Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Surah ke-9.
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 73-129
{ ليس على الضعفاء } كالشيوخ { ولا على المرضى } كالعمي والزمنى {
ولا على الذين لا يجدون ما ينفقون } في الجهاد { حرج } إثم في التخلف عنه { إذا
نصحوا لله ورسوله } في حال قعودهم بعدم الإرجاف والتثبيط والطاعة { ما على
المحسنين } بذلك { من سبيل } طريق بالمؤاخذة { والله غفور } لهم { رحيم } بهم في
التوسعة في ذلك
091. (Tiada
dosa atas orang-orang yang lemah) yakni orang-orang jompo (atas orang-orang
yang sakit) seperti orang buta dan orang yang sakit parah yang tak
sembuh-sembuh (dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka
nafkahkan) untuk berjihad (apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan
Rasul-Nya) sewaktu ia tidak pergi berjihad, yaitu tidak menimbulkan kekacauan
dan rasa takut kepada orang-orang lain dan tetap menaati peraturan. (Tidak atas
orang-orang yang berbuat baik) yakni orang-orang yang melaksanakan hal tersebut
(jalan) alasan untuk menyalahkan mereka. (Dan Allah Maha Pengampun) kepada
mereka (lagi Maha Penyayang) kepada mereka di dalam memberikan kelonggaran
mengenai masalah tidak pergi berjihad ini.
{ ولا
على الذين إذا ما أتوك لتحملهم } معك إلى الغزو وهم سبعة من الأنصار وقيل بنو مقرن
{ قلت لا أجد ما أحملكم عليه } حال { تولوا } جواب إذا أي انصرفوا { وأعينهم تفيض
} تسيل { من } للبيان { الدمع حزنا } لأجل { أن لا يجدوا ما ينفقون } في الجهاد
092. (Dan tiada
pula dosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu supaya kamu
memberi mereka kendaraan) untuk berangkat berperang bersamamu; jumlah mereka
ada tujuh orang yang semuanya berasal dari kalangan sahabat Anshar. Akan tetapi
menurut pendapat lain dikatakan bahwa mereka semua berasal dari Bani Muqarrin
(lalu kamu berkata, "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawa
kalian.") jumlah ayat ini menjadi hal/kalimat keterangan (lalu mereka
kembali) lafadz ayat ini menjadi jawab dari kata idzaa, artinya mereka bubar
kembali ke rumah masing-masing (sedangkan mata mereka bercucuran) yakni
mengalirkan (berupa) lafadz min di sini mempunyai arti bayan/kata
penjelasan/kata penafsir (air mata karena kesedihan) lantaran mereka (tidak
memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan) untuk berjihad.
{ إنما
السبيل على الذين يستأذنونك } في التخلف { وهم أغنياء رضوا بأن يكونوا مع الخوالف
وطبع الله على قلوبهم فهم لا يعلمون } تقدم مثله
093.
(Sesungguhnya jalan untuk menyalahkan itu hanyalah terhadap orang-orang yang
meminta izin kepadamu) untuk tidak ikut berangkat berjihad (padahal mereka itu
orang-orang kaya. Mereka rela berada bersama-sama orang-orang yang tidak ikut
berperang dan Allah telah mengunci mati hati mereka, maka mereka tidak
mengetahui) akibat perbuatan mereka.
{
يعتذرون إليكم } في التخلف { إذا رجعتم إليهم } من الغزو { قل } لهم { لا تعتذروا
لن نؤمن لكم } نصدقكم { قد نبأنا الله من أخباركم } أي أخبرنا بأحوالكم { وسيرى
الله عملكم ورسوله ثم تردون } بالبعث { إلى عالم الغيب والشهادة } أي الله {
فينبئكم بما كنتم تعملون } فيجازيكم عليه
094. (Mereka
mengemukakan uzurnya kepada kalian) untuk tidak pergi berperang (apabila kalian
telah kembali kepada mereka) dari medan perang (Katakanlah) kepada mereka
("Janganlah kalian mengemukakan uzur, kami tidak percaya lagi kepada
kalian) kami sudah tidak mempercayai lagi kalian (karena sesungguhnya Allah
telah memberitahukan kepada kami di antara berita-berita rahasia kalian) Allah
telah memberitahukan kepada kami tentang hal-ihwal kalian. (Dan Allah serta
Rasul-Nya akan melihat pekerjaan kalian kemudian kalian dikembalikan) melalui
dibangkitkan dari dalam kubur (kepada Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata)
yakni Allah (lalu Dia memberitahu kepada kalian apa yang telah kalian
kerjakan.") maka Dia membalasnya kepada kalian.
{
سيحلفون بالله لكم إذا انقلبتم } رجعتم { إليهم } من تبوك أنهم معذورون في التخلف
{ لتعرضوا عنهم } بترك المعاتبة { فأعرضوا عنهم إنهم رجس } قذر لخبث باطنهم {
ومأواهم جهنم جزاء بما كانوا يكسبون }
095. (Kelak
mereka akan bersumpah kepada kalian dengan nama Allah, apabila kalian kembali)
yakni pulang (kepada mereka) dari medan perang Tabuk untuk menunjukkan bahwa
mereka benar-benar mempunyai alasan yang tepat sewaktu mereka tidak ikut
berangkat (supaya kalian berpaling dari mereka) artinya supaya tidak mencela
perbuatan mereka itu. (Maka berpalinglah dari mereka karena sesungguhnya mereka
itu adalah najis) najis karena batin mereka kotor (dan tempat mereka Jahanam
sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.)
{ يحلفون
لكم لترضوا عنهم فإن ترضوا عنهم فإن الله لا يرضى عن القوم الفاسقين } أي عنهم ولا
ينفع رضاكم مع سخط الله
096. (Mereka
akan bersumpah kepada kalian agar kalian rida kepada mereka. Tetapi jika
sekiranya kalian rida kepada mereka, maka sesungguhnya Allah tidak rida kepada
orang-orang yang fasik itu) artinya Allah tidak rela kepada mereka dan kerelaan
kalian kepada mereka sedikit pun tidak akan bermanfaat buat mereka, karena
Allah telah murka kepada mereka.
{
الأعراب } أهل البدو { أشد كفرا ونفاقا } من أهل المدن لجفائهم وغلظ طباعهم وبعدهم
عن سماع القرآن { وأجدر } أولى { أ } ن أي بأن { أن لا يعلموا حدود ما أنزل الله
على رسوله } من الأحكام والشرائع { والله عليم } بخلقه { حكيم } في صنعه بهم
097.
(Orang-orang Arab itu) yaitu penduduk daerah badui (lebih sangat kekafiran dan
kemunafikannya) daripada penduduk daerah perkotaan; karena penduduk daerah
badui berwatak keras dan kasar serta mereka jauh dari mendengarkan Alquran (dan
lebih wajar) lebih patut (tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah
kepada Rasul-Nya) berupa hukum-hukum dan syariat-syariat. Huruf allaa asalnya
terdiri dari an dan laa kemudian keduanya digabungkan, sehingga jadilah allaa.
(Dan Allah Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam
mengatur penciptaan mereka.
{ ومن
الأعراب من يتخذ ما ينفق } في سبيل الله { مغرما } غرامة وخسرانا لأنه لا يرجو
ثوابه بل ينفقه خوفا وهم بنو أسد وغطفان { ويتربص } ينتظر { بكم الدوائر } دوائر
الزمان أن تنقلب عليكم فيتخلص { عليهم دائرة السوء } بالضم والفتح أي يدور العذاب
والهلاك عليهم لا عليكم { والله سميع } لأقوال عباده { عليم } بأفعالهم
098. (Di antara
orang-orang Arab badui itu ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya) di
jalan Allah (sebagai suatu kerugian) ketekoran dan kerugian sebab ia tidak
mengharapkan akan pahalanya melainkan menginfakkannya karena rasa takut; mereka
adalah Bani Asad dan Bani Ghathafan (dan menanti-nanti) malapetaka menimpa
kalian sehingga ia bebas dari kalian (merekalah yang akan ditimpa marabahaya)
dapat dibaca as-suu` dan dapat pula dibaca as-sau`, artinya azab dan kebinasaan
itu justru akan menimpa mereka sendiri bukannya menimpa kalian. (Dan Allah Maha
Mendengar) akan semua ucapan hamba-hamba-Nya (lagi Maha Mengetahui)
perbuatan-perbuatan mereka.
{ ومن
الأعراب من يؤمن بالله واليوم الآخر } كجهينة ومزينة { ويتخذ ما ينفق } في سبيل
الله { قربات } تقربه { عند الله و } وسيلة إلى { صلوات } دعوات { الرسول } له {
ألا إنها } أي نفقتهم { قربة } بضم الراء وسكونها { لهم } عنده { سيدخلهم الله في
رحمته } جنته { إن الله غفور } لأهل طاعته { رحيم } بهم
099. (Dan di
antara orang-orang Arab badui itu ada orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian) seperti kabilah Juhainah dan kabilah Muzayyanah (dan menjadikan
apa yang ia infakkan) di jalan Allah (sebagai amal taqarrub) maksudnya
mendekatkan diri kepada-Nya (di sisi Allah dan) sebagai jalan untuk (memperoleh
selawat) yakni doa-doa (Rasul) kepadanya. (Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu)
artinya nafkah mereka itu (merupakan amal taqarrub) dapat dibaca qurubaatun dan
dapat pula dibaca qurbatun (bagi mereka) di sisi-Nya. (Kelak Allah akan
memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya) yaitu surga-Nya. (Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun) kepada orang-orang yang taat kepada-Nya (lagi Maha Penyayang)
terhadap mereka yang taat.
{
والسابقون الأولون من المهاجرين والأنصار } وهم من شهد بدرا أو جميع الصحابة {
والذين اتبعوهم } إلى يوم القيامة { بإحسان } في العمل { رضي الله عنهم } بطاعته {
ورضوا عنه } بثوابه { وأعد لهم جنات تجري تحتها الأنهار } وفي قراءة بزيادة من {
خالدين فيها أبدا ذلك الفوز العظيم }
100.
(Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama masuk Islam di antara
orang-orang Muhajirin dan Anshar) mereka adalah para sahabat yang ikut perang
Badar atau yang dimaksud adalah semua para sahabat (dan orang-orang yang
mengikuti mereka) sampai hari kiamat (dengan baik) dalam hal amal perbuatannya.
(Allah rida kepada mereka) melalui ketaatan mereka kepada-Nya (dan mereka pun
ridha kepada Allah) ridha akan pahala-Nya (dan Allah menyediakan bagi mereka
surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya) menurut suatu qiraat
lafadz tahtahaa dibaca dengan memakai huruf min sebelumnya sehingga bacaannya
menjadi min tahtihaa (mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar).
{ وممن
حولكم } يا أهل المدينة { من الأعراب منافقون } كأسلم وأشجع وغفار { ومن أهل
المدينة } منافقون أيضا { مردوا على النفاق } لجوا فيه واستمروا { لا تعلمهم }
خطاب للنبي صلى الله عليه و سلم { نحن نعلمهم سنعذبهم مرتين } بالفضيحة أو القتل
في الدنيا وعذاب القبر { ثم يردون } في الآخرة { إلى عذاب عظيم } هو النار
101. (Di antara
orang-orang yang di sekeliling kalian) hai penduduk Madinah (dari kalangan
orang-orang Arab badui ada orang-orang munafik) seperti orang-orang kabilah
Aslam, kabilah Asyja` dan kabilah Ghiffar (dan juga di antara penduduk Madinah)
ada orang-orang munafik pula. (Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya) artinya
kemunafikan mereka telah mendalam dan sudah mengakar di hati mereka. (Kamu
tidak mengetahui mereka) hai Muhammad (tetapi Kamilah yang mengetahui mereka.
Nanti mereka akan Kami siksa dua kali) dengan terungkapnya kemunafikan mereka,
atau dibunuh di dunia dan disiksa di alam kubur (kemudian mereka akan
dikembalikan) di akhirat nanti (kepada azab yang besar) yaitu siksa neraka.
{ و }
قوم { آخرون } مبتدأ { اعترفوا بذنوبهم } من التخلف نعته والخبر { خلطوا عملا
صالحا } وهو جهادهم قبل ذلك أو اعترافهم بذنوبهم أو غير ذلك { وآخر سيئا } وهو
تخلفهم { عسى الله أن يتوب عليهم إن الله غفور رحيم } نزلت في أبي لبابة وجماعة
أوثقوا أنفسهم في سواري المسجد لما بلغهم ما نزل في المتخلفين وحلفوا لا يحلهم إلا
النبي صلى الله عليه و سلم فحلهم لما نزلت
102. (Dan) ada pula suatu kaum (yang lain) lafadz ayat ini menjadi mubtada (mereka mengakui dosa-dosa mereka) karena tidak ikut berangkat ke medan perang. Lafadz ayat ini menjadi khabarnya (mereka mencampur-baurkan pekerjaan yang baik) yaitu jihad yang telah mereka lakukan sebelum peristiwa ini atau pengakuan mereka atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan; atau dosa-dosa yang lainnya (dengan pekerjaan lain yang buruk) yaitu ketidakikutan mereka dalam berjihad kali ini. (Mudah-mudahan Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). Ayat ini diturunkan berkenaan dengan apa yang dilakukan oleh Abu Lubabah dan segolongan orang-orang lainnya. Mereka mengikatkan diri mereka di tiang-tiang mesjid, hal ini mereka lakukan ketika mereka mendengar firman Allah Ta'ala yang diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang tidak berangkat berjihad, sedangkan mereka tidak ikut berangkat. Lalu mereka bersumpah bahwa ikatan mereka itu tidak akan dibuka melainkan oleh Nabi SAW sendiri. Kemudian setelah ayat ini diturunkan Nabi SAW melepaskan ikatan mereka.
{ خذ من
أموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها } من ذنوبهم فأخذ ثلث أموالهم وتصدق بها { وصل
عليهم } أي أدع لهم { إن صلاتك سكن } رحمة { لهم } وقيل طمأنينة بقبول توبتهم {
والله سميع عليم }
103. (Ambillah
sedekah dari sebagian harta mereka, dengan sedekah itu kamu membersihkan dan
menyucikan mereka) dari dosa-dosa mereka, maka Nabi SAW mengambil sepertiga harta mereka
kemudian menyedekahkannya (dan berdoalah untuk mereka). (Sesungguhnya doa kamu
itu menjadi ketenangan jiwa) rahmat (bagi mereka) menurut suatu pendapat yang
dimaksud dengan sakanun ialah ketenangan batin lantaran tobat mereka diterima.
(Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).
{ ألم
يعلموا أن الله هو يقبل التوبة عن عباده ويأخذ } يقبل { الصدقات وأن الله هو
التواب } على عباده بقبول توبتهم { الرحيم } بهم والاستفهام للتقرير والقصد به هو
تهييجهم إلى التوبه والصدقة
104. (Tidakkah
mereka mengetahui bahwasanya Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan
mengambil) maksudnya menerima (zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima tobat)
hamba-hamba-Nya, yakni dengan menerima tobat mereka (lagi Maha Penyayang)
kepada mereka. Kata tanya pada awal ayat ini bermakna taqrir; pengertian yang
dimaksud ialah untuk menggugah mereka agar mau bertobat dan berzakat atau
bersedekah.
{ وقل }
لهم أو للناس { اعملوا } ما شئتم { فسيرى الله عملكم ورسوله والمؤمنون وستردون }
بالبعث { إلى عالم الغيب والشهادة } أي الله { فينبئكم بما كنتم تعملون } فيجازيكم
به
105. (Dan
katakanlah) kepada mereka atau kepada manusia secara umum ("Bekerjalah
kalian) sesuka hati kalian (maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaan kalian itu dan kalian akan dikembalikan) melalui dibangkitkan
dari kubur (kepada Yang Mengetahui alam gaib dan alam nyata) yakni Allah (lalu
diberikan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.") lalu Dia
akan membalasnya kepada kalian.
{ وآخرون
} من المتخلفين { مرجون } بالهمز وتركه : مؤخرون عن التوبة { لأمر الله } فيهم بما
يشاء { إما يعذبهم } بأن يميتهم بلا توبة { وإما يتوب عليهم والله عليم } بخلقه {
حكيم } في صنعه بهم وهم الثلاثة الآتون بعد : مرارة بن الربيع وكعب بن مالك وهلال
بن أمية تخلفوا كسلا وميلا إلى الدعة لا نفاقا ولم يعتذروا إلى النبي صلى الله
عليه و سلم كغيرهم فوقف أمرهم خمسين ليلة وهجرهم الناس حتى نزلت توبتهم بعد
106. (Dan ada
pula orang-orang lain) di antara orang-orang yang tidak berangkat ke medan
perang (yang ditangguhkan) dapat dibaca murjauna dan dapat pula dibaca
murja'uuna; artinya tobat mereka ditangguhkan (sampai ada keputusan Allah)
tentang perihal mereka sesuai dengan kehendak-Nya (adakalanya Allah akan
mengazab mereka) seumpamanya mereka dimatikan oleh Allah tanpa sempat bertobat
(dan adakalanya Allah akan menerima tobat mereka. Dan Allah Maha Mengetahui)
tentang makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam melakukan apa yang harus Ia
lakukan terhadap mereka. Yang dimaksud dengan mereka ialah ketiga orang yang
kedatangannya kepada Nabi SAW telah disebutkan tadi, mereka adalah
Murarah bin Rabi', Kaab bin Malik dan Hilal bin Umayyah. Mereka tidak berangkat
ke medan perang hanya karena malas dan cenderung kepada hidup yang serba santai
dan enak, bukannya karena munafik. Dan mereka tidak mengemukakan uzurnya
(alasannya) kepada Nabi SAW seperti halnya yang dilakukan oleh
orang-orang lain. Akhirnya perihal mereka ditangguhkan selama lima puluh hari,
selama itu mereka hidup diasingkan oleh semuanya sehingga turunlah ayat yang
menjelaskan diterimanya tobat mereka.
{ و }
منهم { الذين اتخذوا مسجدا } وهم اثنا عشر من المنافقين { ضرارا } مضارة لأهل مسجد
قباء { وكفرا } لأنهم بنوه بأمر عامر الراهب ليكون معقلا له يقدم فيه من يأتي من
عنده وكان ذهب ليأتي بجنود من قيصر لقتال النبي صلى الله عليه و سلم { وتفريقا بين
المؤمنين } الذين يصلون بقباء بصلاة بعضهم في مسجدهم { وإرصادا } ترقبا { لمن حارب
الله ورسوله من قبل } أي قبل بناءئه وهو أبوعامر المذكور { وليحلفن إن } ما {
أردنا } ببنائه { إلا } الفعلة { الحسنى } من الرفق بالمسكين في المطر والحر
والتوسعة على المسلمين { والله يشهد إنهم لكاذبون } في ذلك وكانوا سألوا النبي صلى
الله عليه و سلم أن يصلي فيه فنزل :
107. (Dan) di
antara mereka yang munafik itu (ada orang-orang yang mendirikan mesjid) jumlah
mereka ada dua belas orang, semuanya orang-orang munafik (untuk menimbulkan
kemudaratan) kepada orang-orang mukmin di mesjid Quba (dan karena kekafiran)
karena mereka membangun mesjid itu berdasarkan perintah dari Abu Amir seorang
rahib, dimaksud supaya menjadi basis pangkalan baginya dan bagi orang-orang
yang berpihak kepadanya. Sedang ia (Amir) pergi untuk mendatangkan bala tentara
Kaisar Romawi guna memerangi Nabi SAW (dan untuk memecah belah antara
orang-orang mukmin) yang biasa salat di mesjid Quba, diharapkan sebagian dari
orang-orang mukmin melakukan salat di mesjid mereka (serta menjadi tempat
pemantauan) yakni tempat untuk memantau (bagi orang-orang yang memerangi Allah
dan Rasul-Nya sejak dahulu) sebelum mesjid dhirar ini dibangun; yang dimaksud
adalah Abu Amir tadi dan para pembantunya. (Mereka sesungguhnya bersumpah,
"Tiada lain) (kami menghendaki) dari pembangunan mesjid ini (hanyalah)
untuk pekerjaan (yang baik semata.") yaitu berlaku belas-kasihan terhadap
orang-orang miskin dalam musim hujan dan musim panas, serta memberikan tempat
persinggahan bagi kaum Muslimin. (Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka
itu adalah pendusta) dalam sumpahnya. Mereka pernah meminta kepada Nabi SAW supaya melakukan shalat di dalam
mesjidnya itu, akan tetapi kemudian turunlah firman Allah berikut ini, yaitu:
{ لا تقم
} تصل { فيه أبدا } فأرسل جماعة هدموه وحرقوه وجعلوا مكانة كناسة تلقى فيها الجيف
{ لمسجد أسس } بنيت قواعده { على التقوى من أول يوم } وضع يوم حللت بدار الهجرة
وهو مسجد قباء كما في البخاري { أحق } منه { أن } أي بأن { تقوم } تصلي { فيه فيه
رجال } هم الأنصار { يحبون أن يتطهروا والله يحب المطهرين } أي يثيبهم فيه إدغام
التاء في الأصل في الطاء روى ابن خزيمة في صحيحه عن عويمر بن ساعدة : [ أنه صلى
أتاهم في مسجد قباء فقال : إن الله تعالى قد أحسن عليكم الثناء في الطهور في قصة
مسجدكم فما هذا الظهور الذي تطهرون به ؟ قالوا : والله يارسول الله ما نعلم شيئا
إلا أنه لنا جيران من اليهود وكانوا يضلون أدبارهم من الغائط فغسلنا كما غسلوا ]
وفي حديث رواه البزار فقالوا نتبع الحجارة بالماء فقال هو ذاك فعليكموه
108. (Janganlah kamu berdiri) melakukan salat (dalam mesjid itu selama-lamanya) kemudian Nabi SAWmengirimkan segolongan para sahabatnya guna merobohkan dan membakarnya. Kemudian mereka menjadikan bekas mesjid itu sebagai tempat pembuangan bangkai. (Sesungguhnya mesjid yang didirikan) dibangun dengan berlandaskan kepada pondasi (takwa, sejak hari pertama) yaitu mesjid yang didirikan oleh Nabi SAW sewaktu pertama kali beliau menginjakkan kakinya di tempat hijrahnya itu, yang dimaksud adalah mesjid Quba. Demikianlah menurut penjelasan yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari (adalah lebih berhak) daripada mesjid dhirar itu (kamu shalat) untuk melakukan shalat (di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang) kaum Anshar (yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih) artinya, Allah akan memberikan pahala kepada mereka. Lafadz al-muththahhiriina asalnya ialah al-mutathahhiriina kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf tha yang asal, kemudian jadilah al-muththahhiriina. Ibnu Khuzaimah di dalam kitab sahihnya telah meriwayatkan sebuah hadits melalui Uwaimir bin Saidah, bahwasanya pada suatu hari Nabi SAWmendatangi mereka (para sahabat) di mesjid Quba. Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala telah memuji kalian dengan baik atas pembersihan diri kalian sehubungan dengan kisah mesjid kalian ini (Quba). Maka cara pembersihan apakah yang sedang kalian lakukan sekarang ini?" Mereka menjawab, "Demi Allah, wahai Rasulullah, kami tidak mengetahui apa-apa melainkan kami mempunyai tetangga-tetangga Yahudi; mereka lalu membasuh dubur mereka setelah buang air besar, maka kami pun melakukan pembasuhan seperti apa yang mereka lakukan." Menurut hadis yang lain, yang telah diriwayatkan oleh Imam Bazzar disebutkan bahwa para sahabat mengatakan, "Akan tetapi kami memakai batu terlebih dahulu, kemudian baru kami memakai air." Maka Nabi SAW menjawab, "Itulah yang benar, maka peganglah cara ini oleh kalian."
{ أفمن
أسس بنيانه على تقوى } مخافة { من الله و } رجاء { رضوان } منه { خير أم من أسس
بنيانه على شفا } طرف { جرف } بضم الراء وسكونها جانب { هار } مشرف على السقوط {
فانهار به } سقط مه بانيه { في نار جهنم } خير تمثيل للبناء على ضد التقوى بما
يؤول إليه والاستفهام للتقرير أي الأول خير وهو خير مثال مسجد قباء والثاني مثال
مسجد الضرار { والله لا يهدي القوم الظالمين }
109. (Maka
apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa) karena takut
(kepada Allah dan) selalu mengharapkan (keridaan)-Nya itu (yang lebih baik,
ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi) dapat dibaca jurufin
dan dapat pula dibaca jurfin, artinya di pinggir (jurang) yakni hampir roboh
(lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia) maksudnya bangunannya
roboh berikut orang-orang yang membangunnya (ke dalam neraka Jahanam?) ungkapan
ayat ini merupakan tamtsil/perumpamaan yang paling baik, yaitu menggambarkan
pembangunan mesjid yang berdasarkan bukan kepada takwa, kemudian akibat-akibat
yang akan dialaminya. Kata tanya pada permulaan ayat ini mengandung makna
taqrir, artinya mesjid pertamalah yang baik seperti halnya mesjid Quba.
Sedangkan gambaran yang kedua adalah perumpamaan mesjid dhirar. (Dan Allah
tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang lalim).
{ لا يزال بنيانهم الذي بنوا ريبة } شكا { في قلوبهم إلا أن تقطع } تنفصل { قلوبهم } بأن يموتوا { والله عليم } بخلقه { حكيم } في صنعه بهم
110.
(Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan)
yakni keragu-raguan (dalam hati mereka kecuali bila telah hancur)
tercabik-cabik (hati mereka itu) lantaran mereka mati. (Dan Allah Maha
Mengetahui) tentang makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perlakuan-Nya
terhadap makhluk-Nya.
{ إن
الله اشترى من المؤمنين أنفسهم وأموالهم } بأن يبذلوها في طاعته كالجهاد { بأن لهم
الجنة يقاتلون في سبيل الله فيقتلون ويقتلون } جملة استئناف بيان للشراء وفي قراءة
بتقديم المبني للمفعول أي فيقتل بعضهم ويقاتل الباقي { وعدا عليه حقا } مصدران
منصوبان بفعلهما المحذوف { في التوراة والإنجيل والقرآن ومن أوفى بعهده من الله }
أي لا أحد أوفى منه { فاستبشروا } فيه التفات عن الغيبة { ببيعكم الذي بايعتم به
وذلك } البيع { هو الفوز العظيم } المنيل غاية المطلوب
111.
(Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta
mereka) lantaran mereka menginfakkannya di jalan ketaatan kepada-Nya, seperti
untuk berjuang di jalan-Nya (dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka
berperang pada jalan Allah lalu mereka membunuh atau dibunuh) ayat ini
merupakan kalimat baru yang menjadi penafsir bagi makna yang terkandung di
dalam lafadz fa yuqtaluuna wa yaqtuluuna, artinya sebagian dari mereka ada yang
gugur dan sebagian yang lain meneruskan pertempurannya (sebagai janji yang
benar) lafadz wa`dan dan haqqan keduanya berbentuk mashdar yang dinashabkan
fi`ilnya masing-masing yang tidak disebutkan (di dalam Taurat, Injil dan
Alquran?) artinya tiada seorang pun yang lebih menepati janjinya selain dari
Allah. (Maka bergembiralah) dalam ayat ini terkandung pengertian
iltifat/perpindahan pembicaraan dari gaib kepada mukhathab/dari orang ketiga
kepada orang kedua (dengan jual-beli yang telah kalian lakukan itu dan yang
demikian itu) yaitu jual-beli itu (adalah kemenangan yang besar) yang dapat
mengantarkan kepada tujuan yang paling didambakan.
{
التائبون } رفع على المدح بتقدير مبتدأ من الشرك والنفاق { العابدون } المخلصون
العبادة لله { الحامدون } له على كل حال { السائحون } الصائمون { الراكعون
الساجدون } أي المصلون { الآمرون بالمعروف والناهون عن المنكر والحافظون لحدود
الله } لأحكامه بالعمل بها { وبشر المؤمنين } بالجنة
112. (Mereka
itu adalah orang-orang yang bertobat) lafadz at-taa'ibuuna dirafa'kan untuk
tujuan memuji, yaitu dengan memperkirakan adanya mubtada sebelumnya; artinya
mereka itu adalah orang-orang yang bertobat dari kemusyrikan dan kemunafikan
(yang beribadah) orang-orang yang ikhlas karena Allah dalam beribadah (yang
memuji) kepada Allah dalam semua kondisi (yang melawat) makna yang dimaksud
adalah mereka selalu mengerjakan shaum/puasa (yang rukuk, yang sujud) artinya
mereka adalah orang-orang yang shalat (yang menyuruh berbuat makruf dan
mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara batasan-batasan Allah) yakni
hukum-hukum-Nya dengan cara mengamalkannya. (Dan gembirakanlah orang-orang
mukmin itu) dengan surga.
ونزل في استغفاره صلى
الله عليه و سلم لعمه أبي طالب واستغفار بعض الصحابة لأبويه المشركين { ما كان
للنبي والذين آمنوا أن يستغفروا للمشركين ولو كانوا أولي قربى } ذوي قرابة { من
بعد ما تبين لهم أنهم أصحاب الجحيم } النار بأن ماتوا على الكفر
113. Ayat ini
diturunkan berkenaan dengan permohonan ampunan Nabi SAW buat pamannya, yaitu Abu Thalib dan
sekaligus berkenaan pula dengan permohonan ampunan sebagian para sahabat
terhadap kedua orang-orang tua mereka masing-masing yang musyrik. (Tiadalah
sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun kepada Allah
bagi orang-orang musyrik walaupun orang-orang musyrik itu kaum kerabat)nya,
yakni familinya sendiri (sesudah jelas bagi mereka bahwasanya orang-orang yang
musyrik itu adalah penghuni-penghuni Jahim) yakni neraka, lantaran mereka mati
dalam keadaan kafir.
{ وما
كان استغفار إبراهيم لأبيه إلا عن موعدة وعدها إياه } بقوله ( سأستغفر لك ربي )
رجاء أن يسلم { فلما تبين له أنه عدو لله } بموته على الكفر { تبرأ منه } وترك
الاستغفار له { إن إبراهيم لأواه } كثير التضرع والدعاء { حليم } صبور على الأذى
114. (Dan
permintaan ampun dari Ibrahim kepada Allah untuk bapaknya (pamannya) tidak lain
hanya karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu) melalui
perkataan Nabi Ibrahim sendiri, seperti apa yang diungkapkan oleh firman-Nya,
"Aku akan mintakan ampun bagimu kepada Rabbku." (Q.S. Maryam 47) Nabi
Ibrahim menjanjikan demikian dengan harapan semoga bapak (paman)nya itu mau
masuk Islam. (Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya/pamannya itu
adalah musuh Allah) lantaran ia mati dalam keadaan kafir (maka Ibrahim berlepas
diri daripadanya) kemudian Nabi Ibrahim berhenti dari memintakan ampunannya.
(Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut) banyak merendahkan
diri dan berdoa kepada Allah (lagi penyantun) sangat sabar di dalam menahan
derita.
{ وما
كان الله ليضل قوما بعد إذ هداهم } للإسلام { حتى يبين لهم ما يتقون } من العمل
فلا يتقوه فيستحقوا الإضلال { إن الله بكل شيء عليم } ومنه مستحق الإضلال والهداية
115. (Dan Allah
sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk
kepada mereka) kepada Islam (hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus
mereka jauhi) yakni amal-amal perbuatan mana saja yang harus mereka jauhi, akan
tetapi ternyata mereka tidak menjauhinya, maka mereka layak menjadi orang-orang
yang disesatkan. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) antara
lain ialah mengetahui siapa yang berhak untuk disesatkan dan siapa yang berhak
untuk mendapat hidayah-Nya.
{ إن
الله له ملك السماوات والأرض يحيي ويميت وما لكم } أيها الناس { من دون الله } أي
غيره { من ولي } يحفظكم منه { ولا نصير } يمنعكم عن ضرورة
116.
(Sesungguhnya kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan
mematikan. Dan sekali-kali tiada bagi kalian) hai umat manusia (selain dari
Allah) (yang melindungi) kalian daripada-Nya (dan yang memberikan pertolongan)
yang dapat mencegah diri kalian dari kepastian Allah.
{ لقد
تاب الله } أي أدام توبته { على النبي والمهاجرين والأنصار الذين اتبعوه في ساعة
العسرة } أي وقتها وهي حالهم في غزوة تبوك كان الرجلان يقتسمان ثمرة والعشرة
يعتقبون البعير الواحد واشتد الحر حتى شربوا الفرث { من بعد ما كاد يزيغ } بالتاء
والياء تميل { قلوب فريق منهم } عن اتباعه إلى التخلف لما هم فيه من الشدة { ثم
تاب عليهم } بالثبات { إنه بهم رؤوف رحيم }
117.
(Sesungguhnya Allah telah menerima tobat) artinya Dia menerima tobat untuk selamanya
(Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Ansar yang mengikuti Nabi dalam
masa kesulitan) yakni sewaktu keadaan sedang sulit-sulitnya. Hal ini terjadi
sewaktu perang Tabuk; sebiji buah kurma dimakan oleh dua orang, dan sepuluh
orang pasukan saling bergantian menaiki satu hewan kendaraan di antara sesama
mereka, dan panas pada saat itu terik sekali sehingga mereka meminum air yang
ada dalam perut unta karena persediaan air habis (setelah hampir berpaling)
dapat dibaca yaziighu atau taziighu, artinya cenderung (hati segolongan dari
mereka) dari mengikuti Nabi kemudian mereka bermaksud untuk kembali dan tidak
ikut berperang lantaran kesulitan yang sedang mereka alami pada saat itu
(kemudian Allah menerima tobat mereka itu) dengan memberikan keteguhan dan
kesabaran kepada mereka. (Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang).
{ و }
تاب { على الثلاثة الذين خلفوا } عن التوبة عليهم بقرينة { حتى إذا ضاقت عليهم
الأرض بما رحبت } أي مع رحبها أي سمتها فلا يجدون مكانا يطمئنون إليه { وضاقت
عليهم أنفسهم } قلوبهم للغم والوحشة بتأخير توبتهم فلا يسعها سرور ولا أنس { وظنوا
} أيقنوا { أن } مخففة { لا ملجأ من الله إلا إليه ثم تاب عليهم } وفقهم للتوبة {
ليتوبوا إن الله هو التواب الرحيم }
118. (Dan)
Allah menerima tobat pula (terhadap tiga orang yang ditangguhkan) penerimaan
tobat mereka melalui bukti yang menunjukkan hal itu (sehingga apabila bumi
terasa sempit oleh mereka padahal bumi itu luas) sekalipun kenyataannya bumi
itu luas lantaran mereka tidak dapat menemukan tempat yang dapat mengganti hati
mereka (dan jika hati mereka pun terasa sempit pula) yakni hati mereka menjadi
sempit lantaran susah dan asing disebabkan tobat mereka ditangguhkan
penerimaannya sehingga hati mereka tidak gembira dan selalu tidak tenteram
(serta mereka menduga) dan merasa yakin (bahwasanya) dibaca dengan takhfif,
yaitu an (tidak ada tempat lari dari siksa Allah melainkan kepada-Nya saja.
Kemudian Allah menerima tobat mereka) Allah memberikan taufik dan kekuatan
kepada mereka untuk bertobat (agar mereka tetap dalam tobatnya. Sesungguhnya
Allahlah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang).
{ يا
أيها الذين آمنوا اتقوا الله } بترك معاصيه { وكونوا مع الصادقين } في الإيمان
والعهود بأن تلزموا الصدق
119. (Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah) dengan meninggalkan
perbuatan-perbuatan maksiat (dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang
benar) dalam hal iman dan menepati janji untuk itu kalian harus menetapi
kebenaran.
{ ما كان
لأهل المدينة ومن حولهم من الأعراب أن يتخلفوا عن رسول الله } إذا غزا { ولا
يرغبوا بأنفسهم عن نفسه } بأن يصونوها عما رضيه لنفسه من الشدائد وهو نهي بلفظ
الخبر { ذلك } أي النهي عن التخلف { بأنهم } بسبب أنهم { لا يصيبهم ظمأ } عطش {
ولا نصب } تعب { ولا مخمصة } جوع { في سبيل الله ولا يطؤون موطئا } مصدر بمعنى وطأ
{ يغيظ } يغضب { الكفار ولا ينالون من عدو } لله { نيلا } قتلا أو أسرا أو نهبا {
إلا كتب لهم به عمل صالح } ليجازوا عليه { إن الله لا يضيع أجر المحسنين } أي
أجرهم بل يثيبهم
120. (Tidaklah
patut bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab badui yang berdiam di
sekitarnya tidak turut menyertai Rasulullah) bilamana beliau pergi berperang
(dan tidak patut pula bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada
mencintai diri Rasul) yaitu dengan cara mendahulukan kepentingan apa yang
menjadi keridaannya daripada kemaslahatan diri sendiri di dalam menghadapi
saat-saat yang sulit. Ungkapan ayat ini merupakan nahi atau larangan, akan
tetapi diungkapkan dalam bentuk kalimat khabar atau kalimat berita. (Yang
demikian itu) yaitu larangan untuk tidak pergi bersama Rasulullah ke medan
perang (ialah karena mereka) disebabkan (tidak ditimpa kehausan) rasa dahaga
(kepayahan) keletihan (dan kelaparan) yakni rasa lapar (pada jalan Allah dan
tidak pula menginjak suatu tempat) lafadz mauthi'an adalah mashdar akan tetapi
maknanya sama dengan lafal wath'an (yang membangkitkan amarah) artinya yang
membuat marah (orang-orang kafir dan tidak menimpakan kepada musuh) Allah
(sesuatu bencana) membunuh, menawan atau membegal musuh (melainkan dituliskan
bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal shaleh) dimaksud supaya mereka
mau melaksanakan hal tersebut. (Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik) pahala mereka tidak akan disia-siakan-Nya,
bahkan Dia akan memberi mereka pahala.
{ ولا
ينفقون } فيه { نفقة صغيرة } ولو تمرة { ولا كبيرة ولا يقطعون واديا } بالسير {
إلا كتب لهم } به عمل صالح { ليجزيهم الله أحسن ما كانوا يعملون } أي جزاءهم
121. (Dan
mereka tiada menafkahkan) dalam rangka melaksanakan hal tersebut (suatu nafkah
yang kecil) sekali pun berupa sebiji buah kurma (dan tidak pula yang besar dan
tidak melintasi suatu lembah) dengan berjalan kaki (melainkan dituliskan bagi
mereka) amal saleh pula (karena Allah memberi balasan kepada mereka yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan) sebagai pahalanya.
ولما وبخوا على التخلف
وأرسل النبي صلى الله عليه و سلم سرية نفروا جميعا فنزل : { وما كان المؤمنون
لينفروا } إلى الغزو { كافة فلولا } فهلا { نفر من كل فرقة } قبيلة { منهم طائفة }
جماعة ومكث الباقون { ليتفقهوا } أي الماكثون { في الدين ولينذروا قومهم إذا رجعوا
إليهم } من الغزو بتعليمهم ما تعلموه من الأحكام { لعلهم يحذرون } عقاب الله
بامتثال أمره ونهيه قال ابن عباس فهذه مخصوصة بالسرايا والتي قبلها بالنهي عن تخلف
واحد فيما إذا خرج النبي صلى الله عليه و سلم
122. Tatkala
kaum Mukminin dicela oleh Allah bila tidak ikut ke medan perang kemudian Nabi SAWmengirimkan sariyahnya, akhirnya
mereka berangkat ke medan perang semua tanpa ada seorang pun yang tinggal, maka
turunlah firman-Nya berikut ini: (Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin
itu pergi) ke medan perang (semuanya. Mengapa tidak) (pergi dari tiap-tiap
golongan) suatu kabilah (di antara mereka beberapa orang) beberapa golongan
saja kemudian sisanya tetap tinggal di tempat (untuk memperdalam pengetahuan
mereka) yakni tetap tinggal di tempat (mengenai agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya) dari medan
perang, yaitu dengan mengajarkan kepada mereka hukum-hukum agama yang telah
dipelajarinya (supaya mereka itu dapat menjaga dirinya) dari siksaan Allah,
yaitu dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sehubungan
dengan ayat ini Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu memberikan penakwilannya bahwa
ayat ini penerapannya hanya khusus untuk sariyah-sariyah, yakni bilamana
pasukan itu dalam bentuk sariyah lantaran Nabi SAW tidak ikut. Sedangkan ayat
sebelumnya yang juga melarang seseorang tetap tinggal di tempatnya dan tidak
ikut berangkat ke medan perang, maka hal ini pengertiannya tertuju kepada bila
Nabi saw. berangkat ke suatu ghazwah.
{ يا
أيها الذين آمنوا قاتلوا الذين يلونكم من الكفار } أي الأقرب منهم { وليجدوا فيكم
غلظة } شدة أي اغلظوا عليهم { واعلموا أن الله مع المتقين } بالعون والنصر
123. (Hai
orang-orang yang beriman perangilah orang-orang kafir yang ada di sekitar
kalian itu) yakni mereka yang tinggal berdekatan dengan kalian, kemudian mereka
yang dibilang tinggal berdekatan dengan kalian (dan hendaklah mereka menemui
kekerasan daripada kalian) artinya berlaku keraslah kalian terhadap mereka (dan
ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa) bantuan dan
pertolongan-Nya akan selalu menyertainya.
{ وإذا
ما أنزلت سورة } من القرآن { فمنهم } أي المنافقين { من يقول } لأصحابه استهزاء {
أيكم زادته هذه إيمانا } تصديقا قال تعالى : { فأما الذين آمنوا فزادتهم إيمانا }
لتصديقهم بها { وهم يستبشرون } بفرحون بها
124. (Dan apabila diturunkan suatu surah) dari Alquran (maka di antara mereka) orang-orang munafik (ada yang berkata) kepada teman-temannya dengan nada mengejek ("Siapakah di antara kalian yang bertambah imannya dengan turunnya surah ini?") yakni kepercayaannya. Maka Allah Ta'ala langsung berfirman menjawab perkataan mereka. (Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya) karena mereka benar-benar percaya kepadanya (sedangkan mereka merasa gembira) dengan turunnya surah ini.
{ وأما
الذين في قلوبهم مرض } ضعف اعتقاد { فزادتهم رجسا إلى رجسهم } كفرا إلى كفرهم
لكفرهم بها { وماتوا وهم كافرون }
125. (Dan
adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit) lemah keyakinan
(maka dengan surah ini bertambah kekafiran mereka di samping kekafirannya)
kekafiran mereka makin bertambah karena pada mulanya mereka sudah kafir kepada
surah itu (dan mereka mati dalam keadaan kafir).
{ أو لا
يرون } بالياء أي المنافقون والتاء أيها المؤمنون { أنهم يفتنون } يبتلون { في كل
عام مرة أو مرتين } بالقحط والأمراض { ثم لا يتوبون } من نفاقهم { ولا هم يذكرون }
يتعظون
126. (Dan
tidakkah mereka memperhatikan) bila dibaca yarauna, fa'ilnya adalah orang-orang
munafik, dan bila dibaca tarauna, fa`ilnya adalah orang-orang mukmin (bahwa
mereka diuji) dicoba (sekali atau dua kali setiap tahun) dengan musim paceklik
dan wabah penyakit (kemudian mereka tidak juga bertobat) dari kemunafikannya
(dan tidak pula mengambil pelajaran) artinya pelajaran buat dirinya.
{ وإذا
ما أنزلت سورة } فيها ذكرهم وقرأها النبي صلى الله عليه و سلم { نظر بعضهم إلى بعض
} يريدون الهرب يقولون { هل يراكم من أحد } إذا قمتم فإن لم يرهم أحد قاموا وإلا
ثبتوا { ثم انصرفوا } على كفرهم { صرف الله قلوبهم } عن الهدى { بأنهم قوم لا
يفقهون } الحق لعدم تدبرهم
127. (Dan
apabila diturunkan satu surah) yang di dalamnya menyebutkan tentang perihal
mereka, kemudian surah tersebut dibacakan oleh Nabi SAW (sebagian mereka memandang kepada
sebagian yang lain) dengan maksud untuk lari dari tempat itu seraya berkata
("Adakah seorang dari orang-orang Muslimin yang melihat kalian?")
bilamana kalian pergi dari tempat ini; jika ternyata tidak ada seorang pun dari
kalangan kaum Muslimin yang melihat mereka, maka mereka segera beranjak pergi
dari tempat itu. Apabila ternyata ada seseorang dari kaum Muslimin yang melihat
mereka, maka mereka tetap di tempatnya (sesudah itu mereka pun pergi) dengan
membawa kekafirannya. (Allah telah memalingkan hati mereka) dari hidayah
(disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti) akan kebenaran, lantaran
mereka tidak mau menggunakan pikirannya guna merenungkan kebenaran itu.
{ لقد
جاءكم رسول من أنفسكم } أي منكم : محمد صلى الله عليه و سلم { عزيز } شديد { عليه
ما عنتم } أي عنتكم أي مشقتكم ولقاؤكم المكروه { حريص عليكم } أن تهتدوا {
بالمؤمنين رؤوف } شديد الرحمة { رحيم } يريد لهم الخير
128.
(Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari kaum kalian
sendiri) dari kalangan kalian sendiri, yaitu Nabi Muhammad SAW (berat terasa) dirasa berat (olehnya
apa yang kalian derita) yaitu penderitaan kalian, yang dimaksud ialah
penderitaan dan musibah yang menimpa diri kalian (sangat menginginkan bagi
kalian) hidayah dan keselamatan (lagi terhadap orang-orang mukmin amat belas
kasihan) sangat belas kasihan (lagi penyayang) ia selalu mengharapkan kebaikan
bagi mereka.
{ فإن
تولوا } عن الإيمان بك { فقل حسبي } كافي { الله لا إله إلا هو عليه توكلت } به
وثقت لا بغيره { وهو رب العرش } الكرسي { العظيم } خصه بالذكر أنه أعظم المخلوقات
وروى الحاكم في المستدرك عن أبي ابن كعب قال : آخر آية نزلت { لقد جاءكم رسول }
إلى آخر السورة
129. (Jika
mereka berpaling) dari iman kepadamu (maka katakanlah, "Cukuplah bagiku)
maksudnya cukup untukku (Allah; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya
aku bertawakal) percaya dan bukan kepada selain-Nya (dan Dia adalah Rabb yang
memiliki Arasy) yakni Al-Kursiy (yang agung.") Arasy disebutkan secara
khusus karena ia makhluk yang paling besar. Imam Hakim di dalam kitab
Al-Mustadrak meriwayatkan sebuah atsar yang bersumber dari Ubay bin Kaab, bahwasanya
Ubay bin Kaab telah mengatakan, "Ayat yang diturunkan paling akhir ialah
firman-Nya, 'Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul.'"
(Q.S. At-Taubah 128-129). Kedua ayat akhir surah At-Taubah itulah ayat yang
paling terakhir diturunkan.