Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Surah ke-25.
Al-Furqan (Pembeda) Ayat 1-77
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ تبارك
} تعالى { الذي نزل الفرقان } القرآن لأنه فرق بين الحق والباطل { على عبده } محمد
{ ليكون للعالمين } أي الإنس والجن دون الملائكة { نذيرا } مخوفا من عذاب الله
001. (Maha
Suci) Allah swt. (yang telah menurunkan Alfurqan) yakni Alquran, ia dinamakan
Alfurqan karena kandungannya membedakan antara perkara yang hak dan perkara
yang batil (kepada hamba-Nya) yakni Nabi Muhammad (agar dia menyampaikannya
kepada seluruh alam) yaitu kepada bangsa manusia dan bangsa jin, selain bangsa
malaikat (sebagai pemberi peringatan) kepada mereka, dengan memperingatkan
mereka akan azab Allah.
{ الذي
له ملك السماوات والأرض ولم يتخذ ولدا ولم يكن له شريك في الملك وخلق كل شيء } من
شأنه أن يخلق { فقدره تقديرا } سواه تسوية
002. (Yang
kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia telah menciptakan segala
sesuatu) karena hanya Dialah yang mampu menciptakan kesemuanya itu (dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya) secara tepat dan sempurna.
{
واتخذوا } أي الكفار { من دونه } أي الله : أي غيره { آلهة } هي الأصنام { لا
يخلقون شيئا وهم يخلقون ولا يملكون لأنفسهم ضرا } أي دفعة { ولا نفعا } أي جره {
ولا يملكون موتا ولا حياة } أي إماتة لأحد وإحياء لأحد { ولا نشورا } أي بعثا
للأموات
003. (Kemudian
mereka mengambil) yang dimaksud adalah orang-orang kafir (selain daripada-Nya)
selain Allah swt. (sebagai tuhan-tuhan) berupa berhala-berhala (yang mereka
tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa
untuk menolak sesuatu kemudaratan dari dirinya) tidak akan mampu menolak bahaya
yang mengancam dirinya (dan tidak pula untuk mengambil suatu manfaat pun)
artinya tidak dapat menghasilkan manfaat bagi dirinya (dan juga tidak kuasa
mematikan, menghidupkan) yakni tidak mampu mematikan seseorang dan tidak pula
mampu menghidupkannya (dan tidak pula membangkitkan) tidak mampu membangkitkan
orang-orang yang mati untuk dapat hidup kembali.
{ وقال
الذين كفروا إن هذا } أي ما القرآن { إلا إفك } كذب { افتراه } محمد { وأعانه عليه
قوم آخرون } وهم من أهل الكتاب قال تعالى : { فقد جاؤوا ظلما وزورا } كفر وكذبا :
أي بهما
004. (Dan
orang-orang kafir berkata, "Sesungguhnya ini) Alquran ini (tidak lain
hanyalah kebohongan-kebohongan) yakni kedustaan (yang diada-adakan olehnya)
oleh Muhammad sendiri (dan dia dibantu oleh kaum yang lain) yakni oleh sebagian
dari orang-orang ahli kitab. Allah berfirman: (Maka sesungguhnya mereka telah
berbuat suatu kelaliman dan dusta yang besar") yakni kekafiran dan
kedustaan.
{ وقالوا
} أيضا هو { أساطير الأولين } أكاذيبهم : جمع أسطورة بالضم { اكتتبها } انتسخها من
ذلك القوم بغيره { فهي تملى } تقرأ { عليه } ليحفظها { بكرة وأصيلا } غدوة وعشيا
قال تعالى ردا عليهم :
005. (Dan
mereka berkata,) pula bahwa Alquran itu ("Dongengan-dongengan orang-orang
dahulu) yakni kedustaan-kedustaan mereka. Lafal Asaathiir adalah bentuk jamak
dari lafal Usthuurah (dimintanya supaya dituliskan) telah menukilnya dari kaum
tersebut melalui orang lain (maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya) supaya
ia hafal (setiap pagi dan petang.") Kemudian Allah berfirman menyanggah
ucapan mereka:
{ قل
أنزله الذي يعلم السر } الغيب { في السماوات والأرض إنه كان غفورا } للمؤمنين {
رحيما } بهم
006.
(Katakanlah! "Alquran ini diturunkan oleh Allah yang mengetahui rahasia)
hal-hal yang gaib (di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun) kepada orang-orang yang beriman (lagi Maha Penyayang") kepada
mereka.
{ وقالوا
مال هذا الرسول يأكل الطعام ويمشي في الأسواق لولا } هلا { أنزل إليه ملك فيكون
معه نذيرا } يصدقه
007. (Dan
mereka berkata, "Mengapa Rasul ini memakan makanan dan berjalan di
pasar-pasar? Mengapa tidak) (diturunkan kepadanya Malaikat, agar Malaikat itu
memberikan peringatan bersama dengan dia?) maksudnya yang membenarkan
kerasulannya.
{ أو
يلقى إليه كنز } من السماء ينفقه ولا يحتاج إلى المشي في الأسواق لطلب المعاش { أو
تكون له جنة } بستان { يأكل منها } أي من ثمارها فيكتفي بها وفي قراءة نأكل بالنون
: أي نحن فيكون له مزية علينا بها { وقال الظالمون } أي الكافرون للمؤمنين { إن }
ما { تتبعون إلا رجلا مسحورا } مخدوعا مغلوبا على عقله قال تعالى :
008. (Atau
mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan) dari langit yang kemudian ia
membelanjakannya, sehingga ia tidak usah berjalan-jalan di pasar lagi untuk
mencari penghidupan (atau mengapa tidak ada kebun baginya) yaitu ladang yang
menjadi miliknya (yang dapat dia makan dari hasilnya") buah-buahannya,
sehingga hal itu menjadi kecukupan baginya. Menurut qiraat yang lain dibaca
Na'kulu Minhaa, artinya; yang kami dapat ikut makan dari kebunnya. Maksudnya,
supaya memiliki kelebihan di atas kami. (Dan orang-orang yang zalim itu
berkata:) orang-orang kafir itu kepada orang-orang Mukmin, ("Tidak lain
kamu sekalian hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir") orang
yang akalnya tidak waras karena pengaruh sihir. Maka Allah berfirman pada ayat
selanjutnya:
{ انظر
كيف ضربوا لك الأمثال } بالمسحور والمحتاج إلى ما ينفقه وإلى ملك يقوم معه بالأمر
{ فضلوا } بذلك عن الهدى { فلا يستطيعون سبيلا } طريقا إليه
009. (Perhatikanlah,
bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang kamu) dengan julukan
sebagai orang yang kena pengaruh sihir, orang yang membutuhkan nafkah, orang
yang harus ditemani oleh Malaikat yang bersama-sama menyampaikan tugasnya (lalu
sesatlah mereka) dari petunjuk disebabkan ucapannya itu (mereka tidak sanggup
mendapatkan jalan untuk menentang kerasulannya) maksudnya mereka tidak akan
dapat menemukan jalan untuk menentangnya.
{ تبارك
} تكاثر خير { الذي إن شاء جعل لك خيرا من ذلك } الذي قالوه من الكنز والبستان {
جنات تجري من تحتها الأنهار } أي في الدنيا لأنه شاء أن يعطيه إياها في الآخرة {
ويجعل } بالجزم { لك قصورا } أيضا وفي قراءة بالرفع استئنافا
010. (Maha
Agung Allah) Maha Kaya akan kebaikan (yang jika Dia menghendaki, niscaya
dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian) yakni lebih baik
daripada perbendaharaan harta dan kebun yang mereka mintakan di dunia ini
(yaitu surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai) karena Dia telah
menjanjikan akan memberikan kepadanya nanti di akhirat (dan dijadikan-Nya pula)
lafal ayat ini dibaca Jazm (untukmu istana-istana) dan menurut qiraat yang
lain, lafal Yaj'al dibaca Yaj'alu sehingga kedudukannya menjadi kalimat
Isti'naf, atau kalimat baru.
{ بل
كذبوا بالساعة } القيامة { وأعتدنا لمن كذب بالساعة سعيرا } نارا مسعرة : أي مشتدة
011. (Bahkan
mereka mendustakan hari kiamat) hari terakhir yang tiada hari lagi sesudahnya.
(Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan
hari kiamat) neraka yang apinya menyala-nyala dengan nyala yang besar.
{ إذا
رأتهم من مكان بعيد سمعوا لها تغيظا } غليانا كالغضبان إذا غلى صدره من الغضب {
وزفيرا } صوتا شديدا أوسماع التغيظ رؤيته وعلمه
012. (Apabila
neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya)
yakni suara mendidihnya seperti halnya orang yang sedang marah (dan suara
nyalanya) suara yang keras sekali dari nyala apinya. Atau makna yang dimaksud
adalah jika orang-orang tersebut melihat neraka sekalipun dari tempat yang
jauh, mereka akan mendengar suara gemuruh dan nyala apinya.
{ وإذا
ألقوا منها مكانا ضيقا } بالتشديد والتخفيف بأن يضيق عليهم ومنها حال من مكانا
لأنه في الأصل صفة له { مقرنين } مصفدين قد قرنت أي جمعت أيديهم إلى أعناقهم في
الأغلال والتشديد للتكثير { دعوا هنالك ثبورا } هلاكا فيقال لهم :
013. (Dan apabila mereka dicampakkan ke tempat yang sempit di neraka itu) dapat dibaca Dhayyiqan dengan memakai harakat Tasydid pada huruf Ya, dapat pula dibaca Takhfif atau tanpa Tasydid sehingga bacaannya menjadi Dhayqan, maksudnya neraka itu menghimpit mereka. Lafal Minhaa berkedudukan menjadi Hal dari lafal Makaanan, karena pada asalnya ia adalah kata sifat baginya (dengan dibelenggu) yakni tangan dan leher mereka dibelenggu menjadi satu; harakat Tasydid yang ada pada lafal Muqarraniina menunjukkan makna Taktsir atau banyak (mereka di sana mengharapkan kebinasaan) maksudnya mereka ingin mati saja karena pedihnya siksaan. Dikatakan oleh Allah Ta'ala kepada mereka,
{ لا
تدعوا اليوم ثبورا واحدا وادعوا ثبورا كثيرا } كعذابكم
014.
("Janganlah kamu sekalian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan
harapkanlah kebinasaan yang banyak") sesuai dengan azab yang menimpa
kalian ini.
{ قل
أذلك } المذكور من الوعيد وصفة النار { خير أم جنة الخلد التي وعد } ها { المتقون
كانت لهم } في علمه تعالى { جزاء } ثوابا { ومصيرا } مرجعا
015. (Katakanlah!
"Apa yang demikian itukah) hal yang telah disebutkan itukah, yaitu ancaman
dan gambaran tentang neraka (yang baik, atau surga yang kekal yang telah
dijanjikan) (kepada orang-orang yang bertakwa?" Surga itu untuk mereka)
menurut ilmu Allah (sebagai balasan) sebagai pahala (dan tempat kembali) tempat
menetap yang abadi.
{ لهم
فيها ما يشاؤون خالدين } حال لازمة { كان } وعدهم ما ذكر { على ربك وعدا مسؤولا }
يسأله من وعد به { ربنا وآتنا ما وعدتنا على رسلك } أو تسأله لهم الملائكة { ربنا
وأدخلهم جنات عدن التي وعدتهم }
016. (Bagi
mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki, sedangkan mereka kekal)
lafal Khaalidiina menjadi Hal yang bersifat Lazimah atau harus (adalah) janji
mereka seperti yang telah disebutkan tadi (janji dari Rabbmu yang patut
dimohonkan kepada-Nya) artinya orang yang telah dijanjikan kepadanya hal itu
patut untuk memohon kepada-Nya, sebagaimana yang diungkapkan oleh firman-Nya
yang lain, yaitu, "Ya Rabb kami! Berilah kami apa yang telah Engkau
janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau." (Q.S. Ali
Imran, 194) atau hal itu dimintakan oleh para Malaikat buat mereka, sebagaimana
yang diungkapkan oleh firman-Nya yang lain, yaitu, "Ya Rabb kami!
Masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan-kepada
mereka." (Q.S. Al Mukmin, 8).
{ ويوم
نحشرهم } بالنون والتحتانية { وما يعبدون من دون الله } أي غيره من الملائكة وعيسى
وعزير والجن { فيقول } تعالى بالتحتانية والنون للمعبودين إثباتا للحجة على
العابدين : { أأنتم } بتحقيق الهمزتين وإبدال الثانية ألفا وتسهيلها وإدخال ألف
بين المسهلة والأخرى وتركه { أضللتم عبادي هؤلاء } أوقعتموهم في الضلال بأمركم
إياهم بعبادتكم { أم هم ضلوا السبيل } طريق الحق بأنفسهم
017. (Dan pada
suatu hari ketika Allah menghimpunkan mereka) lafal Yahsyuruhum dapat pula
dibaca Nahsyuruhum, sehingga artinya menjadi, Kami menghimpun mereka (beserta
apa yang mereka sembah selain Allah) yakni seperti malaikat; Nabi Isa, dan Nabi
Uzair, serta jin (lalu Allah berkata:) kepada mereka yang disembah untuk
memantapkan hujah-Nya terhadap orang-orang yang menyembah mereka. Lafal
Fayaquulu dapat pula dibaca Fanaquulu, artinya, Kami berkata, ("Apakah
kalian) lafal A-antum dapat dibaca secara Tahqiq yaitu dengan menyatakan kedua
Hamzahnya, dan dapat pula dibaca Tas-hil yaitu dengan menggantikan Hamzah yang
kedua menjadi Alif sehingga bacaan Hamzahnya menjadi panjang, dapat pula dibaca
pendek yakni tanpa memakai Alif (yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu) artinya
apakah kalian telah menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan dengan perintah
kalian kepada mereka, supaya mereka menyembah kalian? (atau mereka sendirilah
yang sesat dari jalan yang benar?") yakni atas kehendak mereka sendiri.
{ قالوا
سبحانك } تنزيها لك عما لا يليق بك { ما كان ينبغي } يستقيم { لنا أن نتخذ من دونك
} أي غيرك { من أولياء } مفعول أول ومن زائدة لتأكيد النفي وما قبله الثاني فكيف
نأمر بعبادتنا ؟ { ولكن متعتهم وآباءهم } من قبلهم بإطالة العمر وسعة الرزق { حتى
نسوا الذكر } تركوا الموعظة والإيمان بالقرآن { وكانوا قوما بورا } هلكى قال تعالى
:
018. (Mereka
yang disembah itu menjawab, "Maha Suci Engkau,) dari apa yang tidak layak
bagi Engkau (tidaklah patut) tidaklah dibenarkan (bagi kami mengambil selain
Engkau) (untuk jadi pelindung) lafal Min Auliyaa berkedudukan menjadi Maf'ul
pertama, sedangkan huruf Min adalah Zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna
Nafi. Lafal sebelumnya berkedudukan menjadi Maf'ul kedua. Maksudnya, mana
mungkin kami memerintahkan mereka untuk menyembah kami (akan tetapi Engkau
telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup) sebelumnya yaitu
di dunia, dengan umur yang panjang dan rezeki yang luas. (Sampai mereka lupa
akan peringatan) yakni nasihat dan iman kepada Alquran (dan mereka adalah kaum
yang binasa.") Allah berfirman:
{ فقد
كذبوكم } أي كذب المعبودين العابدين { بما تقولون } بالفوقانية أنهم آلهة { فما
تستطيعون } بالتحتانية والفوقانية : أي لا هم ولا أنتم { صرفا } دفعا للعذاب عنكم
{ ولا نصرا } منعا لكم منه { ومن يظلم } يشرك { منكم نذقه عذابا كبيرا } شديدا في
الآخرة
019.
("Maka sesungguhnya mereka yang disembah itu telah mendustakan kalian)
yang disembah itu berdusta kepada mereka yang menyembahnya (tentang apa yang
kalian katakan) bahwasanya mereka adalah tuhan-tuhan (maka kalian tidak akan
dapat) kalau dibaca yastathii'uuna artinya maka mereka tidak akan dapat;
maksudnya baik mereka atau pun kalian (menolak) azab dari diri kalian (dan
tidak pula menolong) mencegah azab yang menimpa diri kalian (dan barang siapa
berbuat zalim) dengan memperbuat kemusyrikan (di antara kalian, niscaya Kami
rasakan kepadanya azab yang besar) azab yang keras di akhirat.
{ وما
أرسلنا قبلك من المرسلين إلا إنهم ليأكلون الطعام ويمشون في الأسواق } فأنت مثلهم
في ذلك وقد قيل لهم مثل ما قيل لك { وجعلنا بعضكم لبعض فتنة } بلية ابتلى الغني
بالفقير والصحيح بالمريض والشريف بالوضيع يقول الثاني في كل : ما لي لا أكون
كالأول في كل : { أتصبرون } على ما تسمعون ممن ابتليتم بهم استفهام بمعنى الأمر :
أي اصبروا { وكان ربك بصيرا } بمن يصبر وبمن يجزع
020. (Dan Kami
tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu, melainkan mereka sungguh memakan
makanan dan berjalan di pasar-pasar) maka kamu adalah sama seperti mereka dalam
hal ini. Maksudnya, telah dikatakan pula hal yang serupa terhadap mereka,
sebagaimana apa yang dikatakan kepadamu sekarang ini. (Dan Kami jadikan
sebagian kalian cobaan bagi sebagian yang lain) yakni orang yang kaya dicoba
dengan adanya orang fakir dan orang yang sehat dicoba dengan adanya orang yang
sakit, dan orang yang terhormat dicoba dengan adanya orang yang rendah. Maka
golongan yang kedua dari orang-orang tadi mengatakan, 'Mengapa aku tidak
seperti dia dalam segala hal?' (Maukah kalian bersabar?) di dalam menghadapi
perkataan yang kalian dengar dari orang-orang yang kalian mendapat cobaan dari
mereka. Istifham atau kata tanya di sini mengandung arti perintah, maksudnya
bersabarlah kalian (dan adalah Rabbmu Maha Melihat") terhadap orang-orang
yang sabar dan yang tidak sabar.
{ وقال
الذين لا يرجون لقاءنا } لا يخافون البعث { لولا } هلا { أنزل علينا الملائكة }
فكانوا رسلا إلينا { أو نرى ربنا } فنخبر بأن محمدا رسوله قال تعالى : { لقد
استكبروا } تكبروا { في } شأن { أنفسهم وعتوا } طغوا { عتوا كبيرا } بطلبهم رؤية
الله تعالى في الدنيا وعتوا بالواو على أصله بخلاف عتى بالإبدال في مريم
021.
(Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuannya dengan Kami,)
yakni orang-orang yang tidak takut kepada adanya hari berbangkit dan hari
pembalasan ("Mengapakah tidak) (diturunkan kepada kita malaikat) yang
menjadi Rasul-rasul kepada kita (atau mengapa kita tidak melihat Rabb
kita?") kemudian kita diberi tahu, bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya. Lalu
Allah berfirman, ("Sesungguhnya mereka memandang besar) merasa besar (tentang
diri mereka dan mereka telah melampaui batas) berlaku sangat kurang ajar
(dengan kelewat batas yang sangat besar) disebabkan mereka berani meminta
melihat Allah swt. di dunia. Lafal 'Atauw dengan memakai huruf Wau sesuai
dengan kata asalnya, berbeda dengan lafal 'Ataa yang huruf akhirnya telah
diganti menjadi Ya, seperti dalam surah Maryam.
{ يوم
يرون الملائكة } في جملة الخلائق هو يوم القيامة ونصبه با ذكر مقدرا { لا بشرى
يومئذ للمجرمين } أي الكافرين بخلاف المؤمنين فلهم البشرى بالجنة { ويقولون حجرا
محجورا } على عادتهم في الدنيا إذا نزلت بهم شدة : أي عوذا معاذا يستعيذون من
الملائكة قال تعالى :
022. (Pada hari
mereka melihat Malaikat) di antara makhluk-makhluk Allah yang lainnya, yaitu
pada hari kiamat. Lafal Yauma dinashabkan oleh lafal Udzkur, yang keberadaannya
diperkirakan sebelumnya; maksudnya, ingatlah pada hari mereka melihat Malaikat
(di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa) yakni
orang-orang kafir, berbeda keadaannya dengan orang-orang Mukmin, bagi mereka
kabar gembira yaitu mendapatkan surga (dan mereka berkata: 'Hijran
mahjuuran'") sebagaimana kebiasaan mereka di dunia apabila mereka tertimpa
kesengsaraan, artinya: lindungilah kami di tempat perlindungan. Mereka pada
hari itu meminta perlindungan kepada Malaikat. Kemudian Allah berfirman,
{ وقدمنا
} عمدنا { إلى ما عملوا من عمل } من الخير كصدقة وصلة رحم وقرى ضيف وإغاثة ملهوف
في الدنيا { فجعلناه هباء منثورا } هو ما يرى في الكوى التي عليها الشمس كالغبار
المفرق : أي مثله في عدم النفع به إذ لا ثواب فيه لعدم شرطه ويجازون عليه في
الدنيا
023. ("Dan
Kami hadapi) kami hadapkan (segala amal yang mereka kerjakan) amal kebaikan
seperti sedekah, menghubungkan silaturahmi, menjamu tamu dan menolong orang
yang memerlukan pertolongan sewaktu di dunia (lalu Kami jadikan amal itu
bagaikan debu yang beterbangan.") amal perbuatan mereka tidak bermanfaat
sama sekali pada hari itu, tidak ada pahalanya sebab syaratnya tak terpenuhi,
yaitu iman, akan tetapi mereka telah mendapatkan balasannya selagi mereka di
dunia.
{ أصحاب
الجنة يومئذ } يوم القيامة { خير مستقرا } من الكافرين في الدنيا { وأحسن مقيلا }
منهم : أي موضع قائلة فيها وهي الاستراحة نصف النهار في الحر وأخذ من ذلك انقضاء
الحساب في نصف نهار كما ورد في حديث
024.
(Penghuni-penghuni surga pada hari itu) di hari kiamat (paling baik tempat
tinggalnya) lebih baik daripada tempat tinggal orang-orang kafir sewaktu di
dunia (dan paling indah tempat istirahatnya) lebih indah daripada tempat
istirahat mereka sewaktu di dunia. Lafal Maqiila artinya tempat untuk
beristirahat di tengah hari yang panas. Kemudian dari pengertian ini dapat
diambil kesimpulan makna tentang selesainya masa perhitungan amal perbuatan,
yaitu di waktu tengah hari, hanya memakan waktu setengah hari, seperti yang
telah disebutkan di dalam hadits.
{ ويوم
تشقق السماء } أي كل سماء { بالغمام } أي معه وهو غيم أبيض { ونزل الملائكة } من
كل سماء { تنزيلا } هو يوم القيامة ونصبه با ذكر مقدرا وفي قراءة بتشديد شين تشقق
بإدغام التاء الثانية في الأصل فيها وفي أخرى : ننزل بنونين الثانية ساكنة وضم
اللام ونصب الملائكة
025. (Dan
ingatlah di hari ketika langit pecah) yaitu semua langit (mengeluarkan kabut)
seraya mengeluarkan kabut yang berwarna putih (dan diturunkan Malaikat) dari
setiap lapisan langit (bergelombang-gelombang) pada hari kiamat itu.
Dinashabkannya lafal Yauma karena pada sebelumnya diperkirakan ada lafal
Udzkur. Menurut qiraat yang lain lafal Tasyaqqaqu dibaca Tasysyaqqaqu dengan
ditasydidkannya huruf Syin yang diambil dari asal kata Tatasyaqqaqu. Kemudian
huruf Ta yang kedua diganti menjadi Syin lalu diidgamkan kepada Syin yang kedua
sehingga menjadi Tasysyaqqaqu. Sedangkan menurut qiraat yang lainnya lagi lafal
Nuzzila dibaca Nunzilu dan lafal Al Malaaikatu dibaca Al Malaaikata, sehingga
bacaan lengkapnya menurut qiraat ini menjadi Nunzilul Malaaikata, artinya, Kami
menurunkan Malaikat-malaikat.
{ الملك
يومئذ الحق للرحمن } لا يشركه فيه أحد { وكان } اليوم { يوما على الكافرين عسيرا }
بخلاف المؤمنين
026. (Kerajaan
yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Allah Yang Maha Pemurah) tiada seorang
pun yang menyaingi-Nya dalam hal ini. (Dan adalah) hari itu (satu hari yang
penuh kesukaran bagi orang-orang kafir) berbeda dengan keadaan orang-orang yang
beriman.
{ ويوم
يعض الظالم } المشرك : عقبة بن أبي معيط كان نطق بالشهادتين ثم رجع إرضاء لأبي بن
خلف { على يديه } ندما وتحسرا في يوم القيامة { يقول يا } للتنبيه { ليتني اتخذت
مع الرسول } محمد { سبيلا } طريقا إلى الهدى
027. (Dan
ingatlah hari ketika itu orang yang zalim) orang musyrik, yaitu Uqbah bin
Mu'ith yang pernah membaca dua kalimat syahadat, kemudian ia menjadi murtad
demi mengambil hati Ubay bin Khalaf (menggigit dua tangannya) karena menyesal
dan kecewa, di hari kiamat (seraya berkata, "Aduhai!) huruf Ya menunjukkan
makna penyesalan (Kiranya dahulu aku mengambil bersama Rasul) yakni Nabi
Muhammad (jalan) petunjuk.
{ يا
ويلتى } ألفه عوض عن ياء الإضافة أي ويلتي ومعناه هلكتي { ليتني لم أتخذ فلانا }
أي أبيا { خليلا }
028.
(Kecelakaan besar bagiku) huruf Alif dari lafal Yaa Wailataa merupakan
pergantian Ya Idhafah, asalnya adalah Yaa Wailatii maknanya alangkah binasanya
aku (kiranya aku dahulu tidak menjadikan si Polan itu) yakni Ubay bin Khalaf
yang dijilatnya tadi (teman akrab).
{ لقد
أضلني عن الذكر } أي القرآن { بعد إذ جاءني } بأن ردني عن الإيمان به قال تعالى :
{ وكان الشيطان للإنسان } الكافر { خذولا } بأنيرتكه ويتبرأ منه عند البلاء
029. (Sesungguhnya
dia telah menyesatkan aku dari peringatan) Alquran (sesudah peringatan itu
datang kepadaku") karena dialah yang menjadikan aku murtad dan tidak
beriman lagi kepada Alquran. Kemudian Allah berfirman, ("Dan adalah setan
itu terhadap manusia) yang kafir (selalu membuat kecewa.") karena ia akan
meninggalkannya begitu saja, cuci tangan bilamana manusia tertimpa malapetaka.
{ وقال
الرسول } محمد { يا رب إن قومي } قريشا { اتخذوا هذا القرآن مهجورا } متروكا قال
تعالى :
030. (Berkatalah Rasul) Nabi Muhammad, ("Ya Rabbku! Sesungguhnya kaumku) kabilah Quraisy (menjadikan Alquran ini suatu yang diasingkan") ditinggal begitu saja. Maka Allah Ta'ala berfirman:
{ وكذلك
} كما جعلنا لك عدوا من مشركي قومك { جعلنا لكل نبي } قبلك { عدوا من المجرمين }
المشركين فاصبر كما صبروا { وكفى بربك هاديا } لك { ونصيرا } ناصرا لك على أعدائك
031. ("Dan
seperti itulah) sebagaimana Kami telah menjadikan bagimu musuh dari kalangan
orang-orang musyrik kaummu sendiri (Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi) sebelum
kamu (musuh dari orang-orang yang berdosa) yakni orang-orang musyrik maka
bersabarlah sebagaimana mereka bersabar. (Dan cukuplah Rabbmu menjadi Pemberi
petunjuk) bagimu (dan Penolong") yang menolong kamu terhadap
musuh-musuhmu.
{ وقال
الذين كفروا لولا } هلا { نزل عليه القرآن جملة واحدة } كالتوارة والإنجيل والزبور
قال تعالى : نزلناه { كذلك } متفرقا { لنثبت به فؤادك } نقوي قلبك { ورتلناه
ترتيلا } أي أتينا به شيئا بعد شيء بتمهل وتؤدة لتيسير فهمه وحفظه
032.
(Berkatalah orang-orang yang kafir, "Mengapa tidak) (diturunkan kepadanya
Alquran sekali turun saja?") sebagaimana kitab Taurat, kitab Injil dan
kitab Zabur. Allah menjawab melalui firman-Nya, "Kami sengaja
menurunkannya (demikian) secara terpisah-pisah (supaya Kami perkuat hatimu
dengannya) Kami menguatkan kalbumu dengan Alquran (dan Kami membacakannya
kelompok demi kelompok") Kami menurunkannya tahap demi tahap secara
perlahan dan tidak tergesa-gesa, supaya mudah dipahami dan dihafal.
{ ولا
يأتونك بمثل } في إبطال أمرك { إلا جئناك بالحق } الدافع له { وأحسن تفسيرا }
بيانا
033. (Tidaklah
orang-orang kafir itu datang kepadamu membawa sesuatu yang ganjil) untuk
membatalkan perkaramu (melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar) yang
menolak dan membantahnya (dan yang paling baik penjelasannya) untuk menjelaskan
perkara yang sebenarnya kepada mereka.
هم { الذين يحشرون على
وجوههم } أي يساقون { إلى جهنم أولئك شر مكانا } هو جهنم { وأضل سبيلا } أخطأ
طريقا من غيرهم وهو كفرهم
034. Mereka
adalah (orang-orang yang dihimpunkan dengan diseret atas muka-muka mereka)
mereka digiring seraya diseret (ke neraka Jahanam, mereka itulah orang-orang
yang paling buruk tempatnya) yaitu neraka Jahanam (dan paling sesat jalannya)
paling keliru jalannya bila dibandingkan dengan selain mereka, sebab
kekafirannya.
{ ولقد
آتينا موسى الكتاب } التوراة { وجعلنا معه أخاه هارون وزيرا } معينا
035. (Dan
sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa kitab) Taurat (dan Kami telah
menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir) yang membantunya di
dalam menyampaikan tugas risalahnya.
{ فقلنا
اذهبا إلى القوم الذين كذبوا بآياتنا } أي القبط فرعون وقومه فذهبا إليهم بالرسالة
فكذبوهما { فدمرناهم تدميرا } أهلكناهم إهلاكا
036. (Kemudian
Kami berfirman kepada keduanya, "Pergilah kamu berdua kepada kaum yang
mendustakan ayat-ayat Kami") yakni bangsa Koptik, Firaun dan kaumnya, lalu
keduanya berangkat ke negeri mereka, akan tetapi mereka mendustakannya. (Maka
Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya) Kami menumpas mereka sampai
binasa.
{ و }
اذكر { قوم نوح لما كذبوا الرسل } بتكذيبهم نوحا لطول لبثه فيهم فكأنه رسل أو لأن
تكذيبه تكذيب لباقي الرسل لاشتراكهم في الجيء بالتوحيد { أغرقناهم } جواب لما {
وجعلناهم للناس } بعدهم { آية } عبرة { وأعتدنا } في الآخرة { للظالمين } الكافرين
{ عذابا أليما } مؤلما سوى ما يحل بهم في الدنيا
037. (Dan)
ingatlah (kaum Nuh tatkala mereka mendustakan Rasul-rasul) mereka mendustakan
Nabi Nuh, mengingat Nabi Nuh tinggal bersama mereka dalam kurun waktu yang lama
sekali, maka diungkapkan dalam ayat ini seolah-olah Nabi Nuh menduduki tempat
Rasul-rasul. Atau karena dengan mendustakan Nabi Nuh maka seolah-olah mereka
mendustakan Rasul-rasul lainnya yang membawa risalah yang sama dengan apa yang
dibawa oleh Nabi Nuh, yaitu ajaran Tauhid (Kami tenggelamkan mereka) lafal ayat
ini menjadi jawab dari Lamma (dan Kami jadikan cerita mereka bagi manusia)
sesudah mereka (sebagai tanda) pelajaran (dan Kami telah menyediakan) di
akhirat (untuk orang-orang yang zalim) yakni orang-orang kafir (azab yang
pedih) siksaan yang sangat menyakitkan di samping azab yang telah mereka
rasakan sewaktu hidup di dunia.
{ و }
اذكر { عادا } قوم هود { وثمود } قوم صالح { وأصحاب الرس } اسم بئر ونبيهم قيل
شعيب وقيل غيره كانوا قعودا حولها فانهارت بهم وبمنازلهم { وقرونا } أقواما { بين
ذلك كثيرا } أي بين عاد وأصحاب الرس
038. (Dan)
ingatlah (kaum Ad) yakni kaum Nabi Hud (dan Tsamud) kaum Nabi Saleh (dan
penduduk Rass) nama sebuah sumur; Nabi mereka menurut suatu pendapat adalah
Nabi Syuaib, tetapi menurut pendapat yang lain bukan Nabi Syuaib. Mereka
tinggal di sekitar sumur itu, kemudian sumur itu amblas berikut orang-orang
yang tinggal di sekitarnya dan rumah-rumah mereka pun ikut amblas (dan banyak
lagi generasi-generasi) kaum-kaum (di antara kaum-kaum tersebut) yakni antara
kaum Ad dan penduduk Rass.
{ وكلا
ضربنا له الأمثال } في إقامةالحجة عليهم فلم نهلكهم إلا بعد الإنذار { وكلا تبرنا
تتبيرا } أهلكنا إهلاكا بتكذيبهم أنبياءهم
039. (Dan Kami
jadikan bagi masing-masing mereka tamsil) untuk menegakkan hujah terhadap
mereka, oleh karenanya tidak sekali-kali Kami membinasakan mereka melainkan
sesudah mereka Kami beri peringatan (dan masing-masing mereka itu benar-benar
telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya) yakni Kami tumpas mereka hingga
binasa, disebabkan mereka telah mendustakan nabi-nabi mereka.
{ ولقد
أتوا } أي مر كفار مكة { على القرية التي أمطرت مطر السوء } مصدر ساء أي بالحجارة
وهي عظمى قرى قوم لوط فأهلك الله أهلها لفعلهم الفاحشة { أفلم يكونوا يرونها } في
سفرهم إلى الشام فيعتبرون والاستفهام للتقرير { بل كانوا لا يرجون } يخافون {
نشورا } بعثا فلا يؤمنون
040. (Dan
sesungguhnya mereka telah melalui) yakni orang-orang kafir Mekah itu sering
melewati (sebuah negeri yang dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya) lafal
As Sau' adalah bentuk Mashdar dari lafal Saa-a. Maksudnya mereka telah dihujani
dengan batu-batu; negeri tempat tinggal mereka adalah suatu kota yang paling
besar bagi kaum Nabi Luth, kemudian Allah membinasakan mereka sebab mereka
gemar melakukan perbuatan yang keji. (Maka apakah mereka tidak menyaksikan
bekas-bekasnya) di dalam perjalanan mereka menuju ke negeri Syam, kemudian
mereka mengambil pelajaran darinya? Istifham atau kata tanya pada ayat ini
mengandung makna Taqrir, maksudnya, hendaklah mereka mengambil pelajaran dari
bekas-bekas itu (bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan) mereka tidak
takut sama sekali (akan kebangkitan) maksudnya hari mereka dihidupkan kembali,
mereka sama sekali tidak beriman kepadanya.
{ وإذا
رأوك إن } ما { يتخذونك إلا هزوا } مهزوءا به يقولون { أهذا الذي بعث الله رسولا }
في دعواه محتقرين له عن الرسالة
041. (Dan
apabila mereka melihat kamu, maka tidak lain) (mereka menjadikan kamu sebagai ejekan)
sasaran ejekan mereka, di dalam ejekannya itu mereka mengatakan, ("Inikah
orangnya yang diutus oleh Allah sebagai Rasul?) menurut pengakuannya. Mereka
mengatakan demikian dengan nada menghina dan menganggap remeh risalah yang
dibawanya.
{ إن }
مخففة من الثقيلة واسمها محذوف : أي إنه { كاد ليضلنا } يصرفنا { عن آلهتنا لولا
أن صبرنا عليها } لصرفنا عنها قال تعالى : { وسوف يعلمون حين يرون العذاب } عيانا
في الآخرة { من أضل سبيلا } أخطأ طريقا أهم أم المؤمنون
042.
(Sesungguhnya) lafal In adalah bentuk Takhfif dari lafal Inna, sedangkan
isimnya tidak disebutkan, jadi bentuk lengkapnya adalah Innahuu, artinya,
sesungguhnya ia (hampirlah ia menyesatkan kita) memalingkan diri kita (dari
sesembahan-sesembahan kita, seandainya kita tidak sabar menyembahnya.")
niscaya kita dapat dipalingkan dari sesembahan-sesembahan kita olehnya. Maka
Allah berfirman, ("Dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat
azab) secara terang-terangan kelak di akhirat (siapa yang paling sesat
jalannya") yang paling keliru tuntunannya, apakah mereka ataukah
orang-orang yang beriman?
{ أرأيت
} أخبرني { من اتخذ إلهه هواه } أي مهوية قدم المفعول الثاني لأنه أهم وجملة من
اتخذ مفعول أول لرأيت والثاني { أفأنت تكون عليه وكيلا } حافظا تحفظه عن اتباع
هواه ؟ لا
043.
(Terangkanlah kepadaku) ceritakanlah kepada-Ku (tentang orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai tuhannya) maksudnya orang-orang yang menurutkan hawa
nafsunya; dalam ungkapan ayat ini Maf'ul kedua didahulukan mengingat
kedudukannya yang penting, yaitu lafal Ilaahahu. Sedangkan jumlah Manittakhadza
Hawaahu adalah Maf'ul Awwal dari lafal Ara-aita, dan Maf'ul yang kedua adalah
lafal Ilaahahu yang didahulukan tadi. (Maka apakah kamu dapat menjadi
pemeliharanya?) yang dapat memelihara dia untuk tidak mengikuti hawa nafsunya?
Tentu saja tidak.
{ أم
تحسب أن أكثرهم يسمعون } سماع تفهم { أو يعقلون } ما تقول لهم { إن } ما { هم إلا
كالأنعام بل هم أضل سبيلا } أخطأ طريقا منها لأنها تنقاد لمن يتعهدها وهم لا
يطيعون مولاهم المنعم عليهم
044. (Atau
apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar) dengan pendengaran
yang dibarengi dengan pengertian (atau memahami) apa yang kamu katakan kepada
mereka. (Tiada lain) (mereka itu hanyalah seperti binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi jalannya) daripada binatang ternak itu, karena binatang
ternak mau menurut dan patuh kepada penggembalanya, sedangkan mereka tidak mau
menaati Pemeliharanya, yaitu Allah, yang telah memberikan kenikmatan kepada
mereka.
{ ألم تر
} تنظر { إلى } فعل { ربك كيف مد الظل } من وقت الإسفار إلى وقت طلوع الشمس { ولو
شاء } ربك { لجعله ساكنا } مقيما لا يزول بطلوع الشمس { ثم جعلنا الشمس عليه } أي
الظل { دليلا } فلولا الشمس ما عرف الظل
045. (Apakah
kamu tidak memperhatikan) yakni tidak melihat (kepada) ciptaan (Rabbmu,
bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang) mulai dari tenggelamnya matahari
sampai dengan hendak terbitnya (dan kalau Dia menghendaki) yakni Rabbmu
(niscaya Dia menjadikan bayang-bayang itu tetap) artinya tidak hilang sekalipun
matahari terbit (kemudian Kami jadikan matahari atasnya) yakni bayang-bayang atau
gelap itu (sebagai petunjuk) karena seandainya tidak ada matahari maka niscaya
bayang-bayang atau gelap itu tidak akan dikenal.
{ ثم
قبضناه } أي الظل الممدود { إلينا قبضا يسيرا } خفيا بطلوع الشمس
046. (Kemudian
Kami menarik bayang-bayang itu) yakni bayang-bayang yang memanjang itu (kepada
Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan), yaitu dengan terbitnya matahari.
{ وهو
الذي جعل لكم الليل لباسا } ساترا كاللباس { والنوم سباتا } راحة للأبدان بقطع
الأعمالأ { وجعل النهار نشورا } منشورا فيه لابتغاء الرزق وغيره
047. (Dialah
yang menjadikan untuk kalian malam sebagai pakaian) yakni yang menutupi
bagaikan pakaian (dan tidur untuk istirahat) bagi tubuh setelah selesai dari
bekerja (dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha) kalian bangun di waktu
itu untuk mencari rezeki dan melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya.
{ وهو
الذي أرسل الرياح } وفي قراءة الريح { بشرا بين يدي رحمته } متفرقة قدام المطر وفي
قراءة بسكون الشين تخفيفا وفي أخرى بسكونها ونون مفتوحة مصدر وفي أخرى بسكونها وضم
الموحدة بدل النون : أي مبشرات ومفرد الأولى نشور كرسول والأخيرة بشير { وأنزلنا
من السماء ماء طهورا } مطهرا
048. (Dialah
yang meniupkan angin) menurut qiraat yang lain lafal Ar-Riih dibaca Ar-Riyah
(pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya) yakni dekat sebelum
hujan. Lafal Nusyuran menurut suatu qiraat dibaca Nusyran, artinya secara
terpisah-pisah yakni dibaca secara Takhfif supaya ringan bacaannya. Menurut
qiraat yang lain dibaca Nasyran karena dianggap sebagai Mashdar. Menurut qiraat
lainnya lagi dibaca Busyra, artinya sebagai pembawa kabar gembira. Bentuk
tunggal bacaan pertama adalah Nusyurun, wazannya sama dengan lafal Rasulun yang
bentuk jamaknya adalah Rusulun. Sedangkan bentuk tunggal dari bacaan yang kedua
yaitu Busyran ialah Basyirun, artinya pembawa kabar gembira (dan Kami turunkan
dan langit air yang amat bersih) yaitu air yang dapat dipakai untuk bersuci,
atau air yang menyucikan.
{ لنحيي
به بلدة ميتا } بالتخفيف يستوي فيه المذكر والمؤنث ذكره باعتبار المكان { ونسقيه }
أي الماء { مما خلقنا أنعاما } إبلا وبقرا وغنما { وأناسي كثيرا } جمع إنسان وأصله
أناسين فأبدلت النون ياء وأدغمت فيها الياء أو جمع إنسي
049. (Agar Kami
menghidupkan dengan air itu negeri atau tanah yang mati) lafal Maitan dibaca
Takhfif bentuk Mudzakkar dan Muannatsnya sama saja. Disebutkan dengan maksud,
bahwa yang mati itu adalah tanah negeri itu (dan agar Kami memberi minum
dengannya) dengan air itu (sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang
ternak) unta, sapi dan kambing (dan manusia yang banyak) lafal Anaasiyyu
merupakan bentuk jamak dari lafal Insaanun, bentuk asalnya adalah Anaasiinu,
kemudian huruf Nun diganti menjadi Ya, lalu huruf Ya yang pertama diidgamkan
kepadanya sehingga jadilah Anaasiyyu. Atau lafal Anaasiyyu ini adalah bentuk
jamak dari lafal Insiyyun.
{ ولقد
صرفناه } أي الماء { بينهم ليذكروا } أصله يتذكروا أدغمت التاء في الذال وفي قراءة
ليذكروا بسكون الذال وضم الكاف : أي نعمة الله به { فأبى أكثر الناس إلا كفورا }
جحودا للنعمة حيث قالوا : مطرنا بنوء كذا
050. (Dan
sesungguhnya Kami telah menggilirnya) yakni air hujan itu (di antara manusia
supaya mereka mengambil pelajaran daripadanya) Yadzdzakkaruu asalnya
Yatadzakkaruu, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Dzal setelah terlebih
dahulu diganti menjadi Dzal pula, sehingga jadilah Yadzdzakkaruu. Menurut suatu
qiraat dibaca Liyadzkuruu, sehingga artinya menjadi: supaya mereka ingat akan
nikmat Allah dengan adanya air tersebut (maka kebanyakan manusia itu tidak mau
kecuali mengingkari) nikmat Allah,
{ ولو
شئنا لبعثنا في كل قرية نذيرا } يخوف أهلها ولكن بعثناك إلى أهل القرى كلها نذيرا
ليعظم أجرك
051. (Dan andai
kata Kami menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang
yang memberi peringatan) untuk mengingatkan penduduknya, akan tetapi Kami
mengutus kamu, hai Muhammad, kepada penduduk semua negeri sebagai pemberi
peringatan kepada mereka semuanya, supaya pahalamu menjadi besar.
{ فلا
تطع الكافرين } في هواهم { وجاهدهم به } أي القرآن { جهادا كبيرا }
052. (Maka
janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir) memperturutkan hawa nafsu mereka
(dan berjihadlah terhadap mereka dengannya) dengan Alquran (dengan jihad yang
besar).
{ وهو
الذي مرج البحرين } أرسلهما متجاورين { هذا عذب فرات } شديد العذوبة { وهذا ملح
أجاج } شديد الملوحة { وجعل بينهما برزخا } حاجزا لا يختلط أحدهما بالآخر { وحجرا
محجورا } أي سترا ممنوعا به اختلاطهما
053. (Dan
Dialah yang membiarkan dua laut mengalir) secara berdampingan (yang ini tawar
lagi segar) sangat tawar lagi menyegarkan (dan yang lain asin lagi pahit) asin
sekali sehingga rasanya pahit (dan Dia jadikan antara keduanya dinding) batas
yang menyebabkan kedua air tersebut tidak membaur, antara yang satu dengan yang
lainnya (dan batas yang menghalangi) yakni penghalang yang mencegah keduanya
untuk bercampur.
{ وهو
الذي خلق من الماء بشرا } من المني إنسانا { فجعله نسبا } ذا نسب { وصهرا } ذا صهر
بأن يتزوج ذكرا كان أو أنثى طلبا للتناسل { وكان ربك قديرا } قادرا على ما يشاء
054. (Dan Dia
pula yang menciptakan manusia dari air) yakni dari air mani; lafal Basyar
adalah sinonim dari lafal Insaan (lalu Dia jadikan manusia itu punya keturunan)
punya hubungan nasab (dan mushaharah) punya hubungan mushaharah, misalnya
seorang lelaki atau perempuan melakukan perkawinan dengan pasangannya untuk
memperoleh keturunan, maka hubungan kekeluargaan dari perkawinan ini dinamakan
hubungan Mushaharah (dan adalah Rabbmu Maha Kuasa) untuk menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya.
{
ويعبدون } أي الكفار { من دون الله ما لا ينفعهم } بعبادته { ولا يضرهم } بتركها
وهو الأصنام { وكان الكافر على ربه ظهيرا } معينا للشيطان بطاعته
055. (Dan
mereka menyembah) yakni orang-orang kafir (selain Allah apa yang tidak memberi
manfaat kepada mereka) dengan menyembahnya (dan tidak pula memberi mudarat
kepada mereka) jika tidak disembah, yang dimaksud adalah berhala-berhala. (Adalah
orang kafir itu selalu menentang Rabbnya) selalu membantu setan dengan cara
taat kepadanya dan menentang Rabbnya.
{ وما
أرسلناك إلا مبشرا } بالجنة { ونذيرا } مخوفا من النار
056. (Dan
tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira) (dan
pemberi peringatan) yang memperingatkan manusia tentang neraka.
{ قل ما
أسألكم عليه } أي على تبليغ ما أرسلت به { من أجر إلا } لكن { من شاء أن يتخذ إلى
ربه سبيلا } طريقا بإنفاق ماله في مرضاته تعالى فلا أمنعه من ذلك
057.
(Katakanlah! "Aku tidak meminta kepada kalian dalam menyampaikan hal ini)
yakni menyampaikan apa yang aku diutus untuk menyampaikannya (upah sedikit pun,
melainkan) tetapi hanya mengharapkan kepatuhan (orang-orang yang mau mengambil
jalan kepada Rabbnya) dengan cara menginfakkan harta bendanya ke jalan
keridaan-Nya, maka untuk hal ini aku tidak mencegahnya.
{ وتوكل
على الحي الذي لا يموت وسبح } متلبسا { بحمده } أي قل : سبحان الله والحمد لله {
وكفى به بذنوب عباده خبيرا } عالما تعلق به بذنوب
058. (Dan
bertawakallah kepada Allah Yang Hidup Kekal Yang tidak mati, dan bertasbihlah)
seraya (memuji kepada-Nya) yakni, katakanlah, 'Subhanallah Wal Hamdulillah'
yang artinya; Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah. (Dan cukuplah Dia
Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya) lafal Bihi berta'alluq kepada lafal
Dzunubi.
هو { الذي خلق السماوات
والأرض وما بينهما في ستة أيام } من أيام الدنيا : أي في قدرها لأنه لم يكن ثم شمس
ولو شاء لخلقهن في لمحة والعدول عنه لتعليم خلقه التثبت { ثم استوى على العرش } هو
في اللغة سرير الملك { الرحمن } بدل من ضمير استوى : أي استواء يليق به { فاسأل }
أيها الإنسان { به } بالرحمن { خبيرا } يخبرك بصفاته
059. Dia adalah
(Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam
enam hari) dari hari-hari dunia menurut perkiraan; karena pada masa itu masih
belum ada matahari. Akan tetapi jika Dia menghendaki niscaya Dia dapat
menciptakan kesemuanya dalam waktu sekejap saja. Sengaja Dia memakai cara ini
dengan maksud untuk mengajari makhluk-Nya supaya berlaku perlahan-lahan dan
tidak tergesa-gesa dalam segala hal (kemudian Dia berkuasa di atas Arasy) arti
kata Arasy menurut istilah bahasa adalah singgasana raja. (yakni Allah Yang
Maha Penyayang) lafal Ar-Rahmaan ini berkedudukan menjadi Badal dari Dhamir
yang terkandung di dalam lafal Istawaa Makna Istawaa ialah bersemayam, karena
ungkapan inilah yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya (maka
tanyakanlah) hai manusia (tentang Dia) tentang Allah Yang Maha Pemurah (kepada
orang yang mengetahui.") tentang-Nya, dia akan menceritakan kepada-Mu
mengenai sifat-sifat-Nya.
{ وإذا
قيل لهم } لكفار مكة { اسجدوا للرحمن قالوا وما الرحمن أنسجد لما تأمرنا }
بالفوقانية والتحتانية والآمر محمد ولا نعرفه ؟ لا { وزادهم } هذا القول لهم {
نفورا } عن الإيمان قال تعالى :
060. (Dan
apabila dikatakan kepada mereka) yaitu penduduk Mekah ("Sujudlah kamu
sekalian kepada Yang Maha Pemurah", mereka menjawab, "Siapakah Yang
Maha Pemurah itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan
kami bersujud kepada-Nya?") lafal Ta`muruuna dapat dibaca Ya`muruuna dan
yang memerintahkan kepada mereka untuk bersujud adalah Nabi Muhammad. Makna
ayat; kami tidak mengetahui-Nya, maka kami tidak mau bersujud kepada-Nya (dan
makin menambah mereka) perintah bersujud yang ditujukan kepada mereka itu
menambah mereka (semakin jauh) dari iman. Maka Allahberfirman,
{ تبارك
} تعاظم { الذي جعل في السماء بروجا } اثنى عشر : الحمل والثور والجوزاء والسرطان
والأسد والسنبلة والميزان والعقرب والقوس والجدي والدلو والحوت وهي منازل الكواكب
السبعة السيارة المريخ وله الحمل والعقرب والزهرة ولها الثور والميزان وعطارد وله
الجوزاء والسنبلة والقمر وله السرطان والشمس ولها الأسد والمشتري وله القوس والحوت
وزحل وله الجدي والدلو { وجعل فيها } أيضا { سراجا } هو الشمس { وقمرا منيرا } وفي
قراءة سرجا بالجمع : أي نيرات وخص القمر منها بالذكر لنوع فضيلة
061. (Maha
Suci) yakni Maha Agung (Allah yang telah menjadikan di langit gugusan-gugusan
bintang) yang ada dua belas, yaitu: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo,
Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius dan Pisces. Gugusan-gugusan
tersebut merupakan garis edar dari tujuh planet yang beredar, yaitu planet Mars
mempunyai Aries dan Scorpio, Gemini dan Virgo, planet Bulan mempunyai Cancer,
planet Matahari mempunyai Leo, planet Yupiter mempunyai Sagitarius dan Pisces,
planet Uranus mempunyai Capricornus dan Aquarius (dan Dia menjadikan padanya)
juga (lampu) yakni matahari (dan bulan yang bercahaya) menurut suatu qiraat
lafal Siraajan dibaca Suruujan dengan ungkapan jamak. Arti Muniiran adalah
Nayyiraatin yakni yang bercahaya. Sengaja di sini hanya disebutkan bulan di antara
planet-planet tersebut karena mengingat keutamaan yang dimilikinya.
{ وهو
الذي جعل الليل والنهار خلفة } أي يخلف كل منهما الآخر { لمن أراد أن يذكر }
بالتشديد والتخفيف كما تقدم : ما فاته في أحدهما من خير فيفعله في الآخر { أو أراد
شكورا } أي شكرا لنعمة ربه عليه فيهما
062. (Dan Dia
pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti) yakni satu sama lainnya
saling silih berganti dengan yang lainnya (bagi orang yang ingin mengambil
pelajaran) dapat dibaca Yadzdzakkara dan Yadzkura, yang pembahasannya sebagaimana
pada ayat sebelumnya. Yakni, ia ingat akan kebaikan yang tidak dilakukan pada
salah satu di antaranya, kemudian ia melakukan pada waktu yang lainnya, sebagai
ganti dari apa yang tidak dilakukannya di waktu yang pertama tadi (atau orang
yang ingin bersyukur) atas nikmat Rabb yang telah dilimpahkan kepadanya pada
dua waktu itu.
{ وعباد الرحمن } مبتدأ وما بعده صفات له إلى أولئك يجزون غير
المعترض فيه { الذين يمشون على الأرض هونا } أي بسكينة وتواضع { وإذا خاطبهم
الجاهلون } بما يكرهونه { قالوا سلاما } أي قولا يسلمون فيه من الإثم
063. (Dan
hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah itu) yakni hamba-hamba-Nya yang baik. Lafal
ayat ini dan kalimat sesudahnya, berkedudukan menjadi Mubtada, yaitu sampai
dengan firman-Nya, "Ulaika Yujzauna" dan seterusnya, tanpa ada jumlah
lain yang menyisipinya (yaitu orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan
rendah hati) dengan tenang dan rendah diri (dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka) mengajak mereka berbicara mengenai hal-hal yang tidak
disukainya (mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan) perkataan
yang menghindarkan diri mereka dari dosa.
{ والذين
يبيتون لربهم سجدا } جمع ساجد { وقياما } بمعنى قائمين يصلون الليل
064. (Dan
orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud kepada Rabb mereka) lafal
Sujjadan merupakan bentuk jamak dari lafal Saajidun (dan berdiri) pada malam
harinya mereka mengerjakan shalat.
065. (Dan
orang-orang yang berkata, "Ya Rabb kami! Jauhkanlah azab Jahanam dari
kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal") yang abadi.
{ إنها
ساءت } بئست { مستقرا ومقاما } هي : أي موضع استقرار وإقامة
066.
(Sesungguhnya ia adalah seburuk-buruk) sejelek-jelek (tempat menetap dan tempat
kediaman) yakni Jahanam adalah tempat menetap dan tempat tinggal yang paling
buruk.
{ والذين
إذا أنفقوا } على عيالهم { لم يسرفوا ولم يقتروا } بفتح أوله وضمه : أي يضيقوا {
وكان } إنفاقهم { بين ذلك } الإسراف والإقتار { قواما } وسطا
067. (Dan
orang-orang yang apabila membelanjakan) hartanya kepada anak-anak mereka
(mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir) dapat dibaca Yaqturuu dan
Yuqtiruu, artinya tidak mempersempit perbelanjaannya (dan adalah) nafkah mereka
(di antara yang demikian itu) di antara berlebih-lebihan dan kikir (mengambil
jalan pertengahan) yakni tengah-tengah.
{ والذين
لا يدعون مع الله إلها آخر ولا يقتلون النفس التي حرم الله } قتلها { إلا بالحق
ولا يزنون ومن يفعل ذلك } أي واحدا من الثلاثة { يلق أثاما } أي عقوبة
068. (Dan
orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah) membunuhnya (kecuali dengan alasan yang
benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu) yakni salah
satu di antara ketiga perbuatan tadi (niscaya dia mendapat pembalasan dosanya)
hukumannya.
{ يضاعف
} وفي قراءة يضعف بالتشديد { له العذاب يوم القيامة ويخلد فيه } بجزم الفعلين بدلا
وبرفعهما استئنافا { مهانا } حال
069. (Yakni
akan dilipatkan) menurut qiraat yang lain ia dibaca Yudha'afu dengan
ditasydidkan huruf `Ainnya (azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal
dalam azab itu) Fi'il tadi bila dibaca Jazm yakni Yudha'af dan Yakhlud maka
kedudukannya menjadi Badal, jika keduanya dibaca Rafa' yakni Yudha'afu dan
Yakhludu berarti keduanya merupakan jumlah Isti'naf (dalam keadaan terhina)
lafal Muhaanan berkedudukan menjadi Hal atau keterangan keadaan.
{ إلا من
تاب وآمن وعمل عملا صالحا } منهم { فأولئك يبدل الله سيئاتهم } المذكورة { حسنات }
في الآخرة { وكان الله غفورا رحيما } أي لم يزل متصفا بذلك
070. (Kecuali
orang-orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh) dari kalangan mereka
(maka kejahatan mereka itu diganti Allah) maksudnya dosa-dosa yang telah
disebutkan tadi diganti oleh Allah (dengan kebaikan) di akhirat kelak. (Dan
adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Dia tetap bersifat demikian.
{ ومن
تاب } من ذنوبه غير من ذكر { وعمل صالحا فإنه يتوب إلى الله متابا } أي يرجع إليه
رجوعا يجازيه خيرا
071. (Dan orang
yang bertobat) dari dosa-dosanya selain dari orang-orang yang telah disebutkan
tadi (dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah
dengan tobat yang sebenar-benarnya) dia kembali kepada-Nya dengan bertobat,
maka Dia akan membalasnya dengan kebaikan.
{ والذين
لا يشهدون الزور } أي الكذب والباطل { وإذا مروا باللغو } من الكلام القبيح وغيره
{ مروا كراما } معرضين عنه
072. (Dan
orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu) yakni kesaksian yang dusta
dan batil (dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang mengerjakan
perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah) seperti perkataan-perkataan yang
buruk dan perbuatan-perbuatan yang lainnya (mereka lalui saja dengan menjaga
kehormatan dirinya) mereka berpaling daripadanya.
{ والذين
إذا ذكروا } وعظوا { بآيات ربهم } أي القرآن { لم يخروا } يسقطوا { عليها صما
وعميانا } بل خروا سامعين ناظرين منتفعين
073. (Dan
orang-orang yang apabila diberi peringatan) diberi nasihat dan pelajaran
(dengan ayat-ayat Rabb mereka) yakni Alquran (mereka tidak menghadapinya)
mereka tidak menanggapinya (sebagai orang-orang yang tuli dan buta) tetapi mereka
menghadapinya dengan cara mendengarkannya sepenuh hati dan memikirkan isinya
serta mengambil manfaat daripadanya.
{ والذين
يقولون ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا } بالجمع والإفراد { قرة أعين } لنا بأن
نراهم مطيعين لك { واجعلنا للمتقين إماما } في الخير
074. (Dan
orang-orang yang berkata, "Ya Rabb kami! Anugerahkanlah kepada kami
istri-istri kami dan keturunan kami) ia dapat dibaca secara jamak sehingga
menjadi Dzurriyyaatinaa, dapat pula dibaca secara Mufrad, yakni Dzurriyyatinaa
(sebagai penyenang hati kami) artinya kami melihat mereka selalu taat kepada-Mu
(dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.") yakni pemimpin
dalam kebaikan.
{ أولئك
يجزون الغرفة } الدرجة العليا في الجنة { بما صبروا } على طاعة الله { ويلقون }
بالتشديد والتخفيف مع فتح الياء { فيها } في الغرفة { تحية وسلاما } من الملائكة
075. (Mereka
itulah orang-orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi) di surga kelak
(karena kesabaran mereka) di dalam menjalankan taat kepada Allah (dan mereka
disambut) dapat dibaca Yulaqqauna dengan memakai Tasydid, sebagaimana dapat
pula dibaca Yalqauna (di dalamnya) yakni di surga yang paling tinggi
martabatnya itu (dengan penghormatan dan ucapan selamat) dari para Malaikat.
{ خالدين
فيها حسنت مستقرا ومقاما } موضع إقامة لهم وأولئك وما بعده خبر عباد الرحمن
المبتدأ
076. (Mereka
kekal di dalamnya, surga itulah sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman)
yakni tempat kediaman buat mereka. Lafal Ulaaika dan sesudahnya menjadi Khabar
dari lafal 'Ibaadur Rahmaan pada ayat 63 tadi.
{ قل }
يا محمد لأهل مكة { ما } نافية { يعبأ } يكترث { بكم ربي لولا دعاؤكم } إياه في
الشدائد فيكشفها { فقد } أي فكيف يعبأ بكم وقد { كذبتم } الرسول والقرآن { فسوف
يكون } العذاب { لزاما } ملازما لكم في الآخرة بعد ما يحل بكم في الدنيا فقتل منهم
يوم بدر سبعون وجواب لولا دل عليه ما قبلها
077.
(Katakanlah,) hai Muhammad kepada penduduk Mekah ("Tiada) lafal Maa
bermakna Nafi (mengindahkan) menghiraukan (Rabbku akan kalian melainkan kalau
ada ibadah kalian) kepada-Nya di waktu kalian tertimpa kesengsaraan dan
musibah, kemudian Dia menghilangkannya dari kalian (padahal sesungguhnya)
maksudnya mana mungkin Dia memperhatikan kalian, (sedangkan kalian telah
mendustakan) Rasul dan Alquran (karena itu kelak akan ada) azab (yang
pasti.") menimpa kalian di akhirat, selain daripada azab yang akan menimpa
kalian di dunia. Akhirnya di antara mereka banyak yang terbunuh di dalam perang
Badar; jumlah mereka yang terbunuh ada tujuh puluh orang. Sedangkan yang
menjadi Jawab dari lafal Laulaa terkandung di dalam pengertian kalimat yang
sebelumnya.