Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Tafsir Quran Surah ke-73. Al-Muzzammil, Al-Muzamil (Orang yang Berselimut), 20 ayat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
{ يا
أيها المزمل } النبي وأصله المتزمل أدغمت التاء في الزاي أي المتلفف بثيابه حين
مجيء الوحي له خوفا منه لهيبته
1. (Hai
orang yang berselimut) yakni Nabi Muhammad. Asal kata al-muzzammil ialah
al-mutazammil, kemudian huruf ta diidghamkan kepada huruf za sehingga jadilah
al-muzzammil, artinya, orang yang menyelimuti dirinya dengan pakaian sewaktu
wahyu datang kepadanya karena merasa takut akan kehebatan wahyu itu.
{ قم
الليل } صل { إلا قليلا }
2. (Bangunlah
di malam hari) maksudnya, salatlah di malam hari (kecuali sedikit.)
{ نصفه }
بدل من قليلا وقلته بالنظر إلى الكل { أو انقص منه } من النصف { قليلا } إلى الثلث
3. (Yaitu
seperduanya) menjadi badal dari lafal qaliilan; pengertian sedikit ini bila
dibandingkan dengan keseluruhan waktu malam hari (atau kurangilah daripadanya)
dari seperdua itu (sedikit) hingga mencapai sepertiganya.
{ أو زد
عليه } إلى الثلثين وأو للتخيير { ورتل القرآن } تثبت في تلاوته { ترتيلا }
4. (Atau
lebih dari seperdua) hingga mencapai dua pertiganya; pengertian yang terkandung
di dalam lafal au menunjukkan makna boleh memilih. (Dan bacalah Alquran itu)
mantapkanlah bacaannya (dengan perlahan-lahan.)
{ إنا
سنلقي عليك قولا } قرآنا { ثقيلا } مهيبا أو شديدا لما فيه من التكاليف
5.
(Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan) atau bacaan Alquran
(yang berat) yang hebat. Dikatakan berat mengingat kewajiban-kewajiban yang
terkandung di dalamnya.
{ إن
ناشئة الليل } القيام بعد النوم { هي أشد وطئا } موافقة السمع للقلب على تفهم
القرآن { وأقوم قيلا } أبين قولا
6.
(Sesungguhnya bangun di waktu malam) maksudnya, melakukan salat sunah di malam
hari sesudah tidur (lebih tepat) untuk khusyuk di dalam memahami bacaan Alquran
(dan bacaan di waktu itu lebih berkesan) lebih jelas dan lebih mantap serta
lebih berkesan.
{ إن لك
في النهار سبحا طويلا } تصرفا في إشغالك لا تفرغ فيه لتلاوة القرآن
7.
(Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang) mempunyai
banyak kesibukan, sehingga kamu tidak mempunyai cukup waktu untuk banyak
membaca Alquran.
{ واذكر
اسم ربك } أي قل بسم الله الرحمن الرحيم في ابتداء قراءتك { وتبتل } انقطع { إليه
تبتيلا } مصدر بتل جيء به رعاية للفواصل وهو ملزوم التبتل
8. (Sebutlah
nama Rabbmu) katakanlah bismillahirrahmanirrahiim di awal bacaan Alquranmu (dan
curahkanlah) kerahkanlah dirimu (untuk beribadat kepada-Nya dengan ketekunan
yang penuh) lafal tabtiilan ini adalah mashdar dari lafal batula, sengaja
didatangkan demi untuk memelihara fawashil, dan merupakan lafal yang berakar
dari lafal tabattul.
هو { رب المشرق والمغرب
لا إله إلا هو فاتخذه وكيلا } موكلا له أمورك
9. Dialah (Rabb
masyriq dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai
pelindung) artinya serahkanlah semua urusan-urusanmu di bawah perlindungan-Nya.
{ واصبر
على ما يقولون } أي كفار مكة من أذاهم { واهجرهم هجرا جميلا } لا جزع فيه وهذا قبل
الأمر بقتالهم
10. (Dan
bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan) bersabarlah kamu di dalam
menghadapi gangguan orang-orang kafir Mekah (dan jauhilah mereka dengan cara
yang baik) tanpa keluh-kesah; ayat ini diturunkan sebelum ada perintah memerangi
mereka.
{ وذرني
} اتركني { والمكذبين } عطف على المفعول أو مفعول معه والمعنى أنا كافيكهم وهم
صناديد قريش { أولي النعمة } التنعم { ومهلهم قليلا } من الزمن فقتلوا بعد يسير
منه ببدر
11. (Dan
biarkanlah Aku) maksudnya biar Aku saja yang bertindak (terhadap orang-orang
yang mendustakan itu) lafal al-mukadzdzibiin diathafkan kepada maf`ul atau
kepada maf'ul ma`ah. Maknanya Akulah yang akan bertindak terhadap mereka;
mereka adalah pemimpin-pemimpin kaum Quraisy (orang-orang yang mempunyai
kemewahan) kemewahan hidup (dan beri tangguhlah mereka barang sebentar) dalam
jangka waktu yang tidak lama, dan ternyata selang beberapa waktu kemudian,
akhirnya mereka mati terbunuh dalam perang Badar.
{ إن
لدينا أنكالا } قيودا ثقالا جمع نكل بكسر النون { وجحيما } نارا محرقة
12. (Karena
sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu) merupakan bentuk jamak dari
lafal niklun, artinya belenggu-belenggu yang berat (dan neraka Jahim) yaitu
neraka yang apinya sangat membakar.
{ وطعاما
ذا غصة } يغص به في الحلق وهو الزقوم أو الضريع أو الغسلين أو شوك من نار لا يخرج
ولا ينزل { وعذابا أليما } مؤلما زيادة على ما ذكر لمن كذب النبي صلى الله عليه و
سلم
13. (Dan
makanan yang menyumbat di kerongkongan) mengganjal di kerongkongan, itu adalah
buah pohon zaqum atau buah pohon dhari' atau buah pohon ghislin atau berupa
duri api, apabila dimakan tidak dapat dikeluarkan dan pula tidak dapat masuk ke
dalam perut (dan azab yang pedih) di samping azab yang telah disebutkan tadi,
hal ini disediakan bagi orang-orang yang mendustakan Nabi
{ يوم ترجف
} تزلزل { الأرض والجبال وكانت الجبال كثيبا } رملا مجتمعا { مهيلا } سائلا لعد
اجتماعه وهو هال يهيل وأصله مهيول استثقلت الضمة على الياء فنقلت إلى الهاء وحذفت
الواو ثاني الساكنبن لزيادتها وقلبت الضمة كسرة لمجانسة الباء
14. (Pada hari
berguncang) karena gempa yang dahsyat (bumi dan gunung-gunung, dan menjadilah
gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan) tumpukan-tumpukan pasir (yang beterbangan)
menjadi debu yang beterbangan yang pada sebelumnya kokoh bersatu. Lafal
mahiilan berasal dari lafal haala, yahiilu; bentuk asalnya adalah mahyuulun,
kemudian karena mengingat harakat dhammah dianggap berat atas huruf ya, maka
dipindahkan kepada huruf ha, sehingga jadilah mahuwylun. Kemudian huruf wawu
dibuang karena mengingat kedudukannya yang zaidah, sehingga jadilah mahuylun,
selanjutnya harakat damah diganti menjadi kasrah untuk menyesuaikannya dengan
huruf ya, sehingga jadilah mahiilun.
{ إنا
أرسلنا إليكم } يا أهل مكة { رسولا } هو محمد صلى الله عليه و سلم { شاهدا عليكم }
يوم القيامة بما يصدر منكم من العصيان { كما أرسلنا إلى فرعون رسولا } هو موسى
عليه الصلاة و السلام
15.
(Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian) hai penduduk Mekah (seorang
rasul) yakni Nabi Muhammad
{ فعصى
فرعون الرسول فأخذناه أخذا وبيلا } شديدا
16. (Maka
Firaun mendurhakai rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat)
atau azab yang keras.
{ فكيف
تتقون إن كفرتم } في الدنيا { يوما } مفعول تتقون أي عذابه بأي حصن تتحصنون من
عذاب يوم { يجعل الولدان شيبا } جمع أشيب لشدة هوله وهو يوم القيامة والأصل في شين
شيبا الضم وكسرت لمجانسة الياء ويقال في اليوم الشديد يوم يشيب نواصي الأطفال وهو
مجاز ويجوز أن يكون المراد في الآية الحقيقة
17. (Maka
bagaimanakah kalian dapat memelihara diri kalian jika tetap kafir) di dunia
(kepada hari) lafal yauman menjadi maf'ul kedua dari lafal tattaquuna. Yakni
memelihara diri dari azab hari itu. Atau dengan kata lain, dengan benteng
apakah kalian memelihara diri dari azab pada hari itu (yang menjadikan
anak-anak beruban) lafal syiiban bentuk jamak dari lafal asyyab; dikatakan
anak-anak beruban, sebagai gambaran tentang hari itu yang penuh dengan
kengerian yang sangat mencekam; hari yang dimaksud adalah hari kiamat. Bentuk
asal lafal syiiban adalah syuyban, dengan memakai harakat damah pada huruf
syin. Kemudian harakat itu diganti menjadi kasrah demi untuk menyelaraskannya
dengan huruf ya yang jatuh sesudahnya, sehingga jadilah syiiban. Dikatakan di
dalam menggambarkan hari yang penuh dengan malapetaka, yaumun yusyiibu
nawaashial athfaali, yakni hari yang dapat membuat ubun-ubun anak-anak beruban.
Ungkapan ini adalah ungkapan majaz atau kata kiasan. Akan tetapi boleh juga
makna yang terkandung di dalam ayat ini dimaksud adalah makna hakiki bukan
majazi.
{ السماء
منفطر } ذات انفطار أي انشقاق { به } بذلك اليوم لشدته { كان وعده } تعالى بمجيء
ذلك { مفعولا } أي هو كائن لا محالة
18. (Langit pun
menjadi pecah belah) menjadi retak dan pecah-pecah (pada hari itu) mengingat
beratnya hari itu. (Adalah janji Dia) janji Allah
{ إن هذه
} الآيات المخوفة { تذكرة } عظة للخلق { فمن شاء اتخذ إلى ربه سبيلا } طريقا
بالإيمان والطاعة
19.
(Sesungguhnya ini) yaitu ayat-ayat yang memperingatkan ini (adalah suatu
peringatan) suatu nasihat bagi semua makhluk. (Maka barang siapa yang
menghendaki niscaya ia menempuh jalan kepada Rabbnya) menempuh jalan yang
menyampaikan kepada-Nya, yaitu melalui iman dan taat kepada-Nya.
{ إن ربك
يعلم أنك تقوم أدنى } أقل { من ثلثي الليل ونصفه وثلثه } بالجر عطف على ثلثي
وبالنصب عطف على أدنى وقيامه كذلك نحو ما أمر به أول السورة { وطائفة من الذين معك
} عطف على ضمير تقوم وجاز من غير تأكيد للفصل وقيام طائفة من أصحابه كذلك للتأسي
به ومنهم من لا يدري كم صلى من الليل وكم بقي منه فكان يقوم الليل كله احيتاطا
فقاموا حتى انتفخت أقدامهم سنة أو أكثر فخفف عنهم قال تعالى : { والله يقدر } يحصي
{ الليل والنهار علم أن } مخففة من الثقيلة واسمها محذوف أي أنه { لن تحصوه } أي
الليل لتقوموا فيما يجب القيام فيه إلا بقيام جميعه وذلك يشق عليكم { فتاب عليكم }
رجع بكم إلى التخفيف { فاقرؤوا ما تيسر من القرآن } في الصلاة بأن تصلوا ما تيسر {
علم أن } مخففة من الثقيلة أي أنه { سيكون منكم مرضى وآخرون يضربون في الأرض }
يسافرون { يبتغون من فضل الله } يطلبون من رزقه بالتجارة وغيرها { وآخرون يقاتلون
في سبيل الله } وكل من الفرق الثلاثة يشق عليهم ما ذكر في قيام الليل فخفف عنهم
بقيام ما تيسر منه ثم نسخ ذلك بالصلوات الخمس { فاقرؤوا ما تيسر منه } كما تقدم {
وأقيموا الصلاة } المفروضة { وآتوا الزكاة وأقرضوا الله } بأن تنفقوا ما سوى
المفروض من المال في سبيل الخير { قرضا حسنا } عن طيب قلب { وما تقدموا لأنفسكم من
خير تجدوه عند الله هو خيرا } مما خلفتم وهو فصل وما بعده وإن لم يكن معرفة يشبهها
لامتناعه من التعريف { وأعظم أجرا واستغفروا الله إن الله غفور رحيم } للمؤمنين
20.
(Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri, salat, kurang) kurang
sedikit (dari dua pertiga malam, atau seperdua malam, atau sepertiganya) jika
dibaca nishfihi dan tsulutsihi berarti diathafkan kepada lafal tsulutsay; dan jika
dibaca nishfahu dan tsulutsahu berarti diathafkan kepada lafal adnaa.
Pengertian berdiri atau melakukan salat sunat di malam hari di sini
pengertiannya sama dengan apa yang terdapat di awal surah ini, yakni sesuai
dengan apa yang telah diperintahkan Allah kepadanya (dan segolongan dari
orang-orang yang bersama kamu) lafal ayat ini diathafkan kepada dhamir yang
terkandung di dalam lafal taquumu, demikian pula sebagian orang-orang yang
bersamamu. Pengathafan ini diperbolehkan sekalipun tanpa mengulangi huruf
taukidnya, demikian itu karena mengingat adanya fashl atau pemisah. Makna ayat
secara lengkap, dan segolongan orang-orang yang bersama kamu yang telah
melakukan hal yang sama. Mereka melakukan demikian mengikuti jejak Nabi
sehingga disebutkan, bahwa ada di antara mereka orang-orang yang tidak
menyadari berapa rakaat shalat malam yang telah mereka kerjakan, dan waktu
malam tinggal sebentar lagi. Sesungguhnya Nabi selalu melakukan shalat
sunah sepanjang malam, karena demi melaksanakan perintah Allah secara
hati-hati. Para sahabat mengikuti jejaknya selama satu tahun, atau lebih dari
satu tahun, sehingga disebutkan bahwa telapak-telapak kaki mereka
bengkak-bengkak karena terlalu banyak shalat. Akhirnya Allah