Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Surah ke-4. An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ يا
أَيُّهَا الناس } من أهل مكة { اتقوا رَبَّكُمُ } أي عقابه بأن تطيعوه { الذى
خَلَقَكُمْ مّن نَّفْسٍ واحدة } آدم { وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا } حواء بالمد من
ضلع من أضلاعه اليسرى { وَبَثَّ } فَرَّقَ وَنَشرَ { مِنْهُمَا } من آدم وحوّاء {
رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً } كثيرة { واتقوا الله الذى تَسَاءَلُونَ } فيه إدغام
التاء في الأصل في السين ، وفي قراءة بالتخفيف بحذفها أي تتساءلون { بِهِ } فيما
بينكم حيث يقول بعضكم لبعض ( أسألك بالله ) و ( أنشدك بالله ) { وَ } اتقوا {
الأرحام } أن تقطعّوها ، وفي قراءة بالجرّ عطفا على الضمير في «به» ، وكانوا
يتناشدون بالرحم { إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً } حافظاً لأعمالكم
فيجازيكم بها أي لم يزل متصفا بذلك. ونزل في يتيم طلب من وليه ماله فمنعه
001. (Hai
manusia) penduduk Mekah (bertakwalah kamu kepada Tuhanmu) artinya takutlah akan
siksa-Nya dengan jalan menaati-Nya (yang telah menciptakan kamu dari satu diri)
yakni Adam (dan menciptakan daripadanya istrinya) yaitu Hawa; dibaca panjang;
dari salah satu tulang rusuknya yang kiri (lalu mengembangbiakkan)
menyebarluaskan (dari kedua mereka itu) dari Adam dan Hawa (laki-laki yang
banyak dan wanita) yang tidak sedikit jumlahnya. (Dan bertakwalah kepada Allah
yang kamu saling meminta) terdapat idgam ta pada sin sedangkan menurut satu
qiraat dengan takhfif yaitu membuangnya sehingga menjadi tas-aluuna (dengan
nama-Nya) yang sebagian kamu mengatakan kepada sebagian lainnya, "Saya
meminta kepadamu dengan nama Allah," (dan) jagalah pula (hubungan
silaturahmi) jangan sampai terputus. Menurut satu qiraat dibaca dengan kasrah
diathafkan kepada dhamir yang terdapat pada bihi. Mereka juga biasa saling
bersumpah dengan hubungan rahim. (Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kamu)
menjaga perbuatanmu dan memberi balasan terhadapnya. Maka sifat mengawasi
selalu melekat dan terdapat pada Allah swt. Ayat berikut diturunkan mengenai
seorang anak yatim yang meminta hartanya kepada walinya tetapi ia tidak mau
memberikannya.
{
وَءاتُواْ اليتامى } الصغار الذين لا أب لهم { أموالهم } إذا بلغوا { وَلاَ
تَتَبَدَّلُواْ الخبيث } الحرام { بالطيب } الحلال أي تأخذوه بدله كما تفعلون من
أخذ الجيد من مال اليتيم وجعل الرديء من مالكم مكانه { وَلاَ تَأْكُلُواْ أموالهم
} مضمومة { إلى أموالكم إِنَّهُ } أي أكلها { كَانَ حُوباً } ذنباً { كَبِيراً }
عظيماً . ولما نزلت تحرّجوا من ولاية اليتامى وكان فيهم من تحته العشر أو الثمان
من الأزواج فلا يعدل بينهن فنزل
002. (Dan
berikanlah kepada anak-anak yatim) yaitu anak-anak yang tidak berbapak (harta
mereka) jika sudah balig (dan janganlah kamu tukar yang baik dengan yang buruk)
artinya yang halal dengan yang haram dan janganlah kamu ambil harta yang baik
dari anak yatim itu lalu kamu ganti dengan hartamu yang jelek (dan jangan kamu
makan harta mereka) yang telah dicampur aduk (dengan hartamu. Sesungguhnya itu)
maksudnya memakan yang demikian itu (adalah dosa) atau kesalahan (besar).
Tatkala ayat ini turun mereka berkeberatan untuk menjadi wali anak yatim.
Kemudian di antara mereka ada orang yang memiliki sepuluh atau delapan orang
istri sehingga ia tak sanggup untuk berlaku adil di antara mereka, maka
turunlah ayat:
{ وَإِنْ خِفْتُمْ أَ }
ن { لا تُقْسِطُواْ } تعدلوا { فِى اليتامى } فتحرّجتم من أمرهم فخافوا أيضاً أن
لا تعدلوا بين النساء إذا نكحتموهن { فانكحوا } تزوّجوا { مَا } بمعنى ( مَن ) {
طَابَ لَكُمْ مّنَ النساء مثنى وثلاث وَرُبَاعَ } أي اثنتين اثنتين وثلاثاً ثلاثاً
وأربعاً أربعاً ولا تزيدوا على ذلك { فَإِنْ خِفْتُمْ أَ } نْ { لا تَعْدِلُواْ }
فيهن بالنفقة والقَسْم { فواحدة } انكحوها { أَوْ } اقتصروا على { مَا مَلَكَتْ
أيمانكم } من الإماء إذ ليس لهن من الحقوق ما للزوجات { ذلك } أي نكاح الأربع فقط
أو الواحدة أو التسرِّي { أدنى } أقرب إلى { أَلاَّ تَعُولُواْ } تجوروا .
003. (Dan jika
kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap anak-anak yatim) sehingga
sulit bagi kamu untuk menghadapi mereka lalu kamu takut pula tidak akan dapat
berlaku adil di antara wanita-wanita yang kamu kawini (maka kawinilah) (apa)
dengan arti siapa (yang baik di antara wanita-wanita itu bagi kamu dua, tiga
atau empat orang) boleh dua, tiga atau empat tetapi tidak boleh lebih dari itu.
(kemudian jika kamu tidak akan dapat berlaku adil) di antara mereka dalam
giliran dan pembagian nafkah (maka hendaklah seorang saja) yang kamu kawini
(atau) hendaklah kamu batasi pada (hamba sahaya yang menjadi milikmu) karena
mereka tidak mempunyai hak-hak sebagaimana istri-istri lainnya. (Yang demikian
itu) maksudnya mengawini empat orang istri atau seorang istri saja, atau
mengambil hamba sahaya (lebih dekat) kepada (tidak berbuat aniaya) atau berlaku
lalim.
{ وَءَاتُواْ } أعطوا {
النساء صدقاتهن } جمع ( صَدُقَة ) ( مهورهن ) { نِحْلَةً } مصدر عطية عن طيب نفس {
فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مّنْهُ نَفْساً } تمييز محول عن الفاعل ، أي طابت
أنفسهن لكم عن شيء من الصداق فوهبنه لكم { فَكُلُوهُ هَنِيئاً } طيباً { مَّرِيئاً
} محمود العاقبة لا ضرر فيه عليكم في الآخرة نزلت ردًّا على من كره ذلك .
004.
(Berikanlah kepada wanita-wanita itu maskawin mereka) jamak dari shadaqah
(sebagai pemberian) karena ketulusan dan kesucian hati (Kemudian jika mereka
menyerahkan kepadamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati) nafsan
merupakan tamyiz yang asalnya menjadi fa'il; artinya hati mereka senang untuk
menyerahkan sebagian dari maskawin itu kepadamu lalu mereka berikan (maka makanlah
dengan enak) atau sedap (lagi baik) akibatnya sehingga tidak membawa bencana di
akhirat kelak. Ayat ini diturunkan terhadap orang yang tidak menyukainya.
{ وَلاَ تُؤْتُواْ }
أيها الأولياء { السفهاء } المبذِّرين من الرجال والنساء والصبيان { أموالكم } أي
أموالهم التي في أيديكم { التى جَعَلَ الله لَكُمْ قياما } مصدر ( قام ) أي تقوم
بمعاشكم وصلاح أَوَدِكم فيضيعوها في غير وجهها ، وفي قراءة «قِيمَا» جمع ( قيمة )
ما تقوم به الأمتعة { وارزقوهم فِيهَا } أطعموهم منها { واكسوهم وَقُولُواْ لَهُمْ
قَوْلاً مَّعْرُوفاً } عِدُوهم عِدَةً جميلة بإعطائهم أموالهم إذا رشدوا .
005. (Dan
janganlah kamu serahkan) hai para wali (kepada orang-orang yang bebal) artinya
orang-orang yang boros dari kalangan laki-laki, wanita dan anak-anak (harta
kamu) maksudnya harta mereka yang berada dalam tanganmu (yang dijadikan Allah
sebagai penunjang hidupmu) qiyaaman mashdar dari qaama; artinya penopang hidup
dan pembela kepentinganmu karena akan mereka habiskan bukan pada tempatnya.
Menurut suatu qiraat dibaca qayyima jamak dari qiimah; artinya alat untuk
menilai harga benda-benda (hanya berilah mereka belanja daripadanya) maksudnya
beri makanlah mereka daripadanya (dan pakaian dan ucapkanlah kepada mereka
kata-kata yang baik) misalnya janjikan jika mereka telah dewasa, maka harta
mereka itu akan diberikan semuanya kepada mereka.
{ وابتلوا } اختبروا {
اليتامى } قبل البلوغ في دينهم وتصرفهم في أحوالهم { حتى إِذَا بَلَغُواْ
النّكَاحَ } أي صاروا أهلاً له بالاحتلام أو السن وهو استكمال خمسة عشرة سنة عند
الشافعي { فَإِنْ ءَانَسْتُم } أبصرتم { مِّنْهُمْ رُشْداً } صلاحا في دينهم
ومالهم { فادفعوا إِلَيْهِمْ أموالهم وَلاَ تَأْكُلُوهَا } أيها الأولياء {
إِسْرَافاً } بغير حق حال { وَبِدَاراً } أي مبادرين إلى إنفاقها مخافة { أَن
يَكْبَرُواْ } رشداء فيلزمكم تسليمها إليهم { وَمَن كَانَ } من الأولياء { غَنِيّاً
فَلْيَسْتَعْفِفْ } أي يعف عن مال اليتيم ويمتنع من أكله { وَمَن كَانَ فَقِيراً
فَلْيَأْكُلْ } منه { بالمعروف } بقدر أجرة عمله { فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ
} أي إلى اليتامى { أموالهم فَأَشْهِدُواْ عَلَيْهِمْ } أنهم تسلموها وبرئتم لئلا
يقع اختلاف فترجعوا إلى البينة وهذا أمر إرشاد { وكفى بالله } الباء زائدة {
حَسِيباً } حافظاً لأعمال خلقه ومحاسبهم. ونزل ردًّا لِما كان عليه الجاهلية من
عدم توريث النساء والصغار
006. (Dan
hendaklah kamu uji anak-anak yatim itu) sebelum mereka balig yakni mengenai
keagamaan dan tingkah laku mereka (hingga setelah mereka sampai umur untuk
kawin) artinya telah mampu untuk itu dengan melihat keadaan dan usia; menurut
Imam Syafii 15 tahun penuh (maka jika menurut pendapatmu) atau penglihatanmu
(mereka telah cerdas) artinya pandai menjaga agama dan harta mereka (maka
serahkanlah kepada mereka itu harta-harta mereka dan janganlah kamu memakannya)
hai para wali (secara berlebih-lebihan) tanpa hak; ini menjadi hal (dan dengan
tergesa-gesa) untuk membelanjakannya karena khawatir (mereka dewasa) hingga
harta itu harus diserahkan kepada yang berhak. (Dan barang siapa) di antara
para wali (yang mampu, maka hendaklah ia menahan diri) dari mengambil dan
memakan harta anak yatim itu (sedangkan siapa yang miskin, maka bolehlah ia
memakan) harta itu (secara sepatutnya) artinya sekadar upah jerih payahnya.
(Kemudian apabila kamu menyerahkan kepada mereka) maksudnya kepada anak-anak
yatim (harta mereka, maka hendaklah kamu persaksikan terhadap mereka) yakni
bahwa mereka telah menerimanya dan tanggung jawabmu telah selesai. Maksudnya
ialah siapa tahu kalau-kalau terjadi persengketaan nanti, maka kamu dapat
mempergunakan para saksi itu. Maka perintah ini tujuannya ialah untuk memberi
petunjuk (Dan cukuplah Allah) ba merupakan tambahan (sebagai pengawas) yang
mengawasi perbuatan-perbuatan hamba-Nya dan memberi mereka ganjaran. Ayat
berikut ini diturunkan untuk menolak kebiasaan orang-orang jahiliah yang tidak
mau memberi harta warisan kepada golongan wanita dan anak-anak.
{ لّلرّجَالِ } الأولاد
والأقرباء { نَّصِيبٌ } حظٌّ { مّمَّا تَرَكَ الوالدان والأقربون } المتوفون {
وَلِلنّسَاء نَصِيبٌ مّمَّا تَرَكَ الوالدان والأقربون مِمَّا قَلَّ مِنْهُ } أي
المال { أَوْ كَثُرَ } جعله الله { نَصِيباً مَّفْرُوضاً } مقطوعاً بتسليمه إليهم
.
007. (Bagi
laki-laki) baik anak-anak maupun karib kerabat (ada bagian) atau hak (dari
harta peninggalan ibu bapak dan karib kerabat) yang meninggal dunia (dan bagi
wanita ada bagian pula dari harta peninggalan ibu bapak dan karib kerabat, baik
sedikit daripadanya) maksudnya dari harta itu (atau banyak) yang dijadikan
Allah (sebagai hak yang telah ditetapkan) artinya hak yang pasti yang harus
diserahkan kepada mereka.
{ وَإِذَا حَضَرَ
القسمة } للميراث { أُوْلُوا القربى } ذوو القرابة ممن لا يرث { واليتامى
والمساكين فارزقوهم مّنْهُ } شيئاً قبل القسمة { وَقُولُواْ } أيها الأولياء {
لَهُمْ } إذا كان الورثة صغاراً { قَوْلاً مَّعْرُوفاً } جميلاً بأن تعتذروا إليهم
أنكم لا تملكونه وأنه للصغار وهذا قيل إنه منسوخ وقيل لا ولكن تهاون الناس في تركه
وعليه فهو ندب وعن ابن عباس واجب .
008. (Dan apabila
pembagian harta warisan dihadiri oleh karib kerabat) yakni dari golongan yang
tidak beroleh warisan (dan anak-anak yatim serta orang-orang miskin, maka
berilah mereka daripadanya sekadarnya) sebelum dilakukan pembagian (dan
ucapkanlah) hai para wali (kepada mereka) yakni jika mereka masih kecil-kecil
(kata-kata yang baik) atau lemah-lembut, seraya meminta maaf kepada kaum
kerabat yang tidak mewarisi itu, bahwa harta peninggalan ini bukan milik kalian
tetapi milik ahli waris yang masih kecil-kecil. Ada yang mengatakan bahwa hukum
ini yakni pemberian kepada kaum kerabat yang tidak mewarisi telah
dinasakhkan/dihapus. Tetapi ada pula yang mengatakan tidak, hanya manusialah
yang mempermudah dan tidak melakukannya. Berdasarkan itu maka hukumnya sunah,
tetapi Ibnu Abbas mengatakannya wajib.
{ وَلْيَخْشَ } أي ليخف
على اليتامى { الذين لَوْ تَرَكُواْ } أي قاربوا أن يتركوا { مِّنْ خَلْفِهِمْ }
أي بعد موتهم { ذُرّيَّةً ضعافا } أولاداً صغاراً { خَافُواْ عَلَيْهِمْ } الضياع
{ فَلْيَتَّقُواّ الله } في أمر اليتامى وليأتوا إليهم ما يحبون أن يفعل بذرّيتهم
من بعدهم { وَلِيَقُولُواْ } للميّت { قَوْلاً سَدِيداً } صواباً بأن يأمروه أن
يتصَّدق بدون ثلثه ويدع الباقي لورثته ولا يتركهم عالة .
009. (Dan
hendaklah bersikap waspada) maksudnya terhadap nasib anak-anak yatim
(orang-orang yang seandainya meninggalkan) artinya hampir meninggalkan (di
belakang mereka) sepeninggal mereka (keturunan yang lemah) maksudnya anak-anak
yang masih kecil-kecil (mereka khawatir terhadap nasib mereka) akan terlantar
(maka hendaklah mereka bertakwa kepada Allah) mengenai urusan anak-anak yatim
itu dan hendaklah mereka lakukan terhadap anak-anak yatim itu apa yang mereka
ingini dilakukan orang terhadap anak-anak mereka sepeninggal mereka nanti (dan
hendaklah mereka ucapkan) kepada orang yang hendak meninggal (perkataan yang
benar) misalnya menyuruhnya bersedekah kurang dari sepertiga dan memberikan
selebihnya untuk para ahli waris hingga tidak membiarkan mereka dalam keadaan
sengsara dan menderita.
{ إِنَّ الذين
يَأْكُلُونَ أموال اليتامى ظُلْماً } بغير حق { إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى
بُطُونِهِمْ } أي مِلأها { نَارًا } لأنه يؤول إليها { وَسَيَصْلَوْنَ } بالبناء
للفاعل والمفعول يدخلون { سَعِيراً } ناراً شديدة يحترقون فيها .
010.
(Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim secara aniaya) maksudnya
tanpa hak (bahwasanya mereka menelan api sepenuh perut mereka) karena harta itu
akan berubah di akhirat nanti menjadi api (dan mereka akan masuk) dalam bentuk
kalimat aktif atau pun pasif (api yang bernyala-nyala) yakni api neraka yang
menyebabkan mereka terbakar hangus.
{ يُوصِيكُمُ } يأمركم
{ الله فِى } شأن { أولادكم } بما يذكر { لِلذّكْرِ } منهم { مِثْلُ حَظِ } نصيب {
الأنثيين } إذا اجتمعتا معه فله نصف المال ولهما النصف فإن كان معه واحدة فلها
الثلث وله الثلثان وإن انفرد حاز المال { فَإِن كُنَّ } أي الأولاد { نِسَاءً }
فقط { فَوْقَ اثنتين فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ } الميت وكذا الاثنتان لأنه
للأختين بقوله «فلهما الثلثان مما ترك» فهما أولى ولأن البنت تستحق الثلث مع الذكر
فمع الأنثى أولى . «وفوق» قيل صلة وقيل لدفع توهم زيادة النصيب بزيادة العدد لمّا
فُهِمَ استحقاق البنتين الثلثين من جعل الثلث للواحدة مع الذكر { وَإِن كَانَتْ }
المولودة { واحدة } وفي قراءة بالرفع ، ( فكان ) تامة { فَلَهَا النصف
وَلأَبَوَيْهِ } أي الميت ويبدل منهما { لِكُلّ واحد مّنْهُمَا السدس مِمَّا
تَرَكَ إِن كَانَ لَهُ وَلَدٌ } ذكر أو أنثى . ونكتة البدل إفادة أنهما لا يشتركان
فيه وألحق بالولد ولد الابن وبالأب الجدّ { فَإِن لَّمْ يَكُنْ لَّهُ وَلَدٌ
وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ } فقط أو مع زوج { فَلأُمّهِ } بضم الهمزة وكسرها فراراً من
الانتقال من ضمة إلى كسرة لثقله في الموضعين { الثلث } أي ثلث المال أو ما يبقى
بعد الزوج والباقي للأب { فَإِن كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ } أي اثنان فصاعداً ذكوٌر أو
إناث { فَلاِمِهِ السدس } والباقي للأب ولا شيء للإخوة وإرث من ذكر ما ذكر { مِن
بَعْدِ } تنفيذ { وَصِيَّةٍ يُوصِى } بالبناء للفاعل والمفعول { بِهَا أَوْ } قضاء
{ دِينِ } عليه ، وتقديم الوصية على الدين وإن كانت مؤخرة عنه في الوفاء للاهتمام
بها { ءَابَاؤُكُمْ وَأَبناؤُكُمْ } مبتدأ ، خبره { لاَ تَدْرُونَ أَيُّهُمْ
أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعاً } في الدنيا والآخرة فظانٌّ أن ابنه أنفعُ له فيعطيه
الميراث فيكون الأب أنفع وبالعكس وإنما العالمُ بذلك الله ففرض لكم الميراث {
فَرِيضَةً مِّنَ الله إِنَّ الله كَانَ عَلِيماً } بخلقه { حَكِيماً } فيما دبَّره
لهم أي : لم يزل متصفاً بذلك .
011. (Allah
mewasiatkan atau menitahkan padamu mengenai anak-anakmu) dengan apa yang akan
disebutkan ini: (yaitu bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang
anak perempuan) di antara mereka. Jika ketiga mereka itu berkumpul, maka bagi
yang lelaki seperdua harta dan bagi kedua anak perempuan seperdua pula.
Sedangkan jika yang ditemui itu hanya seorang anak lelaki dan seorang
perempuan, maka bagi yang perempuan itu hanya sepertiga sementara bagi yang
laki-laki dua pertiga. Dan sekiranya yang laki-laki itu tunggal, maka ia
menghabisi semua harta (jika mereka) maksudnya anak-anak itu (hanya perempuan)
saja (lebih dari dua orang maka bagi mereka dua pertiga harta yang
ditinggalkan) mayat; demikian pula jika jumlah mereka dua orang karena mereka
itu dua bersaudara yang tercakup dalam firman Allah swt., "...maka bagi
mereka dua pertiga dari harta peninggalan," mereka lebih utama apalagi
mengingat bahwa seorang anak perempuan berhak sepertiga harta jika bersama
seorang anak laki-laki sehingga dengan demikian jika dia bersama seorang anak
perempuan lebih utama lagi dan lebih didahulukan dari hubungan apa pun. Ada
pula yang mengatakan bahwa demikian itu ialah untuk menghilangkan dugaan
bertambahnya bagian dengan bertambahnya bilangan, yakni tatkala timbul
pengertian bahwa dengan diberikannya sepertiga bagian untuk seorang anak
perempuan jika ia bersama seorang anak laki-laki, maka dua orang anak perempuan
beroleh dua pertiga bagian. (Jika dia) maksudnya anak perempuan itu (seorang
saja) menurut qiraat dengan baris di depan sehingga kaana dianggap sebagai tam
dan bukan naqish. (maka ia memperoleh seperdua harta sedangkan untuk kedua
orang tuanya) maksudnya orang tua mayat yang di sini diberi badal dengan (bagi
masing-masing mereka seperenam dari harta pusaka; yakni jika si mayat itu
mempunyai anak) baik laki-laki maupun wanita. Ditekankannya badal ialah untuk
menyatakan bahwa kedua orang tua itu tidaklah berserikat padanya. Dan terhadap
adanya anak dianggap adanya cucu, begitu pula terhadap adanya bapak adanya
kakek. (Jika si mayat tidak mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua orang
tuanya) saja atau bersama istrinya (maka bagi ibunya) dapat dibaca li-ummihi
dengan hamzah baris di depan dan boleh pula limmihi dengan hamzah baris di
bawah untuk meringankan bertemunya dhammah dan kasrah pada dua tempat yang
berdekatan (sepertiga) maksudnya sepertiga dari harta yang telah dibagikan
kepada pihak istri, sedangkan sisanya buat bapak. (Jika yang meninggal itu
mempunyai beberapa orang saudara) maksudnya dua orang atau lebih, baik
laki-laki atau perempuan (maka bagi ibunya seperenam) sedangkan sisanya untuk
bapaknya, sementara saudara-saudaranya itu tidak beroleh bagian apa-apa. Dan
pembagian warisan seperti tersebut di atas itu ialah (setelah) dilaksanakannya
(wasiat yang dibuatnya) dibaca yuushii atau yuushaa dalam bentuk aktif atau pun
pasif (atau) dibayarnya (utangnya). Dan disebutkannya lebih dulu pemenuhan
wasiat daripada pembayaran utang, walaupun pelaksanaannya dibelakangkan ialah
dengan maksud untuk tidak mengabaikannya. (Mengenai orang tuamu dan
anak-anakmu) menjadi mubtada sedangkan khabarnya ialah: (tidaklah kamu ketahui
manakah yang lebih dekat kepadamu manfaatnya) di dunia dan di akhirat. Ada
orang yang mengira bahwa putranyalah yang lebih banyak kegunaannya kepadanya,
lalu diberinya harta warisan sehingga dengan demikian ternyatalah bahwa
bapaklah yang lebih bermanfaat bagi manusia, demikian sebaliknya. Maka yang
mengetahui soal itu hanyalah Allah swt. dan itulah sebabnya diwajibkan-Nya
pembagian pusaka. (Ini adalah ketetapan dari Allah; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui) terhadap makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) tentang
peraturan-peraturan yang diberikan-Nya kepada mereka; artinya Dia tetap
bersifat bijaksana dalam semuanya itu.
{ وَلَكُمْ نِصْفُ مَا
تَرَكَ أزواجكم إِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهُنَّ وَلَدٌ } منكم أو من غيركم { فَإِن
كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الربع مِمَّا تَرَكْنَ مِن بَعْدِ وَصِيَّةٍ
يُوصِينَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ } وألحق بالولد في ذلك ولد الابن بالإجماع { وَلَهُنَّ
} أي الزوجات تعدّدن أو لا { الربع مِمَّا تَرَكْتُمْ إِن لَّمْ يَكُنْ لَّكُمْ
وَلَدٌ فَإِن كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ } منهنّ أو من غيرهنّ { فَلَهُنَّ الثمن مِمَّا
تَرَكْتُم مّن بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوصُونَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ } وولد الابن في ذلك
كالولد إجماعاً { وَإِن كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ } صفة والخبر { كلالة } أي لا والد
له ولا ولد { أَو امرأة } تورث كلالة { وَلَهُ } أي للموروث كلالة { أَخٌ أَوْ
أُخْتٌ } أي من أمّ وقرأ به ابن مسعود وغيره { فَلِكُلّ واحد مّنْهُمَا السدس }
مما ترك { فَإِن كَانُواْ } أي الإخوة والأخوات من الأمّ { أَكْثَرَ مِن ذلك } أي
من واحد { فَهُمْ شُرَكَاءُ فِى الثلث } يستوي فيه ذَكَرُهم وأُنثاهم { مِن بَعْدِ
وَصِيَّةٍ يوصى بِهَا أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَارّ } حال من ضمير ( يوصي ) أي غير
مدخل الضرر على الورثة بأن يوصى بأكثر من الثلث { وَصِيَّةً } مصدر مؤكد ل (
يوصيكم ) { مِّنَ الله والله عَلِيمٌ } بما دبره لخلقه من الفرائض { حَلِيمٌ }
بتأخير العقوبة عمن خالفه ، وخصت السنة توريث من ذكر بمن ليس فيه مانع من قتل أو
اختلاف دين أو رقٍّ .
012. (Dan bagi
kamu, suami-suami, seperdua dari harta peninggalan istri-istrimu jika mereka
tidak mempunyai anak) baik dari kamu maupun dari bekas suaminya dulu. (Tetapi
jika mereka mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta
peninggalan, yakni setelah dipenuhinya wasiat yang mereka buat atau dibayarnya
utang mereka.) Dalam hal ini cucu dianggap sama dengan anak menurut ijmak. (Dan
bagi mereka) artinya para istri itu baik mereka berbilang atau tidak
(seperempat dari harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak; dan
jika kamu mempunyai anak) baik dari istrimu itu maupun dari bekas istrimu (maka
bagi mereka seperdelapan dari harta peninggalanmu, yakni setelah dipenuhinya
wasiat yang kamu buat atau dibayarnya utangmu). Dalam hal ini cucu dianggap
sama dengan anak menurut ijmak. (Jika seorang laki-laki yang diwarisi itu)
menjadi sifat, sedangkan khabarnya: (kalalah) artinya tidak meninggalkan bapak
dan tidak pula anak (atau perempuan) yang mewaris secara kalalah (tetapi ia
mempunyai) maksudnya yang diwarisi itu (seorang saudara laki-laki atau seorang
saudara perempuan) maksudnya yang seibu, dan jelas-jelas dibaca oleh Ibnu Masud
dan lain-lain (maka masing-masing jenis saudara itu memperoleh seperenam) harta
peninggalan. (Tetapi jika mereka itu) maksudnya saudara-saudara yang seibu itu,
baik laki-laki maupun perempuan (lebih daripada itu) maksudnya lebih dari
seorang (maka mereka berserikat dalam sepertiga harta) dengan bagian yang sama
antara laki-laki dan perempuan (sesudah dipenuhinya wasiat yang dibuatnya atau
dibayarnya utangnya tanpa memberi mudarat) menjadi hal dari dhamir yang
terdapat pada yuushaa; artinya tidak menyebabkan adanya kesusahan bagi para
ahli waris, misalnya dengan berwasiat lebih dari sepertiga harta (sebagai
amanat) atau pesan, dan merupakan mashdar yang mengukuhkan dari yuushiikum
(dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui) faraid atau tata cara pembagian pusaka
yang diatur-Nya buat makhluk-Nya (lagi Maha Penyantun) dengan menangguhkan
hukuman terhadap orang-orang yang melanggarnya. Kemudian mengenai pembagian
pusaka terhadap ahli-ahli waris tersebut yang mengandung keraguan dengan adanya
halangan seperti pembunuhan atau perbedaan agama dan menjadi murtad, maka penjelasannya
diserahkan pada sunah.
{ تِلْكَ } الأحكام
المذكورة من أمر اليتامى وما بعده { حُدُودُ الله } شرائعه التي حدّها لعباده
ليعملوا بها ولا يتعدّوها { وَمَن يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ } فيما حكم به {
يُدْخِلْهُ } بالياء والنون التفاتا { جنات تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الأنهر خالدين
فِيهَا وذلك الفوز العظيم } .
013. (Itulah)
maksudnya hukum-hukum tersebut semenjak urusan anak yatim hingga berikutnya
(ketentuan-ketentuan Allah) syariat-syariat yang ditetapkan-Nya buat
hamba-hamba-Nya agar mereka patuhi dan tidak dikhianati. (Barang siapa yang
taat kepada Allah dan Rasul-Nya) mengenai hukum-hukum yang ditetapkan-Nya itu
(maka akan dimasukkan-Nya) ada yang membaca nudkhiluhu; artinya Kami masukkan
ia, dengan maksud merubah pembicaraan kepada orang pertama (ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan itulah
kemenangan yang besar).
{ وَمَن يَعْصِ الله
وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ } بالوجهين [ يدخله وندخله ] {
نَاراً خالدا فِيهَا وَلَهُ } فيها { عَذَابٌ مُّهِينٌ } ذو إهانة وروعي في
الضمائر في الآيتين لفظ «من» وفي «خالدين» معناها .
014. (Dan siapa
yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya serta melanggar aturan-aturan-Nya, maka
akan dimasukkan-Nya) ada dua versi dengan memakai ya dan ada pula dengan
memakai nun (ke dalam api neraka, kekal ia di dalamnya dan baginya) di dalamnya
(siksa yang menghinakan) di samping menciutkan hati. Pada kedua ayat terdapat
lafal man sedangkan pada khaalidiina makna atau artinya.
{ والاتى يَأْتِينَ
الفاحشة } الزنا { مِن نّسَائِكُمْ فاستشهدوا عَلَيْهِنَّ أَرْبَعةً مِّنْكُمْ }
أي من رجالكم المسلمين { فَإِن شَهِدُواْ } عليهنّ بها { فَأَمْسِكُوهُنَّ }
احبسوهنّ { فِى البيوت } وامنعوهنّ من مخالطة الناس { حتى يَتَوَفَّاهُنَّ الموت }
أي ملائكته { أَوْ } إلى أن { يَجْعَلَ الله لَهُنَّ سَبِيلاً } طريقاً إلى الخروج
منها أُمِرُوا بذلك أوّل الإسلام ثم جعل لهنّ سبيلاً بجلد البكر مائة وتغريبها
عاماً ، ورجم المحصنة ، وفي الحديث لما بيَّن الحدّ قال « خذوا عني ، خذوا عني ،
قد جعل الله لهنّ سبيلاً » رواه مسلم .
015. (Dan
wanita-wanita yang melakukan perbuatan keji) maksudnya berzina di antara
wanita-wanitamu (maka persaksikanlah mereka itu kepada empat orang saksi di
antaramu) maksudnya di antara laki-lakimu yang beragama Islam. (Maka jika
mereka memberikan kesaksian) terhadap perbuatan mereka itu (maka tahanlah
mereka itu) atau kurunglah (dalam rumah) dan laranglah mereka bergaul dengan
manusia (sampai mereka diwafatkan oleh maut) maksudnya oleh malaikat maut
(atau) hingga (Allah memberi bagi mereka jalan lain) yakni jalan untuk
membebaskan mereka dari hukuman semacam itu. Demikianlah hukuman mereka pada
awal Islam lalu mereka diberi jalan lain yaitu digantinya dengan hukum dera
sebanyak seratus kali serta membuangnya dari kampung halamannya selama setahun
yakni bagi yang belum kawin dan dengan merajam wanita-wanita yang sudah kawin.
Dalam hadis tersebut bahwa tatkala hukuman itu diumumkan, bersabdalah Nabi
saw., "Terimalah daripadaku, contohlah kepadaku karena Allah telah
memberikan bagi mereka jalan lepas!" Riwayat Muslim.
{ واللذان } بتخفيف
النون وتشديدها { يأتيانها } أي الفاحشة : الزنا أو اللواط { مِّنكُمْ } أي الرجال
{ فَئَاذُوهُمَا } بالسبّ والضرب بالنعال { فَإِن تَابَا } منها { وَأَصْلَحَا }
العمل { فَأَعْرِضُواْ عَنْهُمَا } ولا تؤذوهما { إِنَّ الله كَانَ تَوَّاباً }
على من تاب { رَّحِيماً } به وهذا منسوخ بالحدّ إن أريد بها الزنا ، وكذا إن أريد
بها اللواط عند الشافعي لكنّ المفعول به لا يرجم عنده - وإن كان محصناً- بل يُجلد
ويُغرّب ، وإرادة اللواط أظهر بدليل تثنية الضمير والأوّل قال أراد الزاني
والزانية ، ويردّه تبيينهما ب «من» المتصلة بضمير الرجال واشتراكهما في الأذى
والتوبة والإعراض وهو مخصوص بالرجال لما تقدّم في النساء من الحبس .
016. (Dan
mengenai dua orang) dengan nun yang memakai atau tanpa tasydid (yang
melakukannya) maksudnya perbuatan keji, yaitu berzina atau homoseksual (di
antara kamu) maksudnya kaum lelaki (maka berilah mereka hukuman) dengan mencela
dan memukul mereka dengan terompah. (Kemudian jika mereka bertobat) daripadanya
(dan memperbaiki perbuatan mereka) (maka tinggalkanlah mereka) dan jangan
disakiti lagi. (Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat) terhadap orang yang
sadar (lagi Maha Penyayang) kepadanya. Ayat ini telah dihapus/dimansukh
hukumnya dengan ayat had, jika yang dimaksud karena berzina. Demikian pula
menurut Syafii jika yang dimaksud karena homoseksual. Hanya menurutnya pula,
orang yang "dikerjai" tidaklah dirajam walaupun telah beristri, hanya
dipukul dan diasingkan. Bahwa yang dimaksud itu homoseksual lebih kuat dengan
alasan adanya dhamir tatsniah huma dan lain-lain. Menurut golongan yang pertama
yang dimaksud dengan kedua mereka itu ialah pezina yang laki-laki dan yang
perempuan. Tetapi pendapat ini ditolak oleh golongan Syafii dengan penjelasan
yang diberikan kemudian dengan hubungannya yang berkaitan dengan dhamir
laki-laki dan berserikatnya kedua mereka dalam menerima hukuman, bertobat dan
diisolir. Dan ini khusus bagi pihak laki-laki, karena sebagaimana kita ketahui
bagi pihak wanita ialah tahanan rumah.
{ إِنَّمَا التوبة
عَلَى الله } أي التي كتب على نفسه قبولها بفضله { لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السوء }
المعصية { بِجَهَالَةٍ } حال أي جاهلين إذ عصوا ربهم { ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن } زمن
{ قَرِيب } قبل أن يغرغروا { فَأُوْلَئِكَ يَتُوبُ الله عَلَيْهِمْ } يقبل توبتهم
{ وَكَانَ الله عَلِيماً } بخلقه { حَكِيماً } في صنعه بهم .
017.
(Sesungguhnya tobat di isi Allah) yakni yang pasti diterima di sisi-Nya berkat
kemurahan-Nya (ialah bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan) atau maksiat
(disebabkan kejahilan) menjadi hal artinya tidak tahu bahwa dengan itu berarti
mendurhakai Allah (kemudian mereka bertobat dalam) waktu (dekat) yakni sebelum
mengalami sekarat (maka mereka itulah yang diterima tobatnya oleh Allah)
artinya diterima-Nya tobat mereka (dan Allah Maha Mengetahui) akan makhluk-Nya
(lagi Maha Bijaksana) mengenai tindakan-Nya terhadap mereka.
{ وَلَيْسَتِ التوبة
لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السيئات } الذنوب { حتى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الموت }
وأخذ في النزع { قَالَ } عند مشاهدة ما هو فيه { إِنّى تُبْتُ الئ ان } فلا ينفعه
ذلك ولا يقبل منه { وَلاَ الذين يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ } إذا تابوا في الآخرة
عند معاينة العذاب لا تقبل منهم { أُوْلَئِكَ أَعْتَدْنَا } أعددنا { لَهُمْ
عَذَاباً أَلِيماً } مؤلماً .
018. (Dan
tidaklah dikatakan tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan) atau dosa
(hingga ketika ajal datang kepada salah seorang mereka) dan nyawanya hendak
lepas (lalu dikatakannya) ketika menyaksikan apa yang sedang dialaminya
("Sesungguhnya saya bertobat sekarang.") karena itu tidaklah
bermanfaat dan tidak akan diterima oleh Allah tobatnya. (Dan tidak pula
orang-orang yang mati sedangkan mereka berada dalam kekafiran) yakni jika
mereka bertobat di akhirat sewaktu menyaksikan azab, maka tidak pula akan
diterima. (Mereka itu Kami siapkan) sediakan (bagi mereka siksa yang pedih)
yang menyakitkan.
{ ياأيها الذين
ءامَنُواْ لاَ يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُواْ النساء } أي ذاتهن { كَرْهاً } بالفتح
والضم لغتان أي مكرهيهن على ذلك كانوا في الجاهلية يرثون نساء أقربائهم فإن شاؤوا
تزوَّجوهن بلا صداق أو زوّجوهن وأخذوا صداقهن ، أو عضلوهن حتى يفتدين بما ورثته ،
أو يمتن فيرثوهن فنُهُوا عن ذلك { وَلاَ } أن { تَعْضُلُوهُنَّ } أي تمنعوا
أزواجكم عن نكاح غيركم بإمساكهنّ ولا رغبة لكم فيهنّ ضِرَارا { لِتَذْهَبُواْ
بِبَعْضِ مَا ءاتَيْتُمُوهُنَّ } من المهر { إِلاَّ أَن يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ
مُّبَيّنَةٍ } بفتح الياء وكسرها أي بيِنت أو هي بينة أي زنا أو نشوز فلكم أن
تضارّوهنّ حتى يفتدين منكم ويختلعن { وَعَاشِرُوهُنَّ بالمعروف } أي بالإِجمال في
القول والنفقة والمبيت { فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ } فاصبروا { فعسى أَن تَكْرَهُواْ
شَيْئاً وَيَجْعَلَ الله فِيهِ خَيْراً كَثِيراً } ولعله يجعل فيهنّ ذلك بأن
يرزقكم منهنّ ولداً صالحاً .
019. (Hai
orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi wanita) maksudnya diri
mereka (dengan paksa) dibaca karhan atau kurhan; artinya tanpa kemauan dan
kerelaan mereka. Di zaman jahiliah mereka biasa mewarisi wanita-wanita, istri
karib kerabat mereka. Jika mereka kehendaki mereka dapat mengawininya tanpa
maskawin, atau mereka kawinkan lalu diambil maskawinnya, atau mereka halangi
kawin sampai wanita itu menebus dirinya dengan harta warisan yang diperolehnya
atau mereka tunggu sampai meninggal lalu mereka warisi hartanya; maka mereka
dilarang demikian itu. (Dan tidak pula) bahwa (kamu menyusahkan mereka) artinya
kamu halangi istri-istrimu buat mengawini laki-laki lain dengan menahan mereka
padahal tak ada keinginanmu lagi terhadap mereka selain dari menyusahkan belaka
(karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan
kepada mereka) berupa mahar (kecuali jika mereka melakukan pekerjaan keji yang
nyata) dengan ya baris di atas dan baris di bawah, yang nyata atau yang
dinyatakan, artinya zina atau nusyuz; maka ketika itu bolehlah kamu menyusahkan
mereka hingga mereka melakukan khuluk atau menebus diri mereka (dan pergaulilah
mereka secara patut) artinya secara baik-baik, biar dalam perkataan maupun
dalam memberi nafkah lahir atau batin. (Maka jika kamu tidak menyukai mereka)
hendaklah bersabar (karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu tetapi Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak). Siapa tahu hal itu dilakukan-Nya
misalnya dengan menganugerahimu anak yang saleh.
{ وَإِنْ أَرَدْتُّمُ
استبدال زَوْجٍ مَّكَانَ زَوْجٍ } أي أخذ بدلها بأن طلقتموها { وَ } قد { ءاتَيْتُم
إِحْدَاهُنَّ } أي الزوجات { قِنْطَاراً } مالاً كثيراً صداقاً { فَلاَ
تَأْخُذُواْ مِنْهُ شَيْئاً أَتَأْخُذُونَهُ بهتانا } ظلماً { وَإِثْماً مُّبِيناً
} بَيِّناً؟ ونصبهما على الحال والاستفهام للتوبيخ وللإنكار .
020. (Dan jika
kamu bermaksud hendak mengganti istrimu dengan istri yang lain) artinya kamu
ambil dia sebagai penggantinya setelah kamu ceraikan istrimu yang pertama itu
(dan) sungguh (kamu telah memberikan kepada salah seorang di antara mereka)
maksudnya istri-istri itu (harta yang banyak) sebagai maskawinnya (maka
janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikit pun. Apakah kamu
akan mengambilnya kembali secara aniaya) dengan zalim (dan dengan -memikul-
dosa yang nyata?) Dinashabkan keduanya karena kedudukan mereka sebagai hal
sedangkan pertanyaan berikut maksudnya sebagai celaan dan penolakan:
{ وَكَيْفَ
تَأْخُذُونَهُ } أي بأيّ وجه { وَقَدْ أفضى } وصل { بَعْضُكُمْ إلى بَعْضٍ }
بالجماع المقرّر للمهر { وَأَخَذْنَ مِنكُم ميثاقا } عهداً { غَلِيظاً } شديداً
وهو ما أمر الله به من إمساكهن بمعروف أو تسريحهن بإحسان .
021. (Bagaimana
kamu akan mengambilnya kembali) artinya dengan alasan apa (padahal sebagian
kamu telah bergaul dengan yang lain) atau telah berhubungan sebagai suami istri
dengan bercampur yang telah mensahkan maskawin (dan mereka telah mengambil
daripadamu perjanjian) atau pengakuan (yang erat) atau berat, yakni berupa
perintah Ilahi agar memegang mereka secara baik-baik atau melepas mereka secara
baik-baik pula.
{ وَلاَ تَنكِحُواْ مَا
} بمعنى ( من ) { نَكَحَ ءَابَاؤُكُمْ مّنَ النساء إِلاَّ } لكن { مَا قَدْ سَلَفَ
} من فعلكم ذلك فإنه معفوّ عنه { إِنَّهُ } أي نكاحهنّ { كَانَ فَاحِشَةً } قبيحاً
{ وَمَقْتاً } سبباً للمقت من الله وهو أشدّ البغض { وَسَاءَ } بئس { سَبِيلاً }
طريقاً ذلك .
022. (Dan
janganlah kamu kawini apa) maksudnya siapa (Di antara wanita-wanita yang telah
dikawini oleh bapakmu kecuali) artinya selain dari (yang telah berlalu) dari
perbuatanmu itu, maka dimaafkan. (Sesungguhnya hal itu) maksudnya mengawini
mereka itu (adalah perbuatan keji) atau busuk (suatu kutukan) maksudnya sesuatu
yang menyebabkan timbulnya kutukan dari Allah, yang berarti kemurkaan-Nya yang
amat sangat (dan sejahat-jahat) seburuk-buruk (jalan) yang ditempuh.
{ حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ
أمهاتكم } أن تنكحوهنّ وشملت الجدات من قبل الأب أو الأمّ { وبناتكم } وشملت بنات
الأولاد وإن سفلن { وأخواتكم } من جهة الأب أو الأمّ { وعماتكم } أي أخوات آبائكم
وأجدادكم { وخالاتكم } أي أخوات أمّهاتكم وَجدّاتكم { وَبَنَاتُ الأخ وَبَنَاتُ
الأخت } ويدخل فيهن أولادهم { وأمهاتكم الْلاَّتِى أَرْضَعْنَكُمْ } قبل استكمال
الحولين خمس رضعات كما بينه الحديث { وأخواتكم مّنَ الرضاعة } ويلحق بذلك بالسنة
البنات منها وهن من أرضعتهن موطوءته وَالعمات وَالخالات وَبنات الأخ وَبنات الأخت
منها لحديث « يحرم من الرضاع ما يحرم من النسب » رواه البخاري ومسلم { وأمهات
نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ } جمع ( ربيبة ) وهي بنت الزوجة من غيره { الاتى فِى
حُجُورِكُمْ } تربونهن صفة موافقة للغالب فلا مفهوم لها { مّن نِّسَائِكُمُ الاتى
دَخَلْتُمْ بِهِنَّ } أي جامعتموهنّ { فَإِن لَّمْ تَكُونُواْ دَخَلْتُمْ بِهِنَّ
فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ } في نكاح بناتهنّ إذا فارقتموهنّ { وحلائل } أزواج {
أَبْنَائِكُمُ الذين مِنْ أصلابكم } بخلاف من تبنيتموهم فلكم نكاح حلائلهم { وَأَن
تَجْمَعُواْ بَيْنَ الأختين } من نسب أو رضاع بالنكاح ويلحق بهما بالسنة الجمع
بينها وبين عمتها أو خالتها ويجوز نكاح كل واحدة على الانفراد وملكهما معاً ويطأ واحدة
{ إِلا } لكن { مَا قَدْ سَلَفَ } في الجاهلية من نكاحهم بعض ما ذكر فلا جناح
عليكم فيه { إِنَّ الله كَانَ غَفُوراً } لما سلف منكم قبل النهي { رَّحِيماً }
بكم في ذلك .
023.
(Diharamkan atas kamu ibu-ibumu) maksudnya mengawini mereka dan ini mencakup
pula nenek, baik dari pihak bapak maupun dari pihak ibu (dan anak-anak
perempuanmu) termasuk cucu-cucumu yang perempuan terus ke bawah
(saudara-saudaramu yang perempuan) baik dari pihak bapak maupun dari pihak ibu
(saudara-saudara bapakmu yang perempuan) termasuk pula saudara-saudara kakekmu
(saudara-saudara ibumu yang perempuan) termasuk pula saudara-saudara nenekmu
(anak-anak perempuan dari saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari
saudaramu yang perempuan) maksudnya keponakan-keponakanmu dan tercakup pula di
dalamnya anak-anak mereka (ibu-ibumu yang menyusui kamu) maksudnya ibu-ibu
susuan, yakni sebelum usiamu mencapai dua tahun dan sekurang-kurangnya lima
kali susuan sebagaimana dijelaskan oleh hadis (saudara-saudara perempuanmu
sesusuan). Kemudian dalam sunah ditambahkan anak-anak perempuan daripadanya,
yaitu wanita-wanita yang disusukan oleh wanita-wanita yang telah dicampurinya,
berikut saudara-saudara perempuan dari bapak dan dari ibu, serta anak-anak
perempuan dari saudara laki-laki dan anak-anak perempuan dari saudara
perempuannya, berdasarkan sebuah hadis yang berbunyi, "Haram disebabkan
penyusuan apa yang haram oleh sebab pertalian darah." Riwayat Bukhari dan
Muslim. (ibu-ibu istrimu, mertua, dan anak-anak tirimu) jamak rabiibah yaitu
anak perempuan istri dari suaminya yang lain (yang berada dalam asuhanmu)
mereka berada dalam pemeliharaan kalian; kalimat ini berkedudukan sebagai kata
sifat dari lafal rabaaib (dan istri-istrimu yang telah kamu campuri) telah
kalian setubuhi (tetapi jika kamu belum lagi mencampuri mereka, maka tidaklah
berdosa kamu) mengawini anak-anak perempuan mereka, jika kamu telah menceraikan
mereka (dan diharamkan istri-istri anak kandungmu) yakni yang berasal dari
sulbimu, berbeda halnya dengan anak angkatmu, maka kamu boleh kawin dengan
janda-janda mereka (dan bahwa kamu himpun dua orang perempuan yang bersaudara)
baik saudara dari pertalian darah maupun sepersusuan, dan menghimpun seorang
perempuan dengan saudara perempuan bapaknya atau saudara perempuan ibunya
tetapi diperbolehkan secara "tukar lapik" atau "turun
ranjang" atau memiliki kedua mereka sekaligus asal yang dicampuri itu
hanya salah seorang di antara mereka (kecuali) atau selain (yang telah terjadi
di masa lalu) yakni di masa jahiliah sebagian dari apa yang disebutkan itu,
maka kamu tidaklah berdosa karenanya. (Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang).
{ وَ } حرّمت عليكم {
المحصنات } أي ذوات الأزواج { مِّنَ النساء } أن تنكحوهن قبل مفارقة أزواجهن حرائر
مسلمات كنّ أو لا { إِلاَّ مَا مَلَكْتَ أيمانكم } من الإماءِ بالسبي فلكم وطؤهن
وإن كان لهنّ أزواج في دار الحرب بعد الاستبراء { كتاب الله } نصب على المصدر أي
كُتِبَ ذلك { عَلَيْكُمْ وَأُحِلَّ } بالبناء للفاعل والمفعول { لَكُمْ مَّا
وَرَاء ذَلِكُمْ } أي سوى ما حرّم عليكم من النساء { أَن تَبْتَغُواْ } تطلبوا
النساء { بأموالكم } بصداق أو ثمن { مُّحْصِنِينَ } متزوّجين { غَيْرَ مسافحين }
زانين { فَمَا } فمن { استمتعتم } تمتعتم { بِهِ مِنْهُنَّ } ممن تزوّجتم بالوطء {
فَئَاتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ } مهورهنّ التي فرضتم لهن { فَرِيضَةً وَلاَ جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ فِيمَا تَرَاضَيْتُمْ } أنتم وهنّ { بِهِ مِن بَعْدِ الفريضة } من حطها
أو بعضها أو زيادة عليها { إِنَّ الله كَانَ عَلِيماً } بخلقه { حَكِيماً } فيما
دبره لهم .
024. (Dan)
diharamkan bagimu (wanita-wanita yang bersuami) untuk dikawini sebelum bercerai
dengan suami-suami mereka itu, baik mereka merdeka atau budak dan beragama
Islam (kecuali wanita-wanita yang kamu miliki) yakni hamba-hamba sahaya yang
tertawan, maka mereka boleh kamu campuri walaupun mereka punya suami di negeri
perang, yakni setelah istibra' atau membersihkan rahimnya (sebagai ketetapan
dari Allah) kitaaba manshub sebagai mashdar dari kata dzaalika; artinya telah
ditetapkan sebagai suatu ketetapan dari Allah (atas kamu, dan dihalalkan) ada
yang membaca uhilla bentuk pasif ada pula ahalla bentuk aktif (bagi kamu selain
yang demikian itu) artinya selain dari wanita-wanita yang telah diharamkan tadi
(bahwa kamu mencari) istri (dengan hartamu) baik dengan maskawin atau lainnya
(untuk dikawini bukan untuk dizinahi) (maka istri-istri) dengan arti faman (yang
telah kamu nikmati) artinya campuri (di antara mereka) dengan jalan menyetubuhi
mereka (maka berikanlah kepada mereka upah mereka) maksudnya maskawin mereka
yang telah kamu tetapkan itu (sebagai suatu kewajiban. Dan kamu tidaklah
berdosa mengenai sesuatu yang telah saling kamu relakan) dengan mereka (setelah
ditetapkan itu) baik dengan menurunkan, menambah atau merelakannya.
(Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan ciptaan-Nya (lagi Maha Bijaksana)
dalam mengatur kepentingan mereka.
{ وَمَن لَّمْ يَسْتَطِعْ
مِنكُمْ طَوْلاً } أي غنى ل { أَن يَنكِحَ المحصنات } الحرائر { المؤمنات } هو
جَريٌ على الغالب فلا مفهوم له { فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ أيمانكم } ينكح { مّن
فتياتكم المؤمنات والله أَعْلَمُ بإيمانكم } فاكتفُوا بظاهره وكِلُوا السرائر إليه
فإنه العالم بتفصيلها ، ورُبَّ أَمَةٍ تفضل الحرّة فيه وهذا تأنيس بنكاح الإماء {
بَعْضُكُم مّن بَعْضٍ } أي أنتم وهنّ سواء في الدين فلا تستنكفوا من نكاحهنّ {
فانكحوهن بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ } مواليهن { وَءاتُوهُنَّ } أعطوهنّ { أُجُورَهُنَّ
} مهورهنّ { بالمعروف } من غير مَطل ونقص { محصنات } عفائف حال { غَيْرَ مسافحات }
زانيات جهراً { وَلاَ مُتَّخِذَاتِ أَخْدَانٍ } أخلاّء يزنون بهنّ سرًّا { فَإِذَا
أُحْصِنَّ } زُوِّجن وفي قراءة بالبناء للفاعل تَزَوَّجْنَ { فَإِنْ أَتَيْنَ
بفاحشة } زناً { فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى المحصنات } الحرائر الأبكار إذا
زنين { مّنَ العذاب } الحدّ فيجلدن خمسين ويغرّبن نصف سنة ، ويقاس عليهن العبيد ،
ولم يجعل الإحصان شرطاً لوجوب الحدّ بل لإفادة أنه لا رجم عليهنّ أصلاً { ذلك } أي
نكاح المملوكات عند عدم الطَّوْل { لِمَنْ خَشِىَ } خاف { العنت } الزنا وأصله
المشقة سمي به الزنا لأنه سببها بالحدّ في الدنيا والعقوبة في الآخرة { مّنكُمْ }
بخلاف من لا يخافه من الأحرار فلا يحل له نكاحها وكذا من استطاع طَوْلَ حرّة وعليه
الشافعي . وخرج بقوله «من فتياتكم المؤمنات» الكافرات فلا يحل له نكاحها ولو عدم
وخاف { وَأَن تَصْبِرُواْ } عن نكاح المملوكات { خَيْرٌ لَّكُمْ } لئلا يصير الولد
رقيقاً { والله غَفُورٌ رَّحِيمٌ } بالتوسعة في ذلك .
025. (Dan siapa
yang tidak cukup biayanya untuk mengawini wanita-wanita merdeka) bukan budak
(lagi beriman) ini yang berlaku menurut kebiasaan sehingga mafhumnya tidak
berlaku (maka hamba sahaya yang kamu miliki) yang akan dikawininya (yakni dari
golongan wanita-wanita kamu yang beriman. Dan Allah lebih mengetahui
keimananmu) maka cukuplah kamu lihat lahirnya saja sedangkan batinnya
serahkanlah kepada-Nya karena Dia mengetahui seluk-beluknya. Dan berapa
banyaknya hamba sahaya yang lebih tinggi mutu keimanannya daripada wanita
merdeka; ini merupakan bujukan agar bersedia kawin dengan hamba sahaya
(sebagian kamu berasal dari sebagian yang lain) maksudnya kamu dan mereka itu
sama-sama beragama Islam maka janganlah merasa keberatan untuk mengawini mereka
(karena itu kawinilah mereka dengan seizin majikannya) artinya tuan dan
pemiliknya (dan berikanlah kepada mereka upah) maksudnya mahar atau maskawin mereka
(secara baik-baik) tanpa melalaikan atau menguranginya (sedangkan mereka pun
hendaknya memelihara diri) menjadi hal (bukan melacurkan diri) atau berzina
secara terang-terangan (serta tidak pula mengambil gundik) selir untuk berbuat
zina secara sembunyi-sembunyi. (Maka jika mereka telah menjaga diri) artinya
dikawinkan; dalam suatu qiraat dibaca ahshanna artinya telah kawin (lalu mereka
melakukan perbuatan keji) maksudnya berzina (maka atas mereka separuh dari yang
berlaku atas wanita-wanita merdeka) yakni yang masih perawan jika mereka
berzina (berupa hukuman) atau hudud yaitu dengan didera 50 kali dan diasingkan
setengah tahun. Dan kepada mereka ini dikiaskan hukuman bagi budak lelaki. Dan
kawinnya hamba sahaya itu tidaklah dijadikan syarat untuk wajibnya hukuman,
tetapi hanyalah untuk menunjukkan pada dasarnya mereka itu tidak menerima hukum
rajam. (Demikian itu) maksudnya diperbolehkannya mengawini hamba sahaya sewaktu
tak ada biaya itu (ialah bagi orang yang takut akan berzina) `anat artinya yang
asli ialah masyaqqat atau kesulitan. Dinamakan zina demikian ialah karena
dialah yang menyebabkan seseorang menerima hukuman berat di dunia dan siksa
pedih di akhirat (di antara kamu). Ini berarti berbeda bagi orang yang tidak
merasa khawatir dirinya akan jatuh dalam perzinaan, maka tidak halal baginya
mengawini hamba sahaya itu. Demikian pula orang yang punya biaya untuk
mengawini wanita-wanita merdeka. Pendapat ini juga dianut oleh Syafii. Hanya
dalam firman Allah, "...di antara wanita-wanitamu yang beriman,"
menurut Syafii tidak termasuk wanita-wanita kafir sehingga tidak boleh kawin
walau ia dalam keadaan tidak mampu dan takut dirinya akan jatuh dalam perbuatan
maksiat. (Dan jika kamu bersabar) artinya tidak mengawini hamba sahaya (itu
lebih baik bagi kamu) agar kamu tidak mempunyai anak yang berstatus budak atau
hamba sahaya. (Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) dengan memberikan
kelapangan dalam masalah itu.
{ يُرِيدُ الله
لِيُبَيّنَ لَكُمْ } شرائع دينكم ومصالح أمركم { وَيَهْدِيَكُمْ سُنَنَ } طرائق {
مِن قَبْلِكُمْ } من الأنبياء في التحليل والتحريم فتتبعوهم { وَيَتُوبَ
عَلَيْكُمْ } يرجع بكم عن معصيته التي كنتم عليها إلى طاعته { والله عَلِيمٌ } بكم
{ حَكِيمٌ } فيما دبره لكم .
026. (Allah
hendak menerangkan padamu) syariat-syariat agamamu dan kepentingan-kepentingan
dirimu (dan memimpin kepada sunah-sunah) atau jalan-jalan (orang-orang yang
sebelum kamu) dari para nabi dalam soal menghalalkan dan mengharamkan, sehingga
kamu dapat mengikuti mereka (serta menerima tobatmu) dan membawa kamu kembali dari
perbuatan maksiatmu selama ini kepada menaati-Nya. (Dan Allah Maha Mengetahui)
keadaanmu (lagi Maha Bijaksana) mengenai rencana dan peraturan-peraturan-Nya
terhadapmu.
{ والله يُرِيدُ أَن
يَتُوبَ عَلَيْكُمْ } كرّره ليبني عليه { وَيُرِيدُ الذين يَتَّبِعُونَ الشهوات }
اليهود والنصارى أو المجوس أو الزناة { أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيماً } تعدلوا
عن الحق بارتكاب ما حرّم عليكم فتكونوا مثلهم .
027. (Dan Allah
hendak menerima tobatmu) diulang-Nya di sini untuk menjadi dasar pembinaan
(sementara orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya ingin) yakni orang-orang
Yahudi, Nasrani atau Majusi atau yang gemar berzina (agar kamu berpaling
sejauh-jauhnya) artinya menyimpang dari kebenaran dengan berbuat apa yang
diharamkan sehingga kamu akan menjadi seperti mereka pula.
{ يُرِيدُ الله أَن
يُخَفِّفَ عَنْكُمْ } يسهل عليكم أحكام الشرع { وَخُلِقَ الإنسان ضَعِيفاً } لا
يصبر عن النساء والشهوات .
028. (Allah
hendak memberi keringanan kepadamu) artinya memudahkan hukum-hukum syariat
(karena manusia dijadikan bersifat lemah) tidak tahan menghadapi wanita dan
godaan seksual.
{ ياأيها الذين
ءامَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ أموالكم بَيْنَكُمْ بالباطل } بالحرام في الشرع كالربا
والغصب { إِلآَّ } لكن { أَن تَكُونَ } تقع { تجارة } وفي قراءة بالنصب ، أي تكون
الأموال أموال تجارة صادرة { عَن تَرَاضٍ مِّنْكُمْ } وطيب نفس فلكم أن تأكلوها {
وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ } بارتكاب ما يؤدِّي إلى هلاكها أياً كان في الدنيا
أو الآخرة بقرينة { إِنَّ الله كَانَ بِكُمْ رَحِيماً } في منعه لكم من ذلك .
029. (Hai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu makan harta sesamamu dengan jalan yang
batil) artinya jalan yang haram menurut agama seperti riba dan gasab/merampas
(kecuali dengan jalan) atau terjadi (secara perniagaan) menurut suatu qiraat
dengan baris di atas sedangkan maksudnya ialah hendaklah harta tersebut harta
perniagaan yang berlaku (dengan suka sama suka di antara kamu) berdasar
kerelaan hati masing-masing, maka bolehlah kamu memakannya. (Dan janganlah kamu
membunuh dirimu) artinya dengan melakukan hal-hal yang menyebabkan
kecelakaannya bagaimana pun juga cara dan gejalanya baik di dunia dan di
akhirat. (Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu) sehingga dilarang-Nya
kamu berbuat demikian.
{ وَمَن يَفْعَلْ ذلك }
أي ما نُهي عنه { عدوانا } تجاوزاً للحلال حال { وَظُلْماً } تأكيد { فَسَوْفَ
نُصْلِيهِ } ندخله { نَارًا } يحترق فيها { وَكَانَ ذلك عَلَى الله يَسِيراً }
هيِّناً .
030. (Dan siapa
berbuat demikian) apa yang dilarang itu (dengan melanggar yang hak) menjadi hal
(dan aniaya) menjadi taukid (maka akan Kami masukkan ia ke dalam neraka) ia
akan dibakar hangus di dalamnya (dan demikian itu bagi Allah amat mudah) atau
pekerjaan gampang.
{ إِن تَجْتَنِبُواْ
كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ } وهي ما ورد عليها وعيد كالقتل والزنا والسرقة ،
وعن ابن عباس : هي إلى السبعمائة أقرب { نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سيئاتكم } الصغائر
بالطاعات { وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلاً } بضم الميم وفتحها أي إدخالاً أو موضعاً {
كَرِيماً } هو الجنة .
031. (Jika kamu
menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya)
yakni dosa-dosa yang pernah pelakunya mendapat ancaman seperti membunuh,
berzina, mencuri dan lain-lain yang menurut Ibnu Abbas banyaknya hampir tujuh
ratus macam (niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu) yang kecil-kecil dengan
jalan mengerjakan ketaatan (dan Kami masukkan kamu dengan pemasukan) dibaca mudkhalan
atau madkhalan yang berarti pemasukan atau ke tempat (yang mulia) yaitu surga.
{ وَلاَ تَتَمَنَّوْاْ
مَا فَضَّلَ الله بِهِ بَعْضَكُمْ على بَعْضٍ } من جهة الدنيا أو الدين لئلا يؤدي
إلى التحاسد والتباغض { لّلرّجَالِ نَصِيبٌ } ثواب { مِّمَّا اكتسبوا } بسبب ما
عملوا من الجهاد وغيره { وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مّمَّا اكتسبن } من طاعة أزواجهنّ
وحفظ فروجهن ، نزلت لما قالت أم سلمة : ( ليتنا كنا رجالاً فجاهَدْنا وكان لنا مثل
أجر الرجال ) { وَسْئَلُواْ } بهمزة ودونها [ وسَلُوا ] { الله مِن فَضْلِهِ } ما
احتجتم إليه يعطكم { إِنَّ الله كَانَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيماً } ومنه محل الفضل
وسؤالكم .
032. (Dan
janganlah kamu mengangan-angankan karunia yang dilebihkan Allah kepada sebagian
kamu dari sebagian lainnya) baik dari segi keduniaan maupun pada soal keagamaan
agar hal itu tidak menimbulkan saling membenci dan mendengki. (Bagi laki-laki
ada bagian) atau pahala (dari apa yang mereka usahakan) disebabkan perjuangan
yang mereka lakukan dan lain-lain (dan bagi wanita ada bagian pula dari apa
yang mereka usahakan) misalnya mematuhi suami dan memelihara kehormatan mereka.
Ayat ini turun ketika Umu Salamah mengatakan, "Wahai! Kenapa kita tidak
menjadi laki-laki saja, hingga kita dapat berjihad dan beroleh pahala seperti
pahala laki-laki," (dan mohonlah olehmu) ada yang memakai hamzah dan ada
pula yang tidak (kepada Allah karunia-Nya) yang kamu butuhkan niscaya akan
dikabulkan-Nya. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) di
antaranya siapa seharusnya yang beroleh karunia, begitu pula permohonan kamu
kepada-Nya.
{ وَلِكُلٍّ } من
الرجال والنساء { جَعَلْنَا مَوَالِىَ } عَصَبَةً يُعطَوْن { مِّمَّا تَرَكَ
الوالدان والأقربون } لهم من المال { والذين عاقَدَتْ } بألف ودونها [ عقدت ] {
أيمانكم } جمع ( يمين ) بمعنى القسم أو اليد أي الحلفاء الذين عاهدتموهم في
الجاهلية على النصرة والإرث { فَئَاتُوهُمْ } الآن { نَصِيبَهُمْ } حظوظهم من
الميراث وهو السدس { إِنَّ الله كَانَ على كُلِّ شَىْءٍ شَهِيداً } مطلعاً ومنه
حالكم ، وهذا منسوخ بقوله { وَأُوْلُواْ الأرحام بَعْضُهُمْ أولى بِبَعْضٍ } [ 75
: 8 ] .
033. (Dan bagi
masing-masing) laki-laki dan wanita (Kami jadikan ahli waris) atau ashabah yang
memperoleh (apa yang ditinggalkan oleh ibu bapak dan karib kerabat) bagi mereka
berupa harta (dan mengenai orang-orang yang kamu telah berjanji dan bersumpah
setia dengan mereka) `aqadat ada yang pakai alif sehingga menjadi `aaqadat;
sedangkan aimaan jamak daripada yamiin berarti sumpah atau tangan sehingga
kalimat itu berarti sumpah sekutu-sekutu kamu yang telah terikat dalam
perjanjian denganmu di masa jahiliah buat tolong-menolong dan waris-mewarisi
(maka berilah mereka) sekarang (bagian mereka) dari harta warisan yaitu
seperenam (sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu) artinya
mengetahui apa pun juga, termasuk hal-ihwalmu. Dan hukum ini telah dihapus
dengan firman-Nya, "Dan orang-orang yang mempunyai pertalian darah,
sebagian mereka lebih utama dari sebagian lainnya."
{ الرجال قَوَّامُونَ }
مسلطون { عَلَى النسآء } يؤدِّبونهن ويأخذون على أيديهِنَّ { بِمَا فَضَّلَ الله
بَعْضَهُمْ على بَعْضٍ } أي بتفضيله لهم عليهن بالعلم والعقل والولاية وغير ذلك {
وَبِمَآ أَنفَقُواْ } عليهن { مِنْ أموالهم فالصالحات } منهن { قانتات } مطيعات
لأزواجهن { حافظات لِّلْغَيْبِ } أي لفروجهن وغيرها في غيبة أزواجهن { بِمَا
حَفِظَ } لهنّ { الله } حيث أوصى عليهنّ الأزواج { واللاتى تَخَافُونَ
نُشُوزَهُنَّ } عصيانهنّ لكم بأن ظهرت أماراته { فَعِظُوهُنَّ } فخوّفوهنّ الله {
واهجروهن فِى المضاجع } اعتزلوا إلى فراش آخر إن أظهرن النشوز { واضربوهن } ضرباً
غير مبرِّح إن لم يرجعن بالهجران { فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ } فيما يراد منهنّ { فَلاَ
تَبْغُواْ } تطلبوا { عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً } طريقاً إلى ضربهن ظلماً { إِنَّ الله
كَانَ عَلِيّاً كَبِيراً } فاحذروه أن يعاقبكم إن ظلمتموهنّ .
034. (Kaum
lelaki menjadi pemimpin) artinya mempunyai kekuasaan (terhadap kaum wanita) dan
berkewajiban mendidik dan membimbing mereka (oleh karena Allah telah melebihkan
sebagian kamu atas lainnya) yaitu kekuasaan dan sebagainya (dan juga karena
mereka telah menafkahkan) atas mereka (harta mereka. Maka wanita-wanita yang
saleh ialah yang taat) kepada suami mereka (lagi memelihara diri di balik
belakang)) artinya menjaga kehormatan mereka dan lain-lain sepeninggal suami
(karena Allah telah memelihara mereka) sebagaimana dipesankan-Nya kepada pihak
suami itu. (Dan wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyus) artinya
pembangkangan mereka terhadap kamu misalnya dengan adanya ciri-ciri atau
gejala-gejalanya (maka nasihatilah mereka itu) dan ingatkan supaya mereka takut
kepada Allah (dan berpisahlah dengan mereka di atas tempat tidur) maksudnya
memisahkan kamu tidur ke ranjang lain jika mereka memperlihatkan pembangkangan
(dan pukullah mereka) yakni pukullah yang tidak melukai jika mereka masih belum
sadar (kemudian jika mereka telah menaatimu) mengenai apa yang kamu kehendaki
(maka janganlah kamu mencari gara-gara atas mereka) maksudnya mencari-cari
jalan untuk memukul mereka secara aniaya. (Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar) karena itu takutlah kamu akan hukuman-Nya jika kamu menganiaya
mereka.
{ وَإِنْ خِفْتُمْ }
علمتم { شِقَاق } خلاف { بَيْنِهما } بين الزوجين والإضافة للاتساع أي شقاقاً
بينهما { فابعثوا } إليهما برضاهما { حُكْمًا } رجلاً عدلاً { مِّنْ أَهْلِهِ }
أقاربه { وَحَكَماً مّنْ أَهْلِهَآ } ويوكل الزوج حكَمَه في طلاقِ وقبول عوض عليه
وتوكل هي حكمها في الاختلاع فيجتهدان ويأمران الظالم بالرجوع أو يُفَرِّقانِ إن
رأياه . قال تعالى : { إِن يُرِيدآ } أي الحكَمان { إصلاحا يُوَفّقِ الله
بَيْنَهُمَآ } بين الزوجين أي يقدّرهما على ما هو الطاعة من إصلاح أو فراق { إِنَّ
الله كَانَ عَلِيماً } بكل شيء { خَبِيراً } بالبواطن كالظواهر .
035. (Dan jika
kamu khawatir timbulnya persengketaan di antara keduanya) maksudnya di antara
suami dengan istri terjadi pertengkaran (maka utuslah) kepada mereka atas
kerelaan kedua belah pihak (seorang penengah) yakni seorang laki-laki yang adil
(dari keluarga laki-laki) atau kaum kerabatnya (dan seorang penengah dari
keluarga wanita) yang masing-masingnya mewakili pihak suami tentang putusannya
untuk menjatuhkan talak atau menerima khuluk/tebusan dari pihak istri dalam
putusannya untuk menyetujui khuluk. Kedua mereka akan berusaha sungguh-sungguh
dan menyuruh pihak yang aniaya supaya sadar dan kembali, atau kalau dianggap
perlu buat memisahkan antara suami istri itu. Firman-Nya: (jika mereka berdua
bermaksud) maksudnya kedua penengah itu (mengadakan perbaikan, niscaya Allah
memberikan taufik kepada mereka) artinya suami istri sehingga ditakdirkan-Nyalah
mana-mana yang sesuai untuk keduanya, apakah perbaikan ataukah perceraian.
(Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) segala sesuatu (lagi Maha Mengenali) yang
batin seperti halnya yang lahir.
{ واعبدوا الله }
وحِّدوه { وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً و } أحسنوا { بالوالدين إحسانا } برًّا
ولينَ جانب { وَبِذِى القربى } القرابة { واليتامى والمساكين والجار ذِى القربى }
القريب منك في الجوار أو النسب { والجار الجنب } البعيد عنك في الجوار أو النسب {
والصاحب بالجنب } الرفيق في سفر أو صناعة ، وقيل الزوجة { وابن السبيل } المنقطع
في سفره { وَمَا مَلَكَتْ أيمانكم } من الأرقاء { إِنَّ الله لاَ يُحِبُّ مَن
كَانَ مُخْتَالاً } متكبرا { فَخُوراً } على الناس بما أوتي .
036. (Sembahlah
olehmu Allah) dengan mengesakan-Nya (dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
suatu pun juga.) (Dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak) dengan berbakti
dan bersikap lemah lembut (kepada karib kerabat) atau kaum keluarga (anak-anak
yatim, orang-orang miskin, tetangga yang karib) artinya yang dekat kepadamu
dalam bertetangga atau dalam pertalian darah (dan kepada tetangga yang jauh)
artinya yang jauh daripadamu dalam kehidupan bertetangga atau dalam pertalian
darah (dan teman sejawat) teman seperjalanan atau satu profesi bahkan ada pula
yang mengatakan istri (ibnu sabil) yaitu yang kehabisan biaya dalam
perjalanannya (dan apa-apa yang kamu miliki) di antara hamba sahaya.
(Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong) atau takabur
(membanggakan diri) terhadap manusia dengan kekayaannya.
{ الذين } مبتدأ {
يَبْخَلُونَ } بما يجب عليهم { وَيَأْمُرُونَ الناس بالبخل } به { وَيَكْتُمُونَ
مَا ءاتاهم الله مِن فَضْلِهِ } من العلم والمال وهم اليهود وخبر المبتدأ ( لهم
وعيد شديد ) { وَأَعْتَدْنَا للكافرين } بذلك وبغيره { عَذَاباً مُّهِيناً } ذا
إهانة .
037.
(Orang-orang yang) menjadi mubtada (kikir) mengeluarkan apa yang wajib mereka
keluarkan (dan menyuruh manusia supaya kikir pula) dengannya (serta
menyembunyikan karunia yang telah diberikan Allah kepada mereka) berupa ilmu
maupun harta, dan mereka ini ialah orang-orang Yahudi sedangkan yang menjadi
khabar mubtadanya ialah: bagi mereka ancaman dahsyat (dan Kami sediakan bagi
orang-orang yang kafir) terhadap hal itu dan hal-hal lainnya (siksa yang
menghinakan)
{ والذين } عطف على (
الذين ) قبله { يُنْفِقُونَ أموالهم رِئَاء الناس } مرائين لهم { وَلاَ
يُؤْمِنُونَ بالله وَلاَ باليوم الأخر } كالمنافقين وأهل مكة { وَمَن يَكُنِ
الشيطان لَهُ قَرِيناً } صاحباً يعمل بأمره كهؤلاء { فَسَاءَ } بئس { قَرِيناً }
هو .
038. (Dan
orang-orang yang) diathafkan kepada orang-orang yang sebelumnya (menafkahkan
harta mereka karena riya kepada manusia) artinya karena mereka ingin dipuji
(dan mereka tidak beriman kepada Allah dan tidak pula kepada hari akhir)
misalnya orang-orang munafik dan kafir Mekah. (Barangsiapa yang menjadi sejawat
setan) artinya temannya, maka ia akan mengikuti perintahnya dan akan melakukan
seperti apa yang dilakukannya (maka setan itu adalah teman yang
seburuk-buruknya).
{ وَمَاذَا عَلَيْهِمْ
لَوْ ءَامَنُواْ بالله واليوم الأخر وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقَهُمُ الله } أي :
أيُّ ضررٍ عليهم في ذلك؟ والاستفهام للإنكار و ( لو ) مصدرية أي لا ضرر فيه وَإنما
الضرر فيما هم عليه { وَكَانَ الله بِهِم عَلِيماً } فيجازيهم بما عملوا .
039. (Apa
salahnya bagi mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari yang akhir serta
menafkahkan sebagian rezeki yang diberikan Allah kepada mereka) artinya apa
bencana dan kerugiannya bagi mereka? Pertanyaan ini berarti sanggahan,
sedangkan 'lau' mashdariah, artinya tak ada mudaratnya di sana itu, hanya
kondisi di mana mereka berada itulah yang membawa mudarat atau bencana. (Dan
Allah Maha Mengetahui keadaan mereka) sehingga akan dibalas-Nya apa yang mereka
lakukan.
{ إِنَّ الله لاَ يَظْلِمُ } أحداً {
مِثْقَالَ } وزن { ذَرَّةٍ } أصغر نملة بأن ينقصها من حسناته أو يزيدها في سيئاته
{ وَإِن تَكُ } الذرّة { حَسَنَةً } من مؤمن وفي قراءة بالرفع ف «كان» تامة {
يضاعفها } من عشر إلى أكثر من سبعمائة وفي قراءة «يُضَعِّفْهَا» بالتشديد {
وَيُؤْتِ مِن لَّدُنْهُ } من عنده مع المضاعفة { أَجْراً عَظِيماً } لا يقدّره أحد
.
040.
(Sesungguhnya Allah tidak menganiaya) seorang pun (walau sebesar zarrah)
artinya sebesar semut yang paling kecil, misalnya dengan mengurangi
kebaikan-kebaikannya atau menambah kejahatan-kejahatannya (dan sekiranya ada
kebaikan sebesar zarrah) dari seorang mukmin; menurut satu qiraat dengan baris
di depan sehingga merupakan tammah (niscaya Allah akan melipatgandakannya) dari
10 sampai lebih dari 700 kali lipat. Menurut satu qiraat tanpa tasydid sehingga
menjadi yudhaa`ifuha (dan mendatangkan dari sisi-Nya) di samping ganjaran yang
berlipat ganda itu (pahala yang besar) tak dapat diperkirakan oleh seorang pun
juga.
{ فَكَيْفَ } حال
الكفار { إِذَا جِئْنَا مِن كُلّ أمَّةٍ بِشَهِيدٍ } يشهد عليها بعملها وهو نبيها
{ وَجِئْنَا بِكَ } يا محمد { على هَؤُلاء شَهِيداً } .
041. (Maka
bagaimanakah) keadaan orang-orang kafir nanti (jika Kami datangkan dari setiap
umat seorang saksi) yakni nabi mereka masing-masing yang menyaksikan amal
perbuatan mereka (dan Kami datangkan kamu) hai Muhammad (sebagai saksi atas
mereka itu) yakni umatmu.
{ يَوْمَئِذٍ } يوم
المجيء { يَوَدُّ الذين كَفَرُواْ وَعَصَوُاْ الرسول لَوْ } أي أن { تسوى }
بالبناء للمفعول والفاعل مع حذف إحدى التاءين في الأصل ومع إدغامها في السين أي
تتسوّى { بِهِمُ الارض } بأن يكونوا ترابا مثلها لعظم هوله كما في آية أخرى {
وَيَقُولُ الكافر الكافر ياليتنى كُنتُ ترابا } [ 40 : 78 ] { وَلاَ يَكْتُمُونَ
الله حَدِيثاً } عما عملوه وفي وقت آخر يكتمونه ويقولون { والله رَبّنَا مَا
كُنَّا مُشْرِكِينَ } [ 23 : 6 ] .
042. (Di hari
itu) yakni hari kedatangannya (orang-orang kafir dan yang mendurhakai Rasul
menginginkan agar) seandainya (mereka disamaratakan dengan tanah) tusawwaa
dalam bentuk pasif dan ada pula yang membacanya dalam bentuk aktif dengan
menghilangkan salah satu dari ta-nya pada asal lalu mengidgamkannya pada sin
artinya dari tustawa sedangkan maksudnya ialah mereka ingin agar menjadi tanah
karena mereka tercekam rasa takut yang hebat sebagaimana tersebut pada ayat
lain, "Dan orang kafir berkata, 'Wahai kiranya nasib, kenapa daku tidak
menjadi tanah saja!' (dan mereka tidak dapat menyembunyikan kepada Allah suatu
peristiwa pun) mengenai apa yang mereka kerjakan." Tetapi pada kali yang
lain mereka masih mencoba-coba juga untuk menyembunyikan sebagaimana tersebut
dalam Alquran, "Dan mereka berkata, 'Demi Allah Tuhan kami, tidaklah kami
mempersekutukan-Mu.'"
{ ياأيها الذين
ءامَنُواْ لاَ تَقْرَبُواْ الصلاة } أي لا تُصَلُّوا { وَأَنتُمْ سكارى } من
الشراب لأن سبب نزولها صلاة جماعة في حال السكر { حتى تَعْلَمُواْ مَا تَقُولُونَ
} بأن تَصْحُوا { وَلاَ جُنُباً } بإيلاج أو إنزال ونصبه على الحال وهو يطلق على
المفرد وغيره { إِلاَّ عَابِرِى } مجتازي { سَبِيلٍ } طريق أي مسافرين { حتى
تَغْتَسِلُواْ } فلكم أن تصلوا واستثناء المسافر لأنّ له حكماً آخر سيأتي وقيل
المراد النهي عن قربان مواضع الصلاة أي المساجد إلا عبورها من غير مكث { وَإِنْ
كُنتُم مرضى } مرضاً يضرّه الماء { أَوْ على سَفَرٍ } أي مسافرين وأنتم جنب أو
مُحْدِثُونَ { أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مّنْكُمْ مّن الغائط } هو المكان المعدّ لقضاء
الحاجة أي أحدث { أَوْ لامستم النساء } وفي قراءة ( لمستم ) بلا ألف وكلاهما بمعنى
اللمس وهو الجس باليد قاله ابن عمر وعليه الشافعي وأُلحِقَ به الجَسُ بباقي البشرة
وعن ابن عباس : هو الجماع { فَلَمْ تَجِدُواْ مَاءً } تتطهرون به للصلاة بعد الطلب
والتفتيش وهو راجع إلى ما عدا المرضى { فَتَيَمَّمُواْ } اقصدوا بعد دخول الوقت {
صَعِيداً طَيّباً } تراباً طاهراً فاضربوا به ضربتين { فامسحوا بِوُجُوهِكُمْ
وَأَيْدِيَكُمْ } مع المرفقين منه و «مسح» يتعدّى بنفسه وبالحرف { إِنَّ الله
كَانَ عَفُوّاً غَفُوراً } .
043. (Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu dekati salat) artinya janganlah salat
(sedangkan kamu dalam keadaan mabuk) disebabkan minum-minuman keras. Asbabun
nuzulnya ialah orang-orang salat berjemaah dalam keadaan mabuk (sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan) artinya sadar dan sehat kembali (dan tidak pula
dalam keadaan junub) disebabkan bersetubuh atau keluar mani. Ia manshub
disebabkan menjadi hal dan dipakai baik buat tunggal maupun buat jamak (kecuali
sekadar melewati jalan) artinya selagi musafir atau dalam perjalanan (hingga
kamu mandi lebih dulu) barulah kamu boleh melakukan salat itu. Dikecualikannya
musafir boleh melakukan salat itu ialah karena baginya ada hukum lain yang akan
dibicarakan nanti. Dan ada pula yang mengatakan bahwa yang dimaksud ialah
larangan terhadap mendekati tempat-tempat salat atau mesjid, kecuali sekadar
melewatinya saja tanpa mendiaminya. (Dan jika kamu sakit) yakni mengidap
penyakit yang bertambah parah jika kena air (atau dalam perjalanan) artinya
dalam bepergian sedangkan kamu dalam keadaan junub atau berhadas besar (atau
seseorang di antaramu datang dari tempat buang air) yakni tempat yang
disediakan untuk buang hajat artinya ia berhadas (atau kamu telah menyentuh
perempuan) menurut satu qiraat lamastum itu tanpa alif, dan keduanya yaitu baik
pakai alif atau tidak, artinya ialah menyentuh yakni meraba dengan tangan. Hal
ini dinyatakan oleh Ibnu Umar, juga merupakan pendapat Syafii. Dan dikaitkan
dengannya meraba dengan kulit lainnya, sedangkan dari Ibnu Abbas diberitakan
bahwa maksudnya ialah jimak atau bersetubuh (kemudian kamu tidak mendapat air)
untuk bersuci buat salat yakni setelah berusaha menyelidiki dan mencari. Dan
ini tentu mengenai selain orang yang dalam keadaan sakit (maka bertayamumlah
kamu) artinya ambillah setelah masuknya waktu salat (tanah yang baik) maksudnya
yang suci, lalu pukullah dengan telapak tanganmu dua kali pukulan (maka sapulah
muka dan tanganmu) berikut dua sikumu. Mengenai masaha atau menyapu, maka
kata-kata itu transitif dengan sendirinya atau dengan memakai huruf.
(Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun).
{ أَلَمْ تَرَ إِلَى
الذين أُوتُواْ نَصِيبًا } حظًّا { مّنَ الكتاب } وهم اليهود { يَشْتَرُونَ
الضلالة } بالهدى { وَيُرِيدُونَ أَن تَضِلُّواْ السبيل } تخطئوا الطريق الحق
لتكونوا مثلهم .
044. (Tidakkah
kamu lihat orang-orang yang diberi bagian dari Alkitab) yakni orang-orang
Yahudi (mereka membeli kesesatan) dengan petunjuk (dan menginginkan agar kamu
sesat jalan) atau menempuh jalan yang tidak benar agar bernasib seperti mereka
pula.
{ والله أَعْلَمُ
بِأَعْدَائِكُمْ } منكم فيخبركم بهم لتجتنبوهم { وكفى بالله وَلِيّاً } حافظاً لكم
منهم { وكفى بالله نَصِيراً } مانعاً لكم من كيدهم .
045. (Dan Allah
lebih mengetahui tentang musuh-musuhmu) daripada kamu maka diberitakan-Nya
kepada kamu keadaan mereka agar kamu tetap waspada (dan cukuplah Allah sebagai
pelindung) atau pemeliharamu terhadap mereka (dan cukuplah Allah sebagai
penolongmu) terhadap tipu daya mereka.
{ مّنَ الذين هَادُواْ
} قوم { يُحَرّفُونَ } يغيِّرون { الكلم } الذي أنزل الله في التوراة من نعت محمد
صلى الله عليه وسلم { عَن مواضعه } التي وضع عليها { وَيَقُولُونَ } للنبيّ صلى
الله عليه وسلم إذا أمرهم بشيء { سَمِعْنَا } قولك { وَعَصَيْنَا } أمرك { واسمع
غَيْرَ مُسْمَعٍ } حال بمعنى الدعاء أي ( لا سمعت ) { وَ } يقولون له { راعنا }
وقد نهي عن خطابه بها وهي كلمة سب بلغتهم { لَيّاً } تحريفاً { بِأَلْسِنَتِهِمْ
وَطَعْناً } قدحاً { فِى الدين } الإسلام { وَلَوْ أَنَّهُمْ قَالُواْ سَمِعْنَا
وَأَطَعْنَا } بدل و ( عصينا ) { واسمع } فقط { وانظرنا } انظرْ إلينا بدل ( راعنا
) { لَكَانَ خَيْراً لَّهُمْ } مما قالوه { وَأَقْوَمَ } أعدل منه { وَلَكِن
لَّعَنَهُمُ الله } أبعدهم عن رحمته { بِكُفْرِهِمْ فَلاَ يُؤْمِنُونَ إِلاَّ
قَلِيلاً } منهم كعبد الله بن سلام وأصحابه .
046. (Di antara
orang-orang Yahudi) ada suatu kaum (mereka mengubah perkataan-perkataan) yakni
yang diturunkan Allah dalam Taurat berupa tanda-tanda dan sifat-sifat Nabi
Muhammad saw. (dari tempat-tempatnya) semula (dan kata mereka) kepada Nabi saw.
bila beliau menitahkan mereka mengerjakan sesuatu: ("Kami dengar) ucapanmu
(dan kami langgar.") perintahmu (dan dengarlah padahal tidak ada yang akan
didengar) menjadi hal yang berarti doa; artinya semoga saya tidak mendengarnya.
(Dan) kata mereka pula kepadanya ("Ra`ina.") padahal mereka telah
dilarang mengucapkannya karena dalam bahasa mereka kata-kata itu berarti makian
(dengan memutar-mutar lidah mereka dan mencela) menjelekkan (agama) Islam.
(Sekiranya mereka mengatakan, "Kami dengar dan kami turut) sebagai ganti
dari 'kami langgar' (dan dengarlah) saja (dan perhatikanlah kami") yaitu
unzhurnaa sebagai ganti dari raa`inaa (tentulah itu lebih baik bagi mereka)
daripada apa yang mereka ucapkan tadi (dan lebih tepat) lebih adil daripadanya.
(Akan tetapi Allah mengutuk mereka) artinya menjauhkan mereka dari rahmat-Nya
(disebabkan kekafiran mereka sehingga mereka tidaklah beriman selain hanya segelintir
saja) misalnya Abdullah bin Salam dan para sahabatnya.
{ ياأيها الذين
أُوتُواْ الكتاب ءَامِنُواْ بِمَا نَزَّلْنَا } من القرآن { مُصَدِّقاً لّمَا
مَعَكُمْ } من التوراة { مّن قَبْلِ أَن نَّطْمِسَ وُجُوهاً } نمحو ما فيها من
العين والأنف والحاجب { فَنَرُدَّهَا على أدبارها } فنجعلها كالأقفاء لوحاً واحداً
{ أَوْ نَلْعَنَهُمْ } نمسخهم قردة { كَمَا لَعَنَّا } مسخنا { أصحاب السبت } منهم
{ وَكَانَ أَمْرُ الله } قضاؤه { مَفْعُولاً } ولما نزلت أسلم عبد الله بن سلام
فقيل كان وعيداً بشرط فلما أسلم بعضهم رُفع وَقيل يكون طمسٌ ومسخٌ قبل قيام الساعة
.
047. (Hai
orang-orang yang diberi Alkitab! Berimanlah kamu kepada apa-apa yang telah Kami
turunkan) berupa Alquran (yang membenarkan apa yang berada padamu) yakni Taurat
(sebelum Kami mengubah mukamu) dengan membuang mata, hidung dan alis yang
terdapat padanya (lalu Kami putarkan ke belakang) sehingga menjadi rata dengan
tengkuknya (atau Kami kutuk mereka) dengan menjadikan mereka sebagai kera
(sebagaimana Kami telah mengutuk) menyerapah (pendurhaka-pendurhaka di hari Sabtu)
di antara mereka (dan urusan Allah) maksudnya ketetapan-Nya (pasti berlaku).
Tatkala ayat ini turun, maka masuk Islamlah Abdullah bin Salam. Maka ada yang
mengatakan bahwa ini merupakan ancaman dengan suatu syarat karena setelah
sebagian mereka masuk Islam, maka hukuman itu dibatalkan. Dan ada pula yang
mengatakan bahwa baik perubahan wajah dan penjelmaan menjadi kera itu akan
dilakukan sebelum terjadinya kiamat.
{ إِنَّ الله لاَ
يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ } أي الإشراك { بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ } سوى { ذلك } من
الذنوب { لِمَن يَشَاءُ } المغفرة له بأن يدخله الجنة بلا عذاب وَمن شاء عذبه من
المؤمنين بذنوبه ثم يدخله الجنة { وَمَن يُشْرِكْ بالله فَقَدِ افترى إِثْماً }
ذنباً { عَظِيماً } كبيراً .
048.
(Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni bila Dia dipersekutukan) artinya
tidak akan mengampuni dosa mempersekutukan-Nya (dan Dia akan mengampuni selain
dari demikian) di antara dosa-dosa (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) beroleh
ampunan, sehingga dimasukkan-Nya ke dalam surga tanpa disentuh oleh siksa.
Sebaliknya akan disiksa-Nya lebih dulu orang-orang mukmin yang dikehendaki-Nya
karena dosa-dosa mereka, dan setelah itu barulah dimasukkan-Nya ke dalam surga.
(Siapa mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya ia telah berbuat dosa yang
besar).
{ أَلَمْ تَرَ إِلَى الذين
يُزَكُّونَ أَنفُسَهُمْ } وهم اليهود حيث قالوا : { نَحْنُ أبناؤا الله وأحباؤه }
[ 5 : 18 ] أي ليس الأمر بتزكيتهم أنفسهم { بَلِ الله يُزَكّى } يطهِّر { مَن
يَشَآء } بالإيمان { وَلاَ يُظْلَمُونَ } ينقصون من أعمالهم { فَتِيلاً } قدر قشرة
النواة .
049. (Tidakkah
kamu perhatikan orang-orang yang membersih-bersihkan diri mereka itu) yakni
orang-orang Yahudi yang mengatakan bahwa mereka itu anak-anak Allah dan
kekasih-kekasih-Nya. Jadi persoalannya kebaikan itu bukanlah dengan
membersih-bersihkan diri (tetapi Allah membersihkan) artinya menyucikan (siapa
yang dikehendaki-Nya) dengan keimanan (sedangkan mereka tidak dianiaya) atau
dikurangi amalan mereka (sedikit pun) walau sebesar kulit buah kurma sekalipun.
{ انظُرْ } متعجباً {
كَيفَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الكَذِبَ } بذلك { وكفى بِهِ إِثْماً مُّبِيناً }
بيِّناً . ونزل في كعب بن الأشرف ونحوه من علماء اليهود لما قدموا مكة وشاهدوا
قتلى بدر وحرّضوا المشركين على الأخذ بثأرهم ومحاربة النبي صلى الله عليه وسلم
050.
(Perhatikanlah) menunjukkan keheranan (betapa mereka mengada-adakan kedustaan
terhadap Allah) mengenai hal itu (dan cukuplah itu menjadi dosa yang nyata)
bagi mereka. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Kaab bin Asyraf dan
lain-lainnya dari kalangan ulama Yahudi, yaitu ketika mereka tiba di Mekah dan
menyaksikan orang-orang musyrikin yang terbunuh dalam perang Badar, maka mereka
membakar kaum musyrikin untuk membalas dendam atas kekalahan ini dan memerangi
Nabi saw.:
{ أَلَمْ تَرَ إِلَى
الذين أُوتُواْ نَصِيباً مّنَ الكتاب يُؤْمِنُونَ بالجبت والطاغوت } صنمان لقريش {
وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ } أبي سفيان وأصحابه حين قالوا لهم : أنحن أهدى
سبيلاً ونحن ولاة البيت نسقي الحاج ونقري الضيف ونفك العاني ونفعل - . . . . أم
محمد صلى الله عليه وسلم ؟ وقد خالف دين آبائه وقطع الرحم وفارق الحرم؟ { هَؤُلاء
} أي أنتم { أهدى مِنَ الَّذِينَ ءَامَنُواْ سَبِيلاً } أقْوَم طريقا .
051. (Tidakkah
kamu perhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Alkitab, mereka percaya
kepada jibt dan tagut) nama dua berhala Quraisy (dan mengatakan kepada
orang-orang kafir) yaitu Abu Sofyan dan sahabat-sahabatnya ketika mereka
menanyakan kepada orang-orang Yahudi itu siapakah yang lebih benar jalannya,
apakah mereka sebagai penguasa Kakbah, pelayan makan-minum jemaah haji dan
pembantunya orang yang berada dalam kesukaran ataukah Muhammad, yakni orang
yang telah menyalahi agama nenek moyangnya, memutuskan tali silaturahmi dan
meninggalkan tanah suci? (bahwa mereka itu) maksudnya kamu hai orang-orang
Quraisy (lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman) artinya lebih
lurus jalan yang kamu tempuh daripada mereka.
{ أُوْلَئِكَ الذين
لَعَنَهُمُ الله وَمَن يَلْعَنِ الله فَلَن تَجِدَ لَهُ نَصِيراً } مانعاً من
عذابه .
052. (Mereka
itulah orang-orang yang dikutuk oleh Allah dan siapa yang dikutuk) oleh (Allah,
maka kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolongnya) yang akan
melindunginya dari azab siksa-Nya.
{ أَمْ } بل أ { لَهُمْ
نَصِيبٌ مّنَ الملك } أي ليس لهم شيء منه ولو كان { فَإِذاً لاَّ يُؤْتُونَ الناس
نَقِيراً } أي شيئاً تافهاً قدر النقرة في ظهر النواة لفرط بخلهم .
053. (Ataukah
mereka ada mempunyai bagian kerajaan) maksudnya mereka tidak mempunyai sedikit
pun daripadanya, dan walaupun ada (hingga bila demikian, maka tidak secuil pun
yang akan mereka berikan kepada manusia) naqiira: sesuatu yang tak ada
harganya, sebesar patukan burung kecil di atas biji, dan sikap mereka itu ialah
karena amat bakhil atau kikirnya.
{ أَمْ } بل {
يَحْسُدُونَ الناس } أي النبي صلى الله عليه وسلم { على مَا ءاتاهم الله مِن
فَضْلِهِ } النبوّة وكثرة النساء ، أي يتمنون زواله عنه ويقولون لو كان نبيا
لاشتغل عن النساء { فَقَدْ ءَاتَيْنَا ءَالَ إبراهيم } جدّه كموسى وداود وسليمان {
الكتاب والحكمة } والنبوّة { وءاتيناهم مُلْكاً عَظيماً } فكان لداود تسع وتسعون
امرأة ولسليمان ألف ما بين حُرَّةٍ وسُرِّية
054. (Atau)
apakah (mereka dengki kepada manusia) maksudnya kepada Nabi saw. (atas karunia
yang telah diberikan Allah kepada mereka itu) berupa kenabian dan banyaknya
istri? Artinya mereka mengangankan lenyapnya nikmat itu daripadanya dan
mengatakan, "Sekiranya ia nabi, tentulah ia tidak akan menghiraukan banyak
istri itu!" (Sungguh, Kami telah memberikan kepada keluarga Ibrahim) nenek
moyang mereka seperti Musa, Daud dan Sulaiman (Kitab dan hikmah) serta nubuwah
(dan telah Kami berikan kepada mereka kerajaan yang besar) Daud mempunyai 99
orang istri, sedangkan Sulaiman seribu orang wanita, campuran dari orang
merdeka dan hamba sahaya.
{ فَمِنْهُمْ مَّنْ
ءَامَنَ بِهِ } بمحمد صلى الله عليه وسلم { وَمِنْهُمْ مَّن صَدَّ } أعرض { عَنْهُ
} فلم يؤمن { وكفى بِجَهَنَّمَ سَعِيراً } عذابا لمن لا يؤمن .
055. (Maka di
antara mereka ada yang beriman kepadanya) yakni kepada Nabi Muhammad saw. (dan
di antara mereka ada yang berpaling daripadanya) hingga ia tak mau beriman (dan
cukuplah kiranya Jahanam itu sebagai api yang menyala-nyala) untuk membakar
orang yang tidak beriman itu.
{ إِنَّ الذين
كَفَرُواْ بئاياتنا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ } ندخلهم { نَارًا } يحترقون فيها {
كُلَّمَا نَضِجَتْ } احترقت { جُلُودُهُمْ بدلناهم جُلُوداً غَيْرَهَا } بأن تعاد
إلى حالها الأوّل غير محترقة { لِيَذُوقُواْ العذاب } ليقاسموا شدّته { إِنَّ الله
كَانَ عَزِيزاً } لا يعجزه شيء { حَكِيماً } في خلقه .
056.
(Sesungguhnya orang-orang yang kafir akan ayat-ayat Kami akan Kami masukkan
mereka ke dalam neraka) mereka akan terbakar hangus (setiap matang) atau
menjadi hangus (kulit mereka itu Kami ganti dengan kulit lainnya) yakni dengan
mengembalikannya kepada keadaannya sebelum matang atau hangus itu (supaya
mereka merasakan azab) dan menderita kepedihannya. (Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa) dalam segala penciptaan-Nya.
{ والذين ءامَنُواْ
وَعَمِلُواْ الصالحات سَنُدْخِلُهُمْ جنات تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الأنهار خالدين
فِيهَا أَبَداً لَّهُمْ فِيهَا أزواج مُّطَهَّرَةٌ } من الحيض وكلِّ قذر {
وَنُدْخِلُهُمْ ظِلاًّ ظَلِيلاً } دائما لا تنسخه شمس وهو ظل الجنة .
057. (Dan
orang-orang yang beriman dan beramal saleh kelak akan Kami masukkan mereka ke
dalam surga yang di bawahnya mengalir anak-anak sungai; kekal mereka di sana
untuk selama-lamanya. Mereka di dalamnya mempunyai istri-istri yang suci) dari
haid dan dari segala kotoran (dan Kami masukkan mereka ke tempat yang senantiasa
teduh berkepanjangan) artinya tidak diganggu oleh sinar matahari yang tiada
lain dari naungan surga.
{ إِنَّ الله
يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأمانات } أي ما اؤتمَن عليه من الحقوق { إِلَى
أَهْلِهَا } نزلت لما أخذ عليّ رضي الله عنه مفتاح الكعبة من عثمان بن طلحة الحجبي
سادنها قسراً لما قدم النبي صلى الله عليه وسلم مكة عام الفتح ومنعه وقال لو علمت
أنه رسول الله لم أمنعه فأمر رسول الله صلى الله عليه وسلم بردِّه إليه وقال ( هاك
خالدة تَالدة ) فعجب من ذلك فقرأ له علي الآية فأسلم وأعطاه عند موته لأخيه ( شيبة
) فبقي في ولده ، والآية وإن وردت على سبب خاص فعمومها معتبر بقرينة الجمع {
وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ الناس } يأمركم { أَن تَحْكُمُواْ بالعدل إِنَّ الله
نِعِمَّا } فيه إدغام ميم «نِعْمَ» في «ما» النكرة الموصوفة أي ( نعم شيئاً ) {
يَعِظُكُمْ بِهِ } تأدية الأمانة والحكم بالعدل { إِنَّ الله كَانَ سَمِيعاً } لما
يقال { بَصِيراً } بما يفعل .
058.
(Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat) artinya
kewajiban-kewajiban yang dipercayakan dari seseorang (kepada yang berhak
menerimanya) ayat ini turun ketika Ali r.a. hendak mengambil kunci Kakbah dari
Usman bin Thalhah Al-Hajabi penjaganya secara paksa yakni ketika Nabi saw.
datang ke Mekah pada tahun pembebasan. Usman ketika itu tidak mau memberikannya
lalu katanya, "Seandainya saya tahu bahwa ia Rasulullah tentulah saya
tidak akan menghalanginya." Maka Rasulullah saw. pun menyuruh
mengembalikan kunci itu padanya seraya bersabda, "Terimalah ini untuk
selama-lamanya tiada putus-putusnya!" Usman merasa heran atas hal itu lalu
dibacakannya ayat tersebut sehingga Usman pun masuk Islamlah. Ketika akan
meninggal kunci itu diserahkan kepada saudaranya Syaibah lalu tinggal pada
anaknya. Ayat ini walaupun datang dengan sebab khusus tetapi umumnya berlaku
disebabkan persamaan di antaranya (dan apabila kamu mengadili di antara
manusia) maka Allah menitahkanmu (agar menetapkan hukum dengan adil.
Sesungguhnya Allah amat baik sekali) pada ni`immaa diidgamkan mim kepada ma,
yakni nakirah maushufah artinya ni`ma syaian atau sesuatu yang amat baik
(nasihat yang diberikan-Nya kepadamu) yakni menyampaikan amanat dan menjatuhkan
putusan secara adil. (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar) akan semua perkataan
(lagi Maha Melihat) segala perbuatan.
{ ياأيها الذين
ءَامَنُواْ أَطِيعُواْ الله وَأَطِيعُواْ الرسول وَأُوْلِى } وأصحاب { الأمر } أي
الولاة { مّنكُمْ } إذا أمروكم بطاعة الله ورسوله { فَإِن تَنَازَعْتُمْ } اختلفتم
{ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى الله } أي إلى كتابه { والرسول } مدة حياته وبعده
إلى سنته أي اكشفوا عليه منهما { إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بالله واليوم الأخر ذلك
} أي الرد إليهما { خَيْرٌ } لكم من التنازع والقول بالرأي { وَأَحْسَنُ
تَأْوِيلاً } مآلاً. ونزل لما اختصم يهودي ومنافق فدعا المنافق إلى كعب بن الأشرف
ليحكم بينهما ودعا اليهودي إلى النبي صلى الله عليه وسلم فأتياه فقضى لليهودي فلم
يرضَ المنافق وأتيا عمر فذكر له اليهودي ذلك فقال للمنافق أكذلك؟ فقال نعم فقتله
059. (Hai
orang-orang beriman! Taatlah kamu kepada Allah dan kepada rasul-Nya serta
pemegang-pemegang urusan) artinya para penguasa (di antaramu) yakni jika mereka
menyuruhmu agar menaati Allah dan Rasul-Nya. (Dan jika kamu berbeda pendapat)
atau bertikai paham (tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah)
maksudnya kepada kitab-Nya (dan kepada Rasul) sunah-sunahnya; artinya
selidikilah hal itu pada keduanya (yakni jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari akhir. Demikian itu) artinya mengembalikan pada keduanya (lebih
baik) bagi kamu daripada bertikai paham dan mengandalkan pendapat manusia (dan
merupakan rujukan yang sebaik-baiknya). Ayat berikut ini turun tatkala terjadi
sengketa di antara seorang Yahudi dengan seorang munafik. Orang munafik ini
meminta kepada Kaab bin Asyraf agar menjadi hakim di antara mereka sedangkan
Yahudi meminta kepada Nabi saw. lalu kedua orang yang bersengketa itu pun
datang kepada Nabi saw. yang memberikan kemenangan kepada orang Yahudi. Orang
munafik itu tidak rela menerimanya lalu mereka mendatangi Umar dan si Yahudi
pun menceritakan persoalannya. Kata Umar kepada si munafik, "Benarkah
demikian?" "Benar," jawabnya. Maka orang itu pun dibunuh oleh
Umar.
{ أَلَمْ تَرَ إِلَى
الذين يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ ءَامَنُواْ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن
قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحَاكَمُواْ إِلَى الطاغوت } الكثير الطغيان وهو كعب
بن الأشرف { وَقَدْ أُمِرُواْ أَن يَكْفُرُواْ بِهِ } ولا يوالوه { وَيُرِيدُ
الشيطان أَن يُضِلَّهُمْ ضلالا بَعِيداً } عن الحق .
060. (Tidakkah
kamu perhatikan orang-orang yang mengakui diri mereka telah beriman kepada apa
yang diturunkan kepadamu dan apa yang diturunkan sebelum kamu; mereka hendak
bertahkim kepada tagut) artinya orang yang banyak berbuat kedurhakaan, yaitu
Kaab bin Asyraf (padahal mereka sudah dititahkan untuk mengingkarinya) dan tak
akan memuliakan serta tidak mengangkatnya sebagai pemimpin. (Dan setan
bermaksud menyesatkan mereka dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya) yakni dari kebenaran.
{ وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ
تَعَالَوْاْ إلى مَا أَنزَلَ الله } في القرآن من الحكم { وَإِلَى الرسول } ليحكم
بينكم { رَأَيْتَ المنافقين يَصُدُّونَ } يعرضون { عَنكَ } إلى غيرك { صُدُوداً }
.
061. (Dan
apabila dikatakan kepada mereka, marilah kamu kembali kepada apa yang
diturunkan Allah) dalam Alquran berupa hukum-hukum (dan kepada rasul) agar
dapat mengadili kamu (maka kamu lihat orang-orang munafik berpaling daripadamu)
kepada yang lain (sejadi-jadinya.)
{ فَكَيْفَ } يصنعون {
إِذَا أصابتهم مُّصِيبَةٌ } عقوبة { بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ } من الكفر
والمعاصي أي أيقدرون على الإعراض والفرار منها؟ لا { ثُمَّ جَاءوكَ } معطوف على (
يصدّون ) { يَحْلِفُونَ بالله إِنْ } ما { أَرَدْنَا } بالمحاكمة إلى غيرك {
إِلاَّ إِحْسَاناً } صلحاً { وَتَوْفِيقاً } تأليفاً بين الخصمين بالتقريب في
الحكم دون الحمل على مُرِّ الحق .
062. (Maka
betapa jadinya) dan apa yang akan mereka perbuat (jika mereka ditimpa oleh
musibah) atau hukuman (disebabkan perbuatan tangan mereka) berupa
perbuatan-perbuatan maksiat dan kekafiran, apakah mereka mampu berpaling dan
melarikan diri daripadanya? Tentu saja tidak! (Kemudian mereka datang kepadamu)
diathafkan kepada yashudduuna (sambil bersumpah atas nama Allah, "Tidaklah
kami kehendaki) dengan bertahkim kepada orang lain (kecuali penyelesaian) atau
perdamaian (dan kerukunan) di antara dua pihak yang bermusuhan dengan
mengadakan pendekatan-pendekatan terhadap hukum dan bukan menyamarkan perkara
yang benar."
{ أُولَئِكَ الذين
يَعْلَمُ الله مَا فِى قُلُوبِهِمْ } من النفاق وكذبهم في عذرهم { فَأَعْرِضْ
عَنْهُمْ } بالصفح { وَعِظْهُمْ } خَوِّفْهُم اللهَ { وَقُل لَّهُمْ فِى } شأن {
أَنفُسِهِمْ قَوْلاً بَلِيغاً } مؤثراً فيهم أي ازجرهم ليرجعوا عن كفرهم .
063. (Mereka
itu adalah orang-orang yang diketahui Allah isi hati mereka) berupa kemunafikan
dan kedustaan mereka dalam mengajukan alasan (maka berpalinglah kamu dari
mereka) dengan memberi mereka maaf (dan berilah mereka nasihat) agar takut
kepada Allah (serta katakanlah kepada mereka tentang) keadaan (diri mereka
perkataan yang dalam) artinya yang berbekas dan mempengaruhi jiwa, termasuk
bantahan dan hardikan agar mereka kembali dari kekafiran.
{ وَمَا أَرْسَلْنَا
مِن رَّسُولٍ إلاَّ لِيُطَاعَ } فيما يأمر به ويحكم { بِإِذُنِ الله } بأمره لا
ليُعْصَى ويُخَالف { وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُواْ أَنفُسَهُمْ } بتحاكمهم إلى
الطاغوت { جاءُوك } تائبين { فاستغفروا الله واستغفر لَهُمُ الرسول } فيه التفات
عن الخطاب تفخيماً لشأنه { لَوَجَدُواْ الله تَوَّاباً } عليهم { رَّحِيماً } بهم
.
064. (Dan Kami
tidak mengutus seorang rasul kecuali untuk ditaati) segala yang diperintahkan
dan diputuskannya (dengan izin Allah) dengan perintah-Nya; jadi bukan untuk
ditentang atau didurhakai. (Dan sekiranya mereka ketika menganiaya kepada diri
mereka itu) dengan bertahkim kepada tagut (segera datang kepadamu) dengan
bertobat (lalu memohon ampun kepada Allah dan rasul pun memohonkan ampun untuk
mereka) di sini terdapat peralihan arah pembicaraan demi meninggikan
kedudukannya (tentulah akan mereka temui Allah Maha Penerima tobat) terhadap
mereka (lagi Maha Penyayang) kepada mereka.
{ فَلاَ وَرَبّكَ }
«لا» زائدة { لاَ يُؤْمِنُونَ حتى يُحَكّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ } اختلط { بَيْنَهُمْ
ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِى أَنفُسِهِمْ حَرَجاً } ضيقاً أو شكاً { مّمَّا قَضَيْتَ }
به { وَيُسَلّمُواْ } ينقادوا لحكمك { تَسْلِيماً } من غير معارضة .
065. (Maka demi
Tuhanmu) la menjadi tambahan (mereka tidaklah beriman sebelum menjadikanmu
sebagai hakim tentang urusan yang menjadi pertikaian) atau sengketa (di antara
mereka kemudian mereka tidak merasakan dalam hati mereka suatu keberatan) atau
keragu-raguan (tentang apa yang kamu putuskan dan mereka menerima) atau tunduk
kepada putusanmu itu (dengan sepenuhnya) tanpa bimbang atau ragu.