Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Tafsir Al Quran
Surah ke-66 At-Tahrim, Al-Tahrim (Mengharamkan), 11 ayat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ يا
أيها النبي لم تحرم ما أحل الله لك } من أمتك مارية القبطية لما واقعها في بيت
حفصة وكانت غائبة فجاءت وشق عليها كون ذلك في بيتها وعلى فراشها حيث قالت : هي
حرام علي { تبتغي } بتحريمها { مرضاة أزواجك } أي رضاهن { والله غفور رحيم } غفر
لك هذا التحريم
1. (Hai nabi!
Mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu) mengenai istri
budak wanitamu, yakni Mariyah Qibtiah; yaitu sewaktu Nabi menggaulinya di
rumah Hafshah, sedangkan pada waktu itu Siti Hafshah sedang tidak ada di rumah.
Lalu datanglah Siti Hafshah, dan ia merasa keberatan dengan adanya hal tersebut
yang dilakukan oleh Nabi di dalam rumahnya dan di tempat tidurnya. Lalu
kamu mengatakan, dia (Siti Mariyah) haram atas diriku (kamu mencari) dengan
mengharamkannya atas dirimu (keridaan istri-istrimu) kerelaan mereka terhadap
dirimu. (Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Dia telah mengampunimu
atas tindakan pengharamanmu itu.
{ قد فرض
الله } شرع { لكم تحلة أيمانكم } تحليلها بالكفارة المذكورة في سورة المائدة ومن
الإيمان تحريم الأمة وهل كفر صلى الله عليه و سلم ؟ قال مقاتل : أعتق رقبة في
تحريم مارية وقال الحسن : لم يكفر لأنه صلى الله عليه و سلم مغفور له { والله
مولاكم } ناصركم { وهو العليم الحكيم }
2.
(Sesungguhnya Allah telah mewajibkan) telah mensyariatkan (kepada kamu sekalian
membebaskan diri dari sumpah kalian) artinya kalian melepaskan diri dari sumpah
yang telah kalian katakan dengan cara membayar kifarat sebagaimana yang telah
disebutkan di dalam surat Al-Maidah. Dan termasuk di antara sumpah-sumpah itu
ialah mengharamkan budak wanita. Apakah Nabi membayar kifarat? Muqatil
mengatakan, bahwa Nabi saw. telah memerdekakan seorang budak sebagai kifaratnya
yang telah mengharamkan Siti Mariyah atas dirinya. Akan tetapi Hasan
mengatakan, bahwa Nabi tidak membayar kifarat, karena sesungguhnya ia
telah mendapat ampunan dari Allah (dan Allah adalah Pelindung kalian) yang
menolong kalian (dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana).
{
و } اذكر { إذ أسر النبي إلى بعض أزواجه } هي حفصة { حديثا } هو تحريم مارية وقال
لها لا تفشيه { فلما نبأت به } عائشة ظنا منها أن لا حرج في ذلك { وأظهره الله }
أطلعه { عليه } على المنبأ به { عرف بعضه } لحفصة { وأعرض عن بعض } تكرما منه {
فلما نبأها به قالت من أنبأك هذا قال نبأني العليم الخبير } أي الله
3. (Dan) ingatlah (ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya) yakni kepada Siti Hafshah (suatu pembicaraan) tentang mengharamkan Siti Mariyah atas dirinya, kemudian Nabi berkata kepada Siti Hafshah, "Jangan sekali-kali kamu membuka rahasia ini." (Maka tatkala menceritakan peristiwa itu) kepada Siti Aisyah, ia menduga bahwa hal ini tidak dosa (dan Allah memberitahukan hal itu) Dia membukanya (kepadanya) yakni kepada Nabi Muhammad tentang pembicaraan Siti Hafshah kepada Siti Aisyah itu (lalu dia memberitahukan sebagiannya) kepada Siti Hafshah (dan menyembunyikan sebagian yang lain) sebagai kemurahan dari dirinya terhadap dia. (Maka tatkala dia, Muhammad, memberitahukan pembicaraan itu, lalu Hafshah bertanya, "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab, "Telah diberitahukan kepadaku oleh Yang Maha Mengetahui lagi Maha Waspada") yakni Allah Ta'ala.
{
إن تتوبا } أي حفصة وعائشة { إلى الله فقد صغت قلوبكما } مالت إلى تحريم مارية أي
سركما ذلك مع كراهة النبي صلى الله عليه و سلم له وذلك ذنب وجواب الشرط محذوف أي
تقبلا وأطلق قلوب على قلبين ولم يعبر به لاستثقال الجمع بين تثنيتين فيما هو
كالكلمة الواحدة { وإن تظاهرا } بإدغام التاء الثانية في الأصل في الظاء وفي قراءة
بدونها تتعاونا { عليه } أي النبي فيما يكرهه { فإن الله هو } فصل { مولاه } ناصره
{ وجبريل وصالح المؤمنين } أبوبكر وعمر رضي الله عنهما معطوف على محل اسم إن فيكونون
ناصريه { والملائكة بعد ذلك } بعد نصر الله والمذكورين { ظهير } ظهراء أعوان له في
نصره عليكما
4. (Jika kamu
berdua bertobat) yakni Siti Hafshah dan Siti Aisyah (kepada Allah, maka
sesungguhnya hati kamu berdua telah condong) cenderung untuk diharamkannya Siti
Mariyah, artinya, kamu berdua merahasiakan hal tersebut dalam hati kamu,
padahal Nabi tidak menyukai hal tersebut, dan hal ini adalah suatu
perbuatan yang berdosa. Jawab Syarat dari kalimat ini tidak disebutkan, yakni
jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka tobat kamu diterima. Diungkapkan
dengan memakai lafal quluubun dalam bentuk jamak sebagai pengganti dari lafal
qalbaini, hal ini tiada lain karena dirasakan amat berat mengucapkan dua isim
tatsniah yang digabungkan dalam satu lafal (dan jika kamu berdua saling
bantu-membantu) lafal tazhaahara artinya bantu-membantu. Menurut qiraat yang
lain dibaca tazhzhaharaa bentuk asalnya adalah Tatazhaaharaa, kemudian huruf ta
yang kedua diidgamkan ke dalam huruf zha sehingga jadilah tazhzhaaharaa (terhadapnya)
terhadap Nabi dalam melakukan hal-hal yang tidak disukainya, yakni
membuat susah Nabi saw. (maka sesungguhnya Allah adalah) lafal huwa ini
merupakan dhamir fashl (Pelindungnya) maksudnya, yang menolongnya (dan begitu
pula Jibril dan orang-orang mukmin yang saleh) seperti Abu Bakar dan Umar
radhiallahu ‘anhu Lafal ini diathafkan secara mahall kepada isimnya inna, yakni
begitu pula mereka akan menjadi penolongnya (dan selain dari itu
malaikat-malaikat) yaitu sesudah pertolongan Allah dan orang-orang yang telah
disebutkan tadi (adalah penolongnya pula) maksudnya mereka semua menjadi
penolong Nabi terhadap kamu berdua.
{
عسى ربه إن طلقكن } أي طلق النبي أزواجه { أن يبدله } بالتشديد والتخفيف { أزواجا
خيرا منكن } خبر عسى والجملة جواب الشرط ولم يقع التبديل لعدم وقوع الشرط { مسلمات
} مقرات بالإسلام { مؤمنات } مخلصات { قانتات } مطيعات { تائبات عابدات سائحات }
صائمات أو مهاجرات { ثيبات وأبكارا }
5. (Jika Nabi
menceraikan kalian, boleh jadi Rabbnya) maksudnya, jika nabi menceraikan
istri-istrinya (akan memberi ganti kepadanya) dapat dibaca yubdilahu dan
yubaddilahu (dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian) lafal azwaajan
ini menjadi khabar dari lafal 'asaa sedangkan jumlah an yubdilahu dan
seterusnya menjadi jawab syarath. Di sini tidak ada badal karena apa yang
disebutkan pada syarat tidak terjadi, yakni perceraian itu tidak pernah terjadi
(yang patuh) artinya mengakui Islam (yang beriman) yakni ikhlas hatinya kepada
Islam (yang taat) mereka taat (yang bertobat, rajin beribadat, rajin berpuasa)
yakni gemar melakukan puasa atau yang berhijrah (yang janda dan yang perawan)
{
يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم } بالحمل على طاعة الله { نارا وقودها
الناس } الكفار { والحجارة } كأصنامهم منها يعني أنها مفرطة الحرارة تتقد بما ذكر
لا كنار الدنيا تتقد بالحطب ونحوه { عليها ملائكة } خزنتها عدتهم تسعة عشر كما
سيأتي في المدثر { غلاظ } من غلظ القلب { شداد } في البطش { لا يعصون الله ما
أمرهم } بدل من الجلالة أي لا يعصون أمر الله { ويفعلون ما يؤمرون } تأكيد والآية
تخويف للمؤمنين عن الارتداد وللمنافقين المؤمنين بألسنتهم دون قلوبهم
6. (Hai
orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kalian dan keluarga kalian) dengan
mengarahkan mereka kepada jalan ketaatan kepada Allah (dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia) orang-orang kafir (dan batu) seperti berhala-berhala
yang mereka sembah adalah sebagian dari bahan bakar neraka itu. Atau dengan
kata lain api neraka itu sangat panas, sehingga hal-hal tersebut dapat
terbakar. Berbeda halnya dengan api di dunia, karena api di dunia dinyalakan
dengan kayu dan lain-lainnya (penjaganya malaikat-malaikat) yakni, juru kunci
neraka itu adalah malaikat-malaikat yang jumlahnya ada sembilan belas malaikat,
sebagaimana yang akan diterangkan nanti dalam surat Al-Muddatstsir (yang kasar)
lafal ghilaazhun ini diambil dari asal kata ghilazhul qalbi, yakni kasar
hatinya (yang keras) sangat keras hantamannya (mereka tidak pernah mendurhakai
Allah terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka) lafal maa
amarahum berkedudukan sebagai badal dari lafal Allah. Atau dengan kata lain,
malaikat-malaikat penjaga neraka itu tidak pernah mendurhakai perintah Allah
(dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan) lafaz ayat ini
berkedudukan menjadi badal dari lafal yang sebelumnya. Dalam ayat ini
terkandung ancaman bagi orang-orang mukmin supaya jangan murtad; dan juga ayat
ini merupakan ancaman pula bagi orang-orang munafik yaitu, mereka yang mengaku
beriman dengan lisannya tetapi hati mereka masih tetap kafir.
{
يا أيها الذين كفروا لا تعتذروا اليوم } يقال لهم ذلك عند دخولهم النار أي لأنه لا
ينفعكم { إنما تجزون ما كنتم تعملون } أي جزاءه
7. (Hai
orang-orang kafir, janganlah kalian mengemukakan uzur pada hari ini) ucapan ini
dikatakan kepada mereka sewaktu mereka dimasukkan ke dalam neraka; dikatakan
demikian karena uzur atau alasan itu tiada gunanya. (Sesungguhnya kalian hanya
diberi balasan menurut apa yang kalian kerjakan) sebagai balasannya.
{
يا أيها الذين آمنوا توبوا إلى الله توبة نصوحا } بفتح النون وضمها صادقة بأن لا
يعاد إلى الذنب ولا يراد العود إليه { عسى ربكم } ترجية تقع { أن يكفر عنكم
سيئاتكم ويدخلكم جنات } بساتين { تجري من تحتها الأنهار يوم لا يخزي الله } بإدخال
النار { النبي والذين آمنوا معه نورهم يسعى بين أيديهم } أمامهم { و } يكون {
بأيمانهم يقولون } مستأنف { ربنا أتمم لنا نورنا } إلى الجنة والمنافقون يطفأ
نورهم { واغفر لنا } ربنا { إنك على كل شيء قدير }
8. (Hai
orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang
semurni-murninya) dapat dibaca nashuuhaa dan nushuuhaa, artinya tobat yang
sebenar-benarnya, bertobat tidak akan mengulangi dosa lagi, dan menyesali apa
yang telah dikerjakannya (mudah-mudahan Rabb kalian) lafal 'asaa ini mengandung
makna tarajji, yakni sesuatu yang dapat diharapkan akan terjadi (akan menutupi
kesalahan-kesalahan kalian, dan memasukkan kalian ke dalam surga-surga) yakni taman-taman
surga (yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak
menghinakan) Allah tidak akan memasukkan ke dalam neraka (Nabi dan orang-orang
yang beriman bersama dia; sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan mereka)
maksudnya, di depan mereka terang benderang oleh cahayanya (dan) cahaya itu pun
memancar pula (di sebelah kanan mereka. Mereka berkata) lafal yaquuluuna
merupakan jumlah isti'naf atau kalimat baru: ("Ya Rabb kami!
Sempurnakanlah bagi kami cahaya kami) hingga sampai ke surga, sedangkan
orang-orang munafik cahaya mereka padam (dan ampunilah kami) wahai Rabb kami
(sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.").
{
يا أيها النبي جاهد الكفار } بالسيف { والمنافقين } باللسان والحجة { واغلظ عليهم
} بالانتهار والمقت { ومأواهم جهنم وبئس المصير } هي
9. (Hai Nabi!
Perangilah orang-orang kafir) dengan memakai senjata (dan orang-orang munafik)
dengan memakai lisan dan hujah (dan bersikap keraslah terhadap mereka) dengan
berbicara keras dan membenci mereka. (Tempat mereka adalah neraka Jahanam, dan
seburuk-buruk tempat kembali itu) adalah neraka Jahanam.
{
ضرب الله مثلا للذين كفروا امرأة نوح وامرأة لوط كانتا تحت عبدين من عبادنا صالحين
فخانتاهما } في الدين إذ كفرتا وكانت امرأة نوح واسمها واهلة تقول لقومه : إنه
مجنون وامرأة لوط واسمها واعلة تدل قومه على أضيافه إذا نزلوا به ليلا بإيقاد
النار ونهارا بالتدخين { فلم يغنيا } أي نوح ولوط { عنهما من الله } من عذابه {
شيئا وقيل } لهما { ادخلا النار مع الداخلين } من كفار قوم نوح وقوم لوط
10. (Allah
membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya
berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba
Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya) dalam masalah
agama, karena ternyata keduanya kafir dan adalah istri Nabi Nuh yang dikenal
dengan nama Wahilah telah berkata kepada kaumnya, "Sesungguhnya Nuh ini
adalah orang gila." Sedangkan istri Nabi Luth yang dikenal dengan nama
Wailah, memberikan petunjuk kepada kaumnya tentang tamu-tamunya, yaitu bahwa
jika tamu-tamu itu tinggal di rumahnya, maka ia akan memberi tanda kepada
mereka dengan api di waktu malam dan kalau siang hari dengan memakai asap (maka
kedua suaminya itu tiada dapat membantu) yaitu Nabi Nuh dan Nabi Luth tidak
bisa menolong (mereka berdua dari Allah) dari azab-Nya (barang sedikit pun; dan
dikatakan) kepada kedua istri itu ("Masuklah kamu berdua ke dalam neraka
bersama orang-orang yang memasukinya") yaitu bersama orang-orang kafir
dari kalangan kaum Nabi Nuh dan kaum Nabi Luth.
{
وضرب الله مثلا للذين آمنوا امرأة فرعون } آمنت بموسى واسمها آسية فعذبها فرعون
بأن أوتد يديها ورجليها وألقى على صدرها رحى عظيمة واستقبل بها الشمس فكانت إذا
تفرق عنها من وكل بها ظللتها الملائكة { إذ قالت } في حال التعذيب { رب ابن لي
عندك بيتا في الجنة } فكشف لها فرأته فسهل عليها التعذيب { ونجني من فرعون وعمله }
وتعذيبه { ونجني من القوم الظالمين } أهل دينه فقبض الله روحها وقال ابن كيسان :
رفعت إلى الجنة حية فهي تأكل وتشرب
11. (Dan Allah
membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman) istri Firaun
itu beriman kepada Nabi Musa, ia bernama Asiah. Lalu Firaun menyiksanya dengan
cara mengikat kedua tangan dan kedua kakinya, lalu di dadanya diletakkan kincir
yang besar, kemudian dihadapkan kepada sinar matahari yang terik. Bilamana
orang yang diperintahkan oleh Firaun untuk menjaganya pergi maka, malaikat
menaunginya dari sengatan sinar matahari (ketika ia berkata) sewaktu dalam
keadaan disiksa ("Ya Rabbku! Bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu
dalam surga) maka Allah menampakkan rumahnya yang di surga itu, hingga ia dapat
melihatnya, maka siksaan yang dialaminya itu terasa ringan baginya setelah
melihat pahalanya (dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya) dari
siksaannya terhadap diriku (dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim.")
yakni pemeluk agama Firaun. Setelah itu lalu Allah mencabut rohnya. Menurut
Ibnu Kaisan, bahwa Siti Asiah diangkat ke surga dalam keadaan hidup, dan ia
makan dan minum di dalam surga.
{
ومريم } عطف على امرأة فرعون { ابنة عمران التي أحصنت فرجها } حفظته { فنفخنا فيه
من روحنا } أي جبريل حيث نفخ في جيب درعها بخلق الله تعالى فعله الواصل إلى فرجها
فحملت بعيسى { وصدقت بكلمات ربها } شرائعه { وكتبه } المنزلة { وكانت من القانتين
} من القوم المطيعين
12. (Dan
Maryam) lafal ini diathafkan kepada lafaz imra'atu fir`auna (putri Imran yang
memelihara kehormatannya) menjaga kehormatannya (maka Kami tiupkan ke dalam
rahimnya sebagian dari roh Kami) yakni malaikat Jibril, ia meniupkan ke dalam
kerah bajunya roh ciptaan Allah berdasarkan perintah dari Allah, hingga tiupan
itu masuk ke dalam kemaluannya, lalu setelah itu Maryam mengandung Isa (dan dia
membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya) yakni syariat-syariat-Nya (dan
Kitab-kitab-Nya) yang telah diturunkan (dan adalah dia termasuk orang-orang
yang taat) termasuk golongan orang-orang yang taat kepada Allah.