Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Surah ke-24.
An-Nur (Cahaya) Ayat 1-64
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
هذه { سورة أنزلناها
وفرضناها } مخففا ومشددا لكثرة المفروض فيها { وأنزلنا فيها آيات بينات } واضحات الدلالات
{ لعلكم تذكرون } بإدغام التاء الثانية في الذال تتعظون
001. Ini adalah
(suatu surah yang Kami turunkan dan Kami wajibkan) dapat dibaca secara Takhfif,
yaitu Faradhnaahaa, dapat pula dibaca secara Musyaddad, yaitu Farradhnaahaa.
Dikatakan demikian karena banyaknya fardu-fardu atau kewajiban-kewajiban yang
terkandung di dalamnya (dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas)
yakni jelas dan gamblang maksud-maksudnya (agar kalian selalu mengingatnya)
asal kata Tadzakkaruuna ialah Tatadzakkaruuna, kemudian huruf Ta yang kedua
diidgamkan kepada huruf Zal, sehingga menjadi Tadzakkaruuna, artinya mengambil
pelajaran daripadanya.
{
الزانية والزاني } أي غير المحصنين لرجمهما بالسنة وأل فيما ذكر موصولة وهو مبتدأ
ولشبهه بالشرط دخلت الفاء في خبره وهو { فاجلدوا كل واحد منهما مائة جلدة } أي
ضربة يقال جلدة : ضرب جلده ويزاد على ذلك بالسنة تغريب عام والرقيق على النصف مما
ذكر { ولا تأخذكم بهما رأفة في دين الله } أي حكمة بأن تتركوا شيئا من حدهما { إن
كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر } أي يوم البعث في هذا تحريض على ما قبل الشرط وهو
جوابه أو دال على جوابه { وليشهد عذابهما } أي الجلد { طائفة من المؤمنين } قيل
ثلاثة وقيل أربعة عدد شهود الزنا
002. (Perempuan
yang berzina dan laki-laki yang berzina) kedua-duanya bukan muhshan atau orang
yang terpelihara dari berzina disebabkan telah kawin. Hadd bagi pelaku zina
muhshan adalah rajam, menurut keterangan dari Sunah. Huruf Al yang memasuki
kedua lafal ini adalah Al Maushulah sekaligus sebagai Mubtada, mengingat
kedudukan Mubtada di sini mirip dengan Syarat, maka Khabarnya kemasukan huruf
Fa, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikutnya, yaitu, (maka deralah
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera) yakni sebanyak seratus kali
pukulan. Jika dikatakan Jaladahu artinya ia memukul kulit seseorang; makna yang
dimaksud adalah mendera. Kemudian ditambahkan hukuman pelaku zina yang bukan
muhshan ini menurut keterangan dari Sunah, yaitu harus diasingkan atau dibuang
selama satu tahun penuh. Bagi hamba sahaya hanya dikenakan hukuman separuh dari
hukuman orang yang merdeka tadi (dan janganlah belas kasihan kalian kepada
keduanya mencegah kalian untuk menjalankan agama Allah) yakni hukum-Nya,
seumpamanya kalian melalaikan sesuatu dari hudud yang harus diterima keduanya
(jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhirat) yaitu hari berbangkit.
Dalam ungkapan ayat ini terkandung anjuran untuk melakukan pengertian yang
terkandung sebelum syarat. Ungkapan sebelum syarat tadi, yaitu kalimat
"Dan janganlah belas kasihan kalian kepada keduanya, mencegah kalian untuk
menjalankan hukum Allah", merupakan Jawab dari Syarat, atau menunjukkan
kepada pengertian Jawab Syarat (dan hendaklah hukuman mereka berdua disaksikan)
dalam pelaksanaan hukuman deranya (oleh sekumpulan dari orang-orang yang
beriman) menurut suatu pendapat para saksi itu cukup tiga orang saja; sedangkan
menurut pendapat yang lain, bahwa saksi-saksi itu jumlahnya harus sama dengan
para saksi perbuatan zina, yaitu sebanyak empat orang saksi laki-laki.
{ الزاني
لا ينكح } يتزوج { إلا زانية أو مشركة والزانية لا ينكحها إلا زان أو مشرك } أي
المناسب لكل منهما ما ذكر { وحرم ذلك } أي نكاح الزواني { على المؤمنين } الأخيار
نزل ذلك لما هم فقراء المهاجرين أن يتزوجوا بغايا المشركين وهن موسرات لينفقن
عليهم فقيل التحريم خاص بهم وقيل عام ونسخ بقوله تعالى { وأنكحوا الأيامى منكم }
003. (Laki-laki
yang berzina tidak menikahi) (melainkan perempuan yang berzina atau perempuan
yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh
laki-laki yang berzina atau laki-laki yang musyrik) pasangan yang cocok buat
masing-masingnya sebagaimana yang telah disebutkan tadi (dan yang demikian itu
diharamkan) menikahi perempuan-perempuan yang berzina (atas orang-orang Mukmin)
yang terpilih. Ayat ini diturunkan tatkala orang-orang miskin dari kalangan
sahabat Muhajirin berniat untuk mengawini para pelacur orang-orang musyrik,
karena mereka orang kaya-kaya. Kaum Muhajirin yang miskin menyangka kekayaan
yang dimilikinya itu akan dapat menanggung nafkah mereka. Karena itu dikatakan,
bahwa pengharaman ini khusus bagi para sahabat Muhajirin yang miskin tadi.
Tetapi menurut pendapat yang lain mengatakan pengharaman ini bersifat umum dan
menyeluruh, kemudian ayat ini dinasakh oleh firman-Nya yang lain, yaitu,
"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kalian..."
(Q.S. An Nur, 32).
{ والذين
يرمون المحصنات } العفيفات بالزنا { ثم لم يأتوا بأربعة شهداء } على زناهن برؤيتهم
{ فاجلدوهم } أي كل واحد منهم { ثمانين جلدة ولا تقبلوا لهم شهادة } في شيء { أبدا
وأولئك هم الفاسقون } لإتيانهم كبيرة
004. (Dan
orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik) menuduh berzina
wanita-wanita yang memelihara dirinya dari perbuatan zina (dan mereka tidak
mendatangkan empat orang saksi) yang menyaksikan perbuatan zina mereka dengan
mata kepala sendiri (maka deralah mereka) bagi masing-masing dari mereka
(delapan puluh kali dera, dan janganlah kalian terima kesaksian mereka) dalam
suatu perkara pun (buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang
fasik) karena mereka telah melakukan dosa besar.
{ إلا
الذين تابوا من بعد ذلك وأصلحوا } عملهم { فإن الله غفور } لهم قذفهم { رحيم } بهم
بإلهامهم التوبة فبها ينتهي فسقهم وتقبل شهادتهم وقيل لا تقبل رجوعا بالاستثناء
إلى الجملة الأخيرة
005. (Kecuali
orang-orang yang bertobat sesudah itu dan memperbaiki) amal perbuatan mereka
(maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun) terhadap dosa tuduhan mereka itu (lagi
Maha Penyayang) kepada mereka, yaitu dengan memberikan inspirasi untuk bertobat
kepada mereka, yang dengan tobat itu terhapuslah julukan fasik dari diri
mereka, kemudian kesaksian mereka dapat diterima kembali. Akan tetapi menurut
suatu pendapat bahwa kesaksian mereka tetap tidak dapat diterima. Pendapat ini
beranggapan bahwa pengertian Istitsna atau pengecualian di sini hanya kembali
kepada kalimat terakhir dari ayat sebelumnya tadi, yaitu, "Dan mereka
itulah orang-orang yang fasik". Maksudnya hanya status fasik saja yang
dihapus dari mereka, sedangkan ketiadagunaan kesaksiannya masih tetap.
{ والذين
يرمون أزواجهم } بالزنا { ولم يكن لهم شهداء } عليه { إلا أنفسهم } وقع ذلك لجماعة
من الصحابة { فشهادة أحدهم } مبتدأ { أربع شهادات } نصب علىالمصدر { بالله إنه لمن
الصادقين } فيما رمى به زوجته من الزنا
006. (Dan
orang-orang yang menuduh istrinya) berbuat zina (padahal mereka tidak mempunyai
saksi-saksi) atas perbuatan itu (selain diri mereka sendiri) kasus ini telah
terjadi pada segolongan para Sahabat (maka persaksian orang itu) lafal ayat ini
menjadi Mubtada (ialah empat kali bersumpah) lafal ayat ini dapat dinashabkan
karena dianggap sebagai Mashdar (dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah
termasuk orang-orang yang benar) dalam tuduhan yang ia lancarkan kepada
istrinya itu, yakni tuduhan berbuat zina.
{
والخامسة أن لعنة الله عليه إن كان من الكاذبين } في ذلك وخبر المبتدأ : تدفع عنه
حد القذف
007. (Dan
sumpah yang kelima, bahwa laknat Allah atasnya, jika ia termasuk orang-orang
yang berdusta) dalam hal ini yang menjadi Khabar dari Mubtada pada ayat yang
sebelumnya tadi ialah, Untuk menolak hukuman hudud menuduh berzina yang akan
ditimpakan atas dirinya.
{ ويدرأ
} يدفع { عنها العذاب } أي حد الزنا الذي ثبت بشهاداته { أن تشهد أربع شهادات بالله
إنه لمن الكاذبين } فيما رماها به من الزنا
008. (Istrinya
itu dapat dihindarkan) dapat mempertahankan dirinya (dari hukuman) hudud
berzina yang telah dikuatkan dengan kesaksian sumpah suaminya yaitu (oleh
sumpahnya empat kali atas nama Allah, sesungguhnya suaminya itu benar-benar
termasuk orang-orang yang dusta) dalam tuduhan yang ia lancarkan terhadap
dirinya, yaitu tuduhan melakukan zina.
{
والخامسة أن غضب الله عليها إن كان من الصادقين } في ذلك
009. (Dan yang
kelima, bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang
benar) dalam tuduhannya itu.
{ ولولا
فضل الله عليكم ورحمته } بالستر في ذلك { وأن الله تواب } بقبوله التوبة في ذلك
وغيره { حكيم } فيما حكم به في ذلك وغيره ليبين الحق في ذلك وعاجل بالعقوبة من
يستحقها
010. (Dan
andaikata tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atas diri kalian) dengan
menutupi hal tersebut (dan andaikata Allah bukan Penerima tobat) maksudnya,
Allah menerima tobatnya yang disebabkan tuduhannya itu dan dosa-dosa yang
lainnya (lagi Maha Bijaksana) dalam keputusan-Nya mengenai masalah ini dan
hal-hal yang lain, niscaya Dia akan menjelaskan mana yang benar dalam masalah
ini, dan niscaya pula Dia akan menyegerakan hukuman-Nya kepada orang-orang yang
berhak menerimanya.
{ إن
الذين جاؤوا بالإفك } أسوأ الكذب على عائشة رضي الله عنها أم المؤمنين بقذفها {
عصبة منكم } جماعة من المؤمنين قالت : حسان بن ثابت وعبدالله بن أبي ومسطح وحمنة
بن جحش { لا تحسبوه } أيها المؤمنون غير العصبة { شرا لكم بل هو خير لكم } يأجركم
الله به ويظهر براءة عائشة ومن جاء معها منه وهو صفوان فإنها قالت : كنت مع النبي
صلى الله عليه و سلم في غزوة بعدما أنزل الحجاب ففرغ منها ورجع ودنا من المدينة
وآذن بالرحيل ليلة فمشيت وقضيت شأني وأقبلت إلى الرحل فإذا عقدي انقطع - هو بكسر
المهلمة : القلادة - فرجعت ألتمسه وحملوا هودجي - هو ما يركب فيه - على بعيري يحسبونني
فيه وكانت النساء خفافا إنما يأكلن العلقة - هو بضم المهملة وسكون اللام من الطعام
: أي القليل - ووجدت عقدي وجئت بعدما ساروا فجلست في المنزل الذي كنت فيه وظننت أن
القوم سيفقدونني فيرجعون إلي فغلبتني عيناي فنمت وكان صفوان قد عرس من وراء الجيش
فادلج - هما بتشديد الراء والدال أي نزل من آخر الليل للاستراحة - فسار منه
فأصبح في منزله فرأى سواد إنسان نائم - أي شخصه - فعرفني حين رآني وكان يراني قبل
الحجاب فاستيقظت باسترجاعه حين عرفني - أي قوله إنا لله وإنا إليه راجعون - فخمرت
وجهي بجلبابي أي غطيته بالملاءة والله ما كلمني بكلمة ولا سمعت منه كلمة غير
استرجاعه حين أناخ راحلته ووطئ علىيدها فركبتها فانطلق يقود بي الراحلة حتى أتينا
الجيش بعدما نزلوا موغرين في نحر الظهيرة - أي من أوغر واقفين في مكان وغر من شدة
الحر - فهلك من هلك في وكان الذي تولى كبره منهم : عبدالله بن أبي ابن سلول قولها
رواه الشيخان قال تعالى { لكل امرئ منهم } أي عليه { ما اكتسب من الإثم } في ذلك {
والذي تولى كبره منهم } أي تحمل معظمه فبدأ بالخوض فيه وأشاعه وهو عبدالله بن أبي
{ له عذاب عظيم } هو النار في الآخرة
011.
(Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong) kedustaan yang paling
buruk yang dilancarkan terhadap Siti Aisyah radhiallahu ‘anha Umulmukminin, ia
dituduh melakukan zina (adalah dari golongan kalian juga) yakni segolongan dari
kaum Mukmin. Siti Aisyah mengatakan, bahwa mereka adalah Hissan bin Tsabit,
Abdullah bin Ubay, Misthah dan Hamnah binti Jahsy. (Janganlah kalian kira bahwa
berita bohong itu) hai orang-orang Mukmin selain dari mereka yang melancarkan
tuduhan itu (buruk bagi kalian, tetapi hal itu mengandung kebaikan bagi kalian)
dan Allah akan memberikan pahalanya kepada kalian. Kemudian Allah
{ لولا } هلا { إذ } حين { سمعتموه ظن المؤمنون والمؤمنات بأنفسهم
} أي ظن بعضهم ببعض { خيرا وقالوا هذا إفك مبين } كذب بين فيه التفات عن الخطاب أي
ظننتم أيها العصبة وقلتم
012. (Mengapa
tidak, sewaktu kalian mendengar berita bohong itu orang-orang Mukmin dan
Mukminat berprasangka terhadap diri mereka sendiri) sebagian dari mereka
mempunyai prasangka terhadap sebagian yang lain (dengan sangkaan yang baik, dan
mengapa tidak berkata, "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata")
dan jelas bohongnya. Di dalam ayat ini terkandung ungkapan Iltifat dari
orang-orang yang diajak bicara. Maksudnya, mengapa kalian hai golongan orang-orang
yang menuduh, mempunyai dugaan seperti itu dan berani mengatakan hal itu?
{ لولا }
هلا { جاؤوا } أي العصبة { عليه بأربعة شهداء } شاهدوه { فإذ لم يأتوا بالشهداء
فأولئك عند الله } أي في حكمه { هم الكاذبون } فيه
013. (Mengapa
tidak) (mendatangkan) golongan yang menuduh itu (empat orang saksi atas berita
bohong itu?) maksudnya orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu. (Oleh karena
mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah)
menurut hukum-Nya (orang-orang yang dusta) dalam tuduhannya.
{ ولولا
فضل الله عليكم ورحمته في الدنيا والآخرة لمسكم في ما أفضتم } أيها العصبة أي خضتم
{ فيه عذاب عظيم } في الآخرة
014. (Sekiranya
tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian semua di dunia dan di
akhirat, niscaya kalian ditimpa, karena pembicaraan kalian) hai golongan yang
menuduh (tentang berita bohong itu, azab yang besar) di akhirat kelak.
{ إذ تلقونه بألسنتكم } أي يرويه بعضكم عن بعض وحذف من الفعل إحدى
التاءين وإذ منصوب بمسكم أو بأفضتم { وتقولون بأفواهكم ما ليس لكم به علم وتحسبونه
هينا } لا إثم فيه { وهو عند الله عظيم } في الإثم
015. (Di waktu
kalian menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut) yaitu sebagian di antara
kalian menceritakannya kepada sebagian yang lain. Lafal Talaqqaunahu berasal
dari lafal Tatalaqqaunahu, kemudian salah satu dari huruf Ta dibuang sehingga
jadilah Talaqqaunahu. Lafal Idz tadi dinashabkan oleh lafal Massakum atau oleh
lafal Afadhtum (dan kalian katakan dengan mulut kalian apa yang tidak kalian
ketahui sedikit jua, dan kalian menganggapnya suatu yang ringan saja) sebagai
sesuatu hal yang tidak berdosa. (Padahal dia pada sisi Allah adalah besar)
dosanya.
{ ولولا
} هلا { إذ } حين { سمعتموه قلتم ما يكون } ما ينبغي { لنا أن نتكلم بهذا سبحانك }
هو للتعجيب هنا { هذا بهتان } كذب { عظيم }
016. (Dan
mengapa tidak, sewaktu) ketika (kalian mendengar berita bohong itu, kalian
tidak mengatakan, "Sekali-kali tidaklah pantas) maksudnya tidak layak
(bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau) lafal Subhaanaka menunjukkan
makna Ta'ajjub (ini adalah dusta) bohong (yang besar.")
{ يعظكم
الله } ينهاكم { أن تعودوا لمثله أبدا إن كنتم مؤمنين } تتعظون بذلك
017. (Allah
memperingatkan kalian) yakni melarang kalian (agar jangan kembali memperbuat
yang seperti itu selama-lamanya, jika kalian orang-orang yang beriman) yang mau
mengambil pelajaran dari hal tersebut.
{ ويبين
الله لكم الآيات } في الأمر والنهي { والله عليم } بما يأمر به وينهى عنه { حكيم }
فيه
018. (Dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian) mengenai perintah dan larangan. (Dan
Allah Maha Mengetahui) tentang apa yang Dia perintahkan dan apa yang Dia larang
(lagi Maha Bijaksana) dalam hal ini.
{ إن
الذين يحبون أن تشيع الفاحشة } باللسان { في الذين آمنوا } بنسبتها إليهم وهم
العصبة { لهم عذاب أليم في الدنيا } بحد القذف { والآخرة } بالنار لحق الله {
والله يعلم } انتفاءها عنهم { وأنتم } أيها العصبة بما قلتم من الإفك { لا تعلمون
} وجودها فيهم
019.
(Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita perbuatan yang amat keji itu
tersiar) dengan melalui mulut mereka (di kalangan orang-orang yang beriman)
dengan menisbatkan perbuatan keji itu kepada mereka, yang dimaksud adalah
segolongan dari kaum Mukmin (bagi mereka azab yang pedih di dunia) mendapat
hukuman hudud menuduh berzina (dan di akhirat) oleh Allah dimasukkan ke dalam
neraka. (Dan Allah Maha Mengetahui) ketiadaan perbuatan keji itu dari kalangan
mereka (sedangkan kalian) hai golongan orang-orang yang melancarkan berita
bohong, terhadap apa yang kalian katakan itu (tidak mengetahui) tentang adanya
perbuatan keji di kalangan orang-orang yang beriman.
{ ولولا
فضل الله عليكم } أيها العصبة { ورحمته وأن الله رؤوف رحيم } بكم لعاجلكم بالعقوبة
020. (Dan
sekiranya tidaklah karena karunia Allah kepada kalian) hai orang-orang yang
menuduh (dan rahmat-Nya, dan Allah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang) kepada
kalian, niscaya Dia akan menyegerakan hukuman-Nya kepada kalian.
{ يا
أيها الذين آمنوا لا تتبعوا خطوات الشيطان } أي طرق تزيينه { ومن يتبع خطوات
الشيطان فإنه } أي المتبع { يأمر بالفحشاء } أي القبيح { والمنكر } شرعا باتباعها
{ ولولا فضل الله عليكم ورحمته ما زكا منكم } أيها العصبة بما قلتم من الإفك { من
أحد أبدا } أي ما صلح وطهر من هذا الذنب بالتوبة منه { ولكن الله يزكي } يطهر { من
يشاء } من الذنب بقبول توبته منه { والله سميع } بما قلتم { عليم } بما قصدتم
021. (Hai
orang-orang yang beriman! Janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan)
mengikuti godaan-godaannya. (Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan,
sesungguhnya setan itu) yakni yang diikutinya itu (selalu menyuruh mengerjakan
perbuatan yang keji) yakni perbuatan yang buruk (dan yang mungkar) menurut
syariat, yaitu jika perbuatan itu diikuti (Sekiranya tidaklah karena karunia
Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari
kalian bersih) hai orang-orang yang menuduh, disebabkan berita bohong yang
kalian katakan itu (selama-lamanya) tidak akan menjadi baik dan tidak akan
menjadi bersih dari dosa ini hanya dengan bertobat daripadanya (tetapi Allah
membersihkan) menyucikan (siapa yang dikehendaki-Nya) dari dosa, yaitu dengan
menerima tobatnya. (Dan Allah Maha Mendengar) tentang apa yang telah kalian
katakan (lagi Maha Mengetahui) tentang apa yang kalian maksud.
{ ولا
يأتل } يحلف { أولو الفضل } أصحاب الغنى { منكم والسعة أن } لا { يؤتوا أولي
القربى والمساكين والمهاجرين في سبيل الله } نزلت في أبي بكر حلف ان لا ينفق على
مسطح وهو ابن خالته مسكين مهاجر بدري لما خاض في الإفك بعد أن كان ينفق عليه وناس
من الصحابة أقسموا أن لا يتصدقوا على من تكلم بشيء من الإفك { وليعفوا وليصفحوا }
عنهم في ذلك { ألا تحبون أن يغفر الله لكم والله غفور رحيم } للمؤمنين قال أبو بكر
: بلى أنا أحب أن يغفر الله لي ورجع إلى مسطح ما كان ينفقه عليه
022. (Dan
janganlah bersumpah orang-orang yang mempunyai kelebihan) yaitu orang-orang
kaya (dan kelapangan di antara kalian, bahwa mereka) tidak (akan memberi
bantuan kepada kaum kerabatnya, orang-orang yang miskin dan orang-orang yang
berhijrah pada jalan Allah) ayat ini diturunkan berkenaan dengan sahabat Abu
Bakar radhiallahu ‘anhu ia bersumpah tidak akan memberikan nafkah lagi kepada
Misthah saudara sepupunya yang miskin lagi seorang Muhajir, padahal Misthah
adalah sahabat yang ikut dalam perang Badar. Misthah terlibat dalam peristiwa
berita bohong ini; maka sahabat Abu Bakar menghentikan nafkah yang biasa ia
berikan kepadanya. Para sahabat lainnya telah bersumpah pula, bahwa mereka juga
tidak akan memberikan nafkah lagi kepada seorang yang terlibat membicarakan
masalah berita bohong tersebut (dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang
dada) terhadap mereka yang terlibat, dengan mengembalikan keadaan seperti
semula. (Apakah kalian tidak ingin bahwa Allah mengampuni kalian? Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) terhadap orang-orang yang beriman. Sahabat
Abu Bakar radhiallahu ‘anhu berkata sesudah turunnya ayat ini, "Tentu
saja, aku menginginkan supaya Allah mengampuni aku", lalu ia memberikan
lagi bantuannya kepada Misthah sebagaimana biasanya.
{ إن
الذين يرمون } بالزنا { المحصنات } العفائف { الغافلات } عن الفواحش بأن لا يقع في
قلوبهن فعلها { المؤمنات } بالله ورسوله { لعنوا في الدنيا والآخرة ولهم عذاب عظيم
}
023.
(Sesungguhnya orang-orang yang menuduh) berzina (wanita-wanita yang baik-baik)
terpelihara kehormatannya (yang lengah) dari perbuatan-perbuatan keji,
seumpamanya dalam hati mereka tidak sedikit pun terbetik niat untuk
melakukannya (lagi beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya (mereka kena laknat di
dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar).
{ يوم }
ناصبه الاستقرار الذي تعلق به لهم { تشهد } الفوقانية والتحتانية { عليهم ألسنتهم
وأيديهم وأرجلهم بما كانوا يعملون } من قول وفعل وهو يوم القيامة
024. (Pada
hari) yauma dinashabkan oleh lafal Istaqarra yang berta'alluq kepadanya,
maksudnya pada hari yang telah ditetapkan bagi mereka (memberi kesaksian) dapat
dibaca Tasyhadu dan Yasyhadu (lidah, tangan dan kaki mereka atas mereka
terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan) berupa perbuatan dan perkataan yang
telah mereka kerjakan, yaitu pada hari kiamat.
{ يومئذ
يوفيهم الله دينهم الحق } يجازيهم جزاءه الواجب عليهم { ويعلمون أن الله هو الحق
المبين } حيث حقق لهم جزاءه الذي كانوا يشكون فيه ومنهم عبدالله بن أبي والمحصنات
هنا أزواج النبي صلى الله عليه و سلم لم يذكر في قذفهن توبة ومن ذكر في قذفهن أول
سورة التوبة غيرهن
025. (Di hari
itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal) Dia akan membalas mereka
dengan pembalasan yang semestinya mereka terima (dan tahulah mereka bahwa
Allahlah Yang Benar lagi Yang menjelaskan) karena Dia benar-benar membuktikan
pembalasan-Nya yang selama ini mereka ragukan kebenarannya; di antara mereka
yang mendapat pembalasan adalah Abdullah bin Ubay bin Salul. Yang dimaksud
dengan wanita-wanita yang terpelihara kehormatannya adalah istri-istri Nabi
{
الخبيثات } من النساء ومن الكلمات { للخبيثين } من الناس { والخبيثون } من الناس {
للخبيثات } مما ذكر { والطيبات } مما ذكر { للطيبين } من الناس { والطيبون } منهم
{ للطيبات } مما ذكر أي اللائق بالخبيث مثله وبالطيب مثله { أولئك } الطيبون
والطيبات من النساء وومنهم عائشة وصفوان { مبرؤون مما يقولون } أي الخبيثون
والخبيثات من الرجال والنساء فيهم { لهم } للطيبين والطيبات من النساء { مغفرة
ورزق كريم } في الجنة وقد افتخرت عائشة بأشياء منها أنها خلقت طيبة ووعدت مغفرة
ورزقا كريما
026.
(Wanita-wanita yang keji) baik perbuatannya maupun perkataannya (adalah untuk
laki-laki yang keji) pula (dan laki-laki yang keji) di antara manusia (adalah
buat wanita-wanita yang keji pula) sebagaimana yang sebelumnya tadi (dan
wanita-wanita yang baik) baik perbuatan maupun perkataannya (adalah untuk
laki-laki yang baik) di antara manusia (dan laki-laki yang baik) di antara
mereka (adalah untuk wanita-wanita yang baik pula) baik perbuatan maupun
perkataannya. Maksudnya, hal yang layak adalah orang yang keji berpasangan
dengan orang yang keji, dan orang baik berpasangan dengan orang yang baik.
(Mereka itu) yaitu kaum laki-laki yang baik dan kaum wanita yang baik, antara
lain ialah Siti Aisyah dan Sofwan (bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka)
yang keji dari kalangan kaum laki-laki dan wanita. (Bagi mereka) yakni
laki-laki yang baik dan wanita yang baik itu (ampunan dan rezeki yang mulia) di
surga. Siti Aisyah merasa puas dan bangga dengan beberapa hal yang ia peroleh,
antara lain, ia diciptakan dalam keadaan baik, dan dijanjikan mendapat ampunan
dari Allah, serta diberi rezeki yang mulia.
{ يا
أيها الذين آمنوا لا تدخلوا بيوتا غير بيوتكم حتى تستأنسوا } أي تستأذنوا {
وتسلموا على أهلها } فيقول الواحد السلام عليكم أأدخل ؟ كما ورد في حديث { ذلكم
خير لكم } من الدخول بغير استئذان { لعلكم تذكرون } بإدغام التاء الثانية في الذال
خيريته فتعملون به
027. (Hai
orang-orang yang beriman! Janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah
kalian sebelum meminta izin) maksudnya sebelum kalian meminta izin kepada
empunya (dan memberi salam kepada penghuninya). Seseorang jika mau memasuki
rumah orang lain hendaknya ia mengucapkan, "Assalaamu Alaikum, bolehkah
aku masuk?" demikianlah menurut tuntunan hadis. (Yang demikian itu lebih
baik bagi kalian) daripada masuk tanpa izin (agar kalian selalu ingat) lafal
Tadzakkaruuna dengan mengidgamkan huruf Ta kedua kepada huruf Dzal; maksudnya
supaya kalian mengerti akan kebaikan meminta izin itu, kemudian kalian
mengerjakannya.
{ فإن لم
تجدوا فيها أحدا } يأذن لكم { فلا تدخلوها حتى يؤذن لكم وإن قيل لكم } بعد
الاستئذان { ارجعوا فارجعوا هو } أي الرجوع { أزكى } أي خير { لكم } من القعود على
الباب { والله بما تعملون } من الدخول بإذن وغير إذن { عليم } فيجازيكم عليه
028. (Jika
kalian tidak menemukan seorang pun di dalamnya) maksudnya orang yang
mengizinkan kalian masuk (maka janganlah kalian masuk sebelum kalian mendapat
izin. Dan jika dikatakan kepada kalian) sesudah kalian meminta izin
("Kembalilah" maka hendaklah kalian kembali. Itu) yakni kembali itu
(lebih bersih) dan lebih baik (bagi kalian) daripada berdiam menunggu di pintu
(dan Allah terhadap apa yang kalian kerjakan) yakni mengenai memasuki rumah
orang lain dengan memakai izin atau tidak (Maha Mengetahui) Dia kelak akan
membalasnya kepada kalian.
{ ليس
عليكم جناح أن تدخلوا بيوتا غير مسكونة فيها متاع } أي منفعة { لكم } باستكنان
وغيره كبيوت الربط والخانات المسبلة { والله يعلم ما تبدون } تظهرون { وما تكتمون
} تخفون في دخول غير بيوتكم من قصد صلاح أو غيره وسيأتي أنهم إذا دخلوا بيوتهم
يسلمون على أنفسهم
029. (Tidak ada
dosa atas kalian memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di
dalamnya ada keperluan) maksudnya, ada manfaat (bagi kalian) misalnya
dijadikannya sebagai tempat tinggal sementara atau untuk keperluan yang
lainnya, seperti rumah-rumah asrama dan lain sebagainya (dan Allah mengetahui
apa yang kalian nyatakan) yakni semua apa yang kalian lahirkan (dan apa yang
kalian sembunyikan) artinya yang kalian rahasiakan sewaktu kalian masuk ke
dalam rumah yang bukan rumah kalian, termasuk maksud baik atau maksud-maksud
lainnya. Pada pembahasan yang akan datang akan diceritakan, bahwa mereka para
sahabat, jika mereka memasuki rumah mereka sendiri, mereka mengucapkan salam
kepada diri mereka sendiri.
{ قل
للمؤمنين يغضوا من أبصارهم } عما لا يحل لهم نظره ومن زائدة { ويحفظوا فروجهم }
عما لا يحل لهم فعله بها { ذلك أزكى } أي خير { لهم إن الله خبير بما يصنعون }
بالأبصار والفروج فيجازيهم عليه
030.
(Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan
pandangannya) dari apa-apa yang tidak dihalalkan bagi mereka melihatnya. Huruf
Min di sini adalah Zaidah (dan memelihara kemaluannya) daripada hal-hal yang
tidak dihalalkan untuknya (yang demikian itu adalah lebih suci) adalah lebih
baik (bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat") melalui penglihatan dan kemaluan mereka, kelak Dia akan
membalasnya kepada mereka.
{ وقل
للمؤمنات يغضضن من أبصارهن } عما لا يحل لهن نظره { ويحفظن فروجهن } عما لا يحل
لهن فعله بها { ولا يبدين } يظهرن { زينتهن إلا ما ظهر منها } وهو الوجه والكفان
فيجوز نظره لأجنبي إن لم يخف فتنة في أحد وجهين والثاني يحرم لأنه مظنة الفتنة
ورجح حسما للباب { وليضربن بخمرهن على جيوبهن } أي يسترن الرؤوس والأعناق والصدور
بالمقانع { ولا يبدين زينتهن } الخفية وهي ما عدا الوجه والكفين { إلا لبعولتهن }
جمع بعل : أي زوج { أو آبائهن أو آباء بعولتهن أو أبنائهن أو أبناء بعولتهن أو
إخوانهن أو بني إخوانهن أو بني أخواتهن أو نسائهن أو ما ملكت أيمانهن } فيجوز لهم
نظرة إلا ما بين السرة والركبة فيحرم نظره لغير الأزواج وخرج بنسائهن الكافرات فلا
يجوز للمسلمات الكشف لهن وشمل ما ملكت أيمانهن العبيد { أو التابعين } في فضول
الطعام { غير } بالجر صفة والنصب استثناء { أولي الإربة } أصحاب الحاجة إلى النساء
{ من الرجال } بأن لم ينتشر ذكر كل { أو الطفل } بمعنى الأطفال { الذين لم يظهروا
} يطلعوا { على عورات النساء } للجماع فيجوز أن يبدين لهم ما عدا ما بين السرة
والركبة { ولا يضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن } من خلخال يتقعقع { وتوبوا
إلى الله جميعا أيها المؤمنون } مما وقع لكم من النظر الممنوع منه ومن غيره {
لعلكم تفلحون } تنجون من ذلك لقبول التوبة منه وفي الآية تغليب الذكور على الإناث
031. (Dan
katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan
pandangannya) daripada hal-hal yang tidak dihalalkan bagi mereka melihatnya
(dan memelihara kemaluannya) dari hal-hal yang tidak dihalalkan untuknya (dan
janganlah mereka menampakkan) memperlihatkan (perhiasannya, kecuali yang biasa
tampak daripadanya) yaitu wajah dan dua telapak tangannya, maka kedua
perhiasannya itu boleh dilihat oleh lelaki lain, jika tidak dikhawatirkan
adanya fitnah. Demikianlah menurut pendapat yang membolehkannya. Akan tetapi
menurut pendapat yang lain hal itu diharamkan secara mutlak, sebab merupakan
sumber terjadinya fitnah. Pendapat yang kedua ini lebih kuat demi untuk menutup
pintu fitnah. (Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya)
hendaknya mereka menutupi kepala, leher dan dada mereka dengan kerudung atau
jilbabnya (dan janganlah menampakkan perhiasannya) perhiasan yang tersembunyi,
yaitu selain dari wajah dan dua telapak tangan (kecuali kepada suami mereka)
bentuk jamak dari lafal Ba'lun artinya suami (atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara mereka, atau putra-putra saudara-saudara mereka, atau
putra-putra saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam atau
budak-budak yang mereka miliki) diperbolehkan bagi mereka melihatnya kecuali
anggota tubuh antara pusar dan lututnya, anggota tersebut haram untuk dilihat
oleh mereka selain dari suaminya sendiri. Dikecualikan dari lafal Nisaaihinna,
yaitu perempuan-perempuan yang kafir, bagi wanita Muslimat tidak boleh membuka
aurat di hadapan mereka. Termasuk pula ke dalam pengertian Maa Malakat
Aymaanuhunna, yaitu hamba sahaya laki-laki miliknya (atau pelayan-pelayan
laki-laki) yakni pembantu-pembantu laki-laki (yang tidak) kalau dibaca Ghairi
berarti menjadi sifat dan kalau dibaca Ghaira berarti menjadi Istitsna
(mempunyai keinginan) terhadap wanita (dari kalangan kaum laki-laki) seumpamanya
penis masing-masing tidak dapat bereaksi (atau anak-anak) lafal Ath-Thifl
bermakna jamak sekalipun bentuk lafalnya tunggal (yang masih belum mengerti)
belum memahami (tentang aurat wanita) belum mengerti persetubuhan, maka kaum
wanita boleh menampakkan aurat mereka terhadap orang-orang tersebut selain
antara pusar dan lututnya. (Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan) yaitu berupa gelang kaki, sehingga
menimbulkan suara gemerincing. (Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman) dari apa yang telah kalian kerjakan, yaitu sehubungan
dengan pandangan yang dilarang ini dan hal-hal lainnya yang dilarang (supaya
kalian beruntung") maksudnya selamat dari hal tersebut karena tobat kalian
diterima. Pada ayat ini ungkapan Mudzakkar mendominasi atas Muannats.
{
وأنكحوا الأيامى منكم } جمع أيم : وهي من ليس لها زوج بكرا كانت أو ثيبا ومن ليس
له زوج وهذا في الأحرار والحرائر { والصالحين } أي المؤمنين { من عبادكم وإمائكم }
وعباد من جموع عبد { إن يكونوا } أي الأحرار { فقراء يغنهم الله } بالتزوج { من
فضله والله واسع } لخلقه { عليم } بهم
032. (Dan
kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kalian) lafal Ayaama adalah
bentuk jamak dari lafal Ayyimun artinya wanita yang tidak mempunyai suami, baik
perawan atau janda, dan laki-laki yang tidak mempunyai istri; hal ini berlaku
untuk laki-laki dan perempuan yang merdeka (dan orang-orang yang layak kawin)
yakni yang Mukmin (dari hamba-hamba sahaya kalian yang lelaki dan hamba-hamba
sahaya kalian yang perempuan) lafal 'ibaadun adalah bentuk jamak dari lafal
'Abdun. (Jika mereka) yakni orang-orang yang merdeka itu (miskin Allah akan
memampukan mereka) berkat adanya perkawinan itu (dengan karunia-Nya. Dan Allah
Maha Luas) pemberian-Nya kepada makhluk-Nya (lagi Maha Mengetahui) mereka.
{
وليستعفف الذين لا يجدون نكاحا } ما ينكحون به من مهر ونفقة عن الزنا { حتى يغنيهم
الله } يوسع عليهم { من فضله } فينكحون { والذين يبتغون الكتاب } بمعنى المكاتبة {
مما ملكت أيمانكم } من العبيد والإماء { فكاتبوهم إن علمتم فيهم خيرا } أي أمانة
وقدرة على الكسب لأداء مال الكتابة وصيغتها مثلا : كاتبتك على ألفين في شهرين كل
شهر ألف فإذا أديتهما فأنت حر فيقول قبلت { وآتوهم } أمر للسادة { من مال الله
الذي آتاكم } ما يستعينون به في أداء ما التزمتموه لكم وفي معنى الإيتاء حط شيء
مما التزموه { ولا تكرهوا فتياتكم } أي إماءكم { على البغاء } أي الزنا { إن أردن
تحصنا } تعففا عنه وهذه الإرادة محل الإكراه فلا مفهوم للشرط { لتبتغوا } بالإكراه
{ عرض الحياة الدنيا } نزلت في عبدالله بن أبي كان يكره جورايه على الكسب بالزنا {
ومن يكرههن فإن الله من بعد إكراههن غفور } لهن { رحيم } بهن
033. (Dan
orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesuciannya) maksudnya
mereka yang tidak mempunyai mahar dan nafkah untuk kawin, hendaklah mereka
memelihara kesuciannya dari perbuatan zina (sehingga Allah memampukan mereka)
memberikan kemudahan kepada mereka (dengan karunia-Nya) hingga mereka mampu
kawin. (Dan orang-orang yang menginginkan perjanjian) lafal Al Kitaaba bermakna
Al Mukaatabah, yaitu perjanjian untuk memerdekakan diri (di antara budak-budak
yang kalian miliki) baik hamba sahaya laki-laki maupun perempuan (maka
hendaklah kalian buat perjanjian dengan mereka jika kalian mengetahui ada
kebaikan pada mereka) artinya dapat dipercaya dan memiliki kemampuan untuk
berusaha yang hasilnya kelak dapat membayar perjanjian kemerdekaan dirinya.
Shighat atau teks perjanjian ini, misalnya seorang pemilik budak berkata kepada
budaknya, "Aku memukatabahkan kamu dengan imbalan dua ribu dirham, selama
jangka waktu dua bulan. Jika kamu mampu membayarnya, berarti kamu menjadi orang
yang merdeka." Kemudian budak yang bersangkutan menjawab, "Saya
menyanggupi dan mau menerimanya" (dan berikanlah kepada mereka) perintah
di sini ditujukan kepada para pemilik budak (sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya
kepada kalian) berupa apa-apa yang dapat membantu mereka untuk menunaikan apa
yang mereka harus bayarkan kepada kalian. Di dalam lafal Al-Iitaa terkandung
pengertian meringankan sebagian dari apa yang harus mereka bayarkan kepada
kalian, yaitu dengan menganggapnya lunas. (Dan janganlah kalian paksakan
budak-budak wanita kalian) yaitu sahaya wanita milik kalian (untuk melakukan
pelacuran) berbuat zina (sedangkan mereka sendiri menginginkan kesucian)
memelihara kehormatannya dari perbuatan zina. Adanya keinginan untuk memelihara
kehormatan inilah yang menyebabkan dilarang memaksa, sedangkan syarath di sini
tidak berfungsi sebagaimana mestinya lagi (karena kalian hendak mencari)
melalui paksaan itu (keuntungan duniawi) ayat ini diturunkan berkenaan dengan
Abdullah bin Ubay, karena dia memaksakan hamba-hamba sahaya perempuannya untuk
berpraktek sebagai pelacur demi mencari keuntungan bagi dirinya. (Dan barang
siapa memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah kepada mereka yang telah dipaksa
itu adalah Maha Pengampun) (lagi Maha Penyayang).
{ ولقد
أنزلنا إليكم آيات مبينات } بفتح الياء وكسرها في هذه السورة بين فيها ما ذكر أو
بينة { ومثلا } خبرا عجيبا وهو خبر عائشة { من الذين خلوا من قبلكم } أي من جنس
أمثالهم أي أخبارهم العجيبة كخبر يوسف ومريم { وموعظة للمتقين } في قوله تعالى {
ولا تأخذكم بهما رأفة في دين الله } { لولا إذ سمعتموه ظن المؤمنون } الخ { ولولا
إذ سمعتموه قلتم } الخ { يعظكم الله أن تعودوا } الخ وتخصيصها بالمتقين لأنهم
المنتفعون بها
034. (Dan
sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian ayat-ayat yang memberi
penerangan) dapat dibaca Mubayyanatin dan Mubayyinatin. Artinya, telah
dijelaskan di dalamnya hal-hal yang telah disebutkan tadi (dan contoh-contoh)
yakni berita yang aneh, yaitu berita tentang Siti Aisyah (dari orang-orang yang
terdahulu sebelum kalian) maksudnya sama jenisnya dengan berita-berita mereka
dalam hal keanehannya, seperti kisah mengenai Nabi Yusuf dan Siti Maryam (dan
pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa) yaitu dalam firman-Nya, "Dan
janganlah belas kasihan kalian kepada keduanya mencegah kalian untuk
menjalankan agama (hukum) Allah." (Q.S. An-Nur, 2) dan firman-Nya,
"Mengapa di waktu kalian mendengar berita bohong itu orang-orang Mukmin
dan Mukminat tidak berprasangka baik". (Q.S. An-Nur, 12). Dan firman-Nya,
"Dan mengapa kalian tidak berkata di waktu mendengar berita bohong
itu..." (Q.S. An-Nur, 16). Dan firman-Nya, "Allah memperingatkan
kalian agar jangan kembali memperbuat yang seperti itu..." (Q.S. An-Nur,
17). Dalam ayat ini orang-orang yang bertakwa disebutkan secara khusus mengingat
hanya merekalah yang dapat mengambil manfaat dari pelajaran yang terkandung di
dalamnya.
{ الله
نور السموات والأرض } أي منورهما بالشمس والقمر { مثل نوره } أي صفته في قلب
المؤمن { كمشكاة فيها مصباح المصباح في زجاجة } هي القنديل والمصباح السراج : أي
الفتيلة الموقودة والمشكاة : الطاقة غير النافذة أي الأنبوبة في القنديل { الزجاجة
كأنها } والنور فيها { كوكب دري } أي مضيء بكسر الدال وضمها من الدرء بمعنى الدفع
لدفعها الظلام وبضمها وتشديد الياء منسوب إلى الدر : اللؤلؤ { توقد } المصباح
بالماضي وفي قراءة بمضارع أو قد مبنيا للمفعول بالتحتانية وفي أخرى توقد
بالفوقانية أي الزجاجة { من } زيت { شجرة مباركة زيتونة لا شرقية ولا غربية } بل
بينهما فلا يتمكن منها حر ولا برد مضران { يكاد زيتها يضيء ولو لم تمسسه نار }
لصفائه { نور } به { على نور } بالنار ونور الله : أي هداه للمؤمن نور على نور
الإيمان { يهدي الله لنوره } أي دين الإسلام { من يشاء ويضرب } يبين { الله
الأمثال للناس } تقريبا لأفهامهم ليعتبروا فيؤمنوا { والله بكل شيء عليم } ومنه
ضرب الأمثال
035. (Allah
cahaya langit dan bumi) yakni pemberi cahaya langit dan bumi dengan matahari
dan bulan. (Perumpamaan cahaya Allah) sifat cahaya Allah di dalam kalbu orang
Mukmin (adalah seperti misykat yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di
dalam kaca) yang dinamakan lampu lentera atau Qandil. Yang dimaksud Al Mishbah
adalah lampu atau sumbu yang dinyalakan. Sedangkan Al Misykaat artinya sebuah
lubang yang tidak tembus. Sedangkan pengertian pelita di dalam kaca, maksudnya
lampu tersebut berada di dalamnya (kaca itu seakan-akan) cahaya yang terpancar
darinya (bintang yang bercahaya seperti mutiara) kalau dibaca Diriyyun atau
Duriyyun berarti berasal dari kata Ad Dar'u yang artinya menolak atau
menyingkirkan, dikatakan demikian karena dapat mengusir kegelapan, maksudnya
bercahaya. Jika dibaca Durriyyun dengan mentasydidkan huruf Ra, berarti
mutiara, maksudnya cahayanya seperti mutiara (yang dinyalakan) kalau dibaca
Tawaqqada dalam bentuk Fi'il Madhi, artinya lampu itu menyala. Menurut suatu
qiraat dibaca dalam bentuk Fi'il Mudhari' yaitu Tuuqidu, menurut qiraat lainnya
dibaca Yuuqadu, dan menurut qiraat yang lainnya lagi dapat dibaca Tuuqadu,
artinya kaca itu seolah-olah dinyalakan (dengan) minyak (dari pohon yang banyak
berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah Timur dan pula tidak
di sebelah Barat) akan tetapi tumbuh di antara keduanya, sehingga tidak terkena
panas atau dingin yang dapat merusaknya (yang minyaknya saja hampir-hampir
menerangi, walaupun tidak disentuh api) mengingat jernihnya minyak itu.
(Cahaya) yang disebabkannya (di atas cahaya) api dari pelita itu. Makna yang
dimaksud dengan cahaya Allah adalah petunjuk-Nya kepada orang Mukmin, maksudnya
hal itu adalah cahaya di atas cahaya iman (Allah membimbing kepada cahaya-Nya)
yaitu kepada agama Islam (siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat) yakni
menjelaskan (perumpamaan-perumpamaan bagi manusia) supaya dapat dicerna oleh
pemahaman mereka, kemudian supaya mereka mengambil pelajaran daripadanya,
sehingga mereka mau beriman (dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) antara
lain ialah membuat perumpamaan-perumpamaan ini.
{ في
بيوت } متعلق بيسبح الآتي { أذن الله أن ترفع } تعظم { ويذكر فيها اسمه } بتوحيده
{ يسبح } بفتح الموحدةوكسرها : أي يصلي { له فيها بالغدو } مصدر بمعنى الغدوات :
أي البكر { والآصال } العشايا من بعد الزوال
036. (Di
rumah-rumah Allah) maksudnya mesjid-mesjid, lafal Fii Buyuutin berta'alluq
kepada lafal Yusabbihu yang akan disebutkan nanti. (Yang Allah telah
memerintahkan supaya dimuliakan) yakni diagungkan (dan disebut nama-Nya di
dalamnya) dengan mentauhidkan-Nya (bertasbihlah) dapat dibaca Yusabbahu artinya
dibacakan tasbih dalam salat. Dapat pula dibaca Yusabbihu, artinya membaca
tasbih dalam salat (kepada Allah di dalamnya, pada waktu pagi) lafal
Al-Ghuduwwi adalah Mashdar yang maknanya Al-Ghadwaati, artinya pagi hari (dan
waktu petang) waktu sore sesudah matahari tergelincir.
{ رجال }
فاعل يسبح بكسر الباء وعلى فتحها نائب الفاعل له ورجال فاعل فعل مقدر جواب سؤال
مقدر كأنه قيل : من يسبحه { لا تلهيهم تجارة } أي شراء { ولا بيع عن ذكر الله
وإقام الصلاة } حذف هاء إقامة تخفيف { وإيتاء الزكاة يخافون يوما تتقلب } تضطرب {
فيه القلوب والأبصار } من الخوف القلوب بين النجاة والهلاك والأبصار بين ناحيتي
اليمين والشمال : هو يوم القيامة
037.
(Laki-laki) menjadi Fa'il atau subyek daripada Fi'il Yusabbihu, jika dibaca
Yusabbahu berkedudukan menjadi Naibul Fa'il. Lafal Rijaalun adalah Fa'il dari
Fi'il atau kata kerja yang diperkirakan keberadaannya sebagai jawab dari soal
yang diperkirakan pula. Jadi seolah-olah dikatakan, siapakah yang melakukan
tasbih kepada-Nya itu, jawabnya adalah laki-laki (yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan) perdagangan (dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah dan
dari mendirikan salat) huruf Ha lafal Iqaamatish Shalaati dibuang demi untuk
meringankan bacaan sehingga jadilah Iqaamish Shalaati (dan dari membayar zakat.
Mereka takut kepada suatu hari yang di hari itu menjadi guncang) yakni panik
(hati dan penglihatan) karena merasa khawatir, apakah dirinya selamat atau
binasa, dan penglihatan jelalatan ke kanan dan ke kiri karena ngeri melihat
pemandangan azab pada saat itu, yaitu hari kiamat.
{
ليجزيهم الله أحسن ما عملوا } أي ثوابه وأحسن بمعنى حسن { ويزيدهم من فضله والله
يرزق من يشاء بغير حساب } يقال فلان ينفق بغير حساب : أي يوسع كأنه لا يحسب ما
ينفقه
038. (Dengan
harapan supaya Allah memberi balasan kepada mereka dengan balasan yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan) maksudnya pahala yang baik, karena
lafal Ahsan bermakna Hasan (dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada
mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas)
jika dikatakan, Fulaanun Yunfiqu Bighairi Hisabin, maka artinya, dia
membelanjakan harta tanpa perhitungan lagi.
{ والذين
كفروا أعمالهم كسراب بقيعة } جمع قاع : أي في فلاة وهو شعاع يرى فيها نصف النهار
في شدة الحر يشبه الماء الجاري { يحسبه } يظنه { الظمآن } أي العطشان { ماء حتى
إذا جاءه لم يجده شيئا } مما حسبه كذلك الكافر يحسب أن عمله كصدقه ينفعه حتى إذا
مات وقدم على ربه لم يجد عمله أي لم ينفعه { ووجد الله عنده } أي عند عمله { فوفاه
حسابه } أي جازاه عليه في الدنيا { والله سريع الحساب } أي الجازاة
039. (Dan
orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah
yang datar) lafal Qii'ah adalah bentuk jamak dari lafal Qaa'un, yakni padang
sahara yang datar. Yang dimaksud dengan lafal Saraabun adalah pemandangan yang
tampak di kala matahari sedang terik-teriknya yang rupanya mirip seperti air
yang mengalir, atau lazim disebut fatamorgana (ia disangka) diduga (oleh orang
yang kehausan) yaitu orang yang dahaga (air, tetapi bila didatanginya air itu
dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun) apa yang disangkanya itu, demikian pula
halnya orang kafir, ia menduga bahwa amal kebaikannya seperti sedekah, yang ia
sangka bermanfaat bagi dirinya, tetapi bila ia mati kemudian ia menghadap
kepada Rabbnya, maka ia tidak mendapati amal kebaikannya itu. Atau dengan kata
lain amalnya itu tidak memberi manfaat kepada dirinya. (Dan ia mendapatkan
Allah di sisinya) yakni di sisi amalnya (lalu Allah memberikan kepadanya
perhitungan amal-amal dengan cukup) Allah memberikan balasan amal perbuatannya
itu hanya di dunia (dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya) di dalam
memberikan balasan-Nya.
{ أو }
الذين كفروا أعمالهم السيئة { كظلمات في بحر لجي } عميق { يغشاه موج من فوقه } أي
الموج { موج من فوقه } أي الموج الثاني { سحاب } أي غيم هذه { ظلمات بعضها فوق بعض
} ظلمة البحر وظلمة الموج الأول وظلمة الثاني وظلمة السحاب { إذا أخرج } الناظر {
يده } في هذه الظلمات { لم يكد يراها } أي لم يقرب من رؤيتها { ومن لم يجعل الله
له نورا فما له من نور } أي من لم يهده الله لم يهتد
040. (Atau)
amal perbuatan orang-orang kafir yang buruk (seperti gelap-gulita di lautan
yang dalam) yakni laut yang amat dalam (yang diliputi oleh ombak di atasnya) di
atas ombak itu (ada ombak pula, di atasnya lagi) maksudnya di atas ombak yang
kedua itu (awan) yang mendung dan gelap; ini adalah (gelap-gulita yang tindih-menindih)
yakni gelapnya laut, gelapnya ombak yang pertama, gelapnya ombak yang kedua,
dan gelapnya mendung (apabila dia mengeluarkan) yakni orang yang melihatnya
(tangannya) di dalam gelap-gulita yang sangat ini (tiadalah dia dapat
melihatnya) artinya hampir saja ia tidak dapat melihat tangannya sendiri (dan
barang siapa yang tiada diberi cahaya oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya
sedikit pun) maksudnya barang siapa yang tidak diberi petunjuk oleh Allah,
niscaya ia tidak akan mendapatkan petunjuk.
{ ألم تر
أن الله يسبح له من في السماوات والأرض } ومن التسبيح صلاة { والطير } جمع طائر
بين السماء والأرض { صافات } حال باسطات أجنحتهن { كل قد علم } الله { صلاته
وتسبيحه والله عليم بما يفعلون } فيه تغليب العاقل
041. (Tidakkah
kamu melihat, bahwasanya Allah kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di
bumi) dan termasuk ke dalam pengertian bertasbih adalah shalat (dan juga
burung-burung) lafal Thair adalah bentuk jamak dari lafal Ath Thaair, yakni
makhluk yang terbang antara bumi dan langit (dengan mengembangkan sayapnya)
lafal Shaaffaatin adalah Hal atau kata keterangan keadaan dari burung-burung
tadi, yaitu burung-burung itu membaca tasbih dengan mengembangkan sayapnya.
(Masing-masingnya telah diketahui) oleh Allah (cara salat dan bertasbihnya, dan
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan). Di dalam ungkapan ini,
semuanya dianggap sebagai makhluk yang berakal.
{ ولله
ملك السماوات والأرض } خزائن المطر والرزق والنبات { وإلى الله المصير } المرجع
042. (Dan
kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi) maksudnya
perbendaharaan-perbendaharaan hujan, rezeki dan tumbuh-tumbuhan (dan kepada
Allahlah kembali) semua makhluk.
{ ألم تر
أن الله يزجي سحابا } يسوقه برفق { ثم يؤلف بينه } يضم بعضه إلى بعض فيجعل القطع
المتفرقة قطعة واحدة { ثم يجعله ركاما } بعضه فوق بعض { فترى الودق } المطر { يخرج
من خلاله } مخارجه { وينزل من السماء من } زائدة { جبال فيها } في السماء بدل
بإعادة الجار { من برد } أي بعضه { فيصيب به من يشاء ويصرفه عن من يشاء يكاد }
يقرب { سنا برقه } لمعانه { يذهب بالأبصار } الناظرة له : أي يخطفها
043. (Tidaklah
kamu melihat bahwa Allah mengarak awan) menggiringnya secara lembut (kemudian
mengumpulkan antara bagian-bagiannya) dengan menghimpun sebagiannya dengan
sebagian yang lain, sehingga yang tadinya tersebar kini menjadi satu kumpulan
(kemudian menjadikannya bertindih-tindih) yakni sebagiannya di atas sebagian
yang lain (maka kelihatanlah olehmu air) hujan (keluar dari celah-celahnya)
yakni melalui celah-celahnya (dan Allah juga menurunkan dari langit). Huruf Min
yang kedua ini berfungsi menjadi Shilah atau kata penghubung (yakni dari
gunung-gunung yang menjulang padanya) menjulang ke langit; Min Jibaalin menjadi
Badal daripada lafal Minas Samaa-i dengan mengulangi huruf Jarrnya (berupa es)
sebagiannya terdiri dari es (maka ditimpakannya es tersebut kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.
Hampir-hampir) hampir saja (kilauan kilat awan itu) yakni cahayanya yang
berkilauan (menghilangkan penglihatan) mata yang memandangnya, karena silau
olehnya.
{ يقلب
الله الليل والنهار } أي يأتي بكل منهما بدل الآخر { إن في ذلك } التقليب { لعبرة
} دلالة { لأولي الأبصار } لأصحاب البصائر على قدرة الله تعالى
044. (Allah
mempergantikan malam dan siang) mendatangkan masing-masingnya sebagai pengganti
dari yang lain. (sesungguhnya pada yang demikian itu) yakni pergantian ini
(terdapat pelajaran) yang menunjukkan kebesaran-Nya (bagi orang-orang yang
mempunyai penglihatan) bagi mereka yang memiliki penglihatan memandang
kekuasaan Allah
{ والله
خلق كل دابة } أي حيوان { من ماء } أي نطفة { فمنهم من يمشي على بطنه } كالحيات
والهوام { ومنهم من يمشي على رجلين } كالإنسان والطير { ومنهم من يمشي على أربع }
كالبهائم والأنعام { يخلق الله ما يشاء إن الله على كل شيء قدير }
045. (Dan Allah
telah menciptakan semua jenis hewan) maksudnya makhluk hidup (dari air) yakni
air mani (maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya)
seperti ulat dan binatang melata lainnya (dan sebagian berjalan dengan dua
kaki) seperti manusia dan burung (sedangkan sebagian yang lain berjalan dengan
empat kaki) seperti hewan liar dan hewan ternak. (Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu).
{ لقد
أنزلنا آيات مبينات } أي بينات هي القرآن { والله يهدي من يشاء إلى صراط } طريق {
مستقيم } أي دين الإسلام
046. (Sesungguhnya
Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan) yaitu Alquran. (Dan Allah
memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan) yakni tuntunan (yang lurus)
yaitu agama Islam.
{
ويقولون } أي المنافقون { آمنا } صدقنا { بالله } بتوحيده { وبالرسول } محمد {
وأطعنا } هما فيما حكما به { ثم يتولى } يعرض { فريق منهم من بعد ذلك } عنه { وما
أولئك } المعرضون { بالمؤمنين } المعهودين الموافق قلوبهم لألسنتهم
047. (Dan
mereka berkata) maksudnya orang-orang munafik, ("Kami telah beriman) Kami
telah percaya (kepada Allah) dengan mengesakan-Nya (dan Rasul) yaitu Nabi
Muhammad (dan Kami menaati") apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan
Rasul-Nya. (Kemudian berpalinglah) memalingkan diri (sebagian dari mereka
sesudah itu) dari apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya
(sekali-kali mereka itu bukanlah) orang-orang yang berpaling itu (orang-orang
yang beriman) sejati, yang hati dan lisan mereka bersesuaian.
{ وإذا
دعوا إلى الله ورسوله } المبلغ عنه { ليحكم بينهم إذا فريق منهم معرضون } عن
المجيء إليه
048. (Dan apabila
mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya) yang menyampaikan kepada mereka
(agar Rasul menghukum/mengadili di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari
mereka berpaling) menolak untuk datang memenuhi seruan Rasul.
{ وإن
يكن لهم الحق يأتوا إليه مذعنين } مسرعين طائعين
049. (Tetapi
jika keputusan itu untuk kemaslahatan mereka, mereka mau datang kepada Rasul
dengan patuh) dengan segera dan penuh ketaatan.
{ أفي
قلوبهم مرض } كفر { أم ارتابوا } أي شكوا في نبوته { أم يخافون أن يحيف الله عليهم
ورسوله } في الحكم أي فيظلموا فيه ؟ لا { بل أولئك هم الظالمون } بالإعراض عنه
050. (Apakah di
dalam hati mereka ada penyakit) yakni kekafiran (atau karena mereka ragu-ragu)
mereka meragukan kenabiannya (ataukah karena mereka takut kalau-kalau Allah dan
Rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka?) di dalam peradilan, yakni mereka
diperlakukan secara aniaya di dalamnya. Tidak (sebenarnya, mereka itulah
orang-orang yang zalim) karena mereka berpaling dari peradilan itu.
{ إنما
كان قول المؤمنين إذا دعوا إلى الله ورسوله ليحكم بينهم } فالقول اللائق بهم { أن
يقولوا سمعنا وأطعنا } بالإجابة { وأولئك } حينئذ { هم المفلحون } الناجون
051.
(Sesungguhnya jawaban orang-orang Mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah
dan Rasul-Nya agar Rasul mengadili di antara mereka) maka jawaban yang pantas
mereka katakan (ialah ucapan, "Kami mendengar dan Kami patuh") yakni
mengiakan secara spontan. (Dan mereka) sejak saat itu (adalah orang-orang yang
beruntung) artinya orang-orang yang selamat di dunia dan akhirat.
{ ومن
يطع الله ورسوله ويخش الله } يخافه { ويتقه } بسكون الهاء وكسرها بأن يطيعه {
فأولئك هم الفائزون } بالجنة
052. (Dan
barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah)
merasa takut kepada-Nya (dan bertakwa kepada-Nya) dapat dibaca Wayattaqih dan
Wayattaqhi, yakni dengan menaati-Nya (maka mereka adalah orang-orang yang
mendapat kemenangan) yaitu mendapat surga.
{
وأقسموا بالله جهد أيمانهم } غايتها { لئن أمرتهم } بالجهاد { ليخرجن قل } لهم {
لا تقسموا طاعة معروفة } للنبي خير من قسمكم الذي لا تصدقون فيه { إن الله خبير
بما تعملون } من طاعتكم بالقول ومخالفتكم بالفعل
053. (Dan
mereka bersumpah dengan nama Allah sekuat-kuat sumpah) dengan sekuatnya (jika
kalian suruh mereka) untuk pergi berjihad (pastilah mereka akan pergi.
Katakanlah!) kepada mereka ("Janganlah kalian bersumpah, karena ketaatan
yang diminta ialah ketaatan yang sebenarnya) maksudnya taat yang sebenarnya
kepada Nabi adalah lebih baik daripada sumpah kalian yang tidak kalian
tunaikan. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan")
berupa ketaatan kalian secara lisan, padahal kalian bertentangan dalam
prakteknya.
{ قل
أطيعوا الله وأطيعوا الرسول فإن تولوا } عن طاعته بحذف إحدى التاءين خطاب لهم {
فإنما عليه ما حمل } من التبليغ { وعليكم ما حملتم } من طاعته { وإن تطيعوه تهتدوا
وما على الرسول إلا البلاغ المبين } أي التبليغ البين
054.
(Katakanlah! "Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan jika
kalian berpaling) dari taat kepadanya. Lafal Tawallau asalnya adalah
Tatawallau; maksudnya pembicaraan ini ditujukan kepada mereka (maka
sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya) yaitu
menyampaikan risalah (dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang
dibebankan kepada kalian) yakni untuk taat kepadanya (dan jika kalian taat
kepadanya, niscaya kalian mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban Rasul itu
melainkan menyampaikan amanat Allah dengan terang") yaitu secara jelas dan
gamblang.
{ وعد
الله الذين آمنوا منكم وعملوا الصالحات ليستخلفنهم في الأرض } بدلا عن الكفار {
كما استخلف } بالبناء للفاعل والمفعول { الذين من قبلهم } من بني اسرائيل بدلا عن
الجبابرة { وليمكنن لهم دينهم الذي ارتضى لهم } وهو الإسلام بأن يظهره على جميع
الأديان ويوسع لهم في البلاد فيملكوها { وليبدلنهم } بالتخفيف والتشديد { من بعد
خوفهم } من الكفار { أمنا } وقد أنجز الله وعده لهم بما ذكر وأثنى عليهم بقوله : {
يعبدونني لا يشركون بي شيئا } هو مستأنف في حكم التعليل { ومن كفر بعد ذلك }
الإنعام منهم به { فأولئك هم الفاسقون } وأول من كفر به قتلة عثمان رضي الله عنه
فصاروا يقتتلون بعد أن كانوا إخوانا
055. (Dan Allah
telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan
mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi) sebagai ganti dari orang-orang kafir (sebagaimana Dia
telah menjadikan berkuasa) dapat dibaca Kamastakhlafa dan Kamastukhlifa (orang-orang
yang sebelum mereka) sebagaimana yang dialami oleh kaum Bani Israel sebagai
pengganti dari orang-orang yang lalim dan angkara murka (dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka) yaitu agama
Islam; seumpamanya Dia akan memenangkannya di atas agama-agama yang lain,
kemudian Dia meluaskan bagi mereka daerah-daerah mereka dan mereka menjadi para
pemiliknya (dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka) dapat dibaca
Takhfif yaitu menjadi walayubdilannahum, dapat pula dibaca Tasydid yaitu
menjadi Walayubaddilannahum (sesudah mereka berada dalam ketakutan) dari
perlakuan orang-orang kafir (menjadi aman sentosa) dan Allah telah menunaikan
janji-Nya kepada mereka, yaitu memberikan kepada mereka apa yang telah disebutkan
tadi, kemudian Dia memuji mereka melalui firman-Nya, (Mereka tetap menyembah-Ku
dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku) ayat ini merupakan
jumlah Isti'naf atau kalimat baru, akan tetapi statusnya disamakan sebagai
Illat. (Dan barang siapa yang tetap kafir sesudah janji itu) sesudah pemberian
nikmat kepada mereka, yaitu keamanan tadi (maka mereka itulah orang-orang yang
fasik) dan orang-orang yang mula-mula kafir sesudah itu adalah para pembunuh
Khalifah Usman radhiallahu ‘anhu kemudian mereka menjadi orang-orang yang
saling membunuh padahal sebelumnya mereka berteman.
{
وأقيموا الصلاة وآتوا الزكاة وأطيعوا الرسول لعلكم ترحمون } أي رجاء الرحمة
056. (Dan
dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul, supaya kalian
diberi rahmat) mudah-mudahan kalian diberi rahmat.
{ لا
تحسبن } بالفوقانية والتحتانية والفاعل الرسول { الذين كفروا معجزين } لنا { في
الأرض } بأن يفوتونا { ومأواهم } مرجعهم { النار ولبئس المصير } المرجع هي
057. (Janganlah
kamu kira) dapat dibaca Tahsabanna dan Yahsabanna, yang menjadi Fa'il atau
subyeknya adalah Rasulullah (bahwa orang-orang yang kafir itu dapat melemahkan)
Kami (di bumi ini) yakni selamat dari azab Kami (sedangkan tempat tinggal
mereka) yaitu tempat mereka kembali (adalah neraka. Dan sungguh sejelek-jelek
tempat kembali adalah neraka) maksudnya tempat kembali yang paling buruk.
{ يا
أيها الذين آمنوا ليستأذنكم الذين ملكت أيمانكم } من العبيد والإماء { والذين لم
يبلغوا الحلم منكم } من الأحرار وعرفوا أمر النساء { ثلاث مرات } في ثلاثة أوقات {
من قبل صلاة الفجر وحين تضعون ثيابكم من الظهيرة } أي وقت الظهر { ومن بعد صلاة
العشاء ثلاث عورات لكم } بالرفع خبر مبتدأ مقدر بعده مضاف إليه مقامه : أي هي
أوقات وبالنصب بتقدير أوقات منصوبا بدلا من محل ما قبله مقام المضاف إليه مقامه
وهي لإلقاء الثياب تبدو فيها العورات { ليس عليكم ولا عليهم } أي المماليك
والصبيان { جناح } في الدخول عليكم بغير استئذان { بعدهن } أي بعد الأوقات الثلاثة
هم { طوافون عليكم } للخدمة { بعضكم } طائف { على بعض } والجملة مؤكدة لما قبلها {
كذلك } كما بين ما ذكر { يبين الله لكم الآيات } أي الأحكام { والله عليم } بأمور
خلقه { حكيم } بما دبره لهم وآية الاستئذان قيل منسوخة وقيل لا ولكن تهاون الناس
في ترك الاستئذان
058. (Hai
orang-orang yang beriman, hendaklah meminta izin kepada kalian budak-budak yang
kalian miliki) baik yang laki-laki maupun yang perempuan (dan orang-orang yang
belum balig di antara kalian) maksudnya dari kalangan orang-orang yang merdeka
dan belum mengetahui perihal kaum wanita (sebanyak tiga kali) yaitu dalam tiga
waktu untuk seharinya (yaitu sebelum salat subuh dan ketika kalian menanggalkan
pakaian luar kalian di tengah hari) yakni waktu salat Zuhur (dan sesudah salat
Isyak. Itulah tiga aurat bagi kalian) kalau dibaca Rafa' menjadi Tsalaatsu
'Auraatin, berarti menjadi Khabar dari Mubtada yang diperkirakan keberadaannya,
dan sebelum Khabar terdapat Mudhaf, kemudian kedudukan Mudhaf yang diperkirakan
itu diganti oleh Mudhaf ilaih yaitu lafal Tsalaatsun itu sendiri. Makna
selengkapnya ialah, Ketentuan tersebut adalah tiga waktu yang ketiga-tiganya
merupakan aurat bagi kalian. Jika dibaca Nashab menjadi Tsalaatsa Auraatin
Lakum, dengan memperkirakan adanya lafal Auraatin yang dinashabkan, juga karena
menjadi Badal secara Mahal dari lafal sebelumnya, kemudian Mudhaf ilaih
menggantikan kedudukannya. Dikatakan demikian karena pada saat-saat tersebut,
yaitu ketiga waktu itu, orang-orang membuka pakaian luar mereka untuk istirahat
sehingga auratnya kelihatan. (Tidak ada atas kalian dan tidak pula atas mereka)
atas budak-budak yang kalian miliki dan anak-anak kecil (dosa) untuk masuk
menemui kalian tanpa izin (selain dari tiga waktu itu) yakni sesudah ketiga
waktu tadi, sedangkan mereka (melayani kalian) meladeni kalian (sebagian
kalian) yakni pelayan itu mempunyai keperluan (kepada sebagian yang lain)
kalimat ini berkedudukan mengukuhkan makna sebelumnya. (Demikianlah)
sebagaimana apa yang telah disebutkan tadi (Allah menjelaskan ayat-ayat bagi
kalian) yakni menjelaskan hukum-hukum-Nya. (Dan Allah Maha Mengetahui) tentang
semua urusan makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam mengatur kepentingan
mereka. Ayat yang menyangkut masalah meminta izin ini menurut suatu pendapat
telah dinasakh. Akan tetapi menurut pendapat yang lain tidak dinasakh, hanya
saja orang-orang meremehkan masalah meminta izin ini, sehingga banyak dari
mereka yang tidak memakainya lagi.
{ وإذا
بلغ الأطفال منكم } أيها الأحرار { الحلم فليستأذنوا } في جميع الأوقات { كما
استأذن الذين من قبلهم } أي الأحرار الكبار { كذلك يبين الله لكم آياته والله عليم
حكيم }
059. (Dan
apabila anak-anak kalian telah sampai) hai orang-orang yang merdeka (kepada
usia baligh, maka hendaklah mereka meminta izin) dalam semua waktu (seperti
orang-orang yang sebelum mereka meminta izin) yakni orang-orang dewasa yang
merdeka. (Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagi kalian. Dan Allah
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana).
{
والقواعد من النساء } قعدن عن الحيض والولد لكبرهن { اللاتي لا يرجون نكاحا } لذلك
{ فليس عليهن جناح أن يضعن ثيابهن } من الجلباب والرداء والقناع فوق الخمار { غير
متبرجات } مظهرات { بزينة } خفية كقلادة وسوار وخلخال { وأن يستعففن } بأن لا
يضعنها { خير لهن والله سميع } لقولكم { عليم } بما في قلوبكم
060. (Dan
perempuan-perempuan tua yang telah terhenti) dari haid dan dari mempunyai anak
disebabkan telah lanjut umurnya (yang tiada ingin kawin lagi) bagi yang
demikian itu (tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka) yakni
jilbab mereka, atau selendang mereka, atau penutup yang ada di atas kerudung
mereka (dengan tidak bermaksud menampakkan) yakni menonjolkan (perhiasan)-nya
yang tersembunyi seperti kalung, gelang tangan dan gelang kaki (dan berlaku
terhormat) tidak melepaskannya (adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha
Mendengar) perkataan kalian (lagi Maha Mengetahui) apa yang tersimpan di dalam
kalbu kalian.
{ ليس
على الأعمى حرج ولا على الأعرج حرج ولا على المريض حرج } في مؤاكلة مقابليهم { ولا
} حرج { على أنفسكم أن تأكلوا من بيوتكم } أي بيوت أولادكم { أو بيوت آبائكم أو
بيوت أمهاتكم أو بيوت إخوانكم أو بيوت أخواتكم أو بيوت أعمامكم أو بيوت عماتكم أو
بيوت أخوالكم أو بيوت خالاتكم أو ما ملكتم مفاتحه } أي خزنتموه لغيركم { أو صديقكم
} وهو من صدقكم في مودته المعنى يجوز الأكل من بيوت من ذكر وإن لم يحضروا إذا علم
رضاهم به { ليس عليكم جناح أن تأكلوا جميعا } مجتمعين { أو أشتاتا } متفرقين جمع
شت نزل فيمن تحرج أن يأكل وحده وإذا لم يجد من يؤاكله يترك الأكل { فإذا دخلتم
بيوتا } لكم لا أهل بها { فسلموا على أنفسكم } أي قولوا السلام علينا وعلى عباد
الله الصالحين فإن الملائكة ترد عليكم وإن كان بها أهل فسلموا عليهم { تحية } مصدر
حيا { من عند الله مباركة طيبة } يثاب عليها { كذلك يبين الله لكم الآيات } يفصل
لكم معالم دينكم { لعلكم تعقلون } لكي تفهموا ذلك
061. (Tidak ada
dosa bagi orang buta, tidak pula bagi orang pincang, dan tidak pula bagi orang
sakit) untuk makan bersama dengan orang-orang selain mereka (dan tidak pula)
dosa (bagi diri kalian sendiri untuk makan bersama mereka di rumah kalian sendiri)
yaitu di rumah anak-anak kalian (atau rumah bapak-bapak kalian, di rumah
ibu-ibu kalian, di rumah saudara-saudara kalian yang laki-laki, di rumah
saudara-saudara kalian yang perempuan, di rumah saudara-saudara bapak kalian
yang laki-laki, di rumah saudara-saudara bapak kalian yang perempuan, di rumah
saudara-saudara ibu kalian yang laki-laki, di rumah saudara-saudara ibu kalian
yang perempuan, di rumah yang kalian miliki kuncinya) yang khusus kalian
sediakan buat orang lain (atau - di rumah - kawan-kawan kalian) yang dimaksud
dengan kawan adalah orang-orang yang benar-benar setia kepada kalian. Makna
ayat ini ialah, bahwa kalian diperbolehkan makan dari rumah-rumah orang-orang
yang telah disebutkan tadi, sekalipun para pemiliknya tidak hadir atau sedang
tidak ada di rumah, jika memang kalian telah yakin akan kerelaan mereka
terhadap sikap kalian itu (Tidak ada dosa bagi kalian makan bersama-sama
mereka) yakni berbarengan dengan mereka (atau sendirian) tidak bersama-sama.
Lafal Asytaatan ini adalah bentuk jamak dari kata Syatta, artinya
sendiri-sendiri atau berpisah-pisah. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan
seseorang yang merasa berdosa jika ia makan sendirian. Jika ia tidak menemukan
seseorang yang mau makan bersamanya, maka ia tidak mau memakan makanannya (maka
apabila kalian memasuki rumah-rumah) milik kalian sendiri yang tidak ada
penghuninya (hendaklah kalian memberi salam kepada diri kalian sendiri)
katakanlah! "Assalaamu 'Alainaa Wa Alaa `Ibaadillaahish Shaalihiin"
yang artinya, "Keselamatan semoga dilimpahkan kepada diri kami dan
hamba-hamba Allah yang saleh". Karena sesungguhnya para Malaikatlah yang
akan menjawab salam kalian itu. Jika ternyata di dalam rumah-rumah itu terdapat
penghuninya, maka berilah salam kepada mereka (sebagai salam) lafal Tahiyyatan
menjadi Mashdar artinya sebagai penghormatan (yang ditetapkan di sisi Allah,
yang diberkati lagi baik) yakni diberi pahala bagi orang yang mengucapkannya.
(Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagi kalian) Dia merincikan
tanda-tanda agama kalian (agar kalian memahaminya) supaya kalian mengerti hal
tersebut.
{ إنما
المؤمنون الذين آمنوا بالله ورسوله وإذا كانوا معه } أي الرسول { على أمر جامع }
كخطبة الجمعة { لم يذهبوا } لعروض عذر لهم { حتى يستأذنوه إن الذين يستأذنونك
أولئك الذين يؤمنون بالله ورسوله فإذا استأذنوك لبعض شأنهم } أمرهم { فأذن لمن شئت
منهم } بالانصراف { واستغفر لهم الله إن الله غفور رحيم }
062.
(Orang-orang Mukmin yang sesungguhnya itu tidak lain hanyalah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-sama
dengannya) dengan Rasulullah (dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan)
seperti khutbah Jumat (mereka tidak meninggalkan) Rasulullah karena hal-hal
mendadak yang dialami mereka, dalam hal ini mereka dimaafkan (sebelum meminta
izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu, mereka
itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka apabila mereka
meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan mereka) karena mereka mempunyai
urusan penting (berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka)
untuk pergi (dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).
{ لا
تجعلوا دعاء الرسول بينكم كدعاء بعضكم بعضا } بأن تقولوا يا محمد بل قولوا : يا نبي
الله يا رسول الله في لين وتواضع وخفض صوت { قد يعلم الله الذين يتسللون منكم
لواذا } أي يخرجون من المسجد في الخطبة من غير استئذان خفية مستترين بشيء وقد
للتحقيق { فليحذر الذين يخالفون عن أمره } أي الله ورسوله { أن تصيبهم فتنة } بلاء
{ أو يصيبهم عذاب أليم } في الآخرة
063. (Janganlah
kalian jadikan panggilan Rasul di antara kalian seperti panggilan sebagian
kalian kepada sebagian yang lain) umpamanya kalian mengatakan, "Hai
Muhammad!" Tetapi ucapkanlah, "Hai Nabi Allah, hai Rasulullah!"
Dengan suara yang lemah lembut dan penuh rendah diri. (Sesungguhnya Allah telah
mengetahui orang-orang yang diam-diam pergi di antara kalian dengan
sembunyi-sembunyi) mereka keluar dari mesjid pada waktu Nabi mengucapkan
khutbahnya tanpa terlebih dahulu meminta izin kepadanya, secara diam-diam
sambil menyembunyikan diri di balik sesuatu. Huruf Qad di sini menunjukkan
makna Tahqiq yang artinya sesungguhnya (maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi perintah-Nya merasa takut) menyalahi perintah Allah dan Rasul-Nya
(akan ditimpa cobaan) malapetaka (atau ditimpa azab yang pedih) di akhirat
kelak.
{ ألا إن لله ما في السماوات والأرض } ملكا وخلقا وعبيدا { قد يعلم
ما أنتم } أيها المكلفون { عليه } من الإيمان والنفاق { و } يعلم { يوم يرجعون
إليه } فيه التفات عن الخطاب أي متى يكون { فينبئهم } فيه { بما عملوا } من الخير
والشر { والله بكل شيء } من أعمالهم وغيرها { عليم }
064.
(Ketahuilah, sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi)
sebagai milik, makhluk dan hamba-Nya. (Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang
kalian) hai orang-orang Mukallaf (berada di dalamnya) apakah kalian beriman
atau munafik. (Dan) Dia mengetahui pula (hari manusia dikembalikan kepada-Nya)
di dalam ungkapan ini terdapat iltifat dari mukhatab ke ghaib. Maksudnya, bila
hal itu akan terjadi (lalu diterangkan-Nya kepada mereka) pada hari itu (apa
yang telah mereka kerjakan) yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk yang telah
mereka perbuat (Dan Allah terhadap segala sesuatu) terhadap semua perbuatan
kalian dan selainnya (Maha Mengetahui.)