Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Tafsir Al Quran
Surah ke-36 Yasin, Yaa Sin 83 ayat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ يس } الله أعلم بمراده به
1. (Yaa siin) hanya Allahlah yang
mengetahui maksudnya.
{ والقرآن الحكيم } المحكم
بعجيب النظم وبديع المعاني
2. (Demi Alquran yang penuh hikmah)
yang padat dengan hikmah-hikmah, susunan kata-katanya amat mengagumkan dan
makna-maknanya sangat indah lagi memukau.
{ إنك } يا محمد { لمن المرسلين
}
3. (Sesungguhnya kamu) hai Muhammad
(salah seorang dari rasul-rasul.)
{ على } متعلق بما قبله { صراط
مستقيم } أي طريق الأنبياء قبلك التوحيد والهدى والتأكيد بالقسم وغيره رد لقول
الكفار له { لست مرسلا }
4. (Yang berada di atas) berta'alluq
kepada ayat sebelumnya (jalan yang lurus) jalannya para nabi sebelum kamu,
yaitu jalan tauhid dan hidayah. Ungkapan yang memakai kata pengukuh sumpah dan
pengukuh lainnya, dimaksud sebagai sanggahan terhadap perkataan orang-orang
kafir yang ditujukan kepada Nabi Muhammad, yaitu sebagaimana yang disitir oleh
firman-Nya, "Kamu bukan seorang yang dijadikan rasul." (Q.S. Ar-Ra'd
43.)
{ تنزيل العزيز } في ملكه {
الرحيم } بخلقه خبر مبتدأ مقدر أي القرآن
5. (Sebagai wahyu yang diturunkan
oleh Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Penyayang) kepada
makhluk-Nya. Khabar dari Mubtada diperkirakan keberadaannya, yaitu lafal
Alquran. Maksudnya, Alquran ini sebagai wahyu yang diturunkan.
{ لتنذر } به { قوما } متعلق
بتنزيل { ما أنذر آباؤهم } أي لم ينذروا في زمن الفترة { فهم } أي القوم { غافلون
} عن الإيمان والرشد
6. (Agar kamu memberi peringatan)
dengan Alquran itu (kepada kaum) lafal Litundzira berta'alluq kepada lafal
Tanziilun (yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan) mereka belum
pernah diberi peringatan karena hidup di zaman fatrah atau zaman kekosongan
nabi dan rasul (karena itu mereka) yakni kaum itu (dalam keadaan lalai) lalai
dari iman dan petunjuk.
{ لقد حق القول } وجب { على
أكثرهم } بالعذاب { فهم لا يؤمنون } أي الأكثر
7. (Sesungguhnya telah pasti berlaku
perkataan) yakni ketentuan Allah telah pasti (terhadap kebanyakan mereka) yakni
azab-Nya telah pasti atas mereka (karena mereka tidak beriman) kebanyakan dari
mereka tidak beriman.
{ إنا جعلنا في أعناقهم أغلالا
} بأن تضم إليها الأيدي لأن الغل يجمع اليد إلى العنق { فهي } أي الأيدي مجموعة {
إلى الأذقان } جمع ذقن وهي مجتمع اللحيين { فهم مقمحون } رافعون رؤوسهم لا
يستطيعون خفضها وهذا تمثيل والمراد أنهم لا يذعنون للإيمان ولا يخفضون رؤوسهم له
8. (Sesungguhnya Kami telah memasang
belenggu di leher mereka) tangan mereka disatukan dengan leher mereka dalam
satu belenggu, karena pengertian lafal Al-Ghillu ialah mengikatkan kedua tangan
ke leher (lalu tangan mereka) yaitu tangan-tangan mereka diangkat dan disatukan
(ke dagu) mereka, lafal Adzqaan bentuk jamak dari lafal Dzaqanun yaitu tempat
tumbuh janggut (maka karena itu mereka tertengadah) kepala mereka terangkat dan
tidak dapat ditundukkan. Ini merupakan tamtsil, yang dimaksud ialah mereka
tidak mau taat untuk beriman, dan mereka sama sekali tidak mau menundukkan
kepalanya dalam arti kata tidak mau beriman.
{ وجعلنا من بين أيديهم سدا ومن
خلفهم سدا } بفتح السين وضمها في الموضعين { فأغشيناهم فهم لا يبصرون } تمثيل أيضا
لسد طرق الإيمان عليهم
9. (Dan Kami adakan di hadapan
mereka dinding dan di belakang mereka dinding) lafal Saddan dalam dua tempat
tadi boleh dibaca Suddan (dan Kami tutup -mata- mereka sehingga mereka tidak
dapat melihat.) Ini merupakan tamtsil yang menggambarkan tertutupnya jalan iman
bagi mereka.
{ وسواء عليهم أأنذرتهم }
بتحقيق الهمزتين وإبدال الثانية ألفا وتسهيلها وإدخال ألف بين المسهلة والآخرى
وتركه { أم لم تنذرهم لا يؤمنون }
10. (Sama saja bagi mereka apakah
kamu memberi peringatan kepada mereka) dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula
dibaca Tas-hil (ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka
tidak akan beriman.)
{ إنما تنذر } ينفع إنذارك { من
اتبع الذكر } القرآن { وخشي الرحمن بالغيب } خافه ولم يره { فبشره بمغفرة وأجر
كريم } هو الجنة
11. (Sesungguhnya Kamu hanya dapat
memperingati) yakni akan dapat mengambil manfaat dari peringatanmu (orang yang
mau mengikuti peringatan) petunjuk Alquran (dan yang takut kepada Tuhan Yang
Maha Pemurah walaupun Dia tidak melihat-Nya) yakni ia tetap takut kepada-Nya
sekalipun ia tidak melihat-Nya. (Maka berilah ia kabar gembira dengan ampunan
dan pahala yang mulia) yaitu mendapat surga.
{ إنا نحن نحيي الموتى } للبعث
{ ونكتب } في اللوح المحفوظ { ما قدموا } في حياتهم من خير وشر ليجازوا عليه {
وآثارهم } ما استن به بعدهم { وكل شيء } نصبه بفعل يفسره { أحصيناه } ضبطناه { في
إمام مبين } كتاب بين هو اللوح المحفوظ
12. (Sesungguhnya Kami menghidupkan
orang-orang mati) yakni menghidupkannya kembali (dan Kami menuliskan) di Lauh
Mahfudz (apa yang telah mereka kerjakan) selama hidup di dunia berupa kebaikan
dan keburukan, lalu Kami membalasnya kepada mereka (dan bekas-bekas yang mereka
tinggalkan) hal-hal yang dijadikan panutan dari perbuatan mereka sesudah mereka
tiada (serta segala sesuatu) dinashabkannya lafal Kulla oleh pengaruh Fiil atau
kata kerja yang menjelaskannya, yaitu kalimat berikutnya (Kami catat) Kami
kumpulkan satu persatu secara mendetail (di dalam kitab induk yang nyata) yaitu
di Lauh Mahfudz.
{ واضرب } اجعل { لهم مثلا }
مفعول أول { أصحاب } مفعول ثان { القرية } أنطاكية { إذ جاءها } إلى آخره بدل
اشتمال من أصحاب القرية { المرسلون } أي رسل عيسى
13. (Dan buatlah) adakanlah (buat
mereka suatu perumpamaan) lafal Matsalan adalah Maf'ul Awal (yaitu penduduk)
lafal Ashhaaba ini menjadi Maf'ul yang kedua (suatu negeri) yaitu kota
Inthakiah (ketika datang kepada mereka) lafal ayat ini sampai akhir ayat
berkedudukan menjadi Badal Isytimal dari lafal Ashhaabal Qaryah (utusan-utusan)
utusan-utusan Nabi Isa.
{ إذ أرسلنا إليهم اثنين
فكذبوهما } إلى آخره بدل من إذ الأولى { فعززنا } بالتخفيف والتشديد : قوينا
الإثنين { بثالث فقالوا إنا إليكم مرسلون }
14. (Yaitu ketika Kami mengutus
kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya) ayat ini
seluruhnya berkedudukan sebagai Badal dari lafal Idz yang pertama (kemudian
Kami kuatkan) kedua utusan itu; lafal ayat ini dapat dibaca Takhfif sehingga
bunyinya menjadi Fa'azaznaa dapat pula dibaca Tasydid, sehingga bunyinya
menjadi Fa'azzaznaa (dengan -utusan- yang ketiga, maka ketiga utusan itu
berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepada
kalian.")
{ قالوا ما أنتم إلا بشر مثلنا
وما أنزل الرحمن من شيء إن } ما { أنتم إلا تكذبون }
15. (Mereka menjawab, "Kalian
tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak
menurunkan sesuatu pun. Tidak lain) (kalian hanyalah pendusta belaka.")
{ قالوا ربنا يعلم } جار مجرى
القسم وزيد التأكيد به وباللام على ما قبله لزيادة الإنكار في { إنا إليكم لمرسلون
}
16. (Mereka berkata, "Rabb kami
mengetahui) kalimat ayat ini mengandung makna qasam, kemudian pengukuhannya
ditambah dengan adanya huruf Lam pada lafal Lamursaluuna, sebagai sanggahan
terhadap perkataan mereka (bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
diutus kepada kalian.)
{ وما علينا إلا البلاغ المبين
} التبليغ البين الظاهر بالأدلة الواضحة وهي إبراء الأكمه والأبرص والمريض وإحياء
الميت
17. (Dan kewajiban kami tidak lain
hanyalah menyampaikan -perintah Allah- dengan jelas") menyampaikan yang
jelas dan gamblang melalui mukjizat-mukjizat yang terang, yaitu dapat
menyembuhkan orang buta, yang berpenyakit supak, dan dapat menghidupkan orang
mati.
{ قالوا إنا تطيرنا } تشاءمنا {
بكم } لإنقطاع المطر عنا بسببكم { لئن } لام قسم { لم تنتهوا لنرجمنكم } بالحجارة
{ وليمسنكم منا عذاب أليم } مؤلم
18. (Mereka menjawab,
"Sesungguhnya kami bernasib malang) mengalami kesialan (karena kalian)
kami mengalami kekeringan dan tidak pernah turun hujan sebab ada kalian
(sesungguhnya jika) huruf Lam di sini bermakna qasam (kalian tidak berhenti
-menyeru kami-, niscaya kami akan merajam kalian) dengan batu-batu (dan kalian
pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami.") siksa yang menyakitkan.
{ قالوا طائركم } شؤمكم { معكم
} بكفركم { أإن } همزة استفهام دخلت على إن الشرطية وفي همزتها التحقيق والتسهيل
وإدخال ألف يبنها بوجهيها وبين الأخرى { ذكرتم } وعظتم وخوفتم وجواب الشرط محذوف
أي تطيرتم وكفرتم وهو محل الإستفهام والمراد به التوبيخ { بل أنتم قوم مسرفون }
متجاوزون الحد بشرككم
19. (Utusan-utusan itu berkata,
"Kemalangan kalian) yakni kesialan kalian itu (adalah karena kalian
sendiri") disebabkan ulah kalian sendiri karena kafir. (Apakah jika)
Hamzah Istifham digabungkan dengan In Syarthiyah, keduanya dapat dibaca Tahqiq,
dan dapat pula dibaca Tas-hil (kalian diberi peringatan) yakni diberi nasihat
dan peringatan; jawab Syarath tidak disebutkan. Lengkapnya ialah apakah jika
kalian diberi peringatan lalu kalian bernasib sial karenanya lalu kalian kafir?
Pengertian terakhir inilah objek daripada Istifham atau kata tanya. Makna yang
dimaksud adalah sebagai cemoohan terhadap mereka. (Sebenarnya kalian adalah
kaum yang melampaui batas) karena kemusyrikan kalian.
{ وجاء من أقصى المدينة رجل }
هو حبيب النجار كان قد كان آمن بالرسل ومنزله بأقصى البلد { يسعى } يشتد عدوا لما
سمع بتكذيب القوم الرسل { قال يا قوم اتبعوا المرسلين }
20. (Dan datanglah dari ujung kota
seorang laki-laki) Habib An Najjar atau Habib si tukang kayu; dia telah beriman
kepada utusan-utusan Nabi Isa, dan tempat tinggalnya berada di ujung kota
Inthakiyah (dengan bergegas-gegas) lari dengan cepat, tatkala ia mendengar
berita bahwa kaumnya mendustakan utusan-utusan itu (ia berkata, "Hai
kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.)
{ اتبعوا } تأكيد للأول { من لا
يسألكم أجرا } على رسالته { وهم مهتدون } فقيل له : أنت على دينهم
21. (Ikutilah) lafal ayat ini
mengukuhkan makna lafal yang sama pada ayat sebelumnya (orang yang tiada minta
balasan kepada kalian) atas misi risalah yang disampaikannya itu (dan mereka
adalah orang-orang yang mendapat petunjuk) lalu dikatakan kepadanya, "Kamu
seagama dengan mereka."
فقال { وما لي لا أعبد الذي فطرني } خلقني أي
لا مانع لي من عبادته الموجود مقتضيها وأنتم كذلك { وإليه ترجعون } بعد الموت
فيجازيكم بكفركم
22. Lalu laki-laki itu berkata,
("Mengapa aku tidak menyembah -Tuhan- yang telah menciptakan aku) yang
telah menjadikan aku. Maksudnya, tidak ada yang mencegahku untuk menyembah-Nya,
karena ada bukti-buktinya yang jelas, seharusnya kalian menyembah Dia (dan
hanya kepada-Nya kalian semua akan dikembalikan?) sesudah mati, kemudian Dia
akan membalas kekafiran kalian itu.
{ أأتخذ } في الهمزتين منه ما
تقدم في أأندرتهم وهو استفهام بمعنى النفي { من دونه } أي غيره { آلهة } أصناما {
إن يردن الرحمن بضر لا تغن عني شفاعتهم } التي زعمتموها { شيئا ولا ينقذون } صفة
آلهة
23. (Mengapa aku akan menjadikan)
Istifham atau kata tanya di sini mengandung arti kalimat negatif; dan lafal
ayat ini sama dengan lafal A-andzartahum tadi, yaitu dapat dibaca Tahqiq dan
Tashil (selain Allah) yakni selain-Nya (sebagai tuhan-tuhan -yang disembah-)
maksudnya berhala-berhala (jika Allah Yang Maha Pemurah menghendaki kemudaratan
terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikit pun bagi
diriku) seperti yang kalian dugakan itu (dan mereka tidak -pula- dapat
menyelamatkanku) lafal ayat ini menjadi sifat bagi lafal Aalihatan.
{ إني إذا } أي إن عبدت غير
الله { لفي ضلال مبين } بين
24. (Sesungguhnya aku kalau begitu)
seandainya aku menyembah selain Allah (berada dalam kesesatan yang nyata)
benar-benar sesat.
{ إني آمنت بربكم فاسمعون } أي
اسمعوا قولي فرجموه فمات
25. (Sesungguhnya aku telah beriman
kepada Rabb kalian, maka dengarkanlah pengakuan keimananku.") dengarkanlah
perkataanku ini. Lalu mereka merajamnya hingga mati.
{ قيل } له عند موته { ادخل
الجنة } وقيل دخلها حيا { قال يا } حرف تنبيه { ليت قومي يعلمون }
26. (Dikatakan) kepadanya sesudah ia
mati, ("Masuklah ke surga") menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa
Habib An Najjar itu masuk ke dalam surga dalam keadaan hidup. (Ia berkata,
"Aduhai!) huruf Ya di sini menunjukkan makna tanbih atau penyesalan
(sekiranya kaumku mengetahui.)
{ بما غفر لي ربي } بغفرانه {
وجعلني من المكرمين }
27. (Apa yang menyebabkan Rabbku
memberi ampun kepadaku) yakni penyebab Allah memberikan ampunan kepadanya (dan
menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.")
28. (Dan tiadalah) Maa bermakna Nafi
(Kami turunkan kepada kaumnya) kaum Habib An Najjar (setelah dia meninggal)
sesudah Habib mati karena dirajam oleh mereka (suatu pasukan pun dari langit)
yaitu malaikat-malaikat untuk membinasakan mereka (dan tidak layak Kami
menurunkannya) menurunkan Malaikat untuk membinasakan seseorang.
{ إن } ما { كانت } عقوبتهم {
إلا صيحة واحدة } صاح بهم جبريل { فإذا هم خامدون } ساكنون ميتون
29. (Tidak ada siksaan) yakni
hukuman atas mereka (melainkan satu teriakan saja) malaikat Jibril berteriak
keras kepada mereka (maka tiba-tiba mereka semuanya mati) tak bergerak lagi,
mati semuanya.
{ يا حسرة على العباد } هؤلاء
ونحوهم ممن كذبوا الرسل فأهلكوا وهي شدة التألم ونداؤها مجاز أي هذا أوانك فاحضري
{ ما يأتيهم من رسول إلا كانوا به يستهزئون } مسوق لبيان سببها لإشتماله على
استهزائهم المؤدي إلى اهلاكهم المسبب عنه الحسرة
30. (Alangkah besarnya penyesalan
terhadap hamba-hamba itu) terhadap mereka dan orang-orang yang seperti mereka,
yaitu orang-orang yang mendustakan rasul-rasul, karena akhirnya mereka
dibinasakan. Yang dimaksud dengan penyesalan di sini adalah perasaan sakit yang
amat sangat akibat suara malaikat Jibril. Kata Nida atau kata seru pada lafal
Yaa hasratan hanyalah merupakan kata kiasan, maknanya sudah saatnya bagimu, maka
menghadaplah kamu (tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan
mereka selalu memperolok-olokkannya) ungkapan-ungkapan ini untuk menjelaskan
penyebab dari penyesalan tadi. Di dalamnya terkandung pengertian ejekan mereka
yang menyebabkan diri mereka binasa, setelah itu mereka menyesal karenanya.
{ ألم يروا } أي أهل مكة
القائلون للنبي { لست مرسلا } والإستفهام للتقرير : أي عملوا { كم } خبرية بمعنى
كثيرا معمولة لها بعدها معلقة لما قبلها عن العمل والمعنى إنا { أهلكنا قبلهم }
كثيرا { من القرون } الأمم { أنهم } أي المهلكين { إليهم } أي المكذبين { لا
يرجعون } أفلا يعتبرون بهم وأنه الخ : بدل مما قبله برعاية المعنى المذكور
31. (Tidakkah mereka mengetahui)
yakni penduduk Mekah yang mengatakan kepada Nabi
{ وإن } نافية أو مخففة { كل }
أي كل الخلائق مبتدأ { لما } بالتشديد بمعنى إلا أو بالتخفيف فاللام فارقة وما
مزيدة { جميع } خبر المبتدأ أي مجموعون { لدينا } عندنا في الموقف بعد بعثهم {
محضرون } للحساب خبر ثان
32. (Dan tiadalah) bila dianggap
sebagai In Nafiyah. Sesungguhnya, bila dianggap sebagai In Mukhaffafah dari
Inna (masing-masing) dari semua makhluk, Kullun berkedudukan menjadi Mubtada
(melainkan) apabila dibaca Tasydid artinya sama dengan lafal illa. Jika dibaca
Takhfif yaitu menjadi Lamaa, maka huruf Lamnya adalah Lam Fariqah dan huruf
Ma-nya adalah Zaidah (dikumpulkan) menjadi Khabar dari Mubtada, yakni
dihimpunkan (kepada Kami kembali) untuk menjalani penghisaban; lafal ayat ini
menjadi Khabar kedua
{ وآية لهم } على البعث خبر
مقدم { الأرض الميتة } بالتخفيف والتشديد { أحييناها } بالماء مبتدأ { وأخرجنا
منها حبا } كالحنطة { فمنه يأكلون }
33. (Dan suatu tanda bagi mereka)
yang menunjukkan bahwa mereka akan dibangkitkan kembali, lafal ayat ini
berkedudukan menjadi Khabar Muqaddam (adalah bumi yang mati) dapat dibaca Al
Maytati atau Al Mayyitati (Kami hidupkan bumi itu) dengan air, menjadi Mubtada
Muakhkhar (dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian) seperti gandum (maka
daripadanya mereka makan.)
{ وجعلنا فيها جنات } بساتين {
من نخيل وأعناب وفجرنا فيها من العيون } أي بعضها
34. (Dan Kami jadikan padanya
kebun-kebun) ladang-ladang (kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya
beberapa mata air) dari sebagian kebun-kebun itu.
{ ليأكلوا من ثمره } بفتحتين
وضمتين أي ثمر المذكور من النخيل وغيره { وما عملته أيديهم } أي لم تعمل الثمر {
أفلا يشكرون } أنعمه تعالى عليهم
35. (Supaya mereka dapat makan dari
buahnya) dapat dibaca Tsamarihi atau Tsumurihi, yakni buah pohon yang telah
disebutkan tadi, yaitu buah kurma dan buah-buah lainnya (dan dari apa yang
diusahakan oleh tangan mereka) bukan dari hasil buah-buahan. (Maka mengapakah
mereka tidak bersyukur?) atas nikmat-nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada
mereka.
{ سبحان الذي خلق الأزواج }
الأصناف { كلها مما تنبت الأرض } من الحبوب وغيرها { ومن أنفسهم } من الذكور
والإناث { ومما لا يعلمون } من المخلوقات العجيبة الغريبة
36. (Maha Suci Allah yang telah
menciptakan pasangan-pasangan) yang berjenis-jenis (semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi) berupa biji-bijian dan lain-lainnya (dan dari diri
mereka) yaitu jenis pria dan wanita (maupun dari apa yang tidak mereka ketahui)
yaitu makhluk-makhluk yang ajaib dan aneh.
{ وآية لهم } على القدرة
العظيمة { الليل نسلخ } نفصل { منه النهار فإذا هم مظلمون } داخلون في الظلام
37. (Dan suatu tanda bagi mereka)
yang menunjukkan kekuasaan Allah yang besar (adalah malam; Kami tanggalkan)
Kami pisahkan (siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada
dalam kegelapan) mereka memasuki kegelapan malam hari.
{ والشمس تجري } إلى آخره من
جملة الآية لهم : أو آية أخرى والقمر كذلك { لمستقر لها } أي إليه لا تتجاوزه {
ذلك } أي جريها { تقدير العزيز } في ملكه { العليم } بخلقه
38. (Dan matahari berjalan) ayat ini
dan seterusnya merupakan bagian daripada ayat Wa-aayatul Lahum, atau merupakan
ayat yang menyendiri, yakni tidak terikat oleh ayat sebelumnya demikian pula
ayat Wal Qamara, pada ayat selanjutnya (di tempat peredarannya) tidak akan menyimpang
dari garis edarnya. (Demikianlah) beredarnya matahari itu (ketetapan Yang Maha
Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya.
{ والقمر } بالرفع والنصب وهو
منصوب بفعل يفسره ما بعده { قدرناه } من حيث سيره { منازل } ثمانية وعشرين منزلا
في ثمان وعشرين ليلة من كل شهر ويستتر ليلتين إن كان الشهر ثلاثين يوما وليلة إن
كان تسعة وعشرين يوما { حتى عاد } في آخر منازله في رأي العين { كالعرجون القديم }
أي كعود الشماريخ إذا عتق فإنه يرق ويتقوس ويصفر
39. (Dan bagi bulan) dapat dibaca Wal
Qamaru atau Wal Qamara, bila dibaca nashab yaitu Wal Qamara berarti dinashabkan
oleh Fiil sesudahnya yang berfungsi menafsirkannya yaitu (telah Kami tetapkan)
bagi peredarannya (manzilah-manzilah) sebanyak dua puluh delapan manzilah
selama dua puluh delapan malam untuk setiap bulannya. Kemudian bersembunyi
selama dua malam, jika bilangan satu bulan tiga puluh hari, dan satu malam jika
bilangan satu bulan dua puluh sembilan hari (sehingga kembalilah ia) setelah
sampai ke manzilah yang terakhir, menurut pandangan mata (sebagai bentuk tandan
yang tua) bila sudah lanjut masanya bagaikan ketandan, lalu menipis, berbentuk
sabit dan berwarna kuning.
{ لا الشمس ينبغي } يسهل ويصح {
لها أن تدرك القمر } فتجتمع معه في الليل { ولا الليل سابق النهار } فلا يأتي قبل
انقضائه { وكل } تنوينه عوض عن المضاف إليه من الشمس والقمر والنجوم { في فلك }
مستدير { يسبحون } يسيرون نزلوا منزلة العقلاء
40. (Tidaklah mungkin bagi matahari)
tidak akan terjadi (mendapatkan bulan) yaitu matahari dan bulan bersatu di
malam hari (dan malam pun tidak dapat mendahului siang) malam hari tidak akan
datang sebelum habis waktu siang hari. (Dan masing-masing) matahari, bulan dan
bintang-bintang. Tanwin lafal Kullun ini merupakan pergantian dari Mudhaf Ilaih
(pada garis edarnya) yang membundar (beredar) pada garis edarnya masing-masing.
Di dalam ungkapan ini benda-benda langit diserupakan sebagai makhluk yang
berakal, karenanya mereka diungkapkan dengan lafal Yasbahuuna.
{ وآية لهم } على قدرتنا { أنا
حملنا ذريتهم } وفي قراءة : ذرياتهم أي آباءهم الأصول { في الفلك } أي سفينة نوح {
المشحون } المملوء
41. (Dan suatu tanda bagi mereka)
yang menunjukkan kekuasaan Kami (adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka)
menurut qiraat yang lain lafal Dzurriyyatahum dibaca dalam bentuk jamak
sehingga bacaannya menjadi Dzurriyyaatihim, maksudnya ialah kakek moyang mereka
(dalam bahtera) yakni perahu Nabi Nuh (yang penuh muatan) dipadati penumpang.
{ وخلقنا لهم من مثله } أي مثل
فلك نوح وهو ما عملوه على شكله من السفن الصغار والكبار بتعليم الله تعالى { ما
يركبون } فيه
42. (Dan Kami ciptakan untuk mereka
seperti bahtera itu) seperti perahu Nabi Nuh, perahu kecil dan besar yang
dibuat oleh mereka sesudahnya, bentuknya sama dengan perahu Nabi Nuh. Ini
berkat apa yang telah Allah swt. ajarkan kepada Nabi Nuh (yang akan mereka kendarai)
mereka berlayar dengannya.
{ وإن نشأ نغرقهم } مع إيجاد
السفن { فلا صريخ } مغيث { لهم ولا هم ينقذون } ينجون
43. (Dan jika Kami menghendaki
niscaya Kami tenggelamkan mereka) sekalipun memakai perahu (maka tiadalah
penolong) yakni penyelamat (bagi mereka dan tidak -pula- mereka diselamatkan)
ditolong sehingga selamat.
{ إلا رحمة منا ومتاعا إلى حين
} أي لا ينجيهم إلا رحمتنا لهم وتمتيعنا إياهم بلذاتهم إلى انقضاء آجالهم
44. (Tetapi -Kami selamatkan mereka-
karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai
kepada suatu ketika) tiada yang menyelamatkan mereka melainkan rahmat Kami
kepada mereka; dan karena Kami hendak memberikan kesenangan hidup kepada mereka
sampai batas ajal mereka.
{ وإذا قيل لهم اتقوا ما بين
أيديكم } من عذاب الدنيا كغيرهم { وما خلفكم } من عذاب الآخرة { لعلكم ترحمون }
أعرضوا
45. (Dan apabila dikatakan kepada
mereka, "Takutlah kalian akan siksa yang di hadapan kalian) berupa azab di
dunia sebagaimana apa yang telah menimpa orang-orang selain mereka (dan siksa
yang akan datang) yaitu azab di akhirat (supaya kalian mendapat rahmat")
tetapi mereka tetap berpaling.
{ وما تأتيهم من آية من آيات
ربهم إلا كانوا عنها معرضين }
46. (Dan sekali-kali tiada datang
kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Rabb mereka melainkan
mereka selalu berpaling daripadanya.)
{ وإذا قيل } أي قال فقراء
الصحابة { لهم أنفقوا } علينا { مما رزقكم الله } من الأموال { قال الذين كفروا
للذين آمنوا } استهزاء بهم { أنطعم من لو يشاء الله أطعمه } في معتقدكم هذا { إن }
ما { أنتم } في قولكم لنا ذلك مع معتقدكم هذا { إلا في ضلال مبين } بين وللتصريح
بكفرهم موقع عظيم
47. (Dan apabila dikatakan) berkata
sahabat-sahabat yang miskin (kepada mereka, "Nafkahkanlah) sedekahkanlah
kepada kami (sebagian dari rezeki yang diberikan Allah kepada kalian")
berupa harta benda (maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang
yang beriman,) dengan nada yang sinis sebagai ejekan yang ditujukan kepada
mereka, ("Apakah kami akan memberi makanan kepada orang-orang yang jika
Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan) sesuai dengan keyakinan
kalian itu. (Tiada lain kalian) yaitu apa yang kalian katakan kepada kami,
padahal kalian mempunyai keyakinan bahwa Allah pasti memberi makan kalian
(melainkan dalam kesesatan yang nyata") yakni jelas sesatnya.
Ditegaskannya lafal Al Ladziina Kafaruu mengandung arti yang mendalam.
{ ويقولون متى هذا الوعد }
بالبعث { إن كنتم صادقين } فيه
48. (Dan mereka berkata,
"Bilakah terjadinya janji ini?) yakni hari berbangkit (jika kalian
orang-orang yang benar?") mengenai apa yang kalian katakan.
قال تعالى : { ما ينظرون } أي ينتظرون { إلا
صيحة واحدة } وهي نفخة إسرافيل الأولى { تأخذهم وهم يخصمون } بالتشديد أصله
يختصمون نقلت حركة التاء إلى الخاء وأدغمت في الصاد أي وهم في غفلة عنها بتخاصم
وتبايع وأكل وشرب وغير ذلك وفي قراءة يخصمون كيضربون أي يخصم بعضهم بعضا
49. Allah berfirman, ("Mereka
tidak menunggu) menanti-nanti (melainkan satu teriakan saja), yaitu tiupan
malaikat Israfil yang pertama (yang akan membinasakan mereka ketika mereka
sedang bertengkar") lafal Yakhishshimuuna pada asalnya adalah
Yakhtashimuuna, kemudian harakat Ta dipindahkan kepada Kha, lalu Ta diidgamkan
kepada Shad. Maksudnya, mereka dalam keadaan lalai dari kedatangan hari kiamat,
disebabkan mereka sibuk dalam pertengkaran mereka, jual beli yang mereka lakukan,
makan, dan minum serta kesibukan-kesibukan lainnya. Menurut qiraat yang lain
lafal Yakhishshimuuna mempunyai Wazan sama dengan lafal Yadhribuuna, artinya
sebagian dari mereka bertengkar dengan sebagian yang lain.
{ فلا يستطيعون توصية } أي
يوصوا { ولا إلى أهلهم يرجعون } من أسواقهم وأشغالهم بل يموتون فيها
50. (Lalu mereka tidak kuasa membuat
suatu wasiat pun) tidak dapat berwasiat (dan tidak pula dapat kembali kepada
keluarganya) dari pasar dan dari tempat-tempat kesibukan mereka, semuanya mati
di tempatnya masing-masing.
{ ونفخ في الصور } هو قرن
النفخة الثانية للبعث وبين النفختين أربعون سنة { فإذا هم } أي المقبورون { من
الأجداث } القبور { إلى ربهم ينسلون } يخرجون بسرعة
51. (Dan ditiuplah sangkakala) yaitu
tiupan yang kedua untuk membangkitkan makhluk supaya hidup kembali; jarak
antara dua tiupan, yakni tiupan pertama dengan tiupan kedua lamanya empat puluh
tahun (maka tiba-tiba mereka) orang-orang yang telah terkubur itu (dari
kuburnya) dari tempat mereka dikubur (Keluar dengan segera menuju kepada Rabb
mereka) mereka keluar dengan cepat lalu menuju kepada-Nya.
{ قالوا } أي الكفار منهم { يا
} للتنبيه { ويلنا } هلاكنا وهو مصدر لا فعل له من لفظه { من بعثنا من مرقدنا }
لأنهم كانوا بين النفختين نائمين لم يعذبوا { هذا } أي البعث { ما } أي الذي { وعد
} به { الرحمن وصدق } فيه { المرسلون } أقروا حين لا ينفعهم الإقرار وقيل : يقال
لهم ذلك
52. (Mereka berkata) orang-orang
kafir di antara manusia, ("Aduhai!) Ya di sini menunjukkan makna Tanbih
(celakalah kami) binasalah kami lafal Wailun adalah Mashdar yang tidak
mempunyai Fi'il dari lafalnya. (Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat
tidur kami -kubur-?") karena mereka seolah-olah dalam keadaan tidur di
antara kedua tiupan itu, maksudnya mereka tidak diazab. (Inilah) kebangkitan
ini (yang) telah (dijanjikan yang Maha Pemurah dan benarlah) mengenainya
(Rasul-rasul-Nya) mereka mengakui atas kebenaran yang telah dikatakan oleh para
rasul, tetapi pengakuan mereka tidak bermanfaat lagi. Menurut pendapat yang
lain, bahwa kalimat tersebut dikatakan kepada mereka.
{ إن } ما { كانت إلا صيحة
واحدة فإذا هم جميع لدينا } عندنا { محضرون }
53. (Tiadalah teriakan itu selain
sekali teriakan saja, tiba-tiba mereka semua kepada Kami) di hadapan Kami
(dikumpulkan.)
{ فاليوم لا تظلم نفس شيئا ولا
تجزون إلا } جزاء { ما كنتم تعملون }
54. (Pada hari itu seseorang tidak
akan dirugikan sedikit pun dan kalian tidak dibalasi, kecuali) dengan balasan
(apa yang telah kalian kerjakan.)
{ إن أصحاب الجنة اليوم في شغل
} بسكون الغين وضمها عما فيه أهل النار مما يتلذذون به كافتضاض الأبكار لا شغل
يتعبون فيه لأن الجنة لا نصب فيها { فاكهون } ناعمون خبر ثان لأن والأول في شغل
55. (Sesungguhnya penghuni surga
pada hari itu dalam kesibukan) mereka tidak menghiraukan lagi apa yang dialami
oleh ahli neraka, karena mereka sibuk dengan kenikmatan-kenikmatan yang sedang
mereka rasakan, seperti memecahkan selaput dara bidadari-bidadari; mereka tidak
mempunyai kesibukan yang membuat mereka lelah atau payah, karena di dalam surga
tidak ada kelelahan. Lafal Syughulin dapat pula dibaca Syughlin
(bersenang-senang) yakni bergelimangan di dalam kenikmatan. Lafal Faakihuuna
menjadi Khabar kedua dari Inna, sedangkan Khabar yang pertama adalah Fii
Syughulin.
{ هم } مبتدأ { وأزواجهم في
ظلال } جمع ظلة أو ظل خبر : أي لا تصيبهم الشمس { على الأرائك } جمع أريكة وهو
السرير في الحجلة أو الفرش فيها { متكئون } خبر ثان متعلق على
56. (Mereka) lafal Hum menjadi
Mubtada (dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh) lafal Zhilaalun
ini adalah bentuk jamak dari lafal Zhillun atau Zhillatun; menjadi Khabar
Mubtada; arti Zhillun adalah tidak terkena panas matahari maksudnya teduh. (Di
atas dipan-dipan) lafal Araa-iki adalah bentuk jamak dari lafal Ariikah, adalah
ranjang atau permadani yang tebal (mereka bersandaran) bertelekan di atas
dipan-dipan; lafal ayat ini menjadi Khabar kedua dan menjadi tempat
berta'alluqnya Alal Araaaiki.
{ لهم فيها فاكهة ولهم } فيها {
ما يدعون } يتمنون
57. (Di surga itu mereka memperoleh
buah-buahan dan mereka memperoleh pula) di dalamnya (apa yang mereka minta) apa
yang mereka dambakan.
{ سلام } مبتدأ لآ { قولا } أي
بالقول خبره { من رب رحيم } بهم أي يقول لهم : سلام عليكم
58. (Kepada mereka dikatakan,
"Salaam") kedudukan kalimat ini menjadi Mubtada (sebagai ucapan
selamat) yang menjadi Khabarnya ialah (dari Rabb Yang Maha Penyayang) kepada
mereka, yakni Dia mengucapkan kepada mereka, "Kesejahteraan atas
kalian."
{ و } يقول { امتازوا اليوم
أيها المجرمون } أي انفردوا عن المؤمنين عند اختلاطهم بهم
59. (Dan) Dia berfirman pula,
("Berpisahlah kalian dan orang-orang mukmin pada hari ini hai orang-orang
yang berbuat jahat) mereka diperintahkan supaya berpisah di kala mereka
bercampur dengan orang-orang mukmin.
{ ألم أعهد إليكم } آمركم { يا
بني آدم } على لسان رسلي { أن لا تعبدوا الشيطان } لا تطيعوه { إنه لكم عدو مبين }
بين العداوة
60. (Bukankah Aku telah memerintahkan
kepada kalian hai Bani Adam) melalui lisan Rasul-rasul-Ku (supaya kalian tidak
menyembah setan) jangan menaatinya. (Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang
nyata bagi kalian") yakni jelas permusuhannya.
{ وأن اعبدوني } وحدوني
وأطيعوني { هذا صراط } طريق { مستقيم }
61. (Dan hendaklah kalian
menyembah-Ku) yakni esakanlah Aku dan taatilah Aku. (Inilah jalan) maksudnya
tuntunan (yang lurus.)
{ ولقد أضل منكم جبلا } خلقا
جمع جبيل كقديم وفي قراءة بضم الباء { كثيرا أفلم تكونوا تعقلون } عداوته وإضلاله
أو ما حل بهم من العذاب فتؤمنون ويقال لهم في الآخرة :
62. (Sesungguhnya setan itu telah
menyesatkan sebagian besar di antara kalian) lafal Jibillan adalah bentuk jamak
dari Jabiilun seperti wazan Qadiimun, artinya makhluk. Menurut qiraat yang lain
dibaca Jibullan dengan harakat Dhammah pada huruf Ba. (Maka apakah kalian tidak
memikirkan?) tentang permusuhan setan dan penyesatannya; atau azab yang bakal
menimpa mereka, yang karenanya mereka lalu mau beriman. Dikatakan kepada mereka
di akhirat nanti:
{ هذه جهنم التي كنتم توعدون }
به
63. (Inilah Jahanam yang kalian
dahulu diancam) dengannya.
{ اصلوها اليوم بما كنتم تكفرون
}
64. (Masuklah ke dalamnya pada hari
ini disebabkan kalian dahulu mengingkarinya.)
{ اليوم نختم على أفواههم } أي
الكفار لقولهم { والله ربنا ما كنا مشركين } { وتكلمنا أيديهم وتشهد أرجلهم }
وغيرها { بما كانوا يكسبون } فكل عضو ينطق بما صدر منه
65. (Pada hari ini Kami tutup mulut
mereka) mulut orang-orang kafir, karena mereka mengatakan, yaitu sebagaimana
yang disitir oleh firman-Nya, "Demi Allah, Rabb kami, tiadalah kami
mempersekutukan Allah." (Q.S. 6 Al An'am, 23) (Dan berkatalah kepada Kami
tangan mereka dan kaki mereka memberi kesaksian) juga anggota-anggota mereka
lainnya (terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan) setiap anggota tubuh mengucapkan
apa yang telah diperbuatnya.
{ ولو نشاء لطمسنا على أعينهم }
لأعميناها طمسا { فاستبقوا } ابتدروا { الصراط } الطريق ذاهبين كعادتهم { فأنى }
فكيف { يبصرون } حينئذ ؟ : أي لا يبصرون
66. (Dan jika Kami menghendaki
pastilah Kami hapuskan penglihatan mereka) Kami jadikan penglihatan mereka buta
sama sekali (lalu mereka berlomba-lomba) bersegera (-mencari- jalan) untuk
pergi sebagaimana kebiasaan mereka. (Maka betapakah) bagaimanakah (mereka dapat
melihat) jalan itu, jika mereka dalam keadaan buta? Yakni mereka pasti tidak
akan dapat melihat jalan itu.
{ ولو نشاء لمسخناهم } قردة
وخنازير أو حجارة { على مكانتهم } وفي قراءة : مكاناتهم جمع مكانة بمعنى مكان : أي
في منازلهم { فما استطاعوا مضيا ولا يرجعون } أي لم يقدروا على ذهاب ولا مجيء
67. (Dan jika Kami menghendaki
pastilah Kami ubah mereka) diubah menjadi kera, babi atau batu (di tempat
mereka berada) menurut qiraat yang lain lafal Makanatihim dibaca dalam bentuk
jamak, yaitu Makaanaatihim, yaitu di tempat-tempat mereka (maka mereka tidak
sanggup berjalan dan tidak pula sanggup kembali) yakni mereka tidak dapat pergi
dan tidak dapat pulang kembali.
{ ومن نعمره } بإطالة أجله {
ننكسه } وفي قراءة بالتشديد من التنكيس { في الخلق } فيكون بعد قوته وشبابه ضعيفا
وهرما { أفلا يعقلون } أن القادر على ذلك المعلوم عندهم قادر على البعث فيؤمنون
وفي قراءة بالتاء
68. (Dan barang siapa yang Kami
panjangkan umurnya) yaitu diperpanjang ajalnya (niscaya dia Kami kembalikan)
menurut qiraat yang lain tidak dibaca Nunakkis-hu melainkan Nunkis-hu yang
berasal dari Mashdar At-Tankiis, yakni mengembalikannya (kepada kejadiannya)
sehingga setelah ia kuat dan muda lalu menjadi tua dan lemah kembali. (Maka
apakah mereka tidak memikirkan?) bahwasanya Dzat Yang Maha Kuasa memperbuat
demikian, berkuasa pula untuk membangkitkan hidup kembali, oleh karenanya
mereka lalu mau beriman kepada-Nya. Menurut qiraat yang lain lafal Ya'qiluuna
dibaca Ta'qiluuna dengan memakai huruf Ta’.
{ وما علمناه } أي النبي {
الشعر } رد لقولهم : إن ما أتى به من القرآن شعر { وما ينبغي } يسهل { له } الشعر
{ إن هو } ليس الذي أتى به { إلا ذكر } عظة { وقرآن مبين } مظهر للأحكام وغيرها
69. (Dan Kami tidak mengajarkan
kepadanya) yakni kepada Nabi
{ لينذر } بالياء والتاء به {
من كان حيا } يعقل ما يخاطب به وهم المؤمنون { ويحق القول } بالعذاب { على
الكافرين } وهم كالميتين لا يعقلون ما يخاطبون به
70. (Supaya dia memberi peringatan)
dengan Alquran itu; lafal Liyundzira dapat pula dibaca Litundzira artinya
supaya kamu memberi peringatan dengan Alquran itu (kepada orang-orang yang
hidup) hatinya, maksudnya tanggap terhadap apa-apa yang dinasihatkan kepada
mereka; mereka adalah orang-orang mukmin (dan supaya pastilah ketetapan) azab
(terhadap orang-orang kafir) mereka diserupakan orang mati, karena mereka tidak
tanggap terhadap apa-apa yang dinasihatkan kepada mereka.
{ أو لم يروا } يعلموا
والإستفهام للتقرير والواو الداخلة عليها للعطف { أنا خلقنا لهم } في جملة الناس {
مما عملت أيدينا } عملناه بلا شريك ولا معين { أنعاما } هي الإبل والبقر والغنم {
فهم لها مالكون } ضابطون
71. (Dan apakah mereka tidak
melihat) tidak memperhatikan, Istifham di sini mengandung makna Taqrir dan
huruf Wau yang masuk kepadanya merupakan huruf 'Athaf (bahwa Kami telah
menciptakan untuk mereka) ini ditujukan kepada segolongan manusia (dari apa
yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami) dari hasil ciptaan Kami tanpa
sekutu dan tanpa pembantu (yaitu berupa binatang ternak) unta, sapi, dan
kambing lalu mereka menguasainya?) dapat memeliharanya.
{ وذللناها } سخرناها { لهم
فمنها ركوبهم } مركوبهم { ومنها يأكلون }
72. (Dan Kami tundukkan
binatang-binatang itu) Kami jadikan mereka tunduk (untuk mereka; maka
sebagiannya menjadi tunggangan mereka) menjadi kendaraan mereka (dan
sebagiannya mereka makan.)
{ ولهم فيها منافع } كأصوافها
وأوبارها وأشعارها { ومشارب } من لبنها جمع مشرب بمعنى شرب أو موضعه { أفلا يشكرون
} المنعم عليهم بها فيؤمنون : أي ما فعلوا ذلك
73. (Dan mereka memperoleh padanya
manfaat-manfaat) yakni dari bulu unta, kambing, dan dombanya (dan minuman) dari
air susunya, lafal Masyaarib adalah bentuk jamak dari lafal Masyrab yang
bermakna Asy-Syurb atau minuman, makna yang dimaksud adalah tempat minum. (Maka
mengapakah mereka tidak bersyukur?) kepada Allah Yang telah melimpahkan
nikmat-nikmat itu kepada mereka, lalu karenanya mereka mau beriman. Makna yang
dimaksud ialah mereka tidak mensyukurinya.
{ واتخذوا من دون الله } أي
غيره { آلهة } أصناما يعبدونها { لعلهم ينصرون } يمنعون من عذاب الله تعالى بشفاعة
آلهتهم بزعمهم
74. (Mereka mengambil selain Allah)
selain-Nya (sebagai sesembahan-sesembahan) berhala-berhala yang mereka sembah
(agar mereka mendapat pertolongan) terhindar dari azab Allah, karena mendapat
syafaat dari tuhan-tuhan sesembahan mereka itu, ini menurut dugaan mereka
sendiri.
{ لا يستطيعون } أي آلهتهم
نزلوا منزلة العقلاء { نصرهم وهم } أي آلهتهم من الأصنام { لهم جند } بزعمهم نصرهم
{ محضرون } في النار معهم
75. (Berhala-berhala itu tidak akan
dapat) yakni sesembahan-sesembahan mereka itu tidak dapat menolong. Ungkapan
kata berhala memakai jamak untuk orang yang berakal hanyalah sebagai kata
kiasan saja, yakni mereka dianggap sebagai makhluk yang berakal (menolong
mereka padahal berhala-berhala itu) sesembahan-sesembahan mereka itu (menjadi tentara
mereka) menurut dugaan mereka, yaitu tentara yang siap menolong mereka (yang
disiapkan) di dalam neraka bersama mereka.
{ فلا يحزنك قولهم } لك : لست
مرسلا وغير ذلك { إنا نعلم ما يسرون وما يعلنون } من ذلك وغيره فتجازيهم عليه
76. (Maka janganlah ucapan mereka
menyedihkan kamu) seperti ucapan, bahwa kamu bukanlah seseorang yang diutus
oleh Allah dan ucapan-ucapan lainnya. (Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang
mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan) dari perkataan-perkataan
semacam itu dan yang lainnya, kelak Kami akan membalasnya kepada mereka.
{ أولم ير الإنسان } يعلم وهو
العاصي بن وائل { أنا خلقناه من نطفة } مني إلى أن صيرناه شديدا قويا { فإذا هو
خصيم } شديد الخصومة لنا { مبين } بينها في نفي البعث
77. (Apakah manusia tidak
memperhatikan) apakah ia tidak mengetahui, orang yang dimaksud adalah Ashi bin
Wail (bahwa Kami menciptakannya dari setitik air) yakni air mani, hingga Kami
jadikan ia besar dan kuat (maka tiba-tiba ia menjadi penentang) yakni sangat
memusuhi Kami (yang nyata) jelas menentangnya, tidak mau percaya kepada adanya
hari berbangkit.
{ وضرب لنا مثلا } في ذلك {
ونسي خلقه } من المني وهو أغرب من مثله { قال من يحيي العظام وهي رميم } أي بالية
ولم يقل رميمة بالتاء لأنه اسم لا صفة وروي أنه أخذ عظما رميما ففتته وقال للنبي
صلى الله عليه و سلم : أترى يحيي الله هذا بعد ما بلي ورم ؟ فقال النبي صلى الله
عليه و سلم : [ نعم ويدخلك النار ]
78. (Dia membuat perumpamaan bagi
Kami) mengenai hal tersebut (dan dia lupa kepada kejadiannya) berasal dari air
mani, dan terlebih lagi ia lupa kepada hal-hal yang selain itu (ia berkata,
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur
luluh?") hancur berantakan, di dalam ungkapan ini tidak dikatakan
Ramiimatun, karena isim bukan sifat. Menurut suatu riwayat dikisahkan bahwa
Ashi bin Wail mengambil sebuah tulang yang telah hancur, kemudian ia
cerai-beraikan tulang itu di hadapan Nabi
{ قل يحييها الذي أنشأها أول
مرة وهو بكل خلق } مخلوق { عليم } مجملا ومفصلا قبل خلقه وبعد خلقه
79. (Katakanlah! "Ia akan
dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya yang pertama kali. Dan Dia tentang
segala makhluk) semua yang diciptakan-Nya (Maha Mengetahui) secara global dan
rinci, baik sebelum mereka diciptakan maupun sesudahnya.
{ الذي جعل لكم } في جملة الناس
{ من الشجر الأخضر } المرخ والعفار أو كل شجر إلا العناب { نارا فإذا أنتم منه
توقدون } تقدحون وهذا دال على القدرة على البعث فإنه جمع فيه بين الماء والنار
والخشب فلا الماء يطفىء النار ولا النار تحرق الخشب
80. (Yaitu Tuhan yang menjadikan
untuk kalian) yakni segolongan umat manusia (dari kayu yang hijau) yakni kayu
pohon Marakh dan Affar atau semua jenis pohon selain pohon anggur (api, maka
tiba-tiba kalian nyalakan -api- dari kayu itu.") kalian membuat api
daripadanya. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah swt. yang mampu untuk
menghidupkan kembali manusia yang mati. Karena sesungguhnya di dalam kayu yang
hijau itu terhimpun antara air, api, dan kayu; maka air tidak dapat memadamkan
api, dan pula api tidak dapat membakar kayu.
{ أوليس الذي خلق السماوات
والأرض } مع عظمهما { بقادر على أن يخلق مثلهم } أي الأناسي في الصغر { بلى } أي
هو قادر على ذلك أجاب نفسه { وهو الخلاق } الكثير الخلق { العليم } بكل شيء
81. (Dan tidakkah Tuhan yang
menciptakan langit dan bumi itu) padahal langit dan bumi itu sangat besar
(berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu) yaitu manusia yang kecil
bentuknya itu. (Benar) Dia berkuasa untuk menciptakannya, di sini Allah
{ إنما أمره } شأنه { إذا أراد
شيئا } أي خلق شيء { أن يقول له كن فيكون } أي فهو يكون وفي قراءة بالنصب عطفا على
يقول
82. (Sesungguhnya perkara-Nya)
keadaan-Nya (apabila Dia menghendaki sesuatu) yakni berkehendak menciptakan
sesuatu (hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah," maka terjadilah ia)
berujudlah sesuatu itu. Menurut qiraat yang lain lafal Fayakuunu dibaca
Fayakuna karena diathafkan kepada lafal Yaquula.
{ فسبحان الذي بيده ملكوت } ملك
زيدت الواو والتاء للمبالغة أي القدرة على { كل شيء وإليه ترجعون } تردون في
الآخرة
83. (Maka Maha Suci Allah Yang dalam
genggaman-Nya kekuasaan) lafal Malakuutu pada asalnya adalah Mulki kemudian
ditambahkan huruf Wawu dan Ta untuk menunjukkan makna mubalaghah, artinya
kekuasaan atas (segala sesuatu dan kepada-Nyalah kalian dikembalikan) kelak di
akhirat.