Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Tafsir Al Quran
Surah ke-54 Al-Qamar, Al-Qomar (Bulan), 55 ayat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ اقتربت
الساعة } قربت القيامة { وانشق القمر } انفلق فلقتين على أبي قبيس وقيقعان آية له
صلى الله عليه و سلم وقد سئلها فقال [ اشهدوا ] رواه الشيخان
1. (Telah dekat
datangnya saat itu) dimaksud hari kiamat (dan telah terbelah bulan) menjadi dua
bagian; yang satu di atas bukit Abu Qubais dan yang lainnya tampak di atas
bukit Qaiqa'an; hal itu merupakan mukjizat bagi Nabi yaitu sewaktu
orang-orang Quraisy memintanya, lalu Nabi bersabda, "Saksikanlah
oleh kalian." Demikianlah menurut keterangan hadis yang diketengahkan oleh
Asy Syaikhain.
{ وإن
يروا } أي كفار قريش { آية } معجزة له صلى الله عليه و سلم { يعرضوا ويقولوا } هذا
{ سحر مستمر } قوي من المرة : القوة أو دائم
2. (Dan jika
mereka melihat) yaitu orang-orang kafir Quraisy (sesuatu tanda) suatu mukjizat
yang timbul dari Nabi saw. (mereka berpaling dan berkata,) "Ini adalah
(sihir yang kuat) sihir yang paling kuat", berasal dari kata Al Mirrah;
artinya kuat atau terus menerus.
{ وكذبوا
} النبي صلى الله عليه و سلم { واتبعوا أهواءهم } في الباطل { وكل أمر } من الخير
والشر { مستقر } بأهله في الجنة أو النار
3. (Dan mereka
mendustakan) Nabi (dan mengikuti hawa nafsu mereka) dalam perkara yang
batil (sedangkan tiap-tiap urusan) atau perkara yang baik dan perkara yang
buruk (telah ada ketetapannya) bagi pemiliknya masing-masing, yaitu adakalanya
masuk ke surga atau ke neraka.
{ ولقد
جاءهم من الأنباء } أخبار إهلاك الأمم المكذبة رسلهم { ما فيه مزدجر } لهم اسم
مصدر أو اسم مكان والدال بدل من تاء الإفتعال وازدجرته وزجرته : نهيته بغلظة وما
موصولة أو موصوفة
4. (Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah) berita-berita tentang
dibinasakan-Nya umat-umat yang telah mendustakan rasul-rasul mereka (yang di
dalamnya terdapat cegahan) bagi mereka untuk melakukan hal yang serupa. Lafal
Muzdajar adalah Mashdar atau Isim yang menunjukkan arti tempat, sedangkan huruf
Dal-nya merupakan pergantian dari Ta Wazan Ifta'ala. Bila dikatakan Izdajartuhu
atau Zajartuhu maka artinya, aku mencegahnya dengan keras. Huruf Maa adalah
Maushulah atau Maa Maushufah.
{ حكمة }
خبر مبتدأ محذوف أو بدل من ما أو من مزدجر { بالغة } تامة { فما تغن } تنفع فيهم {
النذر } جمع نذير بمعنى منذر أي الأمور المنذرة لهم وما للنفي أو للإستفهام
الإنكاري وهي على الثاني مفعول مقدم
5. (Itulah
suatu hikmah) merupakan Khabar dari Mubtada yang tidak disebutkan, atau menjadi
Badal dari lafal Maa, atau dari lafal Muzdajir (yang sempurna) maksudnya,
hikmah yang lengkap (tetapi tiada berguna) tidak ada gunanya bagi mereka
(peringatan-peringatan itu) lafal An Nudzur adalah bentuk jamak dari lafal
Nadziirun yang bermakna Mundzirun, yakni hal-hal yang dijadikan peringatan buat
mereka. Lafal Maa boleh dikatakan sebagai huruf Nafi atau Istifham Inkari; jika
dianggap sebagai Istifham Inkari berarti kedudukannya sebagai Maf'ul Muqaddam.
{ فتول
عنهم } هو فائدة ما قبله وتم به الكلام { يوم يدع الداع } هو إسرافيل وناصب يوم يخرجون
بعد { إلى شيء نكر } بضم الكاف وسكونها أي منكر تنكره النفوس وهو الحساب
6. (Maka
berpalinglah kamu dari mereka) menjadi pelengkap atau kesimpulan dari
pembahasan sebelumnya (pada hari ketika penyeru memanggil) yaitu malaikat
Israfil. Yang menashabkan lafal Yauma adalah lafal Yakhrujuuna yang disebutkan
dalam ayat berikutnya, artinya, sesudah mereka keluar dari kuburnya
masing-masing yaitu, ketika sang penyeru memanggil mereka (kepada sesuatu yang
tidak menyenangkan) dapat dibaca Nukur atau Nukr, artinya, hal yang paling
tidak disukai oleh jiwa manusia yaitu, hari penghisaban amal perbuatan.
{ خاشعا
} أي ذليلا وفي قراءة خشعا بضم الخاء وفتح الشين مشددة { أبصارهم } حال من الفاعل
{ يخرجون } أي الناس { من الأجداث } القبور { كأنهم جراد منتشر } لا يدرون أين يذهبون
من الخوف والحيرة والجملة حال من فاعل يخرجون وكذا قوله
7. (Sambil
menundukkan) keadaan mereka pada saat itu hina Menurut suatu qiraat dibaca
Khaasyi'an (pandangan-pandangan mereka) lafal Khusysya'an menjadi Hal atau kata
keterangan keadaan dari Fa'il (mereka keluar) yakni manusia semuanya (dari
kuburan) dari tempat-tempat mereka dikuburkan (seakan-akan mereka belalang yang
beterbangan) mereka tidak mengetahui hendak ke manakah tujuan mereka, karena
tercekam oleh rasa takut dan bimbang yang amat sangat. Jumlah kalimat Ka
annahum dan seterusnya menjadi Hal dari Fa'il yang terkandung di dalam lafal
Yakhrujuna, demikian pula firman selanjutnya, yaitu,
{ مهطعين
} مسرعين مادين أعناقهم { إلى الداع يقول الكافرون } منهم { هذا يوم عسر } صعب على
الكافرين كما في المدثر { يوم عسير * على الكافرين }
8. (Mereka
datang dengan cepat) seraya menjulurkan leher-leher mereka (kepada penyeru itu.
Orang-orang kafir berkata) orang-orang kafir di antara mereka mengatakan,
("Ini adalah hari yang berat") atau sulit bagi orang-orang kafir,
sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surah Al Muddatstsir melalui
firman-Nya, "Hari yang sulit bagi orang-orang kafir." (Q.S.
Al-Muddatstsir 9-10)
{ كذبت
قبلهم } قبل قريش { قوم نوح } تأنيث الفعل لمعنى قوم { فكذبوا عبدنا } نوحا {
وقالوا مجنون وازدجر } انتهروه بالسب وغيره
9. (Sebelum
mereka telah mendustakan -pula -) yakni sebelum orang-orang Quraisy (kaum Nuh)
dita`nits kannya lafal Kadzdzabat karena memandang segi makna yang terkandung
dalam lafal Qaumun (maka mereka mendustakan hamba Kami) yakni Nabi Nuh (dan
mereka mengatakan, "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi
ancaman") pernah diperingatkan oleh mereka dengan caci-maki dan lain
sebagainya.
{ فدعا
ربه أني } بالفتح أي بأني { مغلوب فانتصر }
10. (Maka dia
mengadu kepada Rabbnya, "Bahwasanya aku ini) dibaca Annii artinya, bahwa
aku ini (adalah orang yang dikalahkan, oleh karena itu menangkanlah aku")
{ ففتحنا
} بالتخفيف والتشديد { أبواب السماء بماء منهمر } منصب انصبابا شديدا
11. (Maka Kami
bukakan) dapat dibaca Fafatahnaa atau Fafattahnaa (pintu-pintu langit dengan
menurunkan air yang tercurah) air yang ditumpahkan dari langit dengan sangat
derasnya.
{ وفجرنا
الأرض عيونا } تنبع { فالتقى الماء } ماء السماء والأرض { على أمر } حال { قد قدر
} قضي به في الأزل وهو هلاكهم غرقا
12. (Dan Kami jadikan
bumi memancarkan mata air-mata air) yang menyumber dengan derasnya (maka
bertemulah air-air itu) yaitu air yang ditumpahkan dari langit dan air yang
disemburkan dari bumi (untuk suatu urusan) berkedudukan menjadi Hal (yang
sungguh telah ditetapkan) yang telah dipastikan di zaman Azali, yaitu bahwa
mereka dibinasakan dengan ditenggelamkan.
{
وحملناه } أي نوحا { على } سفينة { ذات ألواح ودسر } وهو ما تشد به الألواح من
المسامير وغيرها وأحدها دسار ككتاب
13. (Dan Kami
angkut dia) yakni Nabi Nuh (ke atas) bahtera (yang terbuat dari papan dan paku)
lafal Dusur artinya benda-benda yang dipakai untuk menyambung kayu-kayu, baik
berupa paku atau benda-benda lainnya, bentuk tunggalnya adalah Disaarun yang
wazannya sama dengan lafal Kitaabun
{ تجري
بأعيننا } بمرأى منا أي محفوظة { جزاء } منصوب بفعل مقدر أي أغرقوا انتصارا { لمن
كان كفر } وهو نوح عليه السلام وقرىء كفر بالبناء للفاعل أي أغرقوا عقابا لهم
14. (Yang
berlayar dengan pemeliharaan Kami) atau dalam pengawasan Kami (sebagai balasan)
dinashabkan oleh Fi'il yang diperkirakan keberadaannya, yakni mereka
ditenggelamkan sebagai pertanda kemenangan (bagi orang yang diingkari) yaitu
bagi Nabi Nuh as. Dan menurut suatu qiraat lafal
Kufira dibaca Kafar, artinya, mereka ditenggelamkan sebagai hukuman bagi mereka
yang kafir.
{ ولقد
تركناها } أبقينا هذه الفعلة { آية } لمن يعتبر بها أي شاع خبرها واستمر { فهل من
مدكر } معتبر ومتعظ بها وأصله مذتكر أبدلت التاء دالا مهملة وكذا المعجمة وأدغمت
فيها
15. (Dan
sesungguhnya telah Kami tinggalkan) telah Kami biarkan perbuatan Kami itu (sebagai
tanda) bagi orang yang mau mengambilnya sebagai pelajaran buat dirinya. Makna
yang dimaksud ialah, berita mengenai banjir besar ini telah tersiar dan tetap
lestari ketenarannya (maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?) untuk
menasihati dirinya. Asal lafal Muddakir adalah Mudztakir, lalu huruf Ta diganti
menjadi Dal, demikian pula huruf Dzal diganti menjadi Dal, lalu keduanya
diidgamkan menjadi satu sehingga jadilah Muddakir.
{ فكيف
كان عذابي ونذر } أي إنذاري استفهام تقرير وكيف خبر كان وهي للسؤال عن الحال
والمعنى حمل المخاطبين على الإقرار وقوع عذابه تعالى بالمكذبين لنوح موقعه
16. (Maka
alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku) peringatan-Ku, Istifham
atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir. Lafal Kaifa adalah Khabar dari
lafal Kaana, menunjukkan makna pertanyaan tentang keadaan. Pengertiannya ialah
menganggap orang-orang yang diajak berbicara telah mengakui terjadinya. azab
Allah SWT yang telah menimpa orang-orang yang
mendustakan Nabi Nuh.
{ ولقد
يسرنا القرآن للذكر } سهلناه للحفظ وهيأناه للتذكر { فهل من مدكر } متعظ به وحافظ
له والإستفهام بمعنى الأمر أي احفظوه واتعظوا به وليس يحفظ من كتب الله عن ظهر
القلب غيره
17. (Dan
sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran) Kami telah
memudahkannya untuk dihafal dan Kami telah mempersiapkannya untuk mudah diingat
(maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) yang mau mengambilnya sebagai
pelajaran dan menghafalnya. Istifham di sini mengandung makna perintah yakni,
hafalkanlah Alquran itu oleh kalian dan ambillah sebagai nasihat buat diri
kalian. Sebab tidak ada orang yang lebih hafal tentang Alquran selain daripada
orang yang mengambilnya sebagai nasihat buat dirinya.
{ كذبت
عاد } نبيهم هودا فعذبوا { فكيف كان عذابي ونذر } إنذاري لهم بالعذاب قبل نزوله أي
وقع موقعه وقد بينه بقوله :
18. (Kaum Ad
pun telah mendustakan) nabi mereka yaitu Nabi Hud, karena itu mereka diazab.
(Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku) peringatan-Ku kepada
mereka, bahwa mereka akan Kami azab sebelum azab itu turun menimpa mereka.
Kemudian dijelaskan oleh firman berikutnya.
{ إنا
أرسلنا عليهم ريحا صرصرا } أي شديدة الصوت { في يوم نحس } شؤم { مستمر } دائم
الشؤم أو قويه وكان يوم الأربعاء آخر الشهر
19.
(Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang)
sangat keras suaranya dan kuat sekali (pada hari nahas) atau pada hari yang
sial (yang terus-menerus) yakin kesialannya terus-menerus. Atau sangat kuat
sialnya, hal itu terjadi pada hari Rabu di penghujung bulan.
{ تنزع
الناس } تقلعهم من حفر الأرض المندرسين فيها وتصرعهم على رؤوسهم فتدق رقابهم فتبين
الرأس عن الجسد { كأنهم } وحالهم ما ذكر { أعجاز } أصول { نخل منقعر } منقطع ساقط
على الأرض وشبهوا بالنخل لطولهم وذكر هنا وأنث في الحاقة { نخل خاوية } مراعاة
للفواصل في الموضعين
20. (Yang
mencabut manusia) yang menghempaskan mereka dari tempat perlindungannya di
bawah tanah, kemudian angin itu menjatuhkannya ke kepala mereka sehingga
matilah mereka semua dan terpisahlah kepala dari tubuh mereka (seakan-akan
mereka) yakni keadaan mereka pada waktu itu sebagaimana yang telah disebutkan
tadi (pokok-pokok) atau batang-batang (kurma yang tumbang) maksudnya, keadaan
mereka ketika itu bagaikan pokok-pokok kurma yang tumbang ke bumi. Mereka
diserupakan dengan pokok kurma karena keadaan tubuh mereka yang tinggi-tinggi.
Lafal Munqa'ir disebutkan ayat ini dalam bentuk Mudzakkar, sedangkan di dalam
surah Al Haaqqah kata sifatnya disebutkan dalam bentuk Ta`nits yaitu, di dalam
firman-Nya, "batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk)."
(Q.S. Al-Haaqqah, 7) Demikian itu karena demi memelihara kesamaan bunyi pada
akhir ayat pada kedua tempat tersebut.
{ فكيف
كان عذابي ونذر }
21. (Maka
betapa dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku)
{ ولقد
يسرنا القرآن للذكر فهل من مدكر }
22. (Dan
sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran?)
{ كذبت
ثمود بالنذر } جمع نذير بمعنى منذر أي بالأمور التي أنذرهم بها نبيهم صالح إن لم
يؤمنوا به ويتبعوه
23. (Kaum
Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman itu) lafal An Nudzur adalah bentuk
jamak dari lafal Nadziirun yang bermakna Mundzirun, yaitu perkara-perkara yang
dijadikan peringatan oleh nabi mereka (Nabi Saleh) jika mereka tidak mau
beriman dan tidak mau mengikutinya.
{ فقالوا
أبشرا } منصوب علىالإشتغال { منا واحدا } صفتان لبشرا { نتبعه } مفسر للفعل الناصب
له والإستفهام بمعنىالنفي المعنى كيف نتبعه ونحن جماعة كثيرة وهو واحد منا وليس
بملك أي لا نتبعه { إنا إذا } إن اتبعناه { لفي ضلال } ذهاب عن الصواب { وسعر }
جنون
24. (Maka
mereka berkata, "Apakah kepada manusia) lafal Basyaran dinashabkan karena
Isytighal (yakni seseorang di antara kami) kedua lafal ini menjadi sifat bagi
lafal Basyaran (kami harus mengikutinya) merupakan penafsir dari Fi'il yang
menashabkan lafal Basyaran. Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna
Nafi atau negatif. Maksudnya, bagaimana kami harus mengikutinya sedangkan kami
adalah golongan mayoritas dan dia adalah seseorang di antara kami, lagi dia
bukanlah seorang raja. Maksud mereka ialah bahwa mereka tidak mau mengikutinya.
(Sesungguhnya kami kalau demikian) jika kami mengikutinya (benar-benar berada
dalam kesesatan) atau menyimpang dari kebenaran (dan gila) atau tidak berakal
waras.
{ أألقي
} بتحقيق الهمزتين وتسهيل الثانية وإدخال ألف بينهما على الوجهين وتركه { الذكر }
الوحي { عليه من بيننا } أي لم يوح إليه { بل هو كذاب } في قوله إنه أوحي إليه ما
ذكر { أشر } متكبر بطر قال تعالى
25. (Apakah
diturunkan) boleh dibaca Tahqiq dan boleh pula dibaca Tas-hil (wahyu itu)
peringatan itu (kepadanya di antara kita) maksudnya, tidak pantas wahyu
diturunkan kepadanya. (Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta) di
dalam pengakuannya itu yang menyatakan bahwa hal tersebut telah diwahyukan
kepadanya (lagi sombong") congkak dan takabur. Lalu Allah berfirman,
{
سيعلمون غدا } في الآخرة { من الكذاب الأشر } وهو هم بأن يعذبوا على تكذيبهم نبيهم
صالحا
26.
("Kelak mereka akan mengetahui) di akhirat nanti (siapakah yang sebenarnya
amat pendusta lagi sombong") dia ataukah mereka? Kelak Allah pasti akan
mengazab mereka yang telah mendustakan nabinya yakni, Nabi Saleh.
{ إنا
مرسلو الناقة } مخرجوها من الهضبة الصخرة كما سألوا { فتنة } محنة { لهم }
لنختبرهم { فارتقبهم } يا صالح أي انتظر ما هم صانعون وما يصنع بهم { واصطبر }
الطاء بدل من تاء الإفتعال أي اصبر على أذاهم
27.
(Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina) yaitu mengeluarkan unta dari
batu besar yang terdapat di lembah tempat mereka sebagaimana yang mereka minta
(sebagai cobaan) ujian (bagi mereka) Kami lakukan hal itu guna mencoba mereka
(maka tunggulah mereka) hai Saleh apa yang akan mereka kerjakan dan apa yang
akan ditimpakan kepada mereka (dan bersabarlah) atas perlakuan mereka yang
menyakitkan itu terhadap dirimu. Lafal Ishthabir pada asalnya adalah Ishtabir,
kemudian huruf Ta diganti menjadi huruf Tha sehingga jadilah Ishthabir,
maknanya bersabarlah kamu.
{ ونبئهم
أن الماء قسمة } مقسوم { بينهم } وبين الناقة يوم لهم ويوم لها { كل شرب } نصيب من
الماء { محتضر } يحضره القوم يومهم والناقة يومها فتمادوا على ذلك ثم ملوه فهموا
بقتل الناقة
28. (Dan
beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi) dibagi-bagi
(antara mereka) dengan unta betina itu; yakni sehari buat mereka dan hari yang
lainnya buat unta betina, demikianlah seterusnya (tiap-tiap minum) bagian air
(dihadiri) oleh yang punya giliran, yakni kaum Nabi Saleh dan unta betina.
Akhirnya lama kelamaan mereka merasa bosan dengan adanya pembagian ini, lalu
mereka bersepakat untuk membunuh unta betina itu.
{ فنادوا
صاحبهم } قدارا ليقتلها { فتعاطى } تناول السيف { فعقر } به الناقة أي قتلها
موافقة لهم
29. (Maka
mereka memanggil kawannya) yaitu seorang yang gagah perkasa untuk membunuh unta
betina itu (lalu kawannya itu menangkap) unta itu seraya menghunus pedangnya
(dan menyembelihnya) menyembelih unta betina itu dengan pedangnya dan
membunuhnya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh mereka.
{ فكيف
كان عذابي ونذر } إنذاري لهم بالعذاب قبل نزوله أي وقع موقعه وبينه بقوله :
30. (Maka
alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku) yakni peringatan-Ku
terhadap mereka sebelum azab diturunkan kepada mereka. Lalu Allah menjelaskan
hal ini melalui firman selanjutnya:
{ إنا
أرسلنا عليهم صيحة واحدة فكانوا كهشيم المحتظر } هو الذي يجعل لغنمه حظيرة من يابس
الشجر والشوك يحفظهن فيها من الذئاب والسباع وما سقط من ذلك فداسته هو الهشيم
31.
("Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras
mengguntur, maka jadilah mereka seperti kayu-kayu kering yang dijadikan sebagai
kandang kambing") Al Muhtazhar artinya pohon dan duri-duri yang kering
kemudian dijadikan sebagai kandang kambing untuk menjaga kambing-kambing dari
sergapan binatang buas seperti serigala dan binatang pemangsa lainnya. Dan
kayu-kayu atau duri-duri kering yang terjatuh dari kandang tersebut lalu
diinjak-injak oleh kambing dinamakan Al Hasyiim.
{ ولقد
يسرنا القرآن للذكر فهل من مدكر }
32. (Dan
sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mau mengambil pelajaran?)
{ كذبت
قوم لوط بالنذر } بالأمور المنذرة لهم على لسانه
33. (Kaum Luth
pun telah mendustakan ancaman-ancaman itu) mendustakan hal-hal yang diancamkan
kepada mereka melalui lisan Nabi Luth.
{ إنا
أرسلنا عليهم حاصبا } ريحا ترميهم بالحصباء وهي صغار الحجارة الواحد دون ملء الكف
فهلكوا { إلا آل لوط } وهم ابنتاه معه { نجيناهم بسحر } من الأسحار وقت الصبح من
يوم غير معين ولو أريد من يوم معين لمنع من الصرف لأنه معرفة معدول عن السحر لأن
حقه أن يستمل في المعرفة بأل وهل أرسل الحاصب على آل لوط أولا ؟ قولان وعبر عن
الإستثناء على الأول بأنه متصل وعلى الثاني بأنه منقطع وإن كان من الجنس تسمحا
34.
(Sesungguhnya Kami telah mengembuskan kepada mereka angin yang membawa terbang
batu-batu) yakni angin yang melempari mereka dengan batu-batu yang diterbangkannya.
Al Hashbaa adalah batu-batu kecil yang besarnya lebih kecil dari genggaman
tangan; akhirnya binasalah mereka karenanya (kecuali keluarga Luth) mereka
adalah Nabi Luth dan kedua orang putrinya. (Mereka Kami selamatkan di waktu
sebelum fajar menyingsing) berasal dari lafal As-haar artinya, waktu menjelang
subuh dari hari yang tidak ditentukan. Dan seandainya hari yang dimaksud adalah
hari yang ditentukan, niscaya ungkapannya tidak memakai harakat Tanwin karena
termasuk Isim yang Ma'rifat dan dima'dul dari lafal As Sahar. Karena, bila
dimaksud sebagai hari yang ditentukan pasti memakai Alif dan Lam. Apakah batu
kerikil itu dihembuskan kepada keluarga Nabi Luth atau tidak? Sehubungan dengan
hal ini ada dua pendapat. Menurut pendapat pertama yakni dihembuskan juga,
berarti Istisna di sini bersifat Muttashil. Menurut pendapat kedua yakni, tidak
dihembuskan berarti Istitsnanya bersifat Munqathi'. Akan tetapi pada akhirnya
keluarga Nabi Luth diselamatkan dari azab itu.
{ نعمة }
مصدر أي إنعاما { من عندنا كذلك } أي مثل ذلك الجزاء { نجزي من شكر } أنعمنا وهو
مؤمن أو من آمن بالله ورسوله وأطاعهما
35. (sebagai
nikmat) menjadi mashdar, artinya sebagai pemberian nikmat. (dari sisi Kami.
Demikianlah) sebagaimana pembalasan tersebut (Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur) terhadap nikmat-nikmat Kami; dia adalah orang
mukmin atau orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta menaati
keduanya.
{ ولقد
أنذرهم } خوفهم لوط { بطشتنا } أخذتنا إياهم بالعذاب { فتماروا } تجادلوا وكذبوا {
بالنذر } بإنذاره
36. (Dan
sesungguhnya dia telah memperingatkan kepada mereka) yaitu Nabi Luth telah
memberi peringatan kepada mereka (akan azab Kami) akan pembalasan Kami kepada
mereka melalui azab-Nya (maka mereka mendustakan) mereka membantah dan
mendustakan (ancaman-ancaman itu) ancaman-ancaman Nabi Luth.
{ ولقد
راودوه عن ضيفه } أن يخلي بينهم وبين القوم الذين أتوه في صورة الأضياف ليخبثوا
بهم وكانوا ملائكة { فطمسنا أعينهم } أعميناها وجعلناها بلا شق كباقي الوجه بأن
صفقها جبريل بجناحه { فذوقوا } فقلنا لهم ذوقوا { عذابي ونذر } إنذاري وتخويفي أي
ثمرته وفائدته
37. (Dan
sesungguhnya mereka telah membujuknya agar menyerahkan tamunya) mereka
membujuknya supaya dia membiarkan mereka dengan orang-orang yang datang
kepadanya sebagai tamu. Mereka bermaksud akan berbuat homosex dengan para
tamunya itu, padahal para tamunya itu adalah malaikat-malaikat yang menjelma
menjadi manusia (lalu Kami butakan mata mereka) Kami jadikan buta mata mereka
dan Kami jadikan mata mereka tertutup rapat atau rata, sama rata dengan bagian
muka yang lainnya. Yaitu, setelah malaikat Jibril menampar mereka dengan
sayapnya (maka rasakanlah) maksudnya, Kami berkata kepada mereka,
"Rasakanlah oleh kalian (azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku) ini". Yakni,
ancaman dan peringatan-Ku ini; makna yang dimaksud adalah buah dan akibat
daripada ancaman-Ku.
{ ولقد
صبحهم بكرة } وقت الصبح من يوم غير معين { عذاب مستقر } دائم متصل بعذاب الآخرة
38. (Dan
sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa) yaitu, di waktu subuh dari hari
yang tidak ditentukan itu (azab yang kekal) azab yang terus-menerus hingga
sampai kepada saatnya azab akhirat.
{ فذوقوا
عذابي ونذر }
39. (Maka
rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku)
{ ولقد
يسرنا القرآن للذكر فهل من مدكر }
40. (Dan
sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka sudah adakah
orang yang mengambil pelajaran?)
{ ولقد
جاء آل فرعون } قومه معه { النذر } الإنذار على لسان موسى وهارون فلم يؤمنوا بل :
41. (Dan
sesungguhnya telah datang kepada kaum Firaun) kepada Firaun dan kaumnya
(ancaman-ancaman itu) ancaman-Ku melalui lisan Nabi Musa dan Nabi Harun, tetapi
mereka masih tetap tidak mau beriman. Bahkan,
{ كذبوا
بآياتنا كلها } التسع التي أوتيها موسى { فأخذناهم } بالعذاب { أخذ عزيز } قوي {
مقتدر } قادر لا يعجزه شيء
42. (mereka
mendustakan ayat-ayat Kami kesemuanya) yakni sembilan ayat yang diberikan
kepada Nabi Musa (lalu Kami azab mereka) yakni, Kami turunkan azab kepada
mereka (sebagai azab dari Yang Maha Perkasa) Yang Maha Kuat (lagi Maha Kuasa)
tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan dan menghalang-halangi-Nya.
{
أكفاركم } يا قريش { خير من أولئكم } المذكورين من قوم نوح إلى فرعون فلم يعذروا {
أم لكم } يا كفار قريش { براءة } من العذاب { في الزبر } الكتب والإستفهام في
الموضعين بمعنى النفي أي ليس الأمر كذلك
43. (Apakah
orang-orang kafir kalian) hai orang-orang Quraisy (lebih baik daripada mereka
itu) yang telah disebutkan yaitu, mulai dari kaum Nabi Nuh hingga sampai kepada
Firaun dan kaumnya yang tidak mendapatkan ampunan (atau apakah kalian telah
mempunyai) hai orang-orang kafir Quraisy (jaminan kebebasan) dari azab (dalam
kitab-kitab) yang terdahulu. Istifham yang terdapat pada dua tempat ini
mengandung makna Nafi artinya, kenyataannya tidaklah demikian.
{ أم
يقولون } أي كفار قريش { نحن جميع } جمع { منتصر } على محمد ولما قال أبو جهل يوم
بدر إنا جمع منتصر نزل :
44. (Atau
apakah mereka mengatakan) yakni orang-orang kafir Quraisy, ("Kami adalah
suatu golongan yang bersatu) orang-orang yang bersatu dalam satu golongan (yang
pasti menang") atas Muhammad. Sewaktu Abu Jahal mengatakan dalam perang
Badar, bahwa sesungguhnya kami adalah golongan yang bersatu yang pasti menang.
Maka turunlah firman-Nya:
{ سيهزم
الجمع ويولون الدبر } فهزموا ببدر ونصر رسول الله صلى الله عليه و سلم عليهم
45.
("Golongan Itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke
belakang") akhirnya mereka dikalahkan oleh Nabi Muhammaddalam perang Badar, dan Nabi
Muhammadmendapat kemenangan yang gemilang
atas mereka.
{ بل
الساعة موعدهم } بالعذاب { والساعة } أي عذابها { أدهى } أعظم بلية { وأمر } أشد
مرارة من عذاب الدنيا
46. (Sebenarnya
hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka) yaitu azab akan
ditimpakan kepada mereka (dan kiamat itu) azab hari kiamat itu (lebih dahsyat)
lebih besar bencananya (lagi lebih pahit) jauh lebih pahit daripada azab di
dunia.
{ إن
المجرمين في ضلال } هلاك بالقتل في الدنيا { وسعر } نار مسعرة بالتشديد أي مهيجة
في الآخرة
47.
(Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan) dalam
kebinasaan, mereka akan terbunuh di dunia (dan dalam neraka) neraka yang besar
nyalanya. Maksudnya, kelak di akhirat mereka akan dimasukkan ke dalam neraka
yang apinya menyala-nyala.
{ يوم
يسحبون في النار على وجوههم } في الآخرة ويقال لهم { ذوقوا مس سقر } إصابة جهنم
لكم
48. (Pada hari
mereka diseret ke neraka atas muka mereka) di akhirat kelak, lalu dikatakan
kepada mereka ("Rasakanlah sentuhan api neraka") rasakanlah panasnya
api neraka Jahanam ini oleh kalian.
{ إنا كل
شيء } منصوب بفعل يفسره { خلقناه بقدر } بتقدير حال من كل أي مقدرا وقرىء كل
بالرفع مبتدأ خبره خلقناه
49.
(Sesungguhnya segala sesuatu itu Kami) dinashabkan oleh Fi'il yang terdapat
pada firman selanjutnya yang berfungsi menafsirkannya (ciptakan menurut ukuran)
masing-masing. Menurut suatu qiraat lafal Kulla dibaca KuIlu dan dianggap
sebagai Mubtada, sedangkan Khabarnya adalah lafal Khalaqnaahu.
{ وما
أمرنا } لشيء نريد وجوده { إلا } مرة { واحدة كلمح بالبصر } في السرعة وهي قول :
كن فيوجد { إنما أمره إذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون }
50. (Dan tiada
lain perintah Kami) terhadap sesuatu yang Kami kehendaki ada (hanyalah) sekali
(satu firman seperti kejapan mata) dalam hal kecepatannya, yaitu melalui
firman-Nya 'Kun' yakni adalah kamu, maka sesuatu yang dikehendaki itu langsung
ada dengan seketika; pengertian ini diungkapkan pula oleh firman lainnya,
yaitu, "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya, 'Jadilah', maka terjadilah ia." (Q.S. Yaasin, 82)
{ ولقد
أهلكنا أشياعكم } أشباهكم في الكفر من الأمم الماضية { فهل من مدكر } استفهام
بمعنى الأمر أي اذكروا واتعظوا
51. (Dan
sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kalian) dalam kekafirannya
dari umat-umat terdahulu. (Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?)
Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna perintah yakni, ingatlah
kalian dan ambillah hal ini sebagai pelajaran buat kalian!
{ وكل
شيء فعلوه } أي العباد مكتوب { في الزبر } كتب الحفظة
52. (Dan segala
sesuatu yang telah mereka perbuat) apa yang telah dikerjakan oleh semua
hamba-hamba Allah telah tercatat (di dalam buku-buku) catatan amal perbuatan.
{ وكل
صغير وكبير } من الذنب أو العمل { مستطر } مكتوب في اللوح المحفوظ
53. (Dan segala
urusan yang kecil maupun besar) berupa dosa atau amal perbuatan (adalah
tertulis) tercatat di Lohmahfuz.
{ إن
المتقين في جنات } بساتين { ونهر } أريد به الجنس وقرىء بضم النون والهاء جمعا
كأسد وأسد والمعنى أنهم يشربون من أنهارها الماء واللبن والعسل والخمر
54.
(Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam surga-surga) taman-taman
(dan sungai-sungai makna yang dimaksud adalah jenisnya. Menurut suatu qiraat
lafal Nahar dibaca Nuhur dalam bentuk jamak, yang wazannya sama dengan lafal
Asadun bila dijamakkan menjadi Usudun. Makna yang dimaksud ialah, bahwa mereka
meminum dari sungai-sungai surga itu air, susu, madu dan khamar.
{ في
مقعد صدق } مجلس حق لا لغو فيه ولا تأثيم أريد به الجنس وقرىء مقاعد المعنى أنهم
في مجالس من الجنات سالمة من اللغو والتأثيم بخلاف مجالس الدنيا فقل أن تسلم من
ذلك وأعرب هذا خبرا ثانيا وبدلا وهو صادق ببدل البعض وغيره { عند مليك } مثال
مبالغة أي عزيز الملك واسعه { مقتدر } قادر لا يعجزه شيء وهو الله تعالى وعند
إشارة إلى الرتبة والقربة من فضله تعالى
55. (Di tempat
yang benar) di majelis yang benar, karena tidak ada perkataan yang tidak
berguna dan tidak pula ada perkataan yang berdosa di dalamnya; pengertian
Maq'ad di sini adalah ditinjau dari segi jenisnya. Menurut qiraat yang lain
lafal Maq'ad dibaca dalam bentuk jamak yaitu Maqaa'id. Makna yang dimaksud
ialah bahwa ahli surga itu berada di dalam majelis-majelis surga dalam keadaan
bebas dari perkataan yang tidak ada gunanya dan bebas pula dari hal-hal yang
berdosa, keadaan mereka berbeda dengan keadaan majelis-majelis di dunia. Karena
sesungguhnya majelis-majelis di dunia itu jarang sekali bebas dari hal-hal
tersebut. Lafal ayat ini berkedudukan sebagai Khabar yang kedua, dan lafal
Shidqin menjadi Badal dari lafal Shaadiqin, yakni Badal Ba'dh atau lainnya (di
sisi Yang Maha Raja) merupakan perumpamaan yang mengandung makna Mubalaghah,
yakni Maha Raja Yang Maha Perkasa lagi Maha Luas (lagi Maha Berkuasa) tiada
sesuatu pun yang melemahkan-Nya, Dia adalah Allah SWT Lafal 'Inda menunjukkan isyarat yang
mengandung makna derajat dan kedudukan mereka yang dekat di sisi-Nya, sebagai
anugerah dari Allah SWT kepada para penghuni surga.