayat ini merupakan pengukuh dari
ayat sebelumnya; dan pada ayat ini dipakai kata Tsumma untuk memberikan
pengertian, bahwa ancaman yang kedua lebih keras dan lebih berat daripada
ancaman yang dikandung pada ayat sebelumnya. Selanjutnya Allah swt. memberikan
isyarat yang menunjukkan tentang kekuasaan-Nya untuk membangkitkan makhluk
semuanya; untuk itu Dia berfirman:
{ ألم
نجعل الأرض مهادا } فراشا كالمهد
6. (Bukankah
Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan) yakni terhampar bagaikan
permadani.
{
والجبال أوتادا } تثبت بها الأرض كما تثبت الخيام بالأوتاد والاستفهام للتقرير
7. (Dan
gunung-gunung sebagai pasak) yang menstabilkan bumi, sebagaimana halnya kemah
yang berdiri dengan mantapnya berkat patok-patok yang menyangganya. Istifham
atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan.
{
وخلقناكم أزواجا } ذكورا وإناثا
8. (Dan Kami
jadikan kalian berpasang-pasangan) yaitu terdiri dari jenis laki-laki dan
perempuan.
{ وجعلنا
نومكم سباتا } راحة لأبدانكم
9. (Dan Kami
jadikan tidur kalian untuk istirahat) untuk istirahat bagi tubuh kalian.
{ وجعلنا
الليل لباسا } ساترا بسواده
10. (Dan Kami
jadikan malam sebagai pakaian) sebagai penutup karena kegelapannya.
{ وجعلنا
النهار معاشا } وقتا للمعايش
11. (Dan Kami
jadikan siang untuk mencari penghidupan) yaitu waktu untuk mencari penghidupan.
{ وبنينا
فوقكم سبعا } سمع سماوات { شدادا } جمع شديدة أي قوية محكمة لا يؤثر فيها مرور
الزمان
12. (Dan Kami
bina di atas kalian tujuh lapis) maksudnya langit yang berlapis tujuh (yang
kokoh) lafal Syidaadan adalah bentuk jamak dari lafal Syadidatun, artinya
sangat kuat lagi sangat rapi yang tidak terpengaruh oleh berlalunya zaman.
{ وجعلنا
سراجا } منيرا { وهاجا } وقادا : يعني الشمس
13. (Dan Kami
jadikan pelita) yang menerangi (yang amat terang) yang dimaksud adalah
matahari.
{
وأنزلنا من المعصرات } السحابات التي حان لها أن تمطر كالمعصر الجارية التي دنت من
الحيض { ماء ثجاجا } صبابا
14. (Dan Kami
turunkan dari awan yang tebal) yaitu awan yang banyak mengandung air dan sudah
saatnya menurunkan air yang dikandungnya, sebagaimana halnya seorang gadis yang
sudah masanya untuk berhaid (air yang tercurah) artinya bagaikan air yang
dicurahkan.
{ لنخرج
به حبا } كالحنطة { ونباتا } كالتين
15. (Supaya
Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian) seperti biji gandum (dan
tumbuh-tumbuhan) seperti buah Tin.
{ وجنات
} بساتين { ألفافا } ملتفة جمع لفيف كشريف وأشراف
16. (Dan
kebun-kebun) atau taman-taman (yang lebat) tumbuh-tumbuhannya; lafal Alfaafan
bentuk jamak dari lafal Lafiifun, wazannya sama dengan lafal Syariifun yang
bentuk jamaknya adalah Asyraafun.
{ إن يوم
الفصل } بين الخلائق { كان ميقاتا } وقتا للثواب والعقاب
17.
(Sesungguhnya hari keputusan) di antara semua makhluk (adalah suatu waktu yang
ditetapkan) waktu yang ditentukan untuk memberi pahala dan menimpakan siksaan.
{ يوم
ينفخ في الصور } القرن بدل من يوم الفصل أو بيان له والنافخ إسرافيل { فتأتون } من
قبوركم إلى الموقف { أفواجا } جماعات مختلفة
18. (Yaitu hari
ditiup sangkakala) menjadi Badal dari lafal Yaumal Fashl; atau merupakan Bayan
daripadanya; yang meniupnya adalah malaikat Israfil (lalu kalian datang) dari
kuburan kalian menuju ke Mauqif atau tempat penantian (berkelompok-kelompok)
secara bergelombang yang masing-masing gelombang berbeda dari gelombang yang
lainnya.
{ وفتحت
السماء } بالتشديد والتخفيف شققت لنزول الملائكة { فكانت أبوابا } ذات أبواب
19. (Dan
dibukalah langit) dapat dibaca Futtihat dan Futihat, artinya langit terbelah
karena para malaikat turun (maka terdapatlah beberapa pintu) yakni langit itu
membentuk beberapa pintu.
{ وسيرت
الجبال } ذهب بها عن أماكنها { فكانت سرابا } هباء أي مثله في خفة سيرها
20. (Dan
dijalankanlah gunung-gunung) maksudnya, lenyap dari tempat-tempatnya (maka
menjadi fatamorganalah ia) menjadi debu yang beterbangan, atau dengan kata lain
gunung-gunung itu menjadi sangat ringan jalannya bagaikan debu yang
diterbangkan.
{ إن
جهنم كانت مرصادا } راصدة أو مرصدة
21.
(Sesungguhnya neraka Jahanam itu padanya ada tempat pengintaian) artinya,
selalu mengintai atau ada tempat pengintaian.
{
للطاغين } الكافرين فلا يتجاوزونها { مآبا } مرجعا لهم فيدخلونها
22. (Bagi
orang-orang yang melampaui batas) karena itu mereka tidak akan dapat
menyelamatkan diri daripadanya (sebagai tempat kembali) bagi mereka, karena
mereka akan dimasukkan ke dalamnya.
{ لابثين
} حال مقدرة أي مقدرا لبثهم { فيها أحقابا } دهورا لا نهاية لها جمع حقب بضم أوله
23. (Mereka
tinggal) lafal Laabitsiina adalah Haal bagi lafal yang tidak disebutkan, yakni
telah dipastikan penempatan mereka (di dalamnya berabad-abad) yakni untuk
selama-lamanya tanpa ada batasnya; lafal Ahqaaban bentuk jamak dari lafal
Huqban.
{ لا
يذوقون فيها بردا } نوما فإنهم لا يذوقونه { ولا شرابا } مايشرب تلذذا
24. (Mereka
tidak merasakan kesejukan di dalamnya) mereka tidak pernah merasakan tidur di
dalamnya (dan tidak pula mendapat minuman) minuman yang lezat.
{ إلا }
لكن { حميما } ماء حارا غاية الحرارة { وغساقا } بالتخفيف والتشديد ما يسيل من
صديد أهل النار فإنهم يذوقونه جوزوا بذلك
25. (Kecuali)
atau selain (air yang mendidih) yaitu air yang panasnya tak terperikan (dan
nanah) dapat dibaca Ghasaaqan dan Ghassaaqan artinya nanah yang keluar dari
tubuh penghuni-penghuni neraka; mereka diperbolehkan untuk meminumnya.
{ جزاء
وفاقا } موافقا لعملهم فلا ذنب أعظم من الكفر ولا عذاب أعظم من النار
26. (Sebagai
pembalasan yang setimpal) atau sesuai dengan amal perbuatan mereka, karena
tiada suatu dosa pun yang lebih besar daripada kekafiran, dan tiada azab yang
lebih besar daripada azab neraka.
{ إنهم
كانوا لا يرجون } يخافون { حسابا } لإنكارهم البعث
27.
(Sesungguhnya mereka tidak mengharapkan) artinya, mereka tidak takut (kepada
hisab) karena mereka ingkar kepada adanya hari berbangkit.
{ وكذبوا
بآياتنا } القرآن { كذابا } تكذيبا
28. (Dan mereka
mendustakan ayat-ayat Kami) mendustakan Alquran (dengan sesungguh-sungguhnya)
maksudnya, dengan kedustaan yang sesungguhnya.
{ وكل
شيء } من الأعمال { أحصيناه } ضبطناه { كتابا } كتبا في اللوح محفوظ لنجازي عليه
ومن ذلك تكذبيهم بالقرآن
29. (Dan segala
sesuatu) dari amal-amal perbuatan (telah Kami hitung) telah Kami catat (dalam
suatu kitab) yaitu dalam catatan-catatan di Lohmahfuz supaya Kami memberikan
balasan kepadanya, antara lain karena kedustaan mereka terhadap Alquran.
{ فذوقوا
} أي فقال لهم في الآخرة عند وقوع العذاب : ذوقوا جزاءكم { فلن نزيدكم إلا عذابا }
فوق عذابكم
30. (Karena itu
rasakanlah) artinya, lalu dikatakan kepada mereka sewaktu azab menimpa mereka,
"Rasakanlah pembalasan kalian ini." (Dan Kami sekali-kali tidak akan
menambah kepada kalian selain daripada azab) di samping azab yang kalian
rasakan sekarang.
{ إن
للمتقين مفازا } مكان فوز في الجنة
31.
(Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan) maksudnya,
mendapat tempat kemenangan di surga.
{ حدائق
} بساتين بدل من مفازا أو بيان له { وأعنابا } عطف على مفازا
32. (Yaitu
kebun-kebun) lafal ayat ini menjadi Badal dari lafal Mafaazan, atau sebagai
penjelasan daripadanya (dan buah anggur) di'athafkan kepada lafal Mafaazan.
{ وكواعب } جواري تكعبت ثديهن جمع كاعب { أترابا } على سن واحد جمع
ترب بكسر التاء وسكون الراء
33. (Dan
gadis-gadis remaja) yaitu gadis-gadis yang buah dadanya sedang ranum-ranumnya.
Lafal Kawaa'ib bentuk jamak dari lafal Kaa'ib (yang sebaya) umurnya, lafal
Atraaban bentuk jamak dari lafal Tirbun.
{ وكأسا
دهاقا } خمرا مالئة محالها وفي سورة القتال : { وأنهار من خمر }
34. (Dan
gelas-gelas yang penuh) berisi khamar; dan di dalam surah Muhammad disebutkan
pada salah satu ayat-Nya, "...sungai-sungai dari khamar (arak)."
(Q.S. Muhammad, 15)
{ لا
يسمعون فيها } أي الجنة عند شرب الخمر وغيرها من الأحوال { لغوا } باطلا من القول
{ ولا كذابا } بالتخفيف أي : كذبا وبالتشديد أي تكذيبا من واحد لغيره بخلاف ما يقع
في الدنيا عند شرب الخمر
35. (Di
dalamnya mereka tidak mendengar) yakni di dalam surga itu sewaktu mereka sedang
meminum khamar dan merasakan kelezatan-kelezatan lainnya (perkataan yang
sia-sia) perkataan yang batil (dan tidak pula dusta) jika dibaca Kidzaaban
artinya dusta, jika dibaca Kidzdzaaban artinya kedustaan yang dilakukan oleh
seseorang kepada yang lainnya, keadaannya berbeda dengan apa yang terjadi di
dunia sewaktu khamar diminum.
{ جزاء
من ربك } أي جزاهم الله بذلك جزاء { عطاء } بدل من جزاء { حسابا } أي كثيرا من
قولهم : أعطاني فأحسبني أي أكثر علي حتى قلت حسبي
36. (Sebagai
balasan dari Rabbmu) dari Allah swt. memberikan hal tersebut kepada
penghuni-penghuni surga sebagai pembalasan dari-Nya (dan pemberian) menjadi
Badal daripada lafal Jazaa-an (yang cukup banyak) sebagai pembalasan yang
banyak; pengertian ini diambil dari perkataan orang-orang Arab: A'thaanii
Fa'ahsabanii, arti-Nya, "Dia memberiku dengan pemberian yang cukup
banyak." Atau dengan kata lain bahwa memberikan pemberian yang banyak
kepadaku sehingga aku mengatakan, "Cukuplah!"
{ رب
السماوات والأرض } بالجر والرفع { وما بينهما الرحمن } كذلك وبرفعه مع جر رب { لا
يملكون } أي الخلق { منه } تعالى { خطابا } أي لا يقدر أحد أن يخاطبه خوفا منه
37. (Rabb langit dan bumi) dapat dibaca Rabbis Samaawaati Wal Ardhi dan Rabus Samaawaati Wal Ardhi (dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah) demikian pula lafal Ar-Rahmaan dapat dibaca Ar-Rahmaanu dan Ar-Rahmaani disesuaikan dengan lafal Rabbun tadi. (Mereka tiada memiliki) yakni makhluk semuanya (di hadapan-Nya) di hadapan Allah Ta'ala (sepatah kata pun) yaitu tiada seseorang pun yang dapat berbicara kepada-Nya karena takut kepada-Nya.
{ يوم }
ظرف لـ لا يملكون { يقوم الروح } جبريل أو جند الله { والملائكة صفا } حال أي
مصطفين { لا يتكلمون } أي الخلق { إلا من أذن له الرحمن } في الكلام { وقال } قولا
{ صوابا } من المؤمنين والملائكة كأن يشفعوا لمن ارتضى
38. (Pada hari itu) lafal Yauma merupakan Zharaf bagi lafal Laa Yamlikuuna (ketika ruh berdiri) yakni malaikat Jibril atau bala tentara Allah Ta'ala (dan para malaikat dengan bershaf-shaf) lafal Shaffan menjadi Haal artinya dalam keadaan berbaris bershaf-shaf (mereka tidak berkata-kata) yakni makhluk semuanya (kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah) untuk berbicara (dan ia mengucapkan) perkataan (yang benar) mereka terdiri dari orang-orang yang beriman dan para Malaikat, seumpamanya mereka memberikan syafaat kepada orang-orang yang diridai oleh-Nya untuk mendapatkan syafaat.
{ ذلك
اليوم الحق } الثابت وقوعه وهو يوم القيامة { فمن شاء اتخذ إلى ربه مآبا } مرجعا
أي رجع إلى الله بطاعته لسلم من العذاب فيه
39. (Itulah
hari yang pasti terjadi) hari yang pasti kejadiannya, yaitu hari kiamat. (Maka
barang siapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada
Rabbnya) yakni, kembali kepada Allah dengan mengerjakan ketaatan kepada-Nya,
supaya ia selamat dari azab-Nya pada hari kiamat itu.
{ إنا
أنذرناكم } يا كفار مكة { عذابا قريبا } عذاب يوم القيامة الآتي وكل آت قريب { يوم
} ظرف لعذابا بصفته { ينظر المرء } كل امرئ { ما قدمت يداه } من خير وشر { ويقول
الكافر يا } حرف تنبيه { ليتني كنت ترابا } يعني فلا أعذب يقول ذلك عندما يقول
الله تعالى للبهائم بعد الاقتصاص من بعضها لبعض : كوني ترابا
40.
(Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian) hai orang-orang kafir
Mekah (siksa yang dekat) yakni siksa pada hari kiamat yang akan datang nanti;
dan setiap sesuatu yang akan datang itu berarti masa terjadinya sudah dekat
(pada hari) menjadi Zharaf dari lafal 'Adzaaban berikut sifatnya yakni berikut
lafal Qariiban (manusia melihat) setiap manusia melihat (apa yang telah
diperbuat oleh kedua tangannya) yakni perbuatan baik dan perbuatan buruk yang
telah dikerjakannya semasa di dunia (dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya)
huruf Ya di sini bermakna Tanbih (sekiranya aku dahulu adalah tanah") maka
aku tidak akan disiksa. Ia mengatakan demikian sewaktu Allah berfirman kepada
binatang-binatang semuanya sesudah Dia melakukan hukum kisas sebagian dari
mereka terhadap sebagian yang lain: "Jadilah kamu sekalian tanah!"
Tafsir Al Quran
Surah ke-79 An-Nazi’at, Al-Naaziaat (Malaikat yang Mencabut), 46 ayat
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{
والنازعات } الملائكة تنزع أرواح الكفار { غرقا } نزعا بشدة
1. (Demi yang mencabut
nyawa) atau demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa orang-orang kafir
(dengan keras) atau mencabutnya dengan kasar.
{
والناشطات نشطا } الملائكة تنشط أرواح المؤمنين أي تسلها برفق
2. (Dan demi
yang mencabut nyawa dengan lemah lembut) maksudnya, demi malaikat-malaikat yang
mencabut nyawa orang-orang mukmin secara pelan-pelan.
{
والسابحات سبحا } الملائكة تسبح من السماء بأمره تعالى أي تنزل
3. (Dan demi
yang turun dari langit dengan cepat) yakni demi malaikat-malaikat yang melayang
turun dari langit dengan membawa perintah-Nya.
{
فالسابقات سبقا } الملائكة تسبق بأرواح المؤمنين إلى الجنة
4. (Dan demi
yang mendahului dengan kencang) yaitu malaikat-malaikat yang mendahului dengan
kencang membawa arwah orang-orang yang beriman ke surga.
{
فالمدبرات أمرا } الملائكة تدبر أمر الدنيا أي تنزل بتدبيره وجواب هذه الأقسام
محذوف أي لتبعثن يا كفار مكة وهو عامل في
5. (Dan yang
mengatur urusan) dunia, yaitu malaikat-malaikat yang mengatur urusan dunia.
Dengan kata lain, demi malaikat-malaikat yang turun untuk mengaturnya. Jawab
daripada semua qasam yang telah disebutkan di atas tidak disebutkan,
lengkapnya, benar-benar kalian, hai penduduk Mekah yang kafir, akan
dibangkitkan. Jawab inilah yang menjadi Amil terhadap ayat berikutnya yaitu:
{ يوم
ترجف الراجفة } النفخة الأولى بها يرجف كل شيء أي يتزلزل فوصفت بما يحدث منها
6. (Pada hari
ketika terjadinya guncangan yang hebat) yakni tiupan pertama malaikat Israfil
yang mengguncangkan segala sesuatu dengan hebatnya. Kemudian pengertian ini
diungkapkan ke dalam bentuk kejadian yang timbul dari tiupan tersebut.
{ تتبعها
الرادفة } النفخة الثانية وبينهما أربعون سنة والجملة حال من الراجفة فاليوم واسع
للنفختين وغيرهما فصح ظرفيته للبعث الواقع عقب الثانية
7. (Kemudian ia
diiringi dengan yang mengikutinya) dengan tiupan yang kedua dari malaikat
Israfil; jarak di antara kedua tiupan itu empat puluh tahun; dan jumlah ayat
ini berkedudukan menjadi Haal atau kata keterangan keadaan daripada lafal
Ar-Raajifah. Dan lafal Al-Yauma dapat mencakup kedua tiupan tersebut, karena
itu maka kedudukan Zharafnya dianggap sah. Tiupan yang kedua ini untuk
membangkitkan semua makhluk yang mati menjadi hidup kembali, maka setelah
tiupan yang kedua, mereka bangkit hidup kembali.
{ قلوب
يومئذ واجفة } خائفة قلقة
8. (Hati
manusia pada waktu itu sangat takut) amat takut dan cemas.
{
أبصارها خاشعة } ذليلة لهول ما ترى
9.
(Pandangannya tunduk) yakni hina karena kedahsyatan apa yang disaksikannya.
{ يقولون
} أي أرباب القلوب والأبصار استهزاء وإنكارا للبعث { أإنا } بتحقيق الهمزتين
وتسهيل الثانية وإدخال ألف بينهما على الوجهين في الموضعين { لمردودون في الحافرة
} أي أنرد بعد الموت إلى الحياة والحافرة : اسم لأول الأمر ومنه رجع فلان في
حافرته : إذا رجع من حيث جاء
10. (Mereka
berkata) yakni orang-orang kafir yang mempunyai hati dan pandangan itu
mengatakan dengan nada yang memperolok-olokkan karena ingkar dan tidak percaya
terhadap adanya hari berbangkit ("Apakah sesungguhnya kami) dapat dibaca
secara Tahqiq dan Tas-hil, demikian pula lafal berikutnya yang sama
(benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula?") maksudnya,
apakah kami sesudah mati akan dikembalikan menjadi hidup seperti semula. Lafal
Al-Haafirah menunjukkan makna permulaan sesuatu, antara lain dikatakan: Raja'a
Fulaanun Fii Haafiratihi, artinya, si Polan kembali lagi ke arah dia datang.
{ أإذا
كنا عظاما نخرة } وفي قراءة ناخرة بالية متفتتة نحيا
11.
("Apakah apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat)
juga akan dihidupkan kembali?" Menurut suatu qiraat lafal Nakhiratun
dibaca Naahiratun, artinya yang lapuk dan hancur.
{ قالوا
تلك } أي رجعتنا إلى الحياة { إذا } إن صحت { كرة } رجعة { خاسرة } ذات خسران قال
تعالى :
12. (Mereka
berkata, "Hal itu) maksudnya, dihidupkan-Nya kami kembali (kalau begitu)
atau seandainya hal itu benar terjadi (adalah pengembalian) suatu pengembalian
(yang merugikan") diri kami. Lalu Allah berfirman:
{ فإنما
هي } أي الرادفة التي يعقبها البعث { زجرة } نفخة { واحدة } فإذا نفخت
13.
(Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah) maksudnya, tiupan yang kedua untuk
membangkitkan semua makhluk (dengan tiupan) dengan hardikan (sekali saja)
apabila tiupan yang kedua ini telah dilakukan.
{ فإذا
هم } أي كل الخلائق { بالساهرة } بوجه الأرض أحياء بعدما كانوا ببطنها أمواتا
14. (Maka
dengan serta-merta mereka) yakni semua makhluk (bangun) berada di permukaan
bumi dalam keadaan hidup, yang sebelumnya mereka berada di perut bumi dalam
keadaan mati.
{ هل
أتاك } يا محمد { حديث موسى } عامل في
15. (Sudahkah
sampai kepadamu) hai Muhammad (kisah Musa) lafal ayat ini menjadi Amil bagi
lafal berikutnya, yaitu:
{ إذ
ناداه ربه بالواد المقدس طوى } اسم الوادي بالتنوين وتركه فقال :
16. (Tatkala
Rabbnya memanggilnya di lembah suci ialah lembah Thuwa) dapat dibaca dengan
memakai Tanwin, yaitu Thuwan, dapat pula dibaca tanpa Tanwin, yaitu Thuwa,
artinya nama sebuah lembah. Lalu Rabb berkata kepadanya:
{ اذهب
إلى فرعون إنه طغى } تجاوز الحد في الكفر
17.
("Pergilah kamu kepada Firaun sesungguhnya dia telah melampaui batas)
kekafirannya telah melampaui batas.
{ فقل هل
لك } أدعوك { إلى أن تزكى } وفي قراءة بتشديد الزاي بإدغام التاء الثانية في الأصل
فيها : تتطهر من الشرك بأن تشهد أن لا إله إلا الله
18. (Dan
katakanlah, "Adakah keinginan bagimu) artinya, aku mengajakmu (untuk
membersihkan diri") dari kemusyrikan, seumpamanya kamu bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah. Menurut suatu qiraat lafal Tazakkaa dibaca
Tazzakkaa, yang asalnya adalah Tatazakka, kemudian huruf Ta yang kedua
diidgamkan kepada huruf Za, sehingga jadilah Tazzakkaa.
{ وأهديك
إلى ربك } أدلك على معرفته ببرهان { فتخشى } فتخافه
19. ("Dan
kamu akan kupimpin kepada Rabbmu) maksudnya, aku akan tunjukkan kamu jalan
untuk mengetahui-Nya melalui bukti-bukti yang ada (supaya kamu takut
kepada-Nya") karena itu lalu kamu takut kepada-Nya.
{ فأراه
الآية الكبرى } من آياته السبع وهي اليد أو العصا
20. (Lalu Musa
memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar) di antara mukjizat-mukjizat yang
dimilikinya, yang ada tujuh macam itu. Mukjizat yang diperlihatkan kepadanya
pada saat itu ialah tangan atau tongkatnya.
{ فكذب }
فرعون موسى { وعصى } الله تعالى
21. (Tetapi Firaun mendustakan) Nabi Musa (dan mendurhakai) Allah Ta'ala
{ ثم
أدبر } عن الإيمان { يسعى } في الأرض فسادا
22. (Kemudian
dia berpaling) dari iman (seraya berjalan) di muka bumi dengan menimbulkan
kerusakan.
{ فحشر }
جمع السحرة وجنده { فنادى }
23. (Maka dia
mengumpulkan) para ahli sihir dan bala tentaranya (lalu berseru.)
{ فقال
أنا ربكم الأعلى } لا رب فوقي
24. (Seraya
berkata, "Akulah tuhan kalian yang paling tinggi") tiada tuhan di
atasku.
{ فأخذه
الله } أهلكه بالغرق { نكال } عقوبة { الآخرة } أي هذه الكلمة { والأولى } أي قوله
قبلها : { ما علمت لكم من إله غيري } وكان بينهما أربعون سنة
25. (Maka Allah
membinasakannya) yakni menenggelamkannya hingga binasa (sebagai pembalasan)
atau siksaan (atas yang terakhir ini) disebabkan perkataannya yang terakhir
tadi (dan yang pertama) yaitu sebagaimana yang telah disitir oleh firman-Nya,
" ...aku tidak mengetahui tuhan bagi kamu sekalian selain aku." (Q.S.
Al-Qashash, 38) Jarak antara kedua perkataan yang telah dikatakannya itu empat
puluh tahun.
{ إن في ذلك } المذكور { لعبرة لمن يخشى } الله تعالى
26. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (terdapat pelajaran bagi orang yang takut) kepada Allah Ta'ala
{ أأنتم
} بتحقيق الهمزتين وإبدال الثانية ألفا وتسهيلها وإدخال ألف بين المسهلة والأخرى
وتركه أي منكروا البعث { أشد خلقا أم السماء } أشد خلقا { بناها } بيان لكيفية
خلقها
27. (Apakah
kalian) hai orang-orang yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit; lafal ayat
ini dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (yang lebih sulit penciptaannya ataukah
langit?) yang lebih rumit penciptaannya. (Allah telah membinanya) lafal ayat
ini menjelaskan tentang cara penciptaan langit.
{ رفع
سمكها } تفسير لكيفية البناء أي جعل سمتها في جهة العلو رفيعا وقيل سمكها سقفها {
فسواها } جعلها مستوية بلا عيب
28. (Dia
meninggikan bangunannya) ayat ini menafsirkan pengertian yang terkandung di
dalam lafal Banaahaa; artinya, Dia menjadikan bangunannya berada di atas,
maksudnya, dalam ketinggian yang sangat. Tetapi menurut pendapat lain
dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan Samkahaa adalah atapnya (lalu
menyempurnakannya) yakni, Dia menjadikannya dengan sempurna tanpa cacat.
{ وأغطش
ليلها } أظلمه { وأخرج ضحاها } أبرز نور شمسها وأضيف إليها الليل لأنه ظلها والشمس
لأنها سراجها
29. (Dan Dia
menjadikan malamnya gelap gulita) membuatnya gelap (dan menjadikan siangnya
terang benderang) Dia menampakkan cahaya matahari. Di dalam ungkapan ini lafal
Al-Lail atau malam hari dimudhafkan kepada As-Samaa', karena malam hari
merupakan kegelapan baginya. Dan dimudhafkan pula kepada matahari, karena
matahari merupakan cahaya baginya.
{ والأرض
بعد ذلك دحاها } بسطها وكانت مخلوقة قبل السماء من غير دحو
30. (Dan bumi
sesudah itu dihamparkan-Nya) yakni dijadikan-Nya dalam bentuk terhampar,
sebenarnya penciptaan bumi itu sebelum penciptaan langit, tetapi masih belum
terhamparkan.
{ أخرج }
حال بإضمار قد أي مخرجا { منها ماءها } بتفجير عيونها { ومرعاها } ما ترعاه النعم
من الشجروالعشب وما يأكله الناس من الأقوات الثمار وإطلاق المرعى عليه استعارة
31. (Ia
memancarkan) berkedudukan menjadi Haal dengan memperkirakan adanya lafal Qad
sebelumnya; artinya Ia mengeluarkan (daripadanya mata air) yakni dengan
mengalirkan air dari sumber-sumbernya (dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya)
yakni, pohon-pohon dan rumput-rumputan yang menjadi makanan ternak, dan
demikian pula tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan pokok manusia, serta
buah-buahannya. Dikaitkannya istilah Al-Mar'aa kepada bumi hanyalah merupakan
ungkapan Isti'arah,
{
والجبال أرساها } أثبتها على وجه الأرض لتسكن
32. (Dan
gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh) yakni dipancangkan di atas bumi
supaya bumi stabil dan tidak berguncang.
{ متاعا
} مفعول له لمقدر أي فعل ذلك متعة أو مصدر أي تمتيعا { لكم ولأنعامكم } جمع نعم
وهي الإبل والبقر والغنم
33. (Untuk
kesenangan) lafal Mataa'an berkedudukan menjadi Maf'ul Lah bagi lafal yang
tidak disebutkan, lengkapnya, Dia melakukan hal tersebut untuk kesenangan. Atau
lafal Mataa'an ini dianggap sebagai Mashdar, artinya memberikan kesenangan
(buat kalian dan buat binatang-binatang ternak kalian) lafal An'aam ini adalah
jamak dari lafal Na'amun artinya binatang ternak mencakup unta, sapi, dan
kambing.
{ فإذا
جاءت الطامة الكبرى } النفخة الثانية
34. (Maka
apabila malapetaka yang sangat besar telah datang) yaitu tiupan sangkakala
malaikat Israfil yang kedua.
{ يوم
يتذكر الإنسان } بدل من إذا { ما سعى } في الدنيا من خير وشر
35. (Pada hari
ketika manusia teringat) lafal Yauma berkedudukan menjadi Badal daripada lafal
Idzaa (akan apa yang telah dikerjakannya) sewaktu ia masih di dunia, apakah itu
perbuatan baik atau perbuatan buruk.
{ وبرزت
} أظهرت { الجحيم } النار المحرقة { لمن يرى } لكل راء وجواب إذا :
36. (Dan
diperlihatkan dengan jelas) ditampakkan dengan seterang-terangnya (neraka)
yakni neraka Jahim yang membakar itu (kepada setiap orang yang melihat) kepada
setiap orang yang melihatnya. Jawab dari lafal Idzaa ialah:
{ فأما
من طغى } كفر
37. (Adapun
orang yang melampaui batas) yakni orang kafir.
{ وآثر
الحياة الدنيا } باتباع الشهوات
38. (Dan lebih
mengutamakan kehidupan dunia) dengan cara selalu mengikuti kemauan hawa
nafsunya.
{ فإن
الجحيم هي المأوى } مأواه
39. (Maka
sesungguhnya nerakalah tempat tinggal) bagi dia.
{ وأما
من خاف مقام ربه } قيامه بين يديه { ونهى النفس } الأمارة { عن الهوى } المردي
باتباع الشهوات
40. (Dan adapun
orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya) di kala ia berdiri di hadapan-Nya
(dan menahan diri) menahan nafsu amarahnya (dari keinginan hawa nafsunya) yang
menjerumuskan ke dalam kebinasaan disebabkan memperturutkan kemauannya.
{ فإن
الجنة هي المأوى } وحاصل الجواب : فالعاصي في النار والمطيع في الجنة
41. (Maka
sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya) kesimpulan makna yang terkandung di
dalam Jawab syarat ini ialah, bahwasanya orang yang durhaka akan dimasukkan ke
dalam neraka, dan orang yang taat akan dimasukkan ke dalam surga.
{
يسألونك } أي كفار مكة { عن الساعة أيان مرساها } متى وقوعها وقيامها
42. (Mereka bertanya
kepadamu) yakni orang-orang kafir Mekah itu (tentang hari kiamat, kapan
terjadinya) kapankah saat terjadinya.
{ فيم }
في أي شيء { أنت من ذكراها } أي ليس عندك علمها حتى تذكرها
43. (Tentang
apakah) atau mengenai apakah (hingga kamu dapat menyebutkan waktunya?)
maksudnya, kamu tidak memiliki ilmu mengenai kejadiannya sehingga kamu dapat
menyebutkan waktunya.
{ إلى
ربك منتهاها } منتهى علمها لا يعلمه غيره
44. (Kepada
Rabbmulah dikembalikan kesudahannya) yaitu mengenai ketentuan waktunya, tiada
seseorang pun yang mengetahuinya selain Dia.
{ إنما
أنت منذر } إنما ينفع إنذارك { من يخشاها } يخافها
45. (Kamu
hanyalah pemberi peringatan), maksudnya sesungguhnya peringatanmu itu hanyalah
bermanfaat (bagi siapa yang takut kepadanya) yakni takut kepada hari kiamat.
{ كأنهم
يوم يرونها لم يلبثوا } في قبورهم { إلا عشية أو ضحاها } عشية يوم أو بكرته وصح
إضافة الضحى إلى العشية لما بينهما من الملابسة إذ هما طرفا النهار وحسن الإضافة
وقوع الكلمة فاصلة
46. (Pada hari
mereka melihat hari itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal) di dalam
kubur mereka (melainkan sebentar saja di waktu sore atau pagi hari) artinya,
pada suatu sore hari atau pada suatu pagi hari. Di sini dianggap sah
mengidhafahkan lafal Adh-Dhuhaa kepada lafal Al-'Asyiyyah, disebabkan di antara
keduanya terdapat kaitan yang amat erat, sebab kedua-duanya merupakan permulaan
dan penghujung suatu hari, dan Idhafah di sini dianggap baik karena kedua
kalimatnya terpisah
Tafsir Al Quran
Surah ke-80 Abasa, ’Abasa (Ia Bermuka Masam), 42 ayat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ عبس }
النبي : كلح وجهه { وتولى } أعرض لأجل
1. (Dia telah
bermuka masam) yakni Nabi Muhammad telah bermuka masam (dan berpaling) yaitu
memalingkan mukanya karena,
{ أن
جاءه الأعمى } عبدالله بن أم مكتوم فقطعه عما هو مشغول به ممن يرجو إسلامه من
أشراف قريش الذين هم حريص على إسلامهم ولم يدر الأعمى أنه مشغول بذلك فناداه :
علمني مما علمك الله فانصرف النبي صلى الله عليه و سلم إلى بيته فعوتب في ذلك بما
نزل في هذه السورة فكان بعد ذلك يقول له إذا جاء : [ مرحبا بمن عاتبني فيه ربي ]
ويبسط له رداءه
2. (telah datang seorang buta kepadanya) yaitu Abdullah bin Umi Maktum. Nabi SAW tidak melayaninya karena pada saat itu ia sedang sibuk menghadapi orang-orang yang diharapkan untuk dapat masuk Islam, mereka terdiri dari orang-orang terhormat kabilah Quraisy, dan ia sangat menginginkan mereka masuk Islam. Sedangkan orang yang buta itu atau Abdullah bin Umi Maktum tidak mengetahui kesibukan Nabi SAW pada waktu itu, karena ia buta. Maka Abdullah bin Umi Maktum langsung menghadap dan berseru, "Ajarkanlah kepadaku apa-apa yang telah Allah ajarkan kepadamu." Akan tetapi Nabi SAW pergi berpaling darinya menuju ke rumah, maka turunlah wahyu yang menegur sikapnya itu, yaitu sebagaimana yang disebutkan dalam surat ini. Nabi SAW setelah itu, apabila datang Abdullah bin Umi Maktum berkunjung kepadanya, beliau selalu mengatakan, "Selamat datang orang yang menyebabkan Rabbku menegurku karenanya," lalu beliau menghamparkan kain serbannya sebagai tempat duduk Abdullah bin Umi Maktum.
{ وما
يدريك } يعلمك { لعله يزكى } فيه إدغم التاء في الأصل في الزاي أي يتطهر من الذنوب
بما يمسع منك
3. (Tahukah
kamu) artinya, mengertikah kamu (barangkali ia ingin membersihkan dirinya) dari
dosa-dosa setelah mendengar dari kamu; lafal Yazzakkaa bentuk asalnya adalah
Yatazakkaa, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Za sehingga jadilah
Yazzakkaa.
{ أو
يذكر } فيه إدغام التاء في الأصل في الذال أي يتعظ { فتنفعه الذكرى } العظة
المسموعة منك وفي قراءة بنصب تنفعه جواب الترجي
4. (Atau dia
ingin mendapatkan pelajaran) lafal Yadzdzakkaru bentuk asalnya adalah
Yatadzakkaru, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Dzal sehingga jadilah
Yadzdzakkaru, artinya mengambil pelajaran dan nasihat (lalu pengajaran itu
memberi manfaat kepadanya) atau nasihat yang telah didengarnya dari kamu
bermanfaat bagi dirinya. Menurut suatu qiraat lafal Fatanfa'ahu dibaca
Fatanfa'uhu, yaitu dibaca Nashab karena menjadi Jawab dari Tarajji atau lafal
La'allahuu tadi.
{ أما من
استغنى } بالمال
5. (Adapun
orang yang merasa dirinya serba cukup) karena memiliki harta.
{ فأنت له تصدى } وفي قراءة
بتشديد الصاد بإدغام التاء الثانية في الأصل فيها : تقبل وتتعرض
6. (Maka kamu
melayaninya) atau menerima dan mengajukan tawaranmu; menurut suatu qiraat lafal
Tashaddaa dibaca Tashshaddaa yang bentuk asalnya adalah Tatashaddaa, kemudian
huruf Ta kedua diidghamkan kepada huruf Shad, sehingga jadilah Tashshaddaa.
{ وما
عليك أن لا يزكى } يؤمن
7. (Padahal
tidak ada celaan atasmu kalau dia tidak membersihkan diri) yakni orang yang
serba berkecukupan itu tidak beriman.
{ وأما
من جاءك يسعى } حال من فاعل جاء
8. (Dan adapun
orang yang datang kepadamu dengan bersegera) lafal Yas'aa berkedudukan sebagai
Haal atau kata keterangan keadaan bagi Fa'il atau subjek yang terkandung di
dalam lafal Jaa-a.
{ وهو
يخشى } الله حال من فاعل يسعى وهو الأعمى
9. (Sedangkan
ia takut) kepada Allah Ta'ala; lafal Yakhsyaa menjadi Haal dari
fa'il yang terdapat di dalam lafal Yas'aa, yang dimaksud adalah si orang buta
itu atau Abdullah bin Umi Maktum.
{ فأنت
عنه تلهى } فيه حذف التاء الأخرى في الأصل أي تتشاغل
10. (Maka kamu
mengabaikannya) artinya, tiada memperhatikannya sama sekali; lafal Talahhaa
asalnya Tatalahhaa, kemudian salah satu dari kedua huruf Ta dibuang, sehingga
jadilah Talahhaa.
{ كلا }
لا تفعل مثل ذلك { إنها } أي السورة أو الآيات { تذكرة } عظة للخلق
11. (Sekali-kali
jangan) berbuat demikian, yakni janganlah kamu berbuat hal yang serupa lagi.
(Sesungguhnya hal ini) maksudnya, surat ini atau ayat-ayat ini (adalah suatu
peringatan) suatu pelajaran bagi makhluk semuanya.
{ فمن
شاء ذكره } حفظ ذلك فاتعظ به
12. (Maka barang
siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya) atau tentu ia
menghafalnya kemudian menjadikannya sebagai nasihat bagi dirinya.
{ في صحف
} خبر ثان لأنها وما قبله اعتراض { مكرمة } عند الله
13. (Di dalam
kitab-kitab) menjadi Khabar yang kedua, karena sesungguhnya ia dan yang
sebelumnya berkedudukan sebagai jumlah Mu'taridhah atau kalimat sisipan (yang
dimuliakan) di sisi Allah.
{ مرفوعة
} في السماء { مطهرة } منزهة عن مس الشياطين
14. (Yang
ditinggikan) di langit (lagi disucikan) dari sentuhan setan.
{ بأيدي
سفرة } كتبة ينسخونها من اللوح المحفوظ
15. (Di tangan
para penulis) yakni malaikat-malaikat yang menukilnya dari Lauh Mahfudz.
{ كرام
بررة } مطيعين لله تعالى وهم الملائكة
16. (Yang mulia
lagi berbakti) artinya, semuanya taat kepada Allah Ta'ala; mereka itu adalah
malaikat-malaikat.
{ قتل
الإنسان } لعن الكافر { ما أكفره } استفهام توبيخ أي ما حمله على الكفر
17. (Binasalah
manusia) maksudnya, terlaknatlah orang kafir itu (alangkah sangat kekafirannya)
Istifham atau kata tanya pada ayat ini mengandung makna celaan; makna yang
dimaksud, apakah gerangan yang mendorongnya berlaku kafir?
{ من أي
شيء خلقه } استفهام تقرير ثم بينه فقال :
18. (Dari
apakah Allah menciptakannya?) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna
Taqrir. Kemudian Allah menjelaskannya melalui firman berikutnya:
{ من
نطفة خلقه فقدره } علقة ثم مضغة إلى آخر خلقه
19. (Dari
setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya) menjadi 'alaqah,
kemudian menjadi segumpal daging hingga akhir penciptaannya.
{ ثم
السبيل } أي طريق خروجه من بطن أمه { يسره }
20. (Kemudian
untuk menempuh jalannya) yakni jalan ia keluar dari perut ibunya (Dia
memudahkannya.)
{ ثم
أماته فأقبره } جعله في قبر يستره
21. (Kemudian
Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur) artinya, Dia menjadikannya
berada di dalam kubur yang menutupinya.
{ ثم إذا
شاء أنشره } للبعث
22. (Kemudian
bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali) menjadi hidup kembali pada
hari berbangkit nanti.
{ كلا }
حقا { لما يقض } لم يفعل { ما أمره } به ربه
23. (Tidaklah
demikian) artinya, benarlah (manusia itu belum melaksanakan) belum mengerjakan
(apa yang diperintahkan Allah kepadanya) yakni apa yang telah diperintahkan
oleh Rabbnya supaya ia mengerjakannya.
{ فلينظر
الإنسان } نظر اعتبار { إلى طعامه } كيف قدر ودبر له
24. (Maka hendaklah
manusia itu memperhatikan) dengan memasang akalnya (kepada makanannya)
bagaimanakah makanan itu diciptakan dan diatur untuknya?
{ أنا
صببنا الماء } من السحاب { صبا }
25.
(Sesungguhnya Kami telah mencurahkan air) dari awan (dengan sebenar-benarnya.)
{ ثم
شققنا الأرض } بالنبات { شقا }
26. (Kemudian
Kami belah bumi) dengan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh dari dalamnya (dengan
sebaik-baiknya.)
{
فأنبتنا فيها حبا } كالحنطة والشعير
27. (Lalu Kami
tumbuhkan biji-bijian di bumi itu) seperti biji gandum dan biji jawawut.
{ وعنبا
وقضبا } هو القت الرطب
28. (Anggur dan
sayur-sayuran) atau sayur-mayur.
{
وزيتونا ونخلا }
29. (Zaitun dan
pohon kurma),
{ وحدائق
غلبا } بساتين كثيرة الأشجار
30. (dan
kebun-kebun yang lebat) yakni kebun-kebun yang banyak pepohonannya.
{ وفاكهة
وأبا } ما ترعاه البهائم وقيل التبن
31. (Dan
buah-buahan serta rumput-rumputan) yaitu tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan
binatang ternak; tetapi menurut suatu pendapat "Abban" artinya
makanan ternak yang berasal dari tangkai atau bulir gandum atau padi dan lain
sebagainya yang sejenis.
{ متاعا
} متعة أو تمتيعا كما تقدم في السورة قبلها { لكم ولأنعامكم } تقدم فيها أيضا
32. (Untuk
kesenangan) sebagai kesenangan atau untuk menyenangkan, penafsirannya
sebagaimana yang telah disebutkan tadi pada surat sebelumnya (bagi kalian dan
bagi binatang-binatang ternak kalian) penafsirannya sama dengan yang terdahulu
pada surat sebelumnya.
{ فإذا
جاءت الصاخة } النفخة الثانية
33. (Dan
apabila datang suara yang memekakkan) yakni tiupan sangkakala yang kedua.
{ يوم
يفر المرء من أخيه }
34. (Pada hari
ketika manusia lari dari saudaranya.)
{ وأمه
وأبيه }
35. (Dari ibu
dan bapaknya.)
{
وصاحبته } زوجته { وبنيه } يوم بدل من إذا وجوابها دل عليه
36. (Dari teman
hidupnya) yakni istrinya (dan anak-anaknya) lafal Yauma merupakan Badal dari
lafal Idzaa, sebagai Jawabnya disimpulkan dari berikut ini.
{ لكل
امرئ منهم يومئذ شأن يغنيه } حال يشغله عن شأن غيره أي اشتغل كل واحد بنفسه
37. (Setiap
orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya)
yakni keadaan yang membuatnya tidak mengindahkan hal-hal lainnya, atau dengan
kata lain setiap orang pada hari itu sibuk dengan urusannya masing-masing.
{ وجوه
يومئذ مسفرة } مضيئة
38. (Banyak
muka pada hari itu berseri-seri) yakni tampak cerah ceria.
{ ضاحكة مستبشرة
} فرحة وهم المؤمنون
39. (Tertawa
dan gembira) atau bergembira, mereka itu adalah orang-orang yang beriman.
{ ووجوه
يومئذ عليها غبرة } غبار
40. (Dan banyak
pula muka pada hari itu tertutup debu) artinya, penuh dengan debu.
{ ترهقها
} تغشاها { قترة } ظلمة وسواد
41. (Dan
ditutup pula) diselimuti pula (oleh kegelapan) dan kepekatan yang menghitam.
{ أولئك
} أهل هذه الحالة { هم الكفرة الفجرة } أي الجامعون بين الكفر والفجور
42. (Mereka
itulah) maksudnya, orang-orang yang keadaannya demikian adalah (orang-orang
kafir lagi durhaka) yakni orang-orang yang di dalam dirinya berkumpul kekafiran
dan kedurhakaan.
Tafsir Al Quran
Surah ke-81 At-Takwir, Al-Takwir (Menggulung), 29 ayat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ إذا
الشمس كورت } لففت وذهب بنورها
1. (Apabila
matahari digulung) dilipat dan sinarnya menjadi lenyap.
{ وإذا
النجوم انكدرت } انقضت وتساقطت على الأرض
2. (Dan apabila
bintang-bintang berjatuhan) menukik berjatuhan ke bumi.
{ وإذا
الجبال سيرت } ذهب بها عن وجه الأرض فصارت هباء منبثا
3. (Dan apabila
gunung-gunung dihancurkan) dilenyapkan dari muka bumi dan menjadi debu yang
beterbangan.
{ وإذا
العشار } النوق الحوامل { عطلت } تركت بلا راع أو بلا حلب لما دهاهم من الأمر وإن
لم يكن مال أعجب إليهم منها
4. (Dan apabila
unta-unta yang bunting) unta-unta yang sedang bunting (ditinggalkan) dibiarkan
begitu saja tanpa penggembala atau tanpa diperah susunya, karena mereka
disibukkan oleh peristiwa yang dahsyat, sehingga mereka lupa akan
segala-galanya. Sesungguhnya unta yang sedang bunting itu merupakan harta yang
paling berharga di kalangan mereka.
{ وإذا
الوحوش حشرت } جمعت بعد البعث ليقتص لبعض من بعض ثم تصير ترابا
5. (Dan apabila
binatang-binatang liar dikumpulkan) yakni dikumpulkan sesudah dibangkitkan;
dimaksud untuk diadakan pembalasan hukum kisas; sebagian di antara mereka
mengkisas sebagian yang lain, kemudian setelah selesai, menjadi tanah semuanya.
{ وإذا
البحار سجرت } بالتخفيف والتشديد : أوقدت فصارت نارا
6. (Dan apabila
lautan dinyalakan) lafal ini dapat dibaca Sujjirat, dan Sujirat, artinya dinyalakan
sehingga lautan itu menjadi api.
{ وإذا
النفوس زوجت } قرنت بأجسادها
7. (Dan apabila
ruh-ruh dipertemukan) dengan jasadnya masing-masing.
{ وإذا
الموؤدة } الجارية تدفن حية خوف العار والحاجة { سئلت } تبكيتا لقاتلها
8. (Apabila
bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup) karena takut tercela mempunyai
anak perempuan dan takut jatuh miskin (ditanya) untuk menjelek-jelekkan
pelakunya.
{ بأي
ذنب قتلت } وقرئ بكسر التاء حكاية لما تخاطب به وجوابها أن تقول : قتلت بلا ذنب
9. (Karena dosa
apakah dia dibunuh) dibaca Qutilat karena mengisahkan suatu dialog, jawab
bayi-bayi perempuan itu; kami dibunuh tanpa dosa.
{ وإذا
الصحف نشرت }
10. (Dan
apabila catatan-catatan) yakni, catatan-catatan amal perbuatan (dibuka) dapat
dibaca Nusyirat dan Nusysyirat; artinya dibuka dan dibeberkan.
{ وإذا
السماء كشطت } نزعت عن أماكنها كما ينزع الجلد عن الشاة
11. (Dan
apabila langit dilenyapkan) yakni dicabut dari tempatnya sebagaimana dicabutnya
kulit domba.
{ وإذا
الجحيم } النار { سعرت } بالتخفيف والتشديد أججت
12. (Dan apabila
Jahim) yaitu neraka (dinyalakan) apinya dibesarkan; dapat dibaca Su''irat dan
Su'irat.
{ وإذا
الجنة أزلفت } قربت لأهلها ليدخلوها وجواب إذا أول السورة وما عطف عليها
13. (Dan
apabila surga didekatkan) didekatkan dan diperlihatkan kepada calon-calon penghuninya
supaya mereka masuk ke dalamnya. Jawab dari Idzaa pada awal surat ini beserta
lafal-lafal lainnya yang di'athafkan kepadanya ialah:
{ علمت
نفس } كل نفس وقت هذه المذكورات وهو يوم القيامة { ما أحضرت } من خير وشر
14. (Maka
tiap-tiap jiwa akan mengetahui) artinya setiap jiwa akan mengetahui waktu
terjadinya hal-hal tersebut, yaitu hari kiamat (apa yang telah dikerjakannya)
yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruknya.
{ فلا
أقسم } لا زائدة { بالخنس }
15. (Sungguh,
Aku bersumpah) huruf Laa di sini adalah huruf Zaidah (dengan bintang-bintang)
{ الجوار
الكنس } هي النجوم الخمسة : زحل والمشتري والمريخ والزهرة وعطارد تخنس بضم النون
أي ترجع في مجراها وراءها بينما نرى النجم في آخر البرج إذ كر راجعا إلى أوله
وتكنس بكسر النون : تدخل في كنائسها أي تغيب في المواضع التي تغيب فيها
16. (yang
beredar dan yang terbenam) yang dimaksud adalah bintang-bintang yang lima,
yaitu: Uranus, Yupiter, Mars, Venus dan Pluto. Takhnusu artinya kembali beredar
pada garis edarnya ke belakang, terlihat bintang-bintang itu berada di akhir
garis edarnya, lalu kembali ke belakang yaitu tempat semula. Lafal Taknisu
artinya yang masuk ke dalam kandangnya; maksudnya bintang-bintang tersebut
terbenam ke tempat biasa terbenamnya.
{ والليل
إذا عسعس } أقبل بظلامه أو أدبر
17. (Dan demi
malam apabila hampir meninggalkan gelapnya) maksudnya, hampir berpisah dengan
kegelapannya, atau pergi meninggalkan kegelapannya.
{ والصبح
إذا تنفس } امتد حتى يصير نهارا بينا
18. (Dan demi
subuh apabila fajarnya mulai menyingsing) yakni mulai menampakkan sinarnya
hingga menjadi terang-benderang siang hari.
{ إنه }
أي القرآن { لقول رسول كريم } على الله تعالى وهو جبريل أضيف إليه لنزوله به
19.
(Sesungguhnya ia) yakni Alquran itu (benar-benar firman Allah yang dibawa oleh
utusan yang mulia) yakni, dimuliakan oleh Allah, dia adalah malaikat Jibril.
Lafal Al-Qaul dimudhafkan kepada lafal Rasuulin karena Al-Qaul atau firman itu
dibawa turun olehnya.
{ ذي قوة
} أي شديد القوى { عند ذي العرش } أي الله تعالى { مكين } ذي مكانة متعلق به عند
20. (Yang
mempunyai kekuatan) yang sangat kuat (di sisi Yang mempunyai 'Arasy) yakni
Allah Ta'ala (dia mempunyai kedudukan yang
tinggi) lafal 'Inda Dzil 'Arsyi berta'alluq kepada lafal ayat ini. Jelasnya,
dia mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah Yang mempunyai Arasy
{ مطاع
ثم } تطيعه الملائكة في السماوات { أمين } على الوحي
21. (Yang
ditaati di sana) yakni dia ditaati oleh semua malaikat yang di langit (lagi
dipercaya) untuk menurunkan wahyu.
{ وما
صاحبكم } محمد صلى الله عليه و سلم عطف على إنه إلى آخر المقسم عليه { بمجنون }
كما زعمتم
22. (Dan teman
kalian itu sekali-kali bukanlah) yakni Nabi Muhammad SAW Di'athafkan kepada lafal Innahuu
hingga seterusnya (orang yang gila) sebagaimana yang kalian tuduhkan kepadanya.
{ ولقد
رآه } رأى محمد صلى الله عليه و سلم جبريل على صورته التي خلق عليها { بالأفق
المبين } البين وهو الأعلى بناحية المشرق
23. (Dan
sesungguhnya dia telah melihatnya) yakni, Nabi Muhammad SAW telah melihat malaikat Jibril dalam
bentuk aslinya (di ufuk yang terang) yang jelas yaitu, di ketinggian ufuk
sebelah timur.
{ وما هو
} محمد صلى الله عليه و سلم { على الغيب } ما غاب من الوحي وخبر السماء { بضنين }
أي بمتهم وفي قراءة بالضاد أي ببخيل فينتقض شيئا منه
24. (Dan
bukanlah dia) Nabi Muhammad SAW (terhadap perkara yang gaib) hal-hal
yang gaib berupa wahyu dan berita dari langit (sebagai seseorang yang dituduh)
membuat-buatnya, ini berdasarkan qiraat yang membacanya Zhaniin dengan memakai
huruf Zha. Menurut suatu qiraat dibaca Dhaniin dengan memakai huruf Dhadh;
artinya seorang yang bakhil untuk menerangkannya, lalu karenanya ia mengurangi
sesuatu daripada wahyu dan berita dari langit tersebut.
{ وما هو
} أي القرآن { بقول شيطان } مسترق السمع { رجيم } مرجوم
25. (Dan dia
itu bukanlah) yakni, Alquran itu (perkataan setan) artinya hasil curiannya
(yang terkutuk) yang dirajam.
{ فأين
تذهبون } فبأي طريق تسلكون في إنكارهم القرآن وإعراضكم عنه
26. (Maka ke
manakah kalian akan pergi?) maksudnya jalan apakah yang kalian tempuh untuk
ingkar kepada Alquran dan berpaling daripadanya?
{ إن }
ما { هو إلا ذكر } عظة { للعالمين } الإنس والجن
27. (Tiada
lain) tidak lain (Alquran itu hanyalah peringatan) atau pelajaran (bagi semesta
alam) yakni, manusia dan jin.
{ لمن
شاء منكم } بدل من العالمين بإعادة الجار { أن يستقيم } باتباع الحق
28. (Yaitu bagi
siapa di antara kalian yang mau) lafal ayat ini berkedudukan menjadi Badal dari
lafal Al-'Aalamiina dengan mengulangi huruf Jarr-nya (menempuh jalan yang
lurus) yaitu mengikuti perkara yang hak.
{ وما
تشاؤون } الاستقامة على الحق { إلا أن يشاء الله رب العالمين } الخلائق استقامتكم
عليه
29. (Dan kalian
tidak dapat menghendaki) menempuh jalan yang hak itu (kecuali apabila
dikehendaki Allah, Rabb semesta alam) barulah kalian dapat menempuh jalan itu.
Lafal Al-'Aalamiina artinya mencakup semua makhluk.