Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Surah ke-18.
Al-Kahf (Gua) Ayat 1-53
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ الحمد
} وهو الوصف بالجميل ثابت { لله } تعالى وهل المراد الإعلام بذلك للإيمان به أو
الثناء به أو هما ؟ احتمالات أفيدها الثالث { الذي أنزل على عبده } محمد { الكتاب
} القرآن { ولم يجعل له } أي فيه { عوجا } اختلافا أو تناقضا والجملة حال من
الكتاب
001. (Segala
puji) Memuji ialah menyifati dengan yang baik, yang tetap (bagi Allah) Maha
Tinggi Dia. Apakah yang dimaksud dengan Alhamdulillah ini bersifat
pemberitahuan untuk diimani, atau dimaksudkan hanya untuk memuji kepada-Nya
belaka, atau dimaksudkan untuk keduanya. Memang di dalam menanggapi masalah ini
ada beberapa hipotesis, akan tetapi yang lebih banyak mengandung faedah adalah
pendapat yang ketiga, yaitu untuk diimani dan sekaligus sebagai pujian
kepada-Nya (yang telah menurunkan kepada hamba-Nya) yaitu Nabi Muhammad
(Al-Kitab) Alquran (dan Dia tidak menjadikan padanya) di dalam Alquran (kebengkokan)
perselisihan atau pertentangan. Jumlah kalimat Walam yaj'al lahu 'iwajan
berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan daripada lafal Al-Kitab.
{ قيما }
مستقيما حال ثانية مؤكدة { لينذر } يخوف بالكتاب الكافرين { بأسا } عذابا { شديدا
من لدنه } من قبل الله { ويبشر المؤمنين الذين يعملون الصالحات أن لهم أجرا حسنا }
002. (Sebagai
jalan yang lurus) bimbingan yang lurus; lafal Qayyiman menjadi Hal yang kedua
dari lafal Al-Kitab di atas tadi dan sekaligus mengukuhkan makna yang pertama
(untuk memperingatkan) menakut-nakuti orang-orang kafir dengan Alquran itu
(akan siksaan) akan adanya azab (yang sangat keras dari sisi-Nya) dari sisi
Allah (dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang
mengadakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik).
{ ماكثين
فيه أبدا } هو الجنة
003. (Mereka
kekal di dalamnya untuk selama-lamanya) yaitu mendapatkan surga.
{ وينذر
} من جملة الكافرين { الذين قالوا اتخذ الله ولدا }
004. (Dan untuk
memperingatkan) kepada semua orang kafir (kepada orang-orang yang berkata,
"Allah mengambil seorang anak)".
{ ما لهم
به } بهذا القول { من علم ولا لآبائهم } من قبلهم القائلين له { كبرت } عظمت {
كلمة تخرج من أفواههم } كلمة تمييز مفسر للضمير المبهم والمخصوص بالذم محذوف أي
مقالتهم المذكورة { إن } ما { يقولون } في ذلك { إلا } مقولا { كذبا }
005. (Tiadalah
mereka dengannya) dengan perkataan tersebut (mempunyai pengetahuan tentang hal
itu, begitu pula nenek moyang mereka) sebelum mereka yang juga mengatakan hal
yang sama. (Alangkah jeleknya) alangkah besar dosanya (kata-kata yang keluar
dari mulut mereka) lafal Kalimatan berkedudukan menjadi Tamyiz yang maknanya
menafsirkan pengertian Dhamir yang dimubhamkan, sedangkan subjek yang dicelanya
tidak disebutkan, yaitu perkataan mereka yang tadi. (Tiada Lain) (mereka
mengatakan) hal tersebut (hanyalah) perkataan (yang dusta belaka).
{ فلعلك
باخع } مهلك { نفسك على آثارهم } بعدهم أي بعد توليهم عنك { إن لم يؤمنوا بهذا
الحديث } القرآن { أسفا } غيظا وحزنا منك لحرصك على إيمانهم ونصبه على المفعول له
006. (Maka barangkali
kamu akan membinasakan) membunuh (dirimu sendiri sesudah mereka) sesudah mereka
berpaling darimu (sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini) yakni
kepada Alquran (karena bersedih hati) karena perasaan jengkel dan sedihmu,
disebabkan kamu sangat menginginkan mereka beriman. Lafal Asafan dinashabkan
karena menjadi Maf'ul Lah.
{ إنا
جعلنا ما على الأرض } من الحيوان والنبات والشجر والأنهار وغير ذلك { زينة لها
لنبلوهم } لنختبر الناس ناظرين إلى ذلك { أيهم أحسن عملا } فيه أي أزهد له
007. (Sesungguhnya
Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi) berupa hewan, tumbuh-tumbuhan,
pepohonan, sungai-sungai dan lain sebagainya (sebagai perhiasan baginya, agar
Kami menguji mereka) supaya Kami menguji manusia, seraya memperhatikan dalam
hal ini (siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya) di dunia ini;
yang dimaksud adalah siapakah yang lebih berzuhud/menjauhi keduniaan.
{ وإنا
لجاعلون ما عليها صعيدا } فتاتا { جرزا } يابسا لا ينبت
008. (Dan
sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan pula apa yang di atasnya menjadi
tanah rata) merata dengan tanah (lagi tandus) kering tidak subur.
{ أم
حسبت } أي ظننت { أن أصحاب الكهف } الغار في الجبل { والرقيم } اللوح المكتوب فيه
أسماؤهم وأنسابهم وقد سئل صلى الله عليه و سلم عن قصتهم { كانوا } في قصتهم { من }
جملة { آياتنا عجبا } خبر كان وما قبله حال أي كانوا عجبا دون باقي الآيات أو
أعجبها ليس الأمر كذلك
009. (Atau kamu
mengira) kamu menduga (bahwa Ashhabul Kahfi) orang-orang yang mendiami gua di
suatu bukit (dan Raqim) yaitu lempengan batu yang tertulis padanya nama-nama
mereka dan nasab-nasabnya; Nabi saw. pernah ditanya mengenai kisah mereka
(adalah mereka) dalam kisah mereka (termasuk) sebagian (tanda-tanda kekuasaan
Kami yang menakjubkan?) lafal 'Ajaban menjadi khabar Kana, sedangkan lafal yang
sebelumnya berkedudukan menjadi hal; artinya: Mereka adalah hal yang
menakjubkan yang berbeda dengan tanda-tanda kekuasaan Kami lainnya; atau mereka
adalah tanda-tanda kekuasaan Kami yang paling menakjubkan, padahal kenyataannya
tidak demikian.
اذكر { إذ أوى الفتية
إلى الكهف } جمع فتى وهو الشاب الكامل خائفين على إيمانهم من قومهم الكفار {
فقالوا ربنا آتنا من لدنك } من قبلك { رحمة وهيئ } أصلح { لنا من أمرنا رشدا }
هداية
010. Ingatlah
(tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua) Lafal
Al-Fityah adalah bentuk jamak dari lafal Fataa, artinya pemuda; mereka khawatir
iman mereka akan dipengaruhi oleh kaumnya yang kafir (lalu mereka berdoa,
"Wahai Rabb kami! Berikanlah kepada kami dari sisi-Mu) dari hadirat-Mu
(rahmat, dan sempurnakanlah) perbaikilah (bagi kami bimbingan yang lurus dalam
urusan kami ini.)" yakni petunjuk yang lurus.
{ فضربنا
على آذانهم } أي أنمناهم { في الكهف سنين عددا } معدودة
011. (Maka kami
tutup telinga mereka) yakni kami buat mereka tidur (bertahun-tahun dalam gua
itu) selama bertahun-tahun.
{ ثم
بعثناهم } أيقظناهم { لنعلم } علم مشاهدة { أي الحزبين } الفريقين المختلفين في
مدة لبثهم { أحصى } أفعل بمعنى أضبط { لما لبثوا } للبثهم متعلق بما بعده { أمدا }
غاية
012. (Kemudian
Kami bangunkan mereka) Kami buat mereka bangun (agar Kami mengetahui)
menyaksikan secara nyata (manakah di antara kedua golongan itu) di antara kedua
kelompok yang memperselisihkan tentang lamanya mereka tinggal di dalam gua itu
(yang lebih tepat) lebih cocok, lafal Ahshaa ini berwazan Af'ala (mengenai
diamnya mereka dalam gua itu) tentang tinggalnya mereka. Lafal 'Lima Labitsuu'
berta'alluq kepada lafal berikutnya (yakni masanya) batas waktunya.
{ نحن
نقص } نقرأ { عليك نبأهم بالحق } بالصدق { إنهم فتية آمنوا بربهم وزدناهم هدى }
013. (Kami
ceritakan) Kami membacakan (kisah mereka kepadamu dengan sebenarnya) dengan
sesungguhnya. (Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada
Rabb mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk).
{ وربطنا
على قلوبهم } قويناها على قول الحق { إذ قاموا } بين يدي ملكهم وقد أمرهم بالسجود
للأصنام { فقالوا ربنا رب السماوات والأرض لن ندعوا من دونه } أي غيره { إلها لقد
قلنا إذا شططا } أي قولا ذا شطط أي إفراط في الكفر إن دعونا إلها غير الله فرضا
014. (Dan Kami
telah meneguhkan hati mereka) Kami memperkuat hati mereka berpegangan kepada
kalimat yang hak (di waktu mereka berdiri) di hadapan raja mereka yang menyuruh
mereka supaya bersujud kepada berhala-berhala (lalu mereka berkata, "Rabb
kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru kepada
selain-Nya) yakni selain Allah (sebagai Tuhan, sesungguhnya kami kalau demikian
telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran)" perkataan yang
keterlaluan lagi sangat kafir jika seumpamanya kami menyeru kepada tuhan selain
Allah.
{ هؤلاء
} مبتدأ { قومنا } عطف بيان { اتخذوا من دونه آلهة لولا } هلا { يأتون عليهم } على
عبادتهم { بسلطان بين } بحجة ظاهرة { فمن أظلم } أي لا أحد أظلم { ممن افترى على
الله كذبا } بنسبة الشريك إليه تعالى قال بعض الفتية لبعض :
015. (Mereka) lafal 'Haaulaa-i' berkedudukan menjadi Mubtada (kaum kami ini) menjadi Athaf Bayan (telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan. Mengapa tidak) (mereka mengemukakan atas perbuatan mereka itu) atas penyembahan yang mereka lakukan itu (alasan yang terang?) hujah yang jelas. (Siapakah yang lebih zalim) maksudnya tidak ada seorang pun yang lebih zalim (daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?) yaitu dengan menisbatkan sekutu kepada Allah Ta'ala. Lalu sebagian di antara pemuda itu berkata kepada sebagian yang lain:
{ وإذ
اعتزلتموهم وما يعبدون إلا الله فأووا إلى الكهف ينشر لكم ربكم من رحمته ويهيئ لكم
من أمركم مرفقا } لكسر الميم وفتح الفاء وبالعكس ما ترتفقون به من غداء وعشاء
016. (Dan
apabila kamu meninggalkan mereka beserta apa yang mereka sembah selain Allah,
maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Rabb kalian akan
melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepada kalian dan menyediakan sesuatu yang
berguna bagi kalian dalam urusan kalian) Lafal mirfaqan dapat dibaca marfiqan
artinya apa-apa yang menjadi keperluan kalian berupa makan siang dan makan
malam.
{ وترى
الشمس إذا طلعت تزاور } بالتشديد والتخفيف تميل { عن كهفهم ذات اليمين } ناحيته {
وإذا غربت تقرضهم ذات الشمال } تتركهم وتتجاوز عنهم فلا تصيبهم البتة { وهم في
فجوة منه } متسع من الكهف ينالهم برد الريح ونسيمها { ذلك } المذكور { من آيات
الله } دلائل قدرته { من يهد الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا }
017. (Dan kamu
akan melihat matahari ketika terbit, condong) Lafal Tazaawaru dapat dibaca
dengan memakai Tasydid atau Takhfif, artinya melenceng (dari gua mereka ke
sebelah kanan) ke arah sebelah kanan (dan bila matahari itu terbenam menjauhi
mereka ke sebelah kiri) yakni membiarkan mereka dan melewati mereka, hingga
sinar matahari sama sekali tidak mengenai mereka (sedangkan mereka berada di
tempat yang luas dalam gua itu) yakni gua yang luas, sehingga mereka selalu
mendapatkan tiupan angin yang segar lagi menyejukkan. (Itu) yakni hal yang
telah disebutkan (adalah sebagian tanda-tanda Allah) bukti-bukti yang
menunjukkan akan kekuasaan-Nya. (Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah,
maka dialah yang mendapat petunjuk dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka
kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk
kepadanya).
{
وتحسبهم } لو رأيتهم { أيقاظا } أي منتبهين لأن أعينهم منفتحة جمع يقظ بكسر القاف
{ وهم رقود } نيام جمع راقد { ونقلبهم ذات اليمين وذات الشمال } لئلا تأكل الأرض
لحومهم { وكلبهم باسط ذراعيه } يديه { بالوصيد } بفناء الكهف وكانوا إذا انقلبوا
انقلب هو مثلهم في النوم واليقظة { لو اطلعت عليهم لوليت منهم فرارا ولملئت }
بالتشديد والتخفيف { منهم رعبا } بسكون العين وضمها منعهم الله بالرعب من دخول أحد
عليهم
018. (Dan kamu
akan mengira mereka itu) seandainya kamu melihat mereka (adalah orang-orang
yang bangun) yakni tidak tidur, karena mata mereka terbuka. Lafal Ayqaazhan
adalah bentuk jamak dari lafal tunggal Yaqizhun (padahal mereka adalah
orang-orang yang tidur) lafal Ruquudun adalah bentuk jamak daripada lafal
Raqidun (dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan kiri) supaya daging mereka
tidak dimakan oleh tanah (sedangkan anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya)
kedua kaki depannya (di muka pintu gua) ke luar mulut gua itu, dan apabila
mereka membalikkan badannya, maka anjing itu pun berbuat yang sama, ia pun sama
tidur dengan mereka walaupun matanya terbuka. (Dan jika kamu menyaksikan mereka
tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah
hati kamu akan dipenuhi) lafal Muli'ta dapat pula dibaca Mulli'ta (dengan
ketakutan terhadap mereka) lafal Ru'ban dapat pula dibaca Ru'uban; Allah
memelihara mereka dengan menimpakan rasa takut kepada setiap orang yang hendak
memasuki gua tempat mereka, sehingga mereka terpelihara dengan aman.
{ وكذلك
} كما فعلنا بهم ما ذكرنا { بعثناهم } أيقظناهم { ليتساءلوا بينهم } عن حالهم ومدة
لبثهم { قال قائل منهم كم لبثتم قالوا لبثنا يوما أو بعض يوم } لأنهم دخلوا الكهف
عند طلوع الشمس وبعثوا عند غروبها فظنوا أنه غروب يوم الدخول ثم { قالوا } متوقفين
في ذلك { ربكم أعلم بما لبثتم فابعثوا أحدكم بورقكم } بسكون الراء وكسرها بفضتكم {
هذه إلى المدينة } يقال أنها المسماة الآن طرسوس بفتح الراء { فلينظر أيها أزكى
طعاما } أي أي أطعمة المدينة أحل { فليأتكم برزق منه وليتلطف ولا يشعرن بكم أحدا }
019. (Dan
demikianlah) yang telah Kami perbuat terhadap Ashhabul Kahfi, seperti yang
telah Kami sebutkan tadi (Kami bangunkan mereka) Kami bangkitkan mereka (agar
mereka saling bertanya di antara mereka sendiri) tentang keadaan mereka dan
lamanya masa menetap mereka di dalam gua itu (Berkatalah seorang di antara
mereka, "Sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini?" Mereka
menjawab, "Kita berada di sini sehari atau setengah hari)" sebab
mereka memasuki gua ketika matahari mulai terbit, dan mereka bangun sewaktu
matahari terbenam, maka oleh karena itu mereka menduga bahwa saat itu adalah
terbenamnya matahari, kemudian (berkata sebagian yang lainnya lagi) seraya menyerahkan
pengetahuan hal tersebut kepada Allah (Rabb kalian lebih mengetahui berapa
lamanya kalian berada di sini, maka suruhlah salah seorang di antara kalian
dengan membawa uang perak kalian ini) lafal Wariqikum dapat pula dibaca
Warqikum, artinya uang perak kalian ini (pergi ke kota) menurut suatu pendapat
dikatakan bahwa kota tersebut yang sekarang dinamakan Tharasus (dan hendaklah
dia lihat manakah makanan yang lebih baik) artinya, manakah makanan di kota
yang paling halal (maka hendaklah dia membawa makanan itu untuk kalian, dan
hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan hal
kalian kepada seseorang pun).
{ إنهم
إن يظهروا عليكم يرجموكم } يقتلوكم بالرجم { أو يعيدوكم في ملتهم ولن تفلحوا إذا }
أي إن عدتم في ملتهم { أبدا }
020. (Sesungguhnya
jika mereka dapat mengetahui tempat kalian, niscaya mereka akan melempar kalian
dengan batu) niscaya mereka akan membunuh kalian dengan lemparan batu (atau
memaksa kalian kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kalian
tidak akan beruntung) yakni jika kalian kembali kepada agama mereka
(selama-lamanya)".
{ وكذلك
} كما بعثناهم { أعثرنا } أطلعنا { عليهم } قومهم والمؤمنين { ليعلموا } أي قومهم
{ أن وعد الله } بالبعث { حق } بطريق أن القادر على إنامتهم المدة الطويلة
وإبقائهم على حالهم بلا غذاء قادر على إحياء الموتى { وأن الساعة لا ريب } شك {
فيها إذ } معمول لأعثرنا { يتنازعون } أي المؤمنون والكفار { بينهم أمرهم } أمر
الفتية في البناء حولهم { فقالوا } أي الكفار { ابنوا عليهم } أي حولهم { بنيانا }
يسترهم { ربهم أعلم بهم قال الذين غلبوا على أمرهم } أمر الفتية وهم المؤمنون {
لنتخذن عليهم } حولهم { مسجدا } يصلى فيه وفعل ذلك على باب الكهف
021. (Dan
demikianlah) sebagaimana Kami bangunkan mereka (Kami memperlihatkan) (kepada
mereka) yakni kaum Ashhabul Kahfi dan kaum Mukminin pada umumnya (agar mereka
mengetahui) artinya khusus bagi kaum Ashhabul Kahfi (bahwa janji Allah itu)
yaitu adanya hari berbangkit (benar) dengan kesimpulan, bahwa Allah Yang Maha
Kuasa mematikan mereka dalam masa yang sangat lama, kemudian mereka tetap utuh
sekalipun tanpa makan dan minum, maka Dia Maha Kuasa pula untuk menghidupkan
orang-orang yang sudah mati (dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada
keraguan) (padanya. Ketika) lafal Idz ini menjadi Ma'mul daripada lafal
A'tsarnaa (orang-orang itu berselisih) orang-orang Mukmin dan orang-orang kafir
(tentang urusan mereka) maksudnya mengenai perkara para pemuda itu dalam hal
bangunan yang akan didirikan di sekitar tempat Ashhabul Kahfi itu (orang-orang
itu berkata) yakni orang-orang kafir (Dirikanlah di atas gua mereka) di sekitar
tempat mereka (sebuah bangunan) untuk menutupi mereka (Rabb mereka lebih
mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka
berkata,) yang dimaksud adalah yang menguasai perkara para pemuda tersebut,
yaitu orang-orang yang beriman, ("Sesungguhnya kami akan mendirikan di
atasnya) yakni di sekitarnya (sebuah rumah peribadatan.") tempat
orang-orang melakukan salat; akhirnya dibuatlah sebuah rumah peribadatan di
pintu gua tersebut.
{
سيقولون } أي المتنازعون في عدد الفتية في زمن النبي صلى الله عليه و سلم أي يقول
بعضهم هم { ثلاثة رابعهم كلبهم ويقولون } أي بعضهم { خمسة سادسهم كلبهم } والقولان
لنصارى نجران { رجما بالغيب } أي ظنا في الغيبة عنهم وهو راجع إلى القولين معا
ونصبه على المفعول له أي لظنهم ذلك { ويقولون } أي المؤمنون { سبعة وثامنهم كلبهم
} الجملة من المبتدأ وخبره صفة سبعة بزيادة الواو وقيل تأكيد أو دلالة على لصوق
الصفة بالموصوف ووصف الأولين بالرجم دون الثالث دليل على أنه مرضي وصحيح { قل ربي
أعلم بعدتهم ما يعلمهم إلا قليل } قال ابن عباس أنا من القليل وذكرهم سبعة { فلا
تمار } تجادل { فيهم إلا مراء ظاهرا } بما أنزل عليك { ولا تستفت فيهم } تطلب
الفتيا { منهم } من أهل الكتاب اليهود { أحدا } وسأله أهل مكة عن خبر أهل الكهف
فقال أخبركم به غدا ولم يقل إن شاء الله فنزل :
022. (Nanti
mereka akan mengatakan) yaitu orang-orang yang berselisih pendapat di zaman
Nabi saw. tentang bilangan para pemuda itu. Atau dengan kata lain sebagian di
antara mereka mengatakan bahwa jumlah mereka ada (tiga orang yang keempat
adalah anjingnya dan yang lain mengatakan) sebagian yang lain daripada mereka
(lima orang dan yang keenam adalah anjingnya) kedua pendapat tersebut dikatakan
oleh orang-orang Nasrani dari Najran (sebagai terkaan terhadap barang yang
gaib) hanya berlandaskan kepada dugaan belaka tanpa bukti yang nyata; kedua
pendapat tersebut hanyalah main terka saja. Lafal Rajman dinashabkan karena
menjadi Maf'ul Lah, artinya: sebagai terkaan mereka terhadap barang yang gaib
(dan yang lain lagi mengatakan) yakni orang-orang Mukmin (Jumlah mereka, tujuh
orang, yang kedelapan adalah anjingnya) Jumlah ayat ini berkedudukan menjadi
Mubtada, sedangkan Khabarnya adalah Sifat daripada lafal Sab'atun, dengan
ditambahi huruf Wawu sesudahnya. Menurut pendapat yang lain, berkedudukan
menjadi Taukid, atau menunjukkan tentang menempelnya sifat kepada Maushufnya.
Dan disifatinya kedua pendapat yang tadi dengan istilah Ar-Rajmi yakni terkaan,
berbeda dengan pendapat yang ketiga sekarang ini, hal ini menunjukkan bahwa
pendapat yang ketiga ini adalah pendapat yang sahih dan dibenarkan (Katakanlah,
"Rabbku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui
bilangan mereka kecuali sedikit") Sahabat Ibnu Abbas r.a. mengatakan,
"Saya adalah salah seorang daripada orang-orang yang sedikit itu."
Selanjutnya ia menuturkan bahwa jumlah mereka ada tujuh orang. (Karena itu janganlah
kamu bertengkar) yakni memperdebatkan (tentang hal mereka, kecuali pertengkaran
yang lahir saja) daripada sebagian apa yang diturunkan kepadamu (dan jangan
kamu menanyakan tentangnya) maksudnya kamu meminta penjelasan tentang Ashkabul
Kahfi itu (dari mereka) mempertanyakan kepada sebagian daripada orang-orang
ahli kitab, yaitu orang-orang Yahudi (seseorang pun) pada suatu ketika penduduk
Mekah menanyakan tentang kisah Ashhabul Kahfi itu. Lalu Nabi SAW menjawab, "Saya akan
menceritakannya kepada kalian besok", tanpa memakai kata Insya Allah, maka
turunlah firman-Nya:
{ ولا
تقولن لشيء } أي لأجل شيء { إني فاعل ذلك غدا } أي فيما يستقبل من الزمان
023. (Dan
jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu) tentang sesuatu
(Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi) lafal Ghadan artinya di masa
mendatang.
{ إلا أن
يشاء الله } أي إلا ملتبسا بمشيئة الله تعالى بأن تقول إن شاء الله { واذكر ربك }
أي مشيئته معلقا بها { إذا نسيت } ويكون ذكرها بعد النسيان كذكرها مع القول قال
الحسن وغيره ما دام في المجلس { وقل عسى أن يهدين ربي لأقرب من هذا } من خبر أهل
الكهف في الدلالة على نبوتي { رشدا } هداية وقد فعل الله ذلك
024. (Kecuali
dengan menyebut "Insya Allah") artinya, mengecualikannya dengan
menggantungkan hal tersebut kepada kehendak Allah, seumpamanya kamu mengatakan
Insya Allah (Dan ingatlah kepada Rabbmu) yaitu kepada kehendak-Nya seraya
menggantungkan diri kepada kehendak-Nya (jika kamu lupa) ini berarti jika ingat
kepada kehendak-Nya sesudah lupa, sama dengan ingat kepada kehendak-Nya sewaktu
mengatakan hal tersebut. Hasan dan lain-lainnya mengatakan, "Selagi
seseorang masih dalam majelisnya" (dan katakanlah, "Mudah-mudahan
Rabbku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat daripada ini) yaitu
berita tentang Ashhabul Kahfi untuk menunjukkan kebenaran kenabianku
(kebenarannya") yakni petunjuk yang lebih benar, dan memang Allah
memperkenankan hal tersebut.
{ ولبثوا
في كهفهم ثلاث مائة } بالتنوين { سنين } عطف بيان لثلاثمائة وهذه السنون
الثلاثمائة عند أهل الكهف شمسية وتزيد القمرية عليها عند العرب تسع سنين وقد ذكرت
في قوله { وازدادوا تسعا } أي تسع سنين فالثلاثمائة الشمسية : ثلاثمائة وتسع قمرية
025. (Dan
mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus) lafal Miatin dibaca dengan memakai
harakat Tanwin pada akhirnya (tahun) berkedudukan sebagai 'Athaf Bayan yang dikaitkan
dengan lafal Tsalaatsu Miatin. Perhitungan tiga ratus tahun ini berdasarkan
hisab yang berlaku di kalangan kaum Ashhabul Kahfi, yaitu berdasarkan
perhitungan tahun Syamsiah. Dan bila menurut hisab tahun Qamariah sebagaimana
yang berlaku di kalangan orang-orang Arab, maka menjadi bertambah sembilan
tahun, dan hal ini disebutkan di dalam firman selanjutnya, yaitu (dan ditambah
sembilan tahun) yakni hisab yang tiga ratus tahun berdasarkan tahun Syamsiah
dan hisab yang tiga ratus sembilan tahun berdasarkan tahun Qamariyah.
{ قل
الله أعلم بما لبثوا } ممن اختلفوا فيه وهو ما تقدم ذكره { له غيب السماوات والأرض
} أي علمه { أبصر به } أي بالله هي صيغة تعجب { وأسمع } به كذلك بمعنى ماأبصره وما
أسمعه وهما على جهة المجاز والمراد أنه تعالى لا يغيب عن بصره وسمعه شيء { مالهم }
لأهل السماوات والأرض { من دونه من ولي } ناصر { ولا يشرك في حكمه أحدا } لأنه غني
عن الشريك
026. (Katakanlah, "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal di gua) daripada orang-orang yang berselisih pendapat tentangnya, sebagaimana yang telah disebutkan tadi (Kepunyaan-Nyalah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi) ilmu kesemuanya berada pada-Nya. (Alangkah terang penglihatan-Nya) penglihatan Allah, lafal Abshir bihi adalah Shighat Ta'ajjub (dan alangkah tajam pendengaran-Nya) pendengaran Allah, demikian pula lafal Asmi' bihi sama dengan lafal Maa Asma'ahu, dan yang sebelumnya sama dengan lafal Maa Absharahu, keduanya merupakan ungkapan cara Majaz. Makna yang dimaksud ialah, bahwa tiada sesuatu pun yang tidak diketahui oleh penglihatan dan pendengaran Allah Ta'ala (tak ada bagi mereka) bagi semua penduduk langit dan bumi (seorang pelindung pun selain daripada-Nya) seorang yang dapat menolong (dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan") karena sesungguhnya Dia tidak membutuhkan adanya sekutu.
{ واتل
ما أوحي إليك من كتاب ربك لا مبدل لكلماته ولن تجد من دونه ملتحدا } ملجأ
027. (Dan
bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Rabb-Mu. Tidak ada seorang
pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan engkau tidak akan mendapatkan
perlindungan selain perlindungan-Nya).
{ واصبر
نفسك } احبسها { مع الذين يدعون ربهم بالغداة والعشي يريدون } بعبادتهم { وجهه }
تعالى لا شيئا من أعراض الدنيا وهم الفقراء { ولا تعد } تنصرف { عيناك عنهم } عبر
بهما عن صاحبهما { تريد زينة الحياة الدنيا ولا تطع من أغفلنا قلبه عن ذكرنا } أي
القرآن هو عيينة بن حصن وأصحابه { واتبع هواه } في الشرك { وكان أمره فرطا }
إسرافا
028. (Dan bersabarlah kamu) tahanlah dirimu (bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap) melalui ibadah mereka itu (keridaan-Nya) keridaan Allah Ta'ala, bukannya karena mengharapkan sesuatu daripada kebendaan duniawi sekali pun mereka adalah orang-orang miskin (dan janganlah berpaling) jangan kamu memalingkan (kedua matamu dari mereka) (karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami) maksudnya dilalaikan hatinya daripada Alquran, dan orang yang dimaksud adalah Uyaynah bin Hishn dan teman-temannya (serta memperturuti hawa nafsunya) yaitu melakukan perbuatan yang memusyrikkan (dan adalah keadaannya itu melewati batas) terlalu berlebih-lebihan.
{ وقل }
له ولأصحابه هذا القرآن { الحق من ربكم فمن شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر } تهديد لهم
{ إنا أعتدنا للظالمين } أي الكافرين { نارا أحاط بهم سرادقها } ما أحاط بها { وإن
يستغيثوا يغاثوا بماء كالمهل } كعكر الزيت { يشوي الوجوه } من حره إذا قرب إليها {
بئس الشراب } هو { وساءت } أي النار { مرتفقا } تمييز منقول عن الفاعل أي قبح
مرتفقها وهو مقابل لقوله الآتي في الجنة { وحسنت مرتفقا } وإلا فأي ارتفاق في
النار
029. (Dan
katakanlah) kepadanya dan kepada teman-temannya, bahwa Alquran ini (adalah
benar datang dari Rabb kalian, maka barang siapa yang ingin beriman, hendaklah
ia beriman dan barang siapa yang ingin kafir, biarlah ia kafir). Kalimat ayat
ini merupakan ancaman buat mereka. (Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi
orang-orang zalim itu) yaitu bagi orang-orang kafir (neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka) yang melahap apa saja yang dikepungnya. (Dan jika mereka
meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang
mendidih) seperti minyak yang mendidih (yang menghanguskan muka) karena
panasnya, jika seseorang mendekat kepadanya (seburuk-buruk minuman) adalah
minuman itu (dan ia adalah sejelek-jelek) yakni neraka itu (tempat istirahat).
Lafal Murtafaqan sebagai lawan makna yang telah disebutkan di dalam ayat yang
lain sehubungan dengan gambaran surga, yaitu firman-Nya, "Dan surga itu
adalah tempat istirahat yang paling indah" (Q.S, 18 Al-Kahfi, 31). Jika
tidak diartikan demikian, maka tidaklah pantas neraka dikatakan sebagai tempat
istirahat.
{ إن
الذين آمنوا وعملوا الصالحات إنا لا نضيع أجر من أحسن عملا } الجملة خبر إن الذين
وفيها إقامة الظاهر مقام المضمر والمعنى أجرهم أي نثيبهم بما تضمنه
030.
(Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak
akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalnya dengan baik)
Jumlah kalimat "Innaa Laa Nudhii'u" berkedudukan menjadi Khabar
daripada "Innal Ladziina". Di dalam ungkapan ini terkandung
pengertian meletakkan isim Zhahir pada tempat isim Mudhmar; makna yang dimaksud
adalah Ajrahum atau pahalanya. Atau dengan kata lain, Kami akan memberi pahala
kepada mereka sesuai dengan amal baik mereka.
{ أولئك
لهم جنات عدن } إقامة { تجري من تحتهم الأنهار يحلون فيها من أساور } قيل من زائدة
وقيل للتبعيض وهي جمع أسورة كأحمرة جمع سوار { من ذهب ويلبسون ثيابا خضرا من سندس
} ما رق من الديباج { وإستبرق } ما غلظ منه وفي آية الرحمن { بطائنها من إستبرق }
{ متكئين فيها على الأرائك } جمع أريكة وهي السرير في الحجلة وهي بيت يزين بالثياب
والستور للعروس { نعم الثواب } الجزاء الجنة { وحسنت مرتفقا }
031. (Mereka
itulah orang-orang yang bagi mereka surga Adn) sebagai tempat tinggal mereka
(mengalir sungai-sungai di bawahnya. Dalam surga itu mereka dihiasi dengan
gelang) menurut suatu pendapat disebutkan, bahwa huruf Min di sini adalah
Zaidah dan menurut pendapat yang lain dikatakan pula bahwa itu mengandung makna
Tab'idh atau sebagian. Lafal Asaawira adalah bentuk jamak dari lafal Aswiratun
yang wazannya sama dengan lafal Ahmiratun, dan lafal Aswiratun ini pun adalah
bentuk jamak dari kata tunggal Siwaarun (emas dan mereka memakai pakaian hijau
dari sutra halus) sutra yang paling halus (dan sutra tebal) sutra yang paling
tebal. Di dalam surah Ar-Rahman disebutkan, "Yang sebelah dalamnya dari
sutra yang tebal." (Q.S. Ar-Rahman 54). (Sedangkan mereka duduk sambil
bersandar di atas dipan-dipan) lafal Araaiki adalah bentuk jamak dari kata
Ariikah, yaitu pelaminan yang dihiasi dengan berbagai macam pakaian dan kelambu
buat pengantin. (Itulah sebaik-baik pahala) yaitu surga (dan tempat istirahat
yang paling indah).
{ واضرب
} اجعل { لهم } للكفار مع المؤمنين { مثلا رجلين } بدل وهو وما بعده تفسير للمثل {
جعلنا لأحدهما } الكافر { جنتين } بستانين { من أعناب وحففناهما بنخل وجعلنا
بينهما زرعا } يقتات به
032. (Dan
berikanlah) jadikanlah (buat mereka) buat orang-orang kafir beserta orang-orang
Mukmin (sebuah perumpamaan dua orang laki-laki). Lafal Rajulaini menjadi Badal
daripada lafal Matsalan, dan lafal Rajulaini dengan lafal-lafal yang sesudahnya
berkedudukan sebagai penafsir daripada lafal Matsalan (Kami jadikan bagi
seorang di antara keduanya) yakni bagi orang yang kafir (dua buah kebun) dua
buah perkebunan (anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon
kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang) yang khusus
menghasilkan makanan pokok.
{ كلتا
الجنتين } كلتا مفرد يدل على التثنية مبتدأ { آتت } خبره { أكلها } ثمرها { ولم
تظلم } تنقص { منه شيئا } { وفجرنا } أي شققنا { خلالهما نهرا } يجري بينهما
033. (Kedua
buah kebun itu) lafal Kiltaa adalah Mufrad yang menunjukkan makna Tatsniyah; ia
berkedudukan menjadi Mubtada (menghasilkan). Lafal Aatat ini menjadi Khabar
Kiltaa (buahnya) yakni buah-buahannya (dan kebun itu tiada dizalimi) dikurangi
(buahnya sedikit pun dan Kami alirkan) artinya, Kami bedahkan (sungai di
celah-celah kedua kebun itu) yakni sungai itu mengalir di antara kedua kebun
tersebut.
{ وكان
له } مع الجنتين { ثمر } بفتح الثاء والميم وبضمها وبضم الأول وسكون الثاني وهو جمع
ثمرة كشجرة وشجر وخشبة وخشب وبدنة وبدن { فقال لصاحبه } المؤمن { وهو يحاوره }
يفاخره { أنا أكثر منك مالا وأعز نفرا } عشيرة
034. (Dan dia
mempunyai) di samping kedua kebun itu (buah-buahan yang banyak) lafal Tsamarun
atau Tsumurun atau Tsumrun adalah bentuk jamak dari kata Tsamratun; keadaannya
sama dengan lafal Syajaratun dan Syajarun, atau Khasyabatun dan Khasyabun, atau
Badanatun dan Badanun (maka ia berkata kepada kawannya) yang mukmin (ketika ia
bercakap-cakap dengan dia) seraya membanggakan miliknya, "(Hartaku lebih
banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat)" keluargaku
lebih kuat.
{ ودخل
جنته } بصاحبه يطوف به فيها ويريه أثمارها ولم يقل جنتيه إرادة للروضة وقيل اكتفاء
بالواحد { وهو ظالم لنفسه } بالكفر { قال ما أظن أن تبيد } تنعدم { هذه أبدا }
035. (Dan dia
memasuki kebunnya) dengan membawa temannya yang Mukmin itu, seraya membawanya
ke sekeliling kebun serta memperlihatkan kepadanya hasil buah-buahannya. Di
sini tidak diungkapkan dengan memakai lafal Jannataihi dalam bentuk Tatsniyah karena
pengertian yang dimaksud adalah tamannya. Menurut pendapat yang lain
disebutkan, bahwa cukup hanya dengan menyebutkan satu saja (sedang dia lalim
terhadap dirinya sendiri) dengan melakukan kekafiran (ia berkata, "Aku
kira tidak akan binasa) tidak akan lenyap (kebun ini untuk selama-lamanya).
{ وما
أظن الساعة قائمة ولئن رددت إلى ربي } في الآخرة على زعمك { لأجدن خيرا منها
منقلبا } مرجعا
036. (Dan aku
tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan
kepada Rabbku) di akhirat kelak sebagaimana dugaanmu itu (pasti aku akan
mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu)" tempat
tinggal yang lebih baik.
{ قال له
صاحبه وهو يحاوره } يجاوبه { أكفرت بالذي خلقك من تراب } لأن آدم خلق منه { ثم من
نطفة } مني { ثم سواك } عدلك وصيرك { رجلا }
037. (Kawannya
yang Mukmin berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya) seraya
menjawab apa yang telah dikatakannya tadi, ("Apakah kamu ingkar terhadap
Rabb yang telah menciptakan kamu dari tanah) karena Nabi Adam diciptakan dari
tanah dan dia sebagai anak cucunya (kemudian dari setetes air mani) setetes
sperma (lalu Dia menyempurnakan bentukmu) merampungkan bentukmu dan
menjadikanmu (sebagai seorang laki-laki)".
{ لكنا }
أصله لكن أنا نقلت حركة الهمزة إلى النون أو حذفت الهمزة ثم أدغمت النون في مثلها
{ هو } ضمير الشأن تفسره الجملة بعده والمعنى أنا أقول { الله ربي ولا أشرك بربي
أحدا }
038. (Tetapi
aku) lafal Laakinna asalnya merupakan gabungan antara lafal Laakin dan Anaa,
kemudian harakat huruf Hamzah Anaa dipindahkan kepada Nun lafal Laakin; atau
huruf Hamzah Anaa dibuang kemudian huruf Nun lafal Laakin diidgamkan kepada Na,
sehingga jadilah Laakinna (mengatakan) lafal Huwa mengandung dhamir Sya'an yang
dijelaskan oleh kalimat sesudahnya; artinya, aku mengatakan, ("Allah adalah
Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Rabbku)".
{ ولولا
} هلا { إذ دخلت جنتك قلت } عند إعجابك بها هذا { ما شاء الله لا قوة إلا بالله }
وفي الحديث [ من أعطي خيرا من أهل أو مال فيقول عند ذلك ما شاء الله لا قوة إلا
بالله لم ير فيه مكروها ] { إن ترن أنا } ضمير فصل بين المفعولين { أقل منك مالا
وولدا }
039. (Mengapa
tidak) (kamu katakan sewaktu kamu memasuki kebunmu) sewaktu kamu merasa takjub
dengan kebunmu itu, ("Ini adalah apa yang telah dikehendaki oleh Allah;
tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah?)" di dalam sebuah
hadis telah disebutkan, "Barang siapa yang diberi kebaikan (nikmat), baik
berupa istri yang cantik lagi saleh atau pun harta benda yang banyak, lalu ia
mengatakan, 'Maasya Allaah Laa Quwwata Illaa Billaah' (Ini adalah apa yang
dikehendaki oleh Allah, dan tiada kekuatan melainkan berkat pertolongan Allah),
niscaya ia tidak akan melihat hal-hal yang tidak disukai akan menimpa kebaikan
tersebut. (Jika kamu anggap aku ini) lafal Anaa merupakan dhamir Fashl yang memisahkan
antara kedua Maf'u1 (lebih sedikit daripada kamu dalam hal harta dan anak).
{ فعسى
ربي أن يؤتين خيرا من جنتك } جواب الشرط { ويرسل عليها حسبانا } جمع حسبانة أي
صواعق { من السماء فتصبح صعيدا زلقا } أرضا ملساء لا يثبت عليها قدم
040. (Maka
mudah-mudahan Rabbku, akan memberi kepadaku kebun yang lebih baik daripada
kebunmu ini) jumlah kalimat ayat ini menjadi Jawab daripada Syarat pada ayat
sebelumnya (dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan kepada kebunmu) lafal
Husbanan adalah bentuk jamak dari kata Husbanah artinya petir (dan langit,
hingga kebun itu menjadi tanah yang licin) tanah yang sangat licin sehingga
telapak kaki tidak dapat berpijak padanya.
{ أو
يصبح ماؤها غورا } بمعنى غائرا عطف على يرسل دون تصبح لأن غور الماء لا يتسبب عن
الصواعق { فلن تستطيع له طلبا } حيلة تدركه بها
041. (Atau
airnya menjadi surut ke dalam tanah) lafal Ghauran bermakna Ghairan, diathafkan
kepada lafal Yursila, bukan kepada lafal Tushbiha, karena pengertian Ghaural
Mai atau kekeringan air tidak ada kaitannya dengan masalah petir (maka
sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi)" kamu tidak akan menemukan
upaya lagi untuk menjadikannya kembali.
{ وأحيط
بثمره } بأوجه الضبط السابقة مع جنته بالهلاك فهلكت { فأصبح يقلب كفيه } ندما
وتحسرا { على ما أنفق فيها } في عمارة جنته { وهي خاوية } ساقطة { على عروشها }
دعائمها للكرم بأن سقطت ثم سقط الكرم { ويقول يا } للتنبيه { ليتني لم أشرك بربي
أحدا }
042. (Dan
buah-buahannya diliputi) yakni ditimpa oleh berbagai macam musibah seperti yang
telah disebutkan tadi sehingga binasalah semuanya berikut kebunnya (lalu ia
membolak-balikkan kedua tangannya) karena menyesal dan kecewa (terhadap biaya
yang telah dibelanjakannya untuk itu) untuk menggarap kebunnya (sedangkan pohon
anggur itu roboh) tumbang (berikut para-paranya) penopang-penopangnya; pada
mulanya pohon berikut penopangnya roboh maka berjatuhanlah buah-buah anggur itu
(dan dia berkata, "Aduhai) sebagai ungkapan kekecewaannya (kiranya dulu
aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Rabbku)".
{ ولم
تكن } بالتاء والياء { له فئة } جماعة { ينصرونه من دون الله } عند هلاكها { وما
كان منتصرا } عند هلاكها بنفسه
043. (Dan tidak
ada) dapat dibaca Lam Takun atau Lam Yakun (bagi dia segolongan pun) sekelompok
orang pun (yang akan menolongnya selain Allah) di waktu kebunnya binasa (dan
sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya) tak mampu mempertahankannya sendiri
sewaktu kebunnya binasa.
{ هنالك
} أي يوم القيامة { الولاية } بفتح الواو النصرة وبكسرها الملك { لله الحق }
بالرفع صفة الولاية وبالجر صفة الجلالة { هو خير ثوابا } من ثواب غيره لو كان يثيب
{ وخير عقبا } بضم القاف وسكونها عاقبة للمؤمنين ونصبهما على التمييز
044. (Di sana)
kelak di hari kiamat (pertolongan itu) kalau dibaca Al-Walaayah artinya
pertolongan, dan kalau dibaca Al-Wilaayah artinya kerajaan (hanya dari Allah
Yang Hak) kalau dibaca Al-Haqqu menjadi sifat dari lafal Al-Walaayah dan kalau
dibaca Al-Haqqi menjadi sifat dari Lafzhul Jalalah atau Allah (Dia adalah
sebaik-baik Pemberi pahala) lebih baik daripada pahala selain-Nya seandainya
ada yang dapat memberi pahala (dan sebaik-baik Pemberi balasan) lafal 'Uqban
atau 'Uquban artinya balasan bagi orang-orang Mukmin; dinashabkan karena
menjadi Tamyiz.
{ واضرب
} صير { لهم } لقومك { مثل الحياة الدنيا } مفعول أول { كماء } مفعول ثان {
أنزلناه من السماء فاختلط به } تكاثف بسبب نزول الماء { نبات الأرض } أو امتزج
الماء بالنبات فروي وحسن { فأصبح } صار النبات { هشيما } يابسا متفرقة أجزاؤه {
تذروه } تنثره وتفرقه { الرياح } فتذهب به المعنى : شبه الدنيا بنبات حسن فيبس
فتكسر ففرقته الرياح وفي قراءة الريح { وكان الله على كل شيء مقتدرا } قادرا
045. (Dan berilah)
jadikanlah (buat mereka) buat kaummu (suatu perumpamaan tentang kehidupan dunia
ini) menjadi Maf'ul Awwal (adalah sebagai air hujan) menjadi Maf'ul Tsani (yang
Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya) menjadi tumbuh subur
disebabkannya (tumbuh-tumbuhan di muka bumi) atau air hujan itu bercampur
dengan tumbuh-tumbuhan, hingga tumbuh-tumbuhan itu menjadi segar dan tumbuh
dengan suburnya (kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi) (kering) layu dan
bagian-bagiannya menjadi belah (yang diterbangkan) ditiup menjadi berantakan
(oleh angin) sehingga tidak ada gunanya lagi. Makna ayat ini menyerupakan
duniawi dengan tumbuh-tumbuhan yang subur, kemudian menjadi kering dan
dipecahkan serta dihamburkan beterbangan oleh angin. Menurut suatu qiraat lafal
Ar-Riyaah dibaca Ar-Riih (Dan adalah Allah berkuasa atas segala sesuatu) yakni
Maha Kuasa.
{ المال
والبنون زينة الحياة الدنيا } يتحمل بهما فيها { والباقيات الصالحات } هي سبحان
الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر زاد بعضهم ولا حول ولا قوة إلا بالله
{ خير عند ربك ثوابا وخير أملا } أي ما يأمله الإنسان ويرجوه عند الله تعالى
046. (Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia) keduanya dapat dijadikan sebagai perhiasan di dalam kehidupan dunia (tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh) yaitu mengucapkan kalimat: Subhaanallaah Wal Hamdulillaah Wa Laa Ilaaha Illallaah Wallaahu Akbar; menurut sebagian ulama ditambahkan Walaa Haulaa Walaa Quwwata Illaa Billaahi (adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan) hal yang diharap-harapkan dan menjadi dambaan manusia di sisi Allah Ta'ala
{ و }
اذكر { يوم نسير الجبال } يذهب بها عن وجه الأرض فتصير هباء منبثا وفي قراءة
بالنون وكسر الياء ونصب الجبال { وترى الأرض بارزة } ظاهرة ليس عليها شيء من جبل
ولا غيره { وحشرناهم } المؤمنين والكافرين { فلم نغادر } نترك { منهم أحدا }
047. (Dan)
ingatlah (akan hari yang ketika itu Kami perjalankan gunung-gunung) Kami
lenyapkan gunung-gunung itu dari muka bumi, hingga gunung-gunung itu menjadi
debu yang beterbangan. Menurut qiraat yang lain dibaca Tusayyaru. (dan kamu
akan melihat bumi itu datar) tidak ada sesuatu pun yang ada padanya, baik
gunung maupun yang lain-lainnya (dan Kami kumpulkan seluruh manusia) baik
mereka yang mukmin maupun mereka yang kafir (dan tidak Kami tinggalkan) Kami
tidak membiarkan (seorang pun dari mereka.)
{ وعرضوا
على ربك صفا } حال أي مصطفين كل أمة صف ويقال لهم { لقد جئتمونا كما خلقناكم أول
مرة } أي فرادى حفاة عراة عزلا ويقال لمنكري البعث { بل زعمتم ألن } مخففة من
الثقيلة أي أنه { لن نجعل لكم موعدا } للبعث
048. (Dan mereka
akan dibawa ke hadapan Rabbmu dengan berbaris) lafal Shaffan menjadi Hal;
artinya setiap umat mempunyai barisannya tersendiri, kemudian dikatakan kepada
mereka: (Sesungguhnya kalian datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan
kalian pada kali yang pertama) artinya, kalian datang menghadap dalam keadaan
sendiri-sendiri, tidak pakai alas kaki, telanjang dan belum dikhitan. Kemudian
dikatakan kepada orang-orang yang mengingkari adanya hari berbangkit (bahkan
kalian mengatakan bahwa) lafal An adalah bentuk Takhfif daripada Anna, artinya
bahwasanya (Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kalian waktu memenuhi
perjanjian) untuk membangkitkan kalian.
{ ووضع
الكتاب } كتاب كل امرئ في يمينه من المؤمنين وفي شماله من الكافرين { فترى
المجرمين } الكافرين { مشفقين } خائفين { مما فيه ويقولون } عند معاينتهم ما فيه
من السيئات { يا } للتنبيه { ويلتنا } هلكتنا وهو مصدر لا فعل له من لفظه { مال
هذا الكتاب لا يغادر صغيرة ولا كبيرة } من ذنوبنا { إلا أحصاها } عدها وأثبتها
تعجبوا منه في ذلك { ووجدوا ما عملوا حاضرا } مثبتا في كتابهم { ولا يظلم ربك أحدا
} لا يعاقبه بغير جرم ولا ينقص من ثواب مؤمن
049. (Dan
diletakkanlah kitab) yaitu kitab catatan amal perbuatan setiap orang; bagi
orang-orang Mukmin diterima di sebelah kanannya, dan bagi orang-orang kafir di
sebelah kirinya (lalu kamu akan melihat orang-orang yang berdosa) orang-orang
kafir (ketakutan) merasa takut (terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan
mereka berkata) sewaktu mereka melihat kesalahan-kesalahan yang terdapat di
dalam kitab catatan amal masing-masing. (Aduhai) ungkapan rasa kecewa
(celakalah kami) binasalah kami; lafal Wailata adalah Mashdar yang tidak
mempunyai Fi'il dari lafal asalnya (kitab apakah ini yang tidak meninggalkan
yang kecil dan tidak pula yang besar) dari dosa-dosa kami (melainkan ia mencatat
semuanya)" semuanya telah tercatat dan terbukti di dalamnya; mereka merasa
takjub akan hal tersebut (dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada)
tertulis di dalam catatan kitab-kitab mereka. (Dan Rabbmu tidak menganiaya
seorang jua pun) Dia tidak akan menghukum seseorang tanpa dosa, dan Dia tidak
akan mengurangi pahala orang Mukmin.
{ وإذ }
منصوب بأذكر { قلنا للملائكة اسجدوا لآدم } سجود انحناء لا وضع جبهة تحية له {
فسجدوا إلا إبليس كان من الجن } قيل هم نوع من الملائكة فالاستثناء متصل وقيل هو منقطع
وإبليس هو أبوالجن فله ذرية ذكرت معه بعد والملائكة لا ذرية لهم { ففسق عن أمر ربه
} أي خرج عن طاعته بترك السجود { أفتتخذونه وذريته } الخطاب لآدم وذريته والهاء في
الموضعين لإبليس { أولياء من دوني } تطيعونهم { وهم لكم عدو } أي أعداء حال { بئس
للظالمين بدلا } إبليس وذريته في إطاعتهم بدل إطاعة الله
050. (Dan
ingatlah ketika) lafal Idz dinashabkan oleh lafal Udzkur yang tidak disebutkan
(Kami berfirman kepada para Malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam)"
dengan cara membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan kepadanya, bukan
dengan cara meletakkan kening (maka sujudlah mereka kecuali iblis, dia adalah
segolongan dari jin) menurut suatu pendapat dikatakan bahwa iblis itu adalah
sejenis malaikat. Berdasarkan pengertian ini maka istitsnanya adalah Muttashil.
Menurut pendapat yang lain Istitsna ini adalah Munqathi'. Berdasarkan
pengertian ini maka iblis adalah biang jin, ia mempunyai keturunan yang telah
disebutkan sebelumnya, sedangkan Malaikat tidak mempunyai keturunan (maka ia
mendurhakai perintah Rabbnya) artinya, iblis itu membangkang tidak mau taat
kepada-Nya, karena ia tidak mau bersujud kepada Nabi Adam. (Patutkah Engkau
mengambil dia dan turunan-turunannya) pembicaraan ini ditujukan kepada Nabi
Adam dan keturunannya, dan Dhamir Ha pada dua tempat kembali kepada iblis
(sebagai pemimpin selain daripada-Ku) yang kemudian kalian taati mereka
(sedangkan mereka adalah musuh kalian?) menjadi musuh. Lafal 'Aduwwun
berkedudukan menjadi Hal karena bermakna A'daa-an. (Amat buruklah iblis itu
sebagai pengganti Allah bagi orang-orang yang lalim) yakni iblis dan
keturunannya untuk ditaati sebagai pengganti taat kepada Allah.
{ ما
أشهدتهم } أي إبليس وذريته { خلق السماوات والأرض ولا خلق أنفسهم } أي لم أحضر
بعضهم خلق بعض { وما كنت متخذ المضلين } الشياطين { عضدا } أعوانا في الخلق فكيف
تطيعونهم ؟
051. (Aku tidak
menghadirkan mereka untuk menyaksikan) yakni iblis dan anak cucunya (penciptaan
langit dan bumi dan tidak pula penciptaan diri mereka sendiri) Kami tidak
menghadirkan sebagian dari mereka untuk menyaksikan penciptaan sebagian yang
lain (dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan) yakni
setan-setan (sebagai penolong) yang membantu dalam penciptaan, maka mengapa
kalian menaati mereka?
{ ويوم }
منصوب بأذكر { يقول } بالياء والنون { نادوا شركائي } الأوثان { الذين زعمتم }
ليشفعوا لكم بزعمكم { فدعوهم فلم يستجيبوا لهم } لم يجيبوهم { وجعلنا بينهم } بين
الأوثان وعابديها { موبقا } واديا من أودية جهنم يهلكون فيه جميعا وهو من وبق
بالفتح هلك
052. (Dan
ingatlah akan hari) yang ketika itu; lafal Yauma dinashabkan oleh lafal Udzkur
yang tidak disebutkan (Dia berfirman) dapat dibaca Yaquulu atau Naquulu,
("Panggillah oleh kalian sekutu-sekutu-Ku) yakni berhala-berhala itu (yang
kalian katakan itu!)" untuk memberi syafaat atau pertolongan kepada diri
kalian sebagaimana apa yang didugakan oleh kalian. (Mereka lalu memanggilnya
tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka) tidak menjawab seruannya
(dan Kami adakan untuk mereka) untuk berhala-berhala dan para pengabdinya
(tempat kebinasaan) sebuah lembah di neraka Jahanam yang mereka semuanya
dibinasakan di dalamnya. Lafal Maubiqan berasal dari lafal Wabaqa artinya telah
binasa.
{ ورأى
المجرمون النار فظنوا } أي أيقنوا { أنهم مواقعوها } أي واقعون فيها { ولم يجدوا
عنها مصرفا } معدلا
053. (Dan
orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini) merasa yakin
(bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya) akan dicampakkan ke dalamnya (dan mereka
tidak menemukan tempat berpaling daripadanya) tidak menemui jalan untuk
menyelamatkan diri daripadanya.