Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Tafsir Al Quran
Surah ke-48 Al-Fath (Kemenangan), 29 ayat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ إنا
فتحنا لك } قضينا بفتح مكة وغيرها في المستقبل عنوة بجهادك { فتحا مبينا } بينا
ظاهرا
1.
(Sesungguhnya Kami telah memberikan kemenangan kepadamu) maksudnya Kami telah
memastikan kemenangan bagimu atas kota Mekah dan kota-kota lainnya di masa
mendatang secara paksa melalui jihadmu (yaitu kemenangan yang nyata) artinya,
kemenangan yang jelas dan nyata.
{ ليغفر
لك الله } بجهادك { ما تقدم من ذنبك وما تأخر } منه لترغب أمتك في الجهاد وهو مؤول
لعصمة الأنبياء عليهم الصلاة والسلام بالدليل العقلي القاطع من الذنوب واللام
للعلة الغائبة فمدخولها مسبب لا سبب { ويتم } بالفتح المذكور { نعمته } إنعامه {
عليك ويهديك } به { صراطا } طريقا { مستقيما } يثبتك عليه وهو دين الإسلام
2. (Supaya
Allah memberi ampunan kepadamu) berkat jihadmu itu (terhadap dosamu yang telah
lalu dan yang akan datang) supaya umatmu mau berjihad karena akan mendapat
ampunan seperti kamu. Pengertian ayat ini mengandung penakwilan, mengingat para
nabi maksum dari segala perbuatan dosa yang hal ini telah ditetapkan
berdasarkan dalil aqli dan naqli. Dengan demikian maka huruf Lam pada permulaan
ayat ini menunjukkan makna Illatul Ghaaiyyah dan lafal yang dimasukinya
merupakan Musabbab bukan Sebab (serta menyempurnakan) melalui kemenangan
tersebut (nikmat-Nya) pemberian nikmat-Nya (atasmu dan memimpin kamu) melalui
kemenangan itu (kepada jalan) yakni tuntunan (yang lurus) artinya Allah
memantapkan kamu pada agama Islam.
{ وينصرك الله } به { نصرا عزيزا } ذا عز لا ذل معه
3. (Dan supaya
Allah menolongmu) melalui agama Islam itu (dengan pertolongan yang mulia) tidak
pernah hina atau pertolongan yang kuat dan tidak dapat dikalahkan.
{ هو
الذي أنزل السكينة } الطمأنينة { في قلوب المؤمنين ليزدادوا إيمانا مع إيمانهم }
بشرائع الدين كلما نزل واحدة منها آمنوا بها ومنها الجهاد { ولله جنود السماوات
والأرض } فلو أراد نصر دينه بغيركم لفعل { وكان الله عليما } بخلقه { حكيما } في
صنعه أي لم يزل متصفا بذلك
4. (Dialah yang
telah menurunkan ketenangan) yakni ketenteraman (ke dalam kalbu orang-orang
mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka) kepada
syariat-syariat agama, yaitu sewaktu turun salah satu daripadanya mereka
langsung beriman antara lain ialah syariat berjihad. (Dan kepunyaan Allahlah
tentara langit dan bumi) jika Dia menghendaki untuk menolong agama-Nya tanpa
kalian, niscaya Dia dapat melakukannya (dan adalah Allah Maha Mengetahui) semua
makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya, yakni Dia
terus-menerus bersifat demikian.
{ ليدخل
} متعلق بمحذوف أي أمر بالجهاد { المؤمنين والمؤمنات جنات تجري من تحتها الأنهار
خالدين فيها ويكفر عنهم سيئاتهم وكان ذلك عند الله فوزا عظيما }
5. (Supaya Dia
memasukkan) lafal Liyudkhila ini berta'alluq kepada lafal yang tidak
disebutkan, yakni Dia memerintahkan berjihad supaya memasukkan (orang-orang
mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi
kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang
besar di sisi Allah.)
{ ويعذب
المنافقين والمنافقات والمشركين والمشركات الظانين بالله ظن السوء } بفتح السين
وضمها في المواضع الثلاثة ظنوا أنه لا ينصر محمدا صلى الله عليه و سلم والؤمنين {
عليهم دائرة السوء } بالذل والعذاب { وغضب الله عليهم ولعنهم } أبعدهم { وأعد لهم
جهنم وساءت مصيرا } مرجعا
6. (Dan supaya
Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang
musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap
Allah) dapat dibaca As-Sau' atau As-Suu' dan demikian pula pada ayat
selanjutnya. Mereka berprasangka bahwa Allah pasti tidak akan menolong Nabi
Muhammad SAW dan orang-orang mukmin. (Mereka akan
mendapat giliran yang amat buruk) yaitu akan mendapatkan kehinaan dan azab (dan
Allah memurkai mereka dan mengutuk mereka) artinya menjauhkan mereka dari
rahmat-Nya (serta menyediakan bagi mereka neraka Jahanam. Dan neraka Jahanam
itulah seburuk-buruk tempat kembali) tempat kembali yang paling buruk.
{ ولله
جنود السماوات والأرض وكان الله عزيزا } في ملكه { حكيما } في صنعه أي لم يزل
متصفا بذلك
7. (Dan
kepunyaan Allahlah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa) di
dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya, yakni Dia
terus-menerus bersifat demikian.
{ إنا
أرسلناك شاهدا } على أمتك في القيامة { ومبشرا } لهم في الدنيا { ونذيرا } منذرا
مخوفا فيها من عمل سوءا بالنار
8.
(Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi) atas umatmu pada hari kiamat
nanti (dan pembawa berita gembira) kepada mereka di dunia (dan pemberi
peringatan) maksudnya memberi peringatan dan mempertakuti mereka selama di
dunia akan siksa neraka kelak di akhirat bila mereka melakukan perbuatan yang
berdosa.
{
لتؤمنوا بالله ورسوله } بالياء والتاء فيه وفي الثلاثة بعده { وتعزروه } ينصروه
وقرىء بزايين مع الفوقانية { وتوقروه } يعظموه وضميرهما لله أو لرسوله { وتسبحوه }
أي الله { بكرة وأصيلا } بالغداة والعشي
9. (Supaya kamu
sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya) lafal Litu`minuu dapat dibaca
Liyu`minuu, demikian pula pada tiga tempat lainnya dalam ayat ini, sesudahnya
(menguatkan agama-Nya) maksudnya supaya kalian menolong agama-Nya; dan menurut
suatu qiraat lafal Tu'azziruuhu dibaca Tu'azzizuuhu (membesarkan-Nya) artinya
supaya kalian mengagungkan-Nya, Dhamir pada kedua fi'il tersebut dapat merujuk,
kepada Allah atau Rasul-Nya (dan supaya kalian bertasbih kepada-Nya) yakni
kepada Allah (di waktu pagi dan petang) pada setiap pagi dan sore.
{ إن
الذين يبايعونك } بيعة الرضوان بالحديبية { إنما يبايعون الله } هو نحو { من يطع
الرسول فقد أطاع الله } { يد الله فوق أيديهم } التي بايعوا بها النبي أي هو تعالى
مطلع على مبايعتهم فيجازيهم عليها { فمن نكث } نقض البيعة { فإنما ينكث } يرجع
وبال نقضه { على نفسه ومن أوفى بما عاهد عليه الله فسيؤتيه } بالياء والنون { أجرا
عظيما }
10.
(Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu) yaitu melakukan
baiat Ridwan di Hudaibiah (sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah)
pengertian ini sama dengan makna yang terkandung dalam ayat lainnya, yaitu
firman-Nya, "Barang siapa yang menaati rasul, sesungguhnya ia telah
menaati Allah." (Q.S. An-Nisa, 80). (Tangan kekuasaan Allah berada di atas
tangan mereka) yang berbaiat kepada Nabi SAW Maksudnya, bahwa Allah SWT menyaksikan pembaiatan mereka, maka
Dia kelak akan memberikan balasan pahala-Nya kepada mereka (maka barang siapa
yang melanggar janjinya) yakni merusak baiatnya (maka sesungguhnya ia hanya
melanggar) karena itu akibat dari pelanggarannya akan menimpa (dirinya sendiri
dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya)
dapat dibaca Fasaya`tiihi atau Fasanu`tiihi, kalau dibaca Fasanu`tihi artinya,
Kami akan memberinya (pahala yang besar.)
{ سيقول
لك المخلفون من الأعراب } حول المدينة أي الذين خلفهم الله عن صحبتك لما طلبتهم
ليخرجوا معك إلى مكة خوفا من تعرض قريش لك عام الحديبية إذا رجعت منها { شغلتنا
أموالنا وأهلونا } عن الخروج معك { فاستغفر لنا } الله من ترك الخروج معك قال
تعالى مكذبا لهم : { يقولون بألسنتهم } أي من طلب الإستغفار وما قبله { ما ليس في
قلوبهم } فهم كاذبون في اعتذارهم { قل فمن } استفهام بمعنى النفي أي لا أحد { يملك
لكم من الله شيئا إن أراد بكم ضرا } بفتح الضاد وضمها { أو أراد بكم نفعا بل كان
الله بما تعملون خبيرا } أي لم يزل متصفا بذلك
11.
(Orang-orang Badui yang tertinggal akan mengatakan) yang dimaksud adalah mereka
yang tinggal di sekitar kota Madinah yang tidak mau ikut dengan kamu sewaktu
kamu meminta mereka supaya berangkat bersamamu ke Mekah pada tahun perjanjian
Hudaibiah karena merasa takut orang-orang Quraisy nanti akan mencegatmu. Mereka
akan mengatakan sekembalimu dari Mekah, ("Harta dan keluarga kami telah
merintangi kami) sehingga kami tidak dapat keluar untuk berangkat bersamamu
(maka mohonkanlah ampunan untuk kami") kepada Allah, karena kami tidak
dapat ikut keluar bersamamu. Lalu Allah menjawab kepada mereka seraya
mendustakan alasan mereka itu melalui firman selanjutnya, ("Mereka
mengucapkan dengan lidahnya) yaitu meminta untuk memohonkan ampunan buat mereka
dan perkataan mereka yang lainnya sebelum itu (apa yang tidak ada dalam
hatinya) karena mereka adalah orang-orang yang berdusta di dalam alasannya.
(Katakanlah, "Maka siapakah) Istifham atau kata tanya di sini mengandung
makna negatif, yakni tidak ada seorang pun (yang dapat menghalang-halangi
kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudaratan bagi kalian) dapat dibaca
Dharran atau Dhurran (atau jika Dia menghendaki manfaat bagi kalian."
Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan) artinya Dia
terus-menerus bersifat demikian.
{ بل }
في الموضعين للإنتقال من غرض إلى آخر { ظننتم أن لن ينقلب الرسول والمؤمنون إلى
أهليهم أبدا وزين ذلك في قلوبكم } أي أنهم يستأصلون بالقتل فلا يرجعون { وظننتم ظن
السوء } هذا وغيره { وكنتم قوما بورا } جمع بائر أي هالكين عند الله بهذا الظن
12. (Tetapi)
lafal Bal pada kedua tempat, yakni pada ayat ini dan ayat sebelumnya, menunjukkan
makna Intiqal atau perpindahan dari suatu pembahasan kepada pembahasan yang
lain (kalian menyangka bahwa rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali
akan kembali kepada keluarganya untuk selama-lamanya dan hal tersebut dipandang
baik menurut hati kalian) yakni bahwa mereka mengharapkan supaya rasul dan
orang-orang mukmin tertumpas habis sehingga mereka tidak kembali lagi ke
Madinah (dan kalian telah menyangka dengan sangkaan-sangkaan yang buruk) yakni
sangkaan seperti ini dan sangkaan-sangkaan yang buruk lainnya (dan kalian
menjadi kaum yang binasa) lafal Buura adalah bentuk jamak dari lafal Baairun,
yakni binasa menurut Allah dengan berprasangka seperti itu.
{ ومن لم
يؤمن بالله ورسوله فإنا أعتدنا للكافرين سعيرا } نارا شديدة
13. (Dan barang
siapa yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya maka sesungguhnya Kami
menyediakan untuk orang-orang kafir neraka yang menyala-nyala) neraka yang
apinya sangat besar nyalanya.
{ ولله
ملك السموات والأرض يغفر لمن يشاء ويعذب من يشاء وكان الله غفورا رحيما } أي لم
يزل متصفا بما ذكر
14. (Dan hanya
kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi, Dia memberi ampun kepada siapa
yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya Dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang") Dia terus menerus bersifat demikian.
{ سيقول
المخلفون } المذكورون { إذا انطلقتم إلى مغانم } هي مغانم خيبر { لتأخذوها ذرونا }
اتركونا { نتبعكم } لنأخذ منها { يريدون } بذلك { أن يبدلوا كلام الله } وفي قراءة
: كلم الله بكسر اللام أي مواعيده بغنائم خيبر أهل الحديبية خاصة { قل لن تتبعونا كذلكم
قال الله من قبل } أي قبل عودنا { فسيقولون بل تحسدوننا } أن نصيب معكم من الغنائم
فقلتم ذلك { بل كانوا لا يفقهون } من الدين { إلا قليلا } منهم
15.
(Orang-orang yang tertinggal itu akan berkata) yakni mereka yang telah
disebutkan tadi (apabila kalian berangkat menuju tempat barang rampasan) yang
dimaksud adalah ganimah perang Khaibar (untuk mengambilnya, "Biarkanlah
kami) maksudnya janganlah kalian halangi kami (mengikuti kalian") supaya
kami dapat mengambil sebagian dari ganimah tersebut (mereka bermaksud) dengan
sikap mereka yang demikian itu (hendak merubah keputusan Allah) menurut suatu
qiraat dibaca Kalimullah artinya, janji atau ancaman-Nya. Maksudnya, mereka
mengubah ancaman Allah dengan ganimah Khaibar yang khusus hanya untuk mereka
yang ikut dalam baiat Ridwan di Hudaibiyah. (Katakanlah, "Kalian
sekali-kali tidak boleh mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan
sebelumnya") sebelum kami kembali (mereka akan mengatakan,
"Sebenarnya kalian dengki kepada kami") bila kami ikut memperoleh
ganimah bersama kalian, karena bagian kalian akan berkurang jadinya. (Bahkan
mereka tidak mengerti) masalah agama (melainkan sedikit sekali) dari kalangan
mereka yang mengerti tentangnya.
{ قل
للمخلفين من الأعراب } المذكورين اختبارا { ستدعون إلى قوم أولي } أصحاب { بأس
شديد } قيل هم بنو حنيفة أصحاب اليمامة وقيل فارس والروم { تقاتلونهم } حال مقدرة
هي المدعو إليها في المعنى { أو } هم { يسلمون } فلا تقاتلون { فإن تطيعوا } إلى
قتالهم { يؤتكم الله أجرا حسنا وإن تتولوا كما توليتم من قبل يعذبكم عذابا أليما }
مؤلما
16. (Katakanlah
kepada orang-orang Badui yang tertinggal,) yakni orang-orang Badui yang
tertinggal tadi sebagai cobaan buat mereka ("Kalian akan diajak untuk
memerangi kaum yang mempunyai) kaum yang memiliki (kekuatan yang besar) menurut
suatu pendapat dikatakan, bahwa yang dimaksud adalah menghadapi orang-orang
Bani Hanifah yang menguasai tanah Yamamah, dan menurut pendapat yang lain lagi,
yang dimaksud adalah kerajaan Persia dan kerajaan Romawi (kalian akan memerangi
mereka) lafal ayat ini menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal yang
diperkirakan keberadaannya, yaitu kaum yang dimaksud tadi (atau) mereka
(menyerah) karena itu maka kalian tidak berperang lagi. (Maka jika kalian
patuhi) ajakan untuk memerangi mereka itu (niscaya Allah akan memberikan kepada
kalian pahala yang baik dan jika kalian berpaling sebagaimana kalian telah
berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kalian dengan azab yang
pedih") azab yang menyakitkan.
{ ليس
على الأعمى حرج ولا على الأعرج حرج ولا على المريض حرج } في ترك الجهاد { ومن يطع
الله ورسوله يدخله } بالياء والنون { جنات تجري من تحتها الأنهار ومن يتول يعذبه }
بالياء والنون { عذابا أليما }
17. (Tiada dosa
atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang
sakit) apabila tidak ikut berjihad. (Dan barang siapa yang taat kepada Allah
dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan memasukkannya) dapat dibaca Yudkhilhu atau
Nudkhilhu, kalau dibaca Nudkhilhu artinya, niscaya Kami akan memasukkannya (ke
dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang
berpaling niscaya akan diazab-Nya) dapat dibaca Yu'adzdzibhu atau Nu'adzdzibhu,
kalau dibaca Nu'adzdzibhu artinya, niscaya Kami akan mengazabnya (dengan azab
yang pedih.)
{ لقد
رضي الله عنها المؤمنين إذ يبايعونك } بالحديبية { تحت الشجرة } هي سمرة وهم ألف
وثلثمائة أو أكثر ثم بايعهم على أن يناجزوا قريشا وأن لا يفروا من الموت { فعلم }
الله { ما في قلوبهم } من الصدق والوفاء { فأنزل السكينة عليهم وأثابهم فتحا قريبا
} هو فتح خيبر بعد إنصرافهم من الحديبية
18.
(Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka
berjanji setia kepadamu) di Hudaibiyah (di bawah pohon) yaitu pohon Samurah,
jumlah mereka yang menyatakan baiat itu ada seribu tiga ratus orang atau lebih.
Kemudian mereka berbaiat kepada Nabi saw. yaitu hendaknya mereka saling
bahu-membahu melawan orang-orang Quraisy dan janganlah mereka lari karena takut
mati (maka Dia mengetahui) yakni Allah mengetahui (apa yang ada dalam hati
mereka) yaitu kejujuran dan kesetiaan mereka (lalu menurunkan ketenangan atas
mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat waktunya)
yaitu takluknya tanah Khaibar sesudah mereka kembali dari Hudaibiyah.
{ ومغانم
كثيرة يأخذونها } من خيبر { وكان الله عزيزا حكيما } أي لم يزل متصفا بذلك
19. (Serta
harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil) dari tanah Khaibar. (Dan
adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) Dia terus-menerus bersifat
demikian.
{ وعدكم
الله مغانم كثيرة تأخذونها } من الفتوحات { فعجل لكم هذه } غنيمة خيبر { وكف أيدي
الناس عنكم } في عيالكم لما خرجتم وهمت بهم اليهود فقذف الله في قلوبهم الرعب {
ولتكون } أي المعجلة عطف على مقدر أي لشكروه { آية للمؤمنين } في نصرهم { ويهديكم
صراطا مستقيما } أي طريق التوكل عليه وتفويض الأمر إليه تعالى
20. (Allah menjanjikan kepada kalian harta rampasan yang banyak yang dapat kalian ambil) dari penaklukan-penaklukan (maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untuk kalian) yang dimaksud adalah harta rampasan tanah Khaibar (dan Dia menahan tangan manusia dari kalian) yakni ulah mereka terhadap anak-anak dan istri-istri kalian sewaktu kalian berangkat berperang dan memang orang-orang Yahudi, sewaktu kalian keluar bermaksud untuk membinasakan mereka, akan tetapi Allah melemparkan ke dalam hati mereka rasa takut sehingga mereka tidak berani melakukannya (dan agar hal itu) yakni harta rampasan yang disegerakan itu; lafal ayat ini diathafkan kepada lafal yang diperkirakan keberadaannya; yaitu lafal Litasykuruuhu yang artinya, supaya kalian bersyukur kepada-Nya (menjadi bukti bagi orang-orang mukmin) yang menunjukkan bahwa mereka mendapat pertolongan dari Allah (dan agar Dia menunjuki kalian kepada jalan yang lurus) yakni jalan untuk bertawakal dan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT
{ وأخرى
} صفة مغانم مقدرا مبتدأ { لم تقدروا عليها } هي من فارس والروم { قد أحاط الله
بها } علم أنها ستكون لكم { وكان الله على كل شيء قديرا } أي لم يزل متصفا بذلك
21. (Dan
harta-harta rampasan yang lain) lafal Ukhraa ini menjadi Sifat dari lafal yang
diperkirakan keberadaannya yaitu Maghaanima yang berkedudukan menjadi Mubtada
(yang kalian belum dapat menguasainya) yaitu harta rampasan dari negeri Persia
dan negeri Romawi (yang sungguh Allah telah meliputinya) dengan ilmu-Nya bahwa
semuanya kelak akan kalian raih. (Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu) yakni Dia terus menerus bersifat demikian.
{ ولو
قاتلكم الذين كفروا } بالحديبية { لولوا الأدبار ثم لا يجدون وليا } يحرسهم { ولا
نصيرا }
22. (Dan
sekiranya orang-orang kafir itu memerangi kalian) sewaktu kalian di Hudaibiah
(pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang, kemudian mereka tiada
memperoleh pelindung) yang dapat memelihara dan menjaga mereka (dan tidak pula
penolong.)
{ سنة
الله } مصدر مؤكد لمضمون الجملة قبله من هزيمة الكافرين ونصر المؤمنين أي سن الله
ذلك سنة { التي قد خلت من قبل ولن تجد لسنة الله تبديلا } منه
23. (Sebagai
suatu sunatullah) lafal ayat ini adalah Mashdar yang berfungsi mengukuhkan
makna jumlah kalimat sebelumnya, yaitu mengenai kalahnya orang-orang kafir dan
ditolong-Nya orang-orang mukmin. Maksudnya yang demikian itu merupakan suatu
sunatullah (yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan
menemukan perubahan bagi sunatullah itu) sebagai ganti darinya.
{ وهو
الذي كف أيديهم عنكم وأيديكم عنهم ببطن مكة } بالحديبية { من بعد أن أظفركم عليهم
} فإن ثمانين منهم طافوا بعسكركم ليصيبوا منكم فأخذوا وأتي بهم إلى رسول الله صلى
الله عليه و سلم فعفا عنهم وخلى سبيلهم فكان ذلك سبب الصلح { وكان الله بما تعملون
بصيرا } بالياء والتاء أي لم يزل متصفا بذلك
24. (Dan Dialah
yang menahan tangan mereka dari kalian dan tangan kalian dari mereka di lembah
Mekah) yakni di Hudaibiah (sesudah Allah memenangkan kalian atas mereka) karena
sesungguhnya delapan puluh orang lelaki dari kalangan mereka mengelilingi
perkemahan kalian dengan tujuan untuk menyergap kalian, tetapi akhirnya mereka
dapat dilumpuhkan dan mereka dihadapkan kepada Rasulullah SAW maka ia memberi maaf kepada mereka
lalu dilepaskannya mereka dengan bebas. Hal ini merupakan penyebab adanya
perjanjian gencatan senjata (dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kalian
kerjakan.) Lafal Ta'maluuna dapat dibaca Ya'maluuna, kalau dibaca Ya'maluuna
maka artinya, "Dan adalah Allah Maha Melihat apa yang mereka
kerjakan." Maksud ungkapan ayat ini ialah bahwa Allah masih tetap bersifat
demikian.
{ هم
الذين كفروا وصدوكم عن المسجد الحرام } أي عن الوصول إليه { والهدي } معطوف على كم
{ معكوفا } محبوسا حال { أن يبلغ محله } أي مكانه الذي ينحر فيه عادة وهو الحرم
بدل اشتمال { ولولا رجال مؤمنون ونساء مؤمنات } موجودون بمكة مع الكفار { لم
تعلموهم } بصفة الإيمان { أن تطئوهم } أي تقتلوهم مع الكفار لو أذن لكم في الفتح
بدل اشتمال من هم { فتصيبكم منهم معرة } أي إثم { بغير علم } منكم به وضمائر
الغيبة للصنفين بتغليب الذكور وجواب لولا محذوف أي لأذن لكم في الفتح لكن لم يؤذن
فيه حينئذ { ليدخل الله في رحمته من يشاء } كالمؤمنين المذكورين { لو تزيلوا }
تميزوا عن الكفار { لعذبنا الذين كفروا منهم } من أهل مكة حينئذ بأن نأذن لكم في
فتحها { عذابا أليما } مؤلما
25. (Merekalah
orang-orang yang kafir yang menghalangi kalian dari Masjidilharam) yakni
menghalangi kalian untuk memasukinya (dan hewan kurban) diathafkan kepada
Dhamir Kum yang ada pada lafal Washadduukum (dalam keadaan tertahan) yakni
terhenti, lafal ini menjadi Hal atau kata keterangan keadaan (tidak dapat
mencapai tempatnya) yaitu tempat penyembelihannya sebagaimana biasanya, lafal
ayat ini berkedudukan menjadi Badal Isytimal. (Dan kalau tidaklah karena laki-laki
yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin) yang masih ada tinggal bersama
dengan orang-orang kafir di Mekah (yang tiada kalian ketahui) keimanan mereka
(bahwa kalian akan membunuh mereka) kalian akan membunuh mereka bersama dengan
orang-orang kafir, sekiranya kalian diizinkan-Nya untuk melakukan penaklukan.
Lafal ayat ini menjadi Badal Isytimal dari Dhamir Hum yang terdapat pada lafal
Lam Ta'lamuuhum (yang menyebabkan kalian berdosa) yakni perbuatan yang berdosa
(tanpa pengetahuan) kalian tentangnya. Semua Dhamir Ghaibah yang ada
menunjukkan makna untuk kedua jenis, yaitu jenis lelaki dan perempuan, hal
tersebut hanya memprioritaskan Mudzakkar. Jawab dari lafal Laulaa tidak
disebutkan, yakni tentulah Allah mengizinkan kalian untuk melakukan penaklukan,
tetapi ketika itu Dia ternyata tidak mengizinkan kalian melakukan hal itu.
(Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya)
seperti orang-orang mukmin yang telah disebutkan tadi. (Sekiranya mereka tidak
bercampur-baur) seandainya mereka membedakan dari orang-orang kafir (tentulah
Kami akan mengazab orang-orang kafir di antara mereka) yakni di antara penduduk
Mekah pada saat itu juga, seumpamanya Kami memberikan izin kepada kalian untuk
melakukan penaklukan (dengan azab yang pedih) azab yang menyakitkan.
{ إذ جعل
} متعلق بعذبنا { الذين كفروا } فاعل { في قلوبهم الحمية } الأنفة من الشيء { حمية
الجاهلية } بدل من الحمية وهي صدهم النبي وأصحابه عن المسجد الحرام { فأنزل الله
سكينته على رسوله وعلى المؤمنين } فصالحوهم على أن يعودوا من قابل ولم يلحقهم من
الحمية ما لحق الكفار حتى يقاتلوهم { وألزمهم } أي المؤمنين { كلمة التقوى } لا
إله إلا الله محمد رسول الله وأضيفت إلى التقوى لأنها سببها { وكانوا أحق بها }
بالكلمة من الكفار { وأهلها } عطف تفسيري { وكان الله بكل شيء عليما } أي لم يزل
متصفا بذلك ومن معلومه تعالى أنهم أهلها
26. (Ketika
menanamkan) berta'alluq kepada lafal La'adzdzabnaa (orang-orang kafir itu)
menjadi Fa'il dari lafal Ja'ala (ke dalam hati mereka kesombongan) perasaan
tinggi diri dari sesuatu (yaitu kesombongan jahiliah) menjadi Badal dari lafal
Hamiyah. Makna yang dimaksud ialah hambatan dan cegahan mereka terhadap Nabi
dan para sahabatnya untuk mencapai Masjidilharam (lalu Allah menurunkan
ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang mukmin) lalu akhirnya Nabi SAW dan para sahabatnya mengadakan
perdamaian dengan mereka, yaitu hendaknya mereka diperbolehkan kembali ke Mekah
tahun depan dan ternyata mereka tidak terbakar atau terpancing oleh panasnya
perasaan, tidak sebagaimana yang menimpa orang-orang kafir, akhirnya peperangan
antara mereka terhindarkan (dan Allah mewajibkan kepada mereka) yakni kepada
orang-orang mukmin (kalimat takwa) yaitu "Tiada Tuhan selain Allah dan
Muhammad utusan Allah", kalimat ini dikaitkan dengan takwa, karena
merupakan penyebabnya (dan adalah mereka lebih berhak dengannya) yakni dengan
kalimat takwa itu daripada orang-orang kafir (dan patut memilikinya) merupakan
Athaf Tafsir. (Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) artinya Dia
tetap bersifat demikian, dan di antara apa yang diketahui oleh Allah SWT ialah bahwa orang-orang mukmin itu
berhak memiliki kalimat takwa itu.
{ لقد
صدق الله رسوله الرؤيا بالحق } رأى رسول الله صلى الله عليه و سلم في النوم عام
الحديبية قبل خروجه أن يدخل مكة هو وأصحابه آمنين ويحلقون ويقصرون فأخبر بذلك
أصحابه ففرحوا فلما خرجوا معه وصدهم الكفار بالحديبية ورجعوا وشق عليهم ذلك وراب
بعض المنافقين نزلت وقوله { بالحق } متعلق بصدق أو حال من الرؤيا وما بعدها
تفسيرها { لتدخلن المسجد الحرام إن شاء الله } للتبرك { آمنين محلقين رؤوسكم } أي
جميع شعورها { ومقصرين } بعض شعورها وهما حالان مقدرتان { لا تخافون } أبدا { فعلم
} في الصلح { ما لم تعلموا } من الصلاح { فجعل من دون ذلك } أي الدخول { فتحا
قريبا } هو فتح خيبر وتحقتت الرؤيا في العام القابل
27.
(Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran
mimpinya dengan sebenarnya) Rasulullah SAW bermimpi pada tahun terjadinya
perjanjian Hudaibiah, yaitu sebelum beliau berangkat menuju ke Hudaibiah,
bahwasanya ia memasuki kota Mekah bersama-sama dengan para sahabatnya dalam
keadaan aman hingga mereka dapat bercukur dan ada pula yang hanya memendekkan
rambutnya. Kemudian Rasulullah SAW menceritakan hal mimpinya itu kepada
para sahabatnya, maka mereka sangat gembira mendengarnya. Ketika para sahabat
berangkat bersama Rasulullah menuju Mekah, tiba-tiba mereka dihalang-halangi
oleh orang-orang kafir sewaktu mereka sampai di Hudaibiah. Akhirnya mereka
kembali ke Madinah dengan perasaan yang berat, pada saat itu timbullah rasa
keraguan di dalam hati sebagian orang-orang munafik, lalu turunlah ayat ini.
Firman-Nya, "Bil haqqi" berta'alluq kepada lafal Shadaqa, atau
merupakan Hal atau kata keterangan keadaan dari lafal Ar-Ru'yaa sedangkan
kalimat sesudahnya berfungsi menjadi penafsirnya (yaitu bahwa sesungguhnya kamu
sekalian pasti akan memasuki Masjidilharam, insya Allah) lafal Insya Allah artinya,
jika Allah menghendaki, hanyalah sebagai kalimat Tabarruk saja, yaitu untuk
meminta keberkahan (dalam keadaan aman dengan mencukur rambut kepala) mencukur
semua rambut kepala (dan mengguntingnya) yakni menggunting sebagiannya saja;
kedua lafal ini merupakan Hal bagi lafal yang diperkirakan keberadaannya
(sedangkan kalian tidak merasa takut) selama-lamanya (Maka Allah mengetahui) di
dalam perjanjian damai itu (apa yang tidak kalian ketahui) mengenai
kemaslahatan yang terkandung di dalamnya (dan Dia memberikan sebelum itu)
sebelum kalian memasuki Mekah (kemenangan yang dekat) yaitu ditaklukkannya
tanah Khaibar, kemudian mimpi itu menjadi kenyataan pada tahun berikutnya.
{ هو
الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره } أي دين الحق { على الدين كله } على جميع
باقي الأديان { وكفى بالله شهيدا } أنك مرسل بما ذكر كما قال الله تعالى :
28. (Dialah
yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan-Nya) agama yang hak itu (terhadap semua agama) atas agama-agama
yang lainnya. (Dan cukuplah Allah sebagai saksi) bahwasanya kamu diutus untuk
membawa hal tersebut, sebagaimana yang diungkapkan-Nya pada ayat berikut ini.
{ محمد }
مبتدأ { رسول الله } خبره { والذين معه } أي أصحابه من المؤمنين مبتدأ خبره {
أشداء } غلاظ { على الكفار } لا يرحمونهم { رحماء بينهم } خبر ثان أي متعاطفون
متوادون كالوالد مع الولد { تراهم } تبصرهم { ركعا سجدا } حالان { يبتغون } مستأنف
يطلبون { فضلا من الله ورضوانا سيماهم } علامتهم مبتدأ { في وجوههم } خبره وهو نور
وبياض يعرفون به في الآخرة أنهم سجدوا في الدنيا { من أثر السجود } متعلق بما تعلق
به الخبر أي كائنة وأعرب حالا من ضميره المنتقل إلى الخبر { ذلك } الوصف المذكور {
مثلهم } صفتهم { في التوراة } مبتدأ وخبره { ومثلهم في الإنجيل } مبتدأ خبره {
كزرع أخرج شطأه } بسكون الطاء وفتحها : فراخه { فآزره } بالمد والقصر قواه وأعانه
{ فاستغلظ } غلظ { فاستوى } قوي واستقام { على سوقه } أصوله جمع ساق { يعجب الزراع
} أي زراعه لحسنه مثل الصحابة رضي الله عنهم بذلك لأنهم بدأوا في قلة وضعف فكثروا
وقووا على أحسن الوجوه { ليغيظ بهم الكفار } متعلق بمحذوف دل عليه ما قبله أي
شبهوا بذلك { وعد الله الذين آمنوا وعملوا الصالحات منهم } أي الصحابة ومن لبيان
الجنس لا للتبعيض لأنهم كلهم بالصفة المذكورة { مغفرة وأجرا عظيما } الجنة وهما
لمن بعدهم أيضا في آيات
29. (Muhammad
itu) lafal ayat ini berkedudukan menjadi Mubtada (adalah utusan Allah) menjadi
Khabar dari Mubtada (dan orang-orang yang bersama dengan dia) yakni para
sahabatnya yang terdiri dari kaum mukminin. Lafal ayat ini menjadi Mubtada
sedangkan Khabarnya ialah (adalah keras) yakni mereka adalah orang-orang yang
bersikap keras (terhadap orang-orang kafir) mereka tidak mengasihaninya (tetapi
berkasih sayang sesama mereka) menjadi Khabar yang kedua; yakni mereka saling
kasih-mengasihi di antara sesama mukmin bagaikan kasih orang tua kepada anaknya
(kamu lihat mereka) kamu perhatikan mereka (rukuk dan sujud) keduanya merupakan
Hal atau kata keterangan keadaan (mencari) lafal ayat ini merupakan jumlah
Isti`naf, yakni mereka melakukan demikian dalam rangka mencari (karunia Allah
dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka) ciri-ciri mereka, lafal ayat ini menjadi
Mubtada (tampak pada muka mereka) menjadi Khabar dari Mubtada. Tanda-tanda
tersebut berupa nur dan sinar yang putih bersih yang menjadi ciri khas mereka
kelak di akhirat, sebagai pertanda bahwa mereka orang-orang yang gemar bersujud
sewaktu di dunia (dari bekas sujud.) Lafal ayat ini berta'alluq kepada lafal
yang menjadi Ta'alluq atau gantungan bagi Khabar, yaitu lafal Kaainatan.
Kemudian dii'rabkan sebagai Hal karena mengingat Dhamirnya yang dipindahkan
kepada Khabar. (Demikianlah) sifat-sifat yang telah disebutkan tadi
(sifat-sifat mereka) yakni gambaran tentang mereka, kalimat ayat ini menjadi
Mubtada (di dalam kitab Taurat) menjadi Khabarnya (dan sifat-sifat mereka dalam
kitab Injil) menjadi Mubtada, sedangkan Khabarnya adalah (yaitu seperti tanaman
yang mengeluarkan tunasnya) dapat dibaca Syath`ahu atau Syatha`ahu, yakni
tunasnya (maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat) dapat dibaca Fa`aazarahuu
atau Fa`azarahu, yakni tunas itu membuat tanaman menjadi kuat (lalu menjadi
besarlah dia) membesarlah dia (dan tegak lurus) yakni kuat dan tegak lurus (di
atas pokoknya) lafal Suuq ini adalah bentuk jamak dari lafal Saaqun (tanaman
itu menyenangkan hati penanam-penanamnya) karena keindahannya. Perumpamaan ini
merupakan gambaran tentang keadaan para sahabat karena mereka pada mulanya
berjumlah sedikit lagi masih lemah, kemudian jumlah mereka makin bertambah
banyak dan bertambah kuat dengan sistem yang sangat rapi (karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan kekuatan orang-orang mukmin) lafal
ayat ini berta'alluq kepada lafal yang tidak disebutkan yang disimpulkan dari
kalimat sebelumnya, yakni mereka diserupakan demikian karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh dari kalangan mereka) yakni para
sahabat; huruf Min di sini menunjukkan makna Bayanul Jinsi atau untuk
menjelaskan jenis, bukan untuk menunjukkan makna Tab'idh atau sebagian,
demikian itu karena para sahabat semuanya memiliki sifat-sifat tersebut
(ampunan dan pahala yang besar) yakni surga; kedua pahala itu berlaku pula bagi
orang-orang sesudah mereka, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam berbagai
ayat lainnya.